bab 9 kebodohan

Shena kembali merasakan hawa dingin dan lembab, ia masih bingung karena penutup kepalanya tak kunjung di buka. Tangannya di ikat kebelakang dengan tali tambang yang membuat pergelangan tangannya terasa perih.

"tuan?"

"tuan? Tuan aku mohon jangan tinggalkan aku begini. Tuan? Tuan aku yakin kau tak akan tega melakukan ini kan?"

Tak ada sautan atau suara apapun, hal itu membuat shena semakin panik. Lebih baik ia di buang di tengah hutan dengan keadaan tidak sadar, daripada dibuang namun di ikat dan di beri penutup kepala.

"tuan? Tuan aku mohon jangan lakukan ini padaku, tuan aku mohon,"

Dorrrr

Satu peluru di tembakkan ke langit, hal itu membuat shena makin panik. Ia baru ingat jika seperti ini sudah pasti ia akan segera mati. Kepala di tutup kain hitam dan tangan di ikat. Ia benar benar seperti tahanan yang akan di hukum mati.

"tuan, maafkan aku. Aku tak akan mengulanginya lagi, tuan aku mohon maafkan aku tuan," shena berusaha memohon, ia benar benar ketakutan.

"shena, aku membiarkan dirimu ikut denganku bukan untuk menjelajahi semua yang ada di hidupku. Kau tau? Kau hampir mati jika max tak menarikmu. Kau tau anjing yang menutup matanya itu? Dia adalah monster, terkena air liurnya saja kulitmu bisa membusuk dan tak bisa terobati," ucap sean yang membuat shena terbelalak.

"tuan aku mohon maafkan aku,"

"rasa penasaran bisa membunuhmu kapan saja," ucap sean melihat wanita yang ia taksir sedang terbaring di tanah lembab.

Max membuka penutup kepala shena, membuka tali yang mengikat tangan shena dan membantu shena berdiri.

Shena menatap sean takut, bibirnya bahkan bergetar dan memucat.

"apa karena kau tak tau banyak hal di dunia ini menjadikan dirimu penasaran dengan hidupku? Kenapa kau lancang sekali?" tanya sean menodongkan pistolnya ke rahang shena.

"tidak tuan, maafkan aku. Aku mohon tuan,"

Di tengah hutan yang shena yakini adalah hutan di belakang rumah sean, ia menelisik ke setiap sudut hutan. hutan itu penuh dengan pohon pinus yang wanginya semerbak.

Hanya mereka berdua yang ada di sana karena max pergi setelah melepas ikatan di tangan shena.

"tuan maafkan aku, aku janji aku akan menuruti semua maumu tuan. Aku mohon jangan bunuh aku,"

sean hanya diam melihat wajah shena yang sangat cantik dan sempurna, ia bahkan sampai melamun mengagumi keindahan wajah shena yang sangat alami.

"shena kau tidak boleh mencintaiku maka dari itu kau tidak boleh banyak tau tentangku," ucap sean sebelum akhirnya ia mencium bibir shena dengan rakus.

Sean membuang pistolnya dan mendorong shena mundur sampai shena bersandar di batang pohon. Ia menciumnya dengan kasar dan rakus, ia tak membiarkan shena mengambil nafas barang sedetik.

Shena mencengkram erat baju sean saat ia merasa sudah tak kuat, ia benar benar kehabisan nafas.

"tuan aku kesusahan bernafas," ucap shena setelah sean melepaskan bibirnya. Shena merasa bibirnya sedikit bengkak karena sean terlalu kasar dan berlebihan.

"jika kau kembali berulah, peluru di pistolku akan bersarang tepat di dalam otakmu, mengerti?" tanya sean sambil mencengkram rahang shena.

Shena hanya mengangguk, matanya kembali berkaca kaca. Ia langsung ambruk ke tanah setelah sean melepaskan dirinya dan pergi.

"tak apa shena dia pria baik, kau saja yang kurang ajar," lirih shena yang masih bisa di dengar oleh sean.

Sean menghentikan langkahnya dan tersenyum, bisa bisanya gadis itu masih berfikir jika sean pria baik padahal sean sudah memperlakukannya seperti binatang.

...****************...

Shena berjongkok di tepi kolam renang, tangannya bermain dengan air jernih di kolam itu. Ia teringat dengan elina, dimana elina di bandoli tas berisi barbel.

"elina, maafkan aku. Maafkan aku karena aku terlalu lemah, elina bagaimana kabarmu? Apa kau sudah bertemu dengan ayah dan nenek? Elina aku hidup dengan baik, semoga kau bisa tenang dan bahagia disana,"

Shena hanya bisa pasrah jika hidupnya memang seperti ini, setidaknya ada sean yang masih peduli padanya walaupun ia sangat ketus dan galak.

