bab 10 eliza

Sudah lewat satu bulan shena tinggal di rumah sean, sudah terlewat pula kejadian dimana shena di todong pistol oleh sean. Namun shena masih menjaga jarak dengan sean, ia takut mengganggu dan membuat sean marah.

Hal itu juga yang membuat sean bingung, melihat shena yang tak seperti dulu saat pertama kali ia menemukannya. Kini shena lebih banyak diam dan menghabiskan waktunya dikamar. Tidak berjalan jalan dan tidak berinteraksi dengan orang lain selain sean.

"max panggilkan shena kemari,"

"baik tuan,"

Max pergi ke kamar shena, ia mengetuk pintu dengan keras. "nona keluarlah tuan memanggilmu,"

Shena membuka pintu dan mengiyakan, "dimana?"

"di atap,"

"baik tuan terimakasih,"

shena bergegas pergi menghampiri sean, ia buru buru naik ke atap agar sean tak marah jika mendapati dirinya lamban.

"tuan,"

"kemarilah," sean menepuk sofa empuk di sebelahnya.

Shena langsung duduk, ia melihat langit sore yang cerah. Ia kembali tersenyum, mengeluarkan ponselnya dan mengambil gambar langit hari ini.

"Untuk apa kau memotretnya? Apa kau akan mengunggahnya ke media sosial?"

"aku menyimpannya, saat aku sedih aku selalu melihatnya dan itu obat," jawab shena masih fokus pada layar ponselnya.

"aku akan menyitanya jika kau tak melihat aku,"

Shena dengan cepat langsung menyimpan ponselnya dan menghadap ke arah sean.

"apa kau hamil?" tanya sean cepat

"hamil? Kurasa tidak, aku tak merasakan ada gejala hamil di tubuhku,"

tidak hamil? Bagaimana bisa aku selalu mengeluarkannya di dalam. Berkali kali dan tak ada satupun hari yang bisa membuatnya hamil?

"apa kau minum pil?" tanya sean curiga.

"darimana aku mendapatkannya tuan?"

"Tapi bagaimana bisa kau tidak hamil ha? Harusnya kau sudah hamil,"

"tapi aku baru dua hari yang lalu selesai haid, bukankah itu tidak mungkin jika aku hamil?"

"aneh,"

"kau ingin aku hamil tuan?"

"tidak, jangan ge- er aku hanya bertanya agar jika kau hamil aku langsung akan menggugurkannya," ucap sean ketus.

"tuan, apa jika aku hamil kau akan membuangku?"

Sean hanya diam menatap shena yang juga sedang menatapnya, lidahnya kelu. Ia tak mau mengakui jika dirinya sedang menantikan kehadiran malaikat kecil di perut shena.

"entahlah, kau mau hamil?" tanya sean.

"aku? Aku mau, aku ingin punya bayi. Tapi kau tidak memperbolehkan aku mencintaimu jadi kutepis keinginan itu,"

"jika kau berhasil hamil aku akan menikahimu," ucap sean cepat sebelum ia mencium bibir shena.

Shena diam mematung, mendengar jika ia akan di nikahi membuatnya bahagia. Namun untuk hamil ia merasa ragu karena ia sudah berkali kali di tiduri sean namun belum juga hamil.

"apa itu artinya aku boleh mencintai mu?"

"kenapa kau mencintaiku?" tanya sean sambil melepas baju milik shena.

"entahlah, aku sangat senang jika bisa berinteraksi denganmu. Aku sangat kesepian jadi aku sangat senang jika kau memanggilku. Aku butuh cinta karena aku tak pernah mendapatkannya, sangat menyedihkan,"

"tapi aku akan berhenti mencintaimu, karena bukan hanya aku yang terluka. Tapi orang yang menerimanya juga akan merasa tidak nyaman dan terluka. Maafkan aku karena lancang mencintamu, yang seharusnya tak boleh ,"

Sean tampak kesal mendengar shena yang ingin berhenti mencintainya. Ia langsung mencengkram pinggang shena dengan kencang.

"akhh tuan," rintih shena merasakan sakit bercampur geli di pinggangnya.

"kau memang tak boleh lancang!" tekan sean.

Sean kembali melakukan percintaan dengan shena di ruang terbuka dan hawa yang sejuk. Tak hanya sekali ia melakukannya, ia sangat berusaha agar shena cepat hamil anaknya.

Ahh sial kali ini kau harus benar benar hamil anakku, ayolah aku ingin kau hamil dan mengandung putraku. Walaupun kau mengandung putri aku juga tak masalah yang penting aku punya alasan untuk menikahimu lebih cepat.

Rintihan demi rintihan memekakkan telinga sean, membuat sean makin mempercepat gerakannya. Hingga akhirnya sean kembali mengeluarkannya di dalam.

"tuan jika kau tak ingin aku hamil kenapa kau selalu mengeluarkannya di dalam?"

