"ayah kenapa kau kasar sekali pada ibu? Ibu sampai menangis," ucap eliza membereskan mainan miliknya.
"itu karena dia tak menurut pada ayah,"
"aku senang ayah sering mendatangiku semenjak ada ibu baruku. Tapi ayah tidak boleh memarahinya, nanti ibu pergi,"
Eliza pergi membawa troli mainanya masuk ke dalam kamar.
"SIALAN!!" sean mengambil pistol miliknya dan menembak lampu gantung miliknya.
Dorrrr
Lampu itu pecah berkeping-keping dan berantakan, suara nyaring terdengar di penjuru rumah.
sean tak jadi pergi, ia berjalan menghampiri kamar shena.
"shena buka pintunya,"
Sean mencoba membukanya dan ternyata tidak di kunci, ia langsung masuk dan memeluk shena yang sedang berdiri di balkon.
"maaf," ucap sean tepat di telinga shena.
"ya," jawab shena cepat.
"aku tidak tidur dengan wanita manapun, aku kemarin tidak pulang karena aku ada pekerjaan dan tadi malam aku tidak pulang karena aku di rawat di rumah sakit," jelas sean.
"pembohong,"
"aku tidak bohong lihatlah ini," sean melepas bajunya, memperlihatkan jahitan di dada dan punggungnya.
shena kaget, dari raut wajah kesalnya kini berubah menjadi raut khawatir.
"ini sakit?"
"ya sakit sekali,"
"lalu kenapa kau tidak menjawab telfonku? Tidak mengabariku? Aku sudah bersusah payah memasak dan menyiapkan semuanya," ucap shena kembali kesal.
"aku tak sempat, bagaimana bisa aku berkelahi sambil menjawab telfonmu?"
"ada yang ingin ku tanyakan,"
"katakan," ucap sean menggendong shena untuk duduk di sofa.
"kenapa kau bilang jika aku ibu baru anak itu dan kau bilang aku istri barumu?"
Sean tak bisa menjawab ia sangat gengsi jika bilang dirinya menyukai shena. Ia tak akan membiarkan dirinya terlihat peduli dan sayang pada wanita di pangkuannya ini.
"agar anak itu diam, tak ada alasan lain. Aku hanya tidak ingin dia bertemu irene,"
shena tampak kecewa karena ia pikir sean sudah mulai mencintai dirinya. Namun salah, ia ternyata masih kalah dari irene.
"bagaimana caranya agar aku bisa membuatmu jatuh cinta padaku?"
"tidak ada, karena aku tidak akan pernah mencintai mu. aku dan kau hanya sebatas hubungan ranjang, jadi jangan berlebihan memberi perasaan mu itu padaku,"
"kenapa kau jahat sekali? Aku hanya punya dirimu, kenapa kau mempermainkan cintaku yang begitu tulus padamu?"
"aku sedang melindungi mu,"
"jujur saja tak perlu bohong, kau masih mencintai irene kan? Bilang saja dan aku akan mundur dan mengubur rasaku untukmu. Aku tau aku hanya menumpang disini, aku akan pergi untuk membalas ibuku. Karena wanita sialan itu membuatku bertemu pria murahan ini," ucap shena dengan sorot mata benci.
"beri aku waktu satu bulan untuk belajar bertarung, dan aku akan meninggalkan ini dan ijinkan aku bekerja untuk mengganti semua yang sudah kupakai. Terimakasih atas kemewahan yang sudah kau berikan padaku," shena berdiri dan pergi keluar tanpa alas kaki.
Sean juga hanya diam, ia masih mencerna setiap kata yang keluar dari mulut shena.
"apa dia benar benar sudah benci padaku? Kenapa begitu cepat?"
"ya karena aku terus menyakitinya,"
"ahh payah sekali," sean menutup matanya yang lelah. Ia bingung pada perasaannya sendiri, ia berusaha menyembunyikan perasaannya pada shena karena takut shena mengecewakan dirinya. Namun pada kenyataannya dialah yang mengecewakan shena yang sangat tulus padanya.
Padahal jika di pikir pikir shena tak pernah meminta apa apa dari sean, shena hidup dengan mengandalkan apa yang ada. Bukan meminta apa yang tak ada di rumah sean.
