Hari Pernikahan Dev Dan Aleen

"Apa?!"

Ekspresi Aleena saat ini berbanding terbalik dengan eskpresi Dev.

Aleena terlihat sangat terkejut hingga bola matanya hampir keluar sedangkan Dev sangat tenang seakan bukan masalah besar.

"Ya, kita akan menikah", ujar Dev lagi mengulangi ucapannya.

"Tunggu tunggu. Kita? Menikah?".

Aleen yang terkejut berusaha mendapatkan kepastian dari Dev.

"Iya, kita berdua akan menikah hari ini. Ray sudah mendaftarkannya tadi pagi".

Dev kembali menjelaskan secara rinci agar Aleena bisa mengerti.

"Tapi Dev, bukankah ini terlalu mendadak? Kita tidak melakukan persiapan dan lagi aku belum bertemu dengan keluargamu"

Aleena terlihat sangat bingung saat dia menanggapi Dev.

"Sekarang atau nanti kan sama saja. Aku ingin melindungimu disisiku. Yang lebih penting lagi, aku tidak ingin kamu berubah pikiran nantinya dan pergi meninggalkanku begitu saja"

"Ini bukan waktunya bercanda!"

Aleena memukul Dev dengan pelan

"Aku juga serius. Untuk keluargaku ... kita akan menemui mereka saat kita berkunjung ke rumah utama nanti".

Aleena terdiam sesaat mempertimbangkan ucapan Dev.

"Sudah tidak bisa dibatalkan lagi. Ayo masuk sekarang!"

Dev memaksa Aleen dengan senyum yang lembut dan sikap yang hangat. Aleen pun hanya tersenyum dan mengikuti keinginan Dev dengan senyum.

"Sekarang aku baru tahu kalau calon suamiku ini keras kepala dan suka mengambil keputusan sendiri".

Aleen bicara dengan sikap yang tenang sambil tersenyum manis.

"Yah, kamu harus mulai beradaptasi. Karena setelah kita menjadi suami istri, kamu akan tahu siapa aku sebenarnya. Semoga kamu tidak menyesali keputusanmu".

Dev menanggapi ucapan Aleena dengan nada bercanda.

"Semoga saja begitu".

Aleena dan Dev pun masuk ke kantor cacatan sipil bersama untuk mendaftarkan pernikahan mereka. Didalam sudah ada Ray yang datang lebih dulu untuk mendaftarkan pernikahan mereka dan akan menjadi saksi pernikahan.

"Ray, apa semua sudah siap?", tanya Dev pada Ray.

"Sudah. Kita bisa mulai sekarang. Aku juga sudah menyiapkan penata rias. Kalian bisa sedikit berdandan sebelum mengambil foto untuk buku nikah kalian nanti".

Ray menunjuk pada seorang wanita yang dia bawa untuk memperbaiki penampilan Dev dan Aleen sebelum difoto.

"Terima kasih", ujar Aleen dengan senyum ramah. Ray pun mengangguk dan membiarkan Aleen dirias.

Setelah selesai dirias, Aleen dan Dev difoto secara bergantian oleh fotografer yang telah disediakan.

"Kalian bisa tanda tangan disini", ujar petugas catatan sipil pada Dev dan Aleen sambil menujuk dokumen yang harus mereka tanda tangani.

Dev dan Aleen langsung tanda tangan sesuai dengan permintaan petugas.

"Silahkan pasangkan cincin pernikahannya".

"Maaf Pak, ini cincin pernikahannya".

Ray memberikan cincin pernikahan yang sebelumnya telah disiapkan atas permintaan Dev.

"Ya. Leen".

Dev dan Aleen saling menyematkan cincin pernikahan satu sama lain.

"Baiklah. Semuanya sudah selesai. Kalian berdua sudah resmi menjadi suami istri. Untuk buku nikahnya akan selesai dalam beberapa hari kedepan"

"Baik. Terima kasih"

"Sama-sama. Sekali lagi selamat untuk kalian berdua".

"Ya, terima kasih. Kalau begitu kami permisi".

"Ya, silahkan".