"peduli setan dengan hamil aku hanya ingin merasa puas," ucap sean kesal sambil memakai celananya. Pergi meninggalkan shena yang masih telanjang di atas sofa.

...****************...

Pagi pagi buta sean sudah bersiap pergi, ia harus memberantas srigala nakal.

"tuan apa anda ingin bersenang-senang? Anda tak perlu turun tangan tuan, aku bisa menyelesaikannya,"

"dengan mata tertutup?" ejek sean, mengingat max sangat takut dengan darah namun kemampuan bertarung dan bidikannya selalu membuat sean puas. Di tambah otak cerdas max yang selalu membuat sean kagum.

Max langsung menutup mulutnya rapat rapat dengan kesal, sean selalu tau kelemahannya. Termasuk ia takut dengan pasta gigi berwarna putih.

"aku hanya ingin bersenang-senang sebentar, shena sangat membosankan karena dia menjaga jarak denganku," ucap sean sambil berkaca memakai jas miliknya

"Kenapa dia menjaga jarak dengan anda tuan?"

"ya dia masih takut jika aku menodongkan pistol ke arahnya,"

"tuan lalu bagimana dengan wanita itu?"

"biarkan saja anjing itu tak akan memakannya, anjing itu hanya akan meludahi wanita sialan itu sampai mati sendiri,"

Sean bergegas pergi meninggalkan shena, tanpa berpamitan dan tanpa ucapan. Ia melenggang pergi meninggalkan rumahnya.

Sedangkan shena yang sedang duduk di balkon melihat mobil sean pergi, ia biasanya memang bangun pagi dan duduk disana menikmati indahnya hutan pinus dan lautan.

"mau kemana? Kenapa tidak bilang padaku? Tapi aku siapanya? ingat shena kau hanya pelacurnya. Jangan melewati batas,"

Shena masuk ke dalam ruangan kosong di samping kamarnya, tempat itu ia pergunakan untuk membuat lilin aroma terapi atas ijin sean.

"aku masih penasaran dengan nona itu, tapi aku baru ingat jika kamar itu sangat bau. Sebenarnya dia kenapa? Jika dia sakit kenapa tak ada yang merawatnya?"

Ketukan di pintu membuat shena kaget, ia bergegas membukakan pintu itu.

"nona," ucap anak kecil berumur 10 tahun di depan pintu.

"haii cantik, siapa namamu?"

"namaku? Namaku eliza,"

Deg.... Shena langsung mengepalkan kedua tangannya, sorot matanya sudah berubah. Ia langsung memicingkan matanya.

"kenapa kau disini? Dimana ibumu? Ayahmu?"

"ayahku pergi, dan ibuku sedang sakit," jawab eliza masih menatap shena penuh senyum hangat.

"apa itu aku ingin masuk," eliza menerobos masuk ke dalam saat melihat lilin buatan shena.

Shena sampai emosi melihatnya yang memegang semua benda yang shena punya, sampai akhirnya wax panas yang di taruh di gelas kaca tumpah mengguyur kaki shena.

"ARGHHHHHH!!!!" Teriak shena lantang membuat Chris masuk dengan terburu buru ke ruangan shena.

"nona, astaga bagimana ini. Katakan nona aku harus apa?" ucap chris panik, sedangkan shena sudah pingsan karena tak kuat merasakan sakitnya.

"tuan maafkan aku," rengek eliza melihat shena yang berada di gendongan chris.

"lihat saja setelah ini kau yang akan ku siram dengan lilin panas, bocah sialan jika tuan sean tau kau pasti sudah di buang,"

Chris berlalu pergi, ia membawa shena ke dokter sam yang bertugas di rumah sean.

"ini akan meninggalkan bekas, butuh waktu setidaknya satu tahun agar bekas ini menghilang dengan perawatan dan teknologi mahal," ucap sam menjelaskan.

"kenapa dia bisa begini?" tanya sam menatap chris yang sedang panik.

"eliza yang menumpahkannya,"

"bocah sialan itu bisa keluar? Wahhh,"

"aku akan menghubungi tuan,"

^^^max apa aku bisa bicara dengan tuan sean? 📞. Ini sangat penting. Menyangkut shena^^^

📞tunggu sebentar

📞katakan!

^^^Tuan, aku tidak tau awalnya bagaimana namun 📞eliza keluar dan menghampiri nona shena. Dia mengikuti nona ke ruangan lilin, dan eliza menumpahkan lilin panas ke kaki nona shena sampai nona shena pingsan. Dia belum sadar sampai sekarang^^^

📞/tut

...🪼TBC🪼...

Episodes
1 bab 1 malam tragis
2 bab 2 bertemu duda kaya
3 bab 3 sekamar
4 bab 4 restoran vale
5 bab 5 kesan pertama
6 bab 6 istana sean
7 bab 7 periode
8 bab 8 nona
9 bab 9 kebodohan
10 bab 10 eliza
11 bab 11