"ibu, kenapa kau melakukan ini padaku? Jika kau memang benci dan berniat membuangku kenapa kau tak membekaliku dengan pengetahuan? Aku sangat bodoh walaupun aku cepat belajar,"

Max berjalan mendekati shena, ia sebenarnya sangat malas bertemu dengan shena karena dari awal dirinya memang tidak menyukai keberadaan shena.

"hey kau, cepat masuk ke dalam, tuan memanggil mu. Bawa fwa kemana pun jika kau pergi," ucap max kesal sambil menyerahkan telepon tanpa kabel yang di namai fwa.

"terimakasih tuan dan maafkan aku," ucap shena pelan.

"cepatlah lari masuk kau benar benar lamban"

Shena langsung lari masuk ke dalam, ia menaiki tangga dan masuk ke dalam kamar sean. Ia melihat sean yang duduk di dekat jendela besar yang menghadap langsung ke laut.

"tuan maafkan aku jika aku lama,"

"kunci pintunya,"

Shena hanya menurut daripada ia bertanya, lagipula ia sekarang tak ingin banyak bertanya dan kepo tentang apapun yang menyangkut sean karena ia tak diperbolehkan melakukannya.

"kau butuh sesuatu?" tanya shena pelan.

"kemarilah," sean menepuk pahanya.

Shena menghampiri sean dan duduk di pangkuan sean menghadap ke arah laut, ia merasa sedikit tak nyaman karena ia masih takut.

Sean mengusap paha shena yang sangat mulus, tangannya bergerak ke atas menyingkap dress selutut yang di kenakan shena.

Shena hanya diam dan menutup matanya, menikmati semua sentuhan di kulit mulusnya. Sampai pada akhirnya sean memegang dua buah gunung kembar milik shena. Dari dalam baju, sean meremas dan mencubitnya. Ia sangat gemas saat memegangnya karena sangat kencang dan empuk.

"tuan, hentikan aku mohon,"

"kau menginginkannya tapi kau sedang haid?" tanya sean menggoda shena. Shena hanya mengangguk, ia memang tak pandai berbohong.

Sekarang baru pukul 05.30 pagi, sean dan shena terhitung hanya tidur beberapa jam sampai akhirnya sena di buang ke hutan dan kembali ke istana megah ini.

ah sayang sekali kupikir dia akan hamil, entah anak kepart itu atau anakku. Ternyata tidak, kalau begitu aku berharap kau segera hamil anakku agar aku punya alasan untuk menikahimu.

"tuan apa kau tak mempunyai anak?" tanya shena tiba tiba.

"tidak, dia tidak mau hamil,"

"jadi kalian sudah bersama selama berapa tahun?"

"aku menikah di usia 25 tahun dan dia meninggal saat aku berumur 26 tahun. Sangat singkat karena dia terlalu tamak,"

"tapi kau sangat mencintainya,"

Sean jadi teringat dengan perkataan shena tadi pagi

"tidak ada rahasia di antara kita, kau tau aku mencintaimu. Tapi kau tak peduli akan hal itu,"

Sean bukannya tak peduli, hanya saja ia masih ragu dengan shena.

...🪼TBC🪼...