"ahhh jika di banding Irene, shena tetap menang dari segi apapun. Sialan kenapa kau tak bisa mempercayai seseorang," ucap sean kesal. Ia berkali kali memukul kepalanya dengan keras.
...****************...
"nona kenapa kau disini?" tanya chris saat melihat shena yang duduk di tepi kolam ikan.
"apa kau bisa mengajari ku cara bertarung?"
"kenapa tiba tiba? Lagipula untuk apa? Kami dan tuan sean akan menjaga keamanan rumah ini. Kau hanya perlu duduk manis di rumah," jelas chris.
"tidak aku akan pergi, sebulan lagi aku akan pergi kembali ke Australia. Aku harus melakukan sesuatu,"
"kenapa kau tidak minta tolong pada tuan sean untuk menjagamu?" tanya chris penasaran.
"aku akan pergi sendiri, sean juga tau. Jadi tolong ajari aku berkelahi dan menggunakan pistol,"
"ahh begitu, aku bisa mengajarimu tapi badanmu akan sakit semua. sampai tak bisa di gerakkan rasanya,"
"kau dulu juga begitu?" tanya shena penasaran.
"tentu semua orang akan begitu karena saat kau mencoba berkelahi, fisikmu lah yang menjadi tumpuan, dan otak yang mengimbangi. Kau harus berolahraga terlebih dahulu, setidaknya kau bisa mengangkat barbel yang setara dengan separuh berat badanmu," jelas chris.
"dimana aku bisa olahraga?"
"di lantai 3 ada tempat gym milik tuan sean, kau bisa menggunakannya karena di barak hanya di gunakan untuk penjaga. Dan lagi, disana berisi pria jadi sebaiknya kau di atas saja agar aman,"
"terimakasih aku akan pergi kesana,"
"tunggu kakimu sembuh, karena jika kau terluka dan mencoba olahraga yang ada kau akan cidera,"
" terimakasih lagi,"
"kau mau aku tembak di bagian mana?" tanya max dengan suara lantang.
Chris langsung berdiri, ia terkejut namun detik berikutnya ia hanya cengengesan melihat max.
"dia sedang belajar denganku tau,"
"nona jangan dengarkan apa yang keluar dari mulutnya, kau di minta ke kamar tuan sean,"
"untuk apa aku tidak mau!" ucap shena
"nona ayolah jika kau tidak mau aku yang akan di hukum,"
"sambungkan telfonmu, aku ingin bicara," pinta shena.
^^^kau mau apa ?📞^^^
📞 masuklah ada yang ingin ku bicarakan dengan mu
^^^Tidak mau📞^^^
📞jika kau tidak mau aku akan membuang semua lilinmu
^^^Buang saja📞^^^
📞Aku akan menyita ponselmu
^^^ambil saja ada di dekat bantal 📞^^^
📞 kenapa kau marah aku kan sudah menjelaskan
^^^Siapa yang marah? Aku hanya tidak mau kesana.📞 Jika kau ingin bertemu dengan ku kenapa tidak kau saja yang kesini dan mendorong ku masuk ke kolam ikan?^^^
📞 wahh kau benar benar menguji kesabaranku
^^^Dasar pria tua📞^^^
Shena langsung mematikan panggilannya agar ia tak mendengar kemarahan sean, ia sebenarnya takut namun ia masih jengkel dengan sean.
"nona kau benar benar gila," ucap max.
"aku memang berencan agar cepat mati,"
"aku yakin tuan tidak akan membunuhmu," jawab max.
"kalau begitu kau saja yang membunuhku,"
"dan aku akan mati bersama mu,"
"aku rindu dengan rumahku, aku ingin pulang ke Australia," ucap shena sedih.
"aku ingin hidup dengan baik dan di cintai, tapi aku hanya bisa mendapatkan salah satu. Dan aku hanya mendapatkan hidup lebih baik bukan dengan baik atau di cintai,"
Andai kau tau betapa tuan mencintaimu, andai saja jika tuan tak memiliki gengsi yang tinggi. Sudah pasti kalian akan hidup bahagia, bahkan aku ikut senang kau mau bermain dengan eliza. Senang rasanya melihat eliza bisa dekat dengan tuan sean karena ada dirimu nona.
...🪼TBC🪼...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments