bab 2 bertemu duda kaya

Shena sudah berusaha bertahan dengan mengandalkan kubangan air untuk minum. Ia selalu membawa botol berisi air, shena berusaha mencari sungai namun nihil. Tak ada sungai atau sumber mata air sampai akhirnya ia melihat jejak sepatu di tanah.

"apa ini jejak sepatu seseorang? Kalau benar aku bisa mengikutinya untuk pulang," dengan cepat shena mengikuti jejak sepatu yang sudah hampir hilang itu.

Sudah 2 minggu pula ia bertahan di tengah hutan belantara tanpa makan. Ia tertatih karena kakinya terluka karena tak memakai alas kaki.

Sampai pada akhirnya ia sampai di tepi tebing dengan air laut di bawahnya yang sangat sejuk menenangkan hatinya untuk sesaat.

Dengan kaki bergetar shena naik ke ujung tebing, ia merentangkan tangannya menikmati hembusan angin laut.

"Bagaimana rasanya ingin mati namun tidak bisa? Nenek...shena sakit," shena mulai merengek.

Tak henti hentinya shena mengumpati ibunya yang sangat tega malakukan ini padanya.

"kau mau mati? Apa perlu kubantu untuk mendorong mu?" ucap seseorang yang berhasil membuat shena melotot senang.

Shena langsung bersimpuh di kaki pria yang tak ia kenal itu, "tuan aku mohon tolonglah aku, aku ingin pulang tuan. Aku di buang kemari oleh ayah dan ibuku, tolong aku tuan tolong selamatkan aku,"

Pria itu menelisik ke setiap inchi tubuh shena yang kurus dan pucat, ia melihat shena dengan tatapan jijik dan kesal.

"lepaskan!"

"tuan aku mohon tolong aku, aku ingin pulang tuan. Tolong bantu aku tuan,"

"siapa namamu?"

"aku shena tuan, ibuku bernama eliza dan ayah tiriku bernama albert," jelas shena cepat.

"jika aku membawamu pergi ke kota apa yang ingin kau lakukan?" tanya pria itu.

"aku ingin membalas ibuku, dia membunuh adikku dengan cara meneggelamkannya di kolam renang rumahku,"

"jika aku membantumu apa yang akan kau berikan padaku? Tak ada yang gratis,"

Shena tampak berpikir keras, ia bingung karena harta pun ia tak punya.

"tuan aku tak punya harta namun aku bisa menjadi wanita ranjangmu. Aku baru di sentuh sekali oleh ayah tiriku," ucap shena lirih, karena tak ada pilihan lain selain memberikan tubuhnya.

"tubuhmu? Lucunya kau ini masih anak anak kenapa kau berpikir aku mau tidur denganmu? Dengar aku sudah berumur 31 tahun, aku duda. Seleraku sangat tinggi," ucap sean terkekeh.

"tapi aku bukan anak kecil tuan, aku berumur 22 tahun,"

"22 tahun? Kenapa kau seperti anak sma?" tanya sean

"anak sma? Aku bahkan tak merasakan pendidikan sma karena ibuku tak memperbolehkan aku sekolah,"

"buka bajumu," ucap sean.

"disini? Lalu bagimana jika ada orang yang melihatnya?" ucap shena takut.

"aku seorang pendaki solo tak ada orang disini, aku sudah bermalam 3 hari disini," jelas sean.

"cepat buka, kau bilang kau mau menjadi wanita ranjangku. kalau begitu perlihatkan tubuhmu agar aku tau kau cocok tidak untuk ku bawa pulang," lanjut sean dengan kesal.

Dengan ragu shena mulai membuka kancing bajunya, ia melepas semua bajunya dan berdiri tegak.

"berbalik," ucap sean memerintah.

Kenapa badannya sangat proporsional, ahh kalau begini bisa bisa aku tak mau keluar kamar.

Sean mendekati shena dan mulai meraba tubuh shena, "kenapa badanmu membiru?"

"aku kedinginan tuan, bagimana? Apa aku bisa kembali?" tanya shena penuh harap.

"aku tidak mau tidur dengan wanita kurus kering sepertimu,"

"tuan aku mohon, aku berjanji aku akan makan banyak dan olahraga," shena berusaha meyakinkan sean agar mau membawanya.

"pakai bajumu, aku ingin makan,"

Shena tersenyum senang, ia langsung memakai kembali bajunya dan mengikuti sean ke arah tenda.

"masaklah mie instan itu untukmu dan untukku, aku akan mandi sebentar," ucap sean menunjuk tas berisi makanan.

"baik tuan, terimakasih,"

shena langsung bergegas memasaknya, ia sudah tak sabar ingin makan karena ia sangat lapar.

"apa aku boleh meminta air ini? Aku rindu rasanya minum air mineral," shena melihat ke sekitar untuk mencari sean, Ia ingin meminta air minum itu.