Dev dan Aleen berjabat tangan dengan petugas kantor catatan sipil secara bergantian lalu beranjak pergi dari sana diikuti Ray yang berjalan dibelakang mereka.

Aleen berjalan keluar sambil terus memperhatikan cincin yang tersemat dijari manisnya.

"Sekarang sudah ada cincin yang tersemat disini. Bahkan ini cinta kawin model pasangan. Aku bahkan tidak merencanakan pernikahan lebih awal saat bersama Angga. Dan sekarang aku justru menikah dengan pria yang belum lama aku kenal. Apa ini keputusan yang benar?"

Saat Aleen sedang sibuk dengan pikirannya sendiri, suara Dev membuatnya kembali tersadar.

"Berhentilah menatap cincin itu. Kamu bisa tersandung jika tidak memperhatikan langkah kakimu".

Dev bicara sambil memegangi Aleen agar dia tidak terjatuh.

"Dev, aku masih tidak percaya ini. Kita yang baru mengenal beberapa hari saja kini sudah jadi suami istri. Ini benar-benar seperti mimpi".

Aleen bicara dengan sikap tenang dan sedikit nada yang manja.

Dev tersenyum kemudian mencubit sebelah pipi Aleen.

"Aw. Sakit", jerit Aleen dengan bibir mengerucut dan sebelah tangan mengusap pipinya sendiri.

"Apa terlalu keras? Berarti kamu sudah yakin kan kalau ini bukan mimpi?", ujar Dev dengan penuh perhatian.

Aleena menggelengkan kepala perlahan sebelum dia bicara

"Ya, ini bukan mimpi. Aku janji kalau aku akan berusaha menjadi istri yang baik untukmu. Meskipun saat ini aku belum bisa membuka hatiku untukmu, tapi aku tetap tidak akan mengabaikan kewajibanku".

Aleena bicara dengan penuh tekad dan sikap serius.

"Tidak perlu terburu-buru. Kita jalani saja rumah tangga kita dengan baik". Dev bicara sambil mengusap lembut kepala Aleena

"Kita pulang sekarang. Ray, kerja bagus untuk hari ini"

Dev mengajak Aleena pulang kemudian berbalik dan bicara pada Ray.

"Hmn. Selamat untuk pernikahannya. Semoga pernikahan kalian langgeng".

Ray bicara dengan sikap yang santai, berbeda dengan sikapnya saat sedang bekerjan

"Terima kasih banyak".

Aleen menanggapi dengan senyum lembut. Mereka pun pulang kerumah masing-masing dengan mobil terpisah.

Aleen dan Dev tiba dirumah setelah menempuh perjalanan dari kantor catatan sipil.

"Kami pulang. Bi... !".

Aleen memanggil pembantunya begitu dia menginjakkan rumah.

"Kalian sudah pulang? Biar Bibi siapkan makanan"

"Terima kasih Bi"

Bibi pun langsung berbalik dan kembali ke dapur untuk menyiapkan makanan.

"Sebaiknya kamu mandi dulu saja. Aku harus melakukan panggilan telepon terlebih dahulu".

Setelah Aleena menganggukkan kepala, Dev melangkahkan kaki menuju ruang kerja sedangkan Aleena berjalan menuju kamar.

Dia berjalan dengan sedikit melamun setelah mengingat pernikahannya.

Dia memintaku mandi lebih dulu. Ini adalah malam pertama kami sebagai suami istri, apa dia akan meminta itu? Apa yang harus aku lakukan jika dia memintanya? Haruskah aiu pura-pura tidur saja? Tapi tidak mungkin, kami kan sudah sah menjadi suami istri, aku tidak mungkin mengabaikan keinginannya. Lalu … bagaimana dengan bekas luka ditubuhku? Bukannya dia akan jijik saat melihatnya? Apakah dia akan kecewa padaku dan meninggalkanku? Bagaimana ini... ?Apa yang harus aku lakukan... ?"

Aleena tampak sangat frustasi dengan pikirannya sendiri. Dia mengacak rambutnya sambil menggelengkan kepala berkali-kali seperti orang gila.

Sementara itu Dev sedang menghubungi Ray di ruang kerjanya.

"Rau, aku tidak sempat bertanya padamu karena tadi ada Aleena. Bagaimana dengan perkembangan penyelidikanmu?".

Dev bertanya dengan serius sambil duduk bersandar dikursi kerjanya.

"Aku menempatkan mata-mata disekitar mereka. Dari informasi yang kudapat, pak Bastian masih berusaha mencari cara untuk menikahkan kakak ipar dengan Fandy Handoko"

Ray menjelaskan hasil penyelidikannya pada Dev.

"Apa? Apa dia gila? Dia masih ingin menikahkan Aleen meskipun tahu kalau sekarang Aleen menjalin hubungan denganku? Ray, kamu tidak boleh lengah. Cari tahu terus mengenai kelemahan mereka. Yang aku dengar Bastian sedang membutuhkan investasi tinggi untuk proyek pembangunan mall yang sedang dia tangani. Aku ingin kamu mencari seseorang untuk melakukan investasi bodong padanya. Setelah proyek itu mulai dibangun, buat investor palsunya menghilang perlahan. Dengan begitu dia akan mengganti uang yang harusnya digunakan oleh investor".

Dev menjelaskan dengan detil rencanya pada Ray melalui sambungan telepon..

"Aku mengerti. Tapi … bukankah ini terlalu mudah?"

Ray mengernyitkan dahi mendengar rencana Dev.

"Biarkan saja. ini akan jadi permulaan yang manis untuk mereka. Mereka harus membayar setiap tetes air mata yang dikeluarkan oleh istriku"

"Baik, aku mengerti"

Terpopuler

Comments

Kamiem sag

Kamiem sag

sekejam itu Bastian pd Aleen menganiaya tubuhnya sampai menimbulkan bekas luka yg menakutkan!! menjijikkan!!
awas kau ya Bas lewat depan rumahku kutimpuk pakai sendal bekas mijak taik lembu😡😡

2024-03-13

0

Eric ardy Yahya

Eric ardy Yahya

kali ini , keluarga Prasetyo akan menderita seumur hidup hingga menjadi gembel .