Episodes
1 bab 1 malam tragis
2 bab 2 bertemu duda kaya
3 bab 3 sekamar
4 bab 4 restoran vale
5 bab 5 kesan pertama
6 bab 6 istana sean
7 bab 7 periode
8 bab 8 nona
9 bab 9 kebodohan
10 bab 10 eliza
11 bab 11
12 bab 12 irene
13 bab 13 makan malam
14 bab 14 mengacuhkan
15 bab 15 Australia
16 bab 16 makan malam Irene
17 bab 17
18 bab 18 cinta sean
19 bab 19 sean
20 bab 20 ketakutan shena
21 bab 21
22 bab 22 iblis shena
23 bab 23 makan malam bersama
24 bab 24
25 bab 25 gempa
26 bab 26 evakuasi
27 bab 27
28 bab 28 terpisah
29 bab 29 godaan vale
30 bab 30
31 bab 31 siapa yang salah?
32 bab 32 the beginning of Shena's journey
33 bab 33 sean dan shena
34 bab 34
35 bab 35 bayi rewel
36 bab 36
37 bab 37 kekacauan
38 bab 38 hubungan gagal
39 bab 39 vale
40 bab 40 terkunci
41 bab 41 kandungan
42 bab 42
43 bab 43 gugur
44 bab 44 target
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48 pertunjukan spektakuler
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 bab 81
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 bab 86
87 bab 87
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 bab 95
96 bab 96
97 bab 97
98 bab 98
99 bab 99
100 bab 100
101 bab 101
102 bab 102
103 bab 103
104 bab 104
105 bab 105
106 106
107 bab 107
108 bab 108
109 bab 109
110 bab 110
111 bab 111
112 bab 112
113 bab 113
114 bab 114
115 bab 115 END
116 ex's tears & HALLUCIATORY RELATIONSHIP
117 episode 117 s2
118 episode 118 s2
119 episode 119 s2
120 episode 120 s2
121 episode 121 s2
122 episode 122 s2
123 episode 123 s2
124 episode 124 s2
125 episode 125 s2
126 episode 126 s2
127 episode 127 s2
128 episode 128 s2
129 episode 129 s2
130 episode 130 s2
131 episode 131 s2
132 episode 132 s2
133 episode 133 s2
134 episode 134 s2
135 episode 135 s2
136 episode 136 s2
137 episode 137 s2
138 episode 138 s2
139 episode 139 s2
140 episode 140 s2
141 episode 141 s2
142 episode 142 s2
143 episode 143 s2
144 episode 144 s2
145 episode 145 s2
146 episode 146 s2
147 episode 147 s2
148 episode 148 s2
149 episode 149 s2
150 episode 150 s2
151 ayo mampir
152 episode 152 s2
153 episode 153 s2
154 episode 154 s2
155 episode 155 s2
156 episode 156 s2
157 episode 157 s2
158 episode 158 s2
159 episode 159 s2
160 episode 160 s2
161 episode 161 s2
162 episode 162 s2
163 episode 163 s2
164 episode 164 s2
165 episode 165 s2 END
Episodes

Updated 165 Episodes

1
bab 1 malam tragis
2
bab 2 bertemu duda kaya
3
bab 3 sekamar
4
bab 4 restoran vale
5
bab 5 kesan pertama
6
bab 6 istana sean
7
bab 7 periode
8
bab 8 nona
9
bab 9 kebodohan
10
bab 10 eliza
11
bab 11
12
bab 12 irene
13
bab 13 makan malam
14
bab 14 mengacuhkan
15
bab 15 Australia
16
bab 16 makan malam Irene
17
bab 17
18
bab 18 cinta sean
19
bab 19 sean
20
bab 20 ketakutan shena
21
bab 21
22
bab 22 iblis shena
23
bab 23 makan malam bersama
24
bab 24
25
bab 25 gempa
26
bab 26 evakuasi
27
bab 27
28
bab 28 terpisah
29
bab 29 godaan vale
30
bab 30
31
bab 31 siapa yang salah?
32
bab 32 the beginning of Shena's journey
33
bab 33 sean dan shena
34
bab 34
35
bab 35 bayi rewel
36
bab 36
37
bab 37 kekacauan
38
bab 38 hubungan gagal
39
bab 39 vale
40
bab 40 terkunci
41
bab 41 kandungan
42
bab 42
43
bab 43 gugur
44
bab 44 target
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48 pertunjukan spektakuler
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
bab 81
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
bab 86
87
bab 87
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
bab 95
96
bab 96
97
bab 97
98
bab 98
99
bab 99
100
bab 100
101
bab 101
102
bab 102
103
bab 103
104
bab 104
105
bab 105
106
106
107
bab 107
108
bab 108
109
bab 109
110
bab 110
111
bab 111
112
bab 112
113
bab 113
114
bab 114
115
bab 115 END
116
ex's tears & HALLUCIATORY RELATIONSHIP
117
episode 117 s2
118
episode 118 s2
119
episode 119 s2
120
episode 120 s2
121
episode 121 s2
122
episode 122 s2
123
episode 123 s2
124
episode 124 s2
125
episode 125 s2
126
episode 126 s2
127
episode 127 s2
128
episode 128 s2
129
episode 129 s2
130
episode 130 s2
131
episode 131 s2
132
episode 132 s2
133
episode 133 s2
134
episode 134 s2
135
episode 135 s2
136
episode 136 s2
137
episode 137 s2
138
episode 138 s2
139
episode 139 s2
140
episode 140 s2
141
episode 141 s2
142
episode 142 s2
143
episode 143 s2
144
episode 144 s2
145
episode 145 s2
146
episode 146 s2
147
episode 147 s2
148
episode 148 s2
149
episode 149 s2
150
episode 150 s2
151
ayo mampir
152
episode 152 s2
153
episode 153 s2
154
episode 154 s2
155
episode 155 s2
156
episode 156 s2
157
episode 157 s2
158
episode 158 s2
159
episode 159 s2
160
episode 160 s2
161
episode 161 s2
162
episode 162 s2
163
episode 163 s2
164
episode 164 s2
165
episode 165 s2 END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!