"kenapa celingukan begitu?" ucap sean membuat shena kaget.

"tuan bolehkah aku minta minum ini? Aku sangat haus,"

"boleh saja tapi itu tidak gratis,"

Shena tampak menghela nafasnya, "aku harus membayarnya dengan apa tuan?"

"cepat masak, dan minum saja jika kau haus," ucap sean lalu berbalik masuk ke dalam tenda.

Dengan senang shena langsung menenggak habis satu botol air mineral yang ia pegang. ia sangat rakus meminum minuman tak berasa itu.

"tuan sudah, kau bisa makan," teriak shena memanggil sean.

"tunggu sebentar,"

Tak lama sean keluar dan duduk di matras, ia mengambil mie bagiannya dan mulai makan.

"kenapa tidak makan?" tanya sean saat melihat shena hanya diam menatapnya.

"ahh maafkan aku, aku terbiasa menunggu perintah untuk makan. Maafkan aku tuan," shena dengan kikuk mengambil mie miliknya, ia mulai makan dengan lahap. Bahkan ia menghabiskan mie itu sampai kuahnya habis tak tersisa.

Sean menatap shena yang seperti tak puas dengan apa yang telah ia makan.

"kau masih lapar?" tanya sean.

"eum... Aku masih lapar karena dua minggu aku hanya minum air," ucap shena malu.

"kalau begitu buat lagi, tak apa karena ini hari terakhir aku disini,"

"tapi kau akan membawaku kan tuan?"

"tentu saja bodoh, cepat buat lagi dan makan. Jangan merepotkan aku di jalan, mengerti?"

"mengerti," ucap shena senang.

Selama belasan tahun shena tak pernah keluar dari rumah, karena orangtuanya tak mengijinkan shena dan elina keluar rumah. Saat ayahnya masih hidup, shena beberapa kali keluar di malam hari namun setelah ayahnya meninggal dunia, ia tak di perbolehkan keluar.

"tuan siapa namamu?" tanya shena tiba tiba.

"sean, kau benar manusia?" tanya sean sedikit ragu karena kulit shena benar benar pucat seperti mayat.

"aku tidak pernah keluar selama belasan tahun, aku sekolah di dalam rumah. Aku jarang terkena sinar matahari jadi kulit ku pucat," shena kembali makan, ia sangat lahap dan cepat menghabiskan mie yang ada di mangkuk miliknya.

"apa kau disiksa?"

"tidak, walaupun aku tak boleh keluar tapi ibu tak pernah menyiksaku. Hanya saja malam itu aku di paksa meminum minuman keras satu botol penuh, lalu aku di perkosa ayah tiriku saat aku mabuk berat,"

Entah kenapa sean tiba-tiba merasa kesal dengan cerita shena, ia rasanya ingin mengebom rumah orangtua shena.

sean mengambil sandal dan jaket miliknya, ia melemparnya ke depan shena.

"pakai, jaga tubuhmu. Aku tidak mau kau sakit dan merengek, jika kau merengek aku akan menendangmu ke jurang,"

"baik tuan, terimakasih,"

Sean membereskan tenda dan peralatan kemahnya, sedangkan shena membereskan alat masak dan makan.

"tuan kau bilang kau duda, kenapa kau menjadi duda di usiamu yang terbilang masih muda?"

Sean langsung menghentikan aktivitas yang ia lakukan dan berbalik menatap shena.

"kau ingin tau?"

...🪼TBC🪼...

Episodes
1 bab 1 malam tragis
2 bab 2 bertemu duda kaya
3 bab 3 sekamar
4 bab 4 restoran vale
5 bab 5 kesan pertama
6 bab 6 istana sean
7 bab 7 periode
8 bab 8 nona
9 bab 9 kebodohan
10 bab 10 eliza
11 bab 11
12 bab 12 irene
13 bab 13 makan malam
14 bab 14 mengacuhkan
15 bab 15 Australia
16 bab 16 makan malam Irene
17 bab 17
18 bab 18 cinta sean
19 bab 19 sean
20 bab 20 ketakutan shena
21 bab 21
22 bab 22 iblis shena
23 bab 23 makan malam bersama
24 bab 24
25 bab 25 gempa
26 bab 26 evakuasi
27 bab 27
28 bab 28 terpisah
29 bab 29 godaan vale
30 bab 30
31 bab 31 siapa yang salah?
32 bab 32 the beginning of Shena's journey
33 bab 33 sean dan shena
34 bab 34
35 bab 35 bayi rewel
36 bab 36
37 bab 37 kekacauan
38 bab 38 hubungan gagal
39 bab 39 vale
40 bab 40 terkunci
41 bab 41 kandungan
42 bab 42
43 bab 43 gugur
44 bab 44 target
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48 pertunjukan spektakuler
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 bab 81
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 bab 86
87 bab 87
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 bab 95
96 bab 96
97 bab 97
98 bab 98
99 bab 99
100 bab 100
101 bab 101
102 bab 102
103 bab 103
104 bab 104
105 bab 105
106 106
107 bab 107
108 bab 108
109 bab 109
110 bab 110
111 bab 111
112 bab 112
113 bab 113
114 bab 114
115 bab 115 END
116 ex's tears & HALLUCIATORY RELATIONSHIP
117 episode 117 s2
118 episode 118 s2
119 episode 119 s2
120 episode 120 s2
121 episode 121 s2
122 episode 122 s2
123 episode 123 s2
124 episode 124 s2
125 episode 125 s2
126 episode 126 s2
127 episode 127 s2
128 episode 128 s2
129 episode 129 s2
130 episode 130 s2
131 episode 131 s2
132 episode 132 s2
133 episode 133 s2
134 episode 134 s2
135 episode 135 s2
136 episode 136 s2
137 episode 137 s2
138 episode 138 s2
139 episode 139 s2
140 episode 140 s2
141 episode 141 s2
142 episode 142 s2
143 episode 143 s2
144 episode 144 s2
145 episode 145 s2
146 episode 146 s2
147 episode 147 s2
148 episode 148 s2
149 episode 149 s2
150 episode 150 s2
151 ayo mampir
152 episode 152 s2
153 episode 153 s2
154 episode 154 s2
155 episode 155 s2
156 episode 156 s2
157 episode 157 s2
158 episode 158 s2
159 episode 159 s2
160 episode 160 s2
161 episode 161 s2
162 episode 162 s2
163 episode 163 s2
164 episode 164 s2
165 episode 165 s2 END
Episodes

Updated 165 Episodes

1
bab 1 malam tragis
2
bab 2 bertemu duda kaya
3
bab 3 sekamar
4
bab 4 restoran vale
5
bab 5 kesan pertama
6
bab 6 istana sean
7
bab 7 periode
8
bab 8 nona
9
bab 9 kebodohan
10
bab 10 eliza
11
bab 11
12
bab 12 irene
13
bab 13 makan malam
14
bab 14 mengacuhkan
15
bab 15 Australia
16
bab 16 makan malam Irene
17
bab 17
18
bab 18 cinta sean
19
bab 19 sean
20
bab 20 ketakutan shena
21
bab 21
22
bab 22 iblis shena
23
bab 23 makan malam bersama
24
bab 24
25
bab 25 gempa
26
bab 26 evakuasi
27
bab 27
28
bab 28 terpisah
29
bab 29 godaan vale
30
bab 30
31
bab 31 siapa yang salah?
32
bab 32 the beginning of Shena's journey
33
bab 33 sean dan shena
34
bab 34
35
bab 35 bayi rewel
36
bab 36
37
bab 37 kekacauan
38
bab 38 hubungan gagal
39
bab 39 vale
40
bab 40 terkunci
41
bab 41 kandungan
42
bab 42
43
bab 43 gugur
44
bab 44 target
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48 pertunjukan spektakuler
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
bab 81
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
bab 86
87
bab 87
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
bab 95
96
bab 96
97
bab 97
98
bab 98
99
bab 99
100
bab 100
101
bab 101
102
bab 102
103
bab 103
104
bab 104
105
bab 105
106
106
107
bab 107
108
bab 108
109
bab 109
110
bab 110
111
bab 111
112
bab 112
113
bab 113
114
bab 114
115
bab 115 END
116
ex's tears & HALLUCIATORY RELATIONSHIP
117
episode 117 s2
118
episode 118 s2
119
episode 119 s2
120
episode 120 s2
121
episode 121 s2
122
episode 122 s2
123
episode 123 s2
124
episode 124 s2
125
episode 125 s2
126
episode 126 s2
127
episode 127 s2
128
episode 128 s2
129
episode 129 s2
130
episode 130 s2
131
episode 131 s2
132
episode 132 s2
133
episode 133 s2
134
episode 134 s2
135
episode 135 s2
136
episode 136 s2
137
episode 137 s2
138
episode 138 s2
139
episode 139 s2
140
episode 140 s2
141
episode 141 s2
142
episode 142 s2
143
episode 143 s2
144
episode 144 s2
145
episode 145 s2
146
episode 146 s2
147
episode 147 s2
148
episode 148 s2
149
episode 149 s2
150
episode 150 s2
151
ayo mampir
152
episode 152 s2
153
episode 153 s2
154
episode 154 s2
155
episode 155 s2
156
episode 156 s2
157
episode 157 s2
158
episode 158 s2
159
episode 159 s2
160
episode 160 s2
161
episode 161 s2
162
episode 162 s2
163
episode 163 s2
164
episode 164 s2
165
episode 165 s2 END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!