2024-01-14

1

maya ummu ihsan

maya ummu ihsan

eh kok gampang nikahnya

2024-01-07

0

lihat semua
Episodes
1 Rencana Perjodohan Keluarga
2 Pesta Keluarga Sulistyo
3 Rencana Jahat Diana
4 Pengumuman Pertunangan
5 Putusnya Hubungan Aleena Dan Angga
6 Pertemuan Aleen Dan Dev
7 Harapan Aleena
8 Runtuhnya Kepercayaan
9 Pertemuan Dengan Fandy Handoko
10 Terungkapnya Kebenaran
11 Ajakan Menikah
12 Putusnya Hubungan Lama
13 Rumah Baru Dev
14 Bukankah Kamu Calon Istriku?
15 Shoping
16 Terkejutnya Ibu Dev
17 Awal Hubungan
18 Rencana Menikah
19 Hari Pernikahan Dev Dan Aleen
20 Tidur Bersama
21 Makan Siang Yang Manis Dari Dev
22 Peringatan Untuk Diana
23 Kepanikan Diana
24 Pertemuan Aleen Dan Keluarga Dev
25 Makan Malam Keluarga Dev
26 Percakapan Sebelum Tidur
27 Sarapan Pagi Bersama
28 Kunjungan Diana
29 Undangan Pesta Pertunangan Diana
30 Pertemuan Aleen Dan Citra
31 Kedatangan Citra Ke Kantor Aleen
32 Memilih Gaun
33 Pesta Pertunangan Diana Dan Angga
34 Pesta Pertunangan Diana Dan Angga Part 2
35 Pesta Pertunangan Yang Berantakan
36 Makan Malam Pinggir Jalan
37 Hadiah Kejutan Dari Dev
38 Permainan Opini Publik
39 Pertemuan Angga Dan Aleen
40 Rasa Percaya Diri Angga Yang Tinggi
41 Ungkapan Hati Aleen Pada Citra
42 Air Matamu Terlalu Berharga
43 Barang Yang Berasal Dari Sampah Harus Kembali Ke Tempat Sampah
44 Terkuaknya Hubungan Aleen Dan Dev
45 Pebisnis Gila Bucin Istri
46 Rencana Jahat Diana Dan Keluarganya
47 Undangan Makan Malam Diana
48 Tentang Barang Masa Kecil Aleen
49 Makan Malam Dengan Keluarga Diana
50 Upaya Diana Menggoda Dev
51 Hancurnya Keluarga Prasetyo
52 Terbukanya Hubungan Baru
53 Terungkapnya Identitas Aleena
54 Target Mainan Dev
55 Upaya Citra Mendekati Dev
56 Makan Siang Bersama
57 Hubungan Jarak Jauh
58 Kekesalan Dev
59 Krisis Perusahaan Angga
60 Aku Suka Jika Kamu Jahat Karena Aku
61 Akhir Untuk Diana
62 Tentang Masa Lalu Dev
63 Malam Pertama Aleen Dan Dev
64 Berakhirnya Keluarga Citra
65 Percakapan Aleen Dan Alex
66 Mengunjungi Rumah Lama Dev
67 Jalan-Jalan Ke Pantai
68 Perdebatan Dev Dan Ray
69 Rencana Pengembangan Yang Bocor
70 Demo Di Kota Tua
71 Penolakan Warga Kota Tua
72 Kunjungan Aleen Ke Desa
73 Hari Pertama Aleen Di Desa
74 Upaya Aleen Meyakinkan Genta
75 Cara Aleen Mengusir Fandy Handoko
76 Menyusun Rencana Pembangunan
77 Pergi Ke Kota Bersama Genta
78 Kedatangan Dev Ke Desa
79 Menuju Kehancuran Fandy
80 Kehancuran Fandy Handoko
81 Rencana Bisnis Dev Di Desa
82 Kembalinya Lidya Derisha
83 Kepulangan Dev Dan Aleen Ke Kota
84 Makan Siang Ray Dan Nina
85 Kegelisahan Dev
86 Hari Pertama Kembali Ke Kantor
87 Bingkisan Misterius Untuk Aleen
88 Teror Untuk Aleen
89 Menggunakan Kekuasaan Sang Ayah
90 Perselingkuhan Lidya
91 Rencana Pak Aditya
92 Ungkapan Cinta Dari Dev
93 Makan Siang Aleen Dan Dev
94 KDRT Dalam Rumah Tangga Lidya
95 Obsesi Lidya Pada Dev
96 Aleen Diculik
97 Upaya Dev Menyelamatkan Aleen
98 Upaya Dev Menyelamatkan Aleen 2
99 Penangkapan Lidya
100 Rencana Pak Aditya Menjatuhkan Dika
101 Kunjungan Ke Rumah Orang Tua Dev
102 Tamu Keluarga Dev
103 Pertemuan Aleen Dan Ayah Kandungnya
104 Cerita Pak Gustian
105 Kekhawatiran Dev
106 Tes DNA
107 Bagaimana Bisa Hubunganku Dan Dev Hanya Kekasih Padahal Kami Sudah Menikah?
108 Rumor Kantor
109 Aleen Hamil
110 Awal Mula Sikap Diluar Nalar Dev
111 Morning Sickness
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Rencana Perjodohan Keluarga
2
Pesta Keluarga Sulistyo
3
Rencana Jahat Diana
4
Pengumuman Pertunangan
5
Putusnya Hubungan Aleena Dan Angga
6
Pertemuan Aleen Dan Dev
7
Harapan Aleena
8
Runtuhnya Kepercayaan
9
Pertemuan Dengan Fandy Handoko
10
Terungkapnya Kebenaran
11
Ajakan Menikah
12
Putusnya Hubungan Lama
13
Rumah Baru Dev
14
Bukankah Kamu Calon Istriku?
15
Shoping
16
Terkejutnya Ibu Dev
17
Awal Hubungan
18
Rencana Menikah
19
Hari Pernikahan Dev Dan Aleen
20
Tidur Bersama
21
Makan Siang Yang Manis Dari Dev
22
Peringatan Untuk Diana
23
Kepanikan Diana
24
Pertemuan Aleen Dan Keluarga Dev
25
Makan Malam Keluarga Dev
26
Percakapan Sebelum Tidur
27
Sarapan Pagi Bersama
28
Kunjungan Diana
29
Undangan Pesta Pertunangan Diana
30
Pertemuan Aleen Dan Citra
31
Kedatangan Citra Ke Kantor Aleen
32
Memilih Gaun
33
Pesta Pertunangan Diana Dan Angga
34
Pesta Pertunangan Diana Dan Angga Part 2
35
Pesta Pertunangan Yang Berantakan
36
Makan Malam Pinggir Jalan
37
Hadiah Kejutan Dari Dev
38
Permainan Opini Publik
39
Pertemuan Angga Dan Aleen
40
Rasa Percaya Diri Angga Yang Tinggi
41
Ungkapan Hati Aleen Pada Citra
42
Air Matamu Terlalu Berharga
43
Barang Yang Berasal Dari Sampah Harus Kembali Ke Tempat Sampah
44
Terkuaknya Hubungan Aleen Dan Dev
45
Pebisnis Gila Bucin Istri
46
Rencana Jahat Diana Dan Keluarganya
47
Undangan Makan Malam Diana
48
Tentang Barang Masa Kecil Aleen
49
Makan Malam Dengan Keluarga Diana
50
Upaya Diana Menggoda Dev
51
Hancurnya Keluarga Prasetyo
52
Terbukanya Hubungan Baru
53
Terungkapnya Identitas Aleena
54
Target Mainan Dev
55
Upaya Citra Mendekati Dev
56
Makan Siang Bersama
57
Hubungan Jarak Jauh
58
Kekesalan Dev
59
Krisis Perusahaan Angga
60
Aku Suka Jika Kamu Jahat Karena Aku
61
Akhir Untuk Diana
62
Tentang Masa Lalu Dev
63
Malam Pertama Aleen Dan Dev
64
Berakhirnya Keluarga Citra
65
Percakapan Aleen Dan Alex
66
Mengunjungi Rumah Lama Dev
67
Jalan-Jalan Ke Pantai
68
Perdebatan Dev Dan Ray
69
Rencana Pengembangan Yang Bocor
70
Demo Di Kota Tua
71
Penolakan Warga Kota Tua
72
Kunjungan Aleen Ke Desa
73
Hari Pertama Aleen Di Desa
74
Upaya Aleen Meyakinkan Genta
75
Cara Aleen Mengusir Fandy Handoko
76
Menyusun Rencana Pembangunan
77
Pergi Ke Kota Bersama Genta
78
Kedatangan Dev Ke Desa
79
Menuju Kehancuran Fandy
80
Kehancuran Fandy Handoko
81
Rencana Bisnis Dev Di Desa
82
Kembalinya Lidya Derisha
83
Kepulangan Dev Dan Aleen Ke Kota
84
Makan Siang Ray Dan Nina
85
Kegelisahan Dev
86
Hari Pertama Kembali Ke Kantor
87
Bingkisan Misterius Untuk Aleen
88
Teror Untuk Aleen
89
Menggunakan Kekuasaan Sang Ayah
90
Perselingkuhan Lidya
91
Rencana Pak Aditya
92
Ungkapan Cinta Dari Dev
93
Makan Siang Aleen Dan Dev
94
KDRT Dalam Rumah Tangga Lidya
95
Obsesi Lidya Pada Dev
96
Aleen Diculik
97
Upaya Dev Menyelamatkan Aleen
98
Upaya Dev Menyelamatkan Aleen 2
99
Penangkapan Lidya
100
Rencana Pak Aditya Menjatuhkan Dika
101
Kunjungan Ke Rumah Orang Tua Dev
102
Tamu Keluarga Dev
103
Pertemuan Aleen Dan Ayah Kandungnya
104
Cerita Pak Gustian
105
Kekhawatiran Dev
106
Tes DNA
107
Bagaimana Bisa Hubunganku Dan Dev Hanya Kekasih Padahal Kami Sudah Menikah?
108
Rumor Kantor
109
Aleen Hamil
110
Awal Mula Sikap Diluar Nalar Dev
111
Morning Sickness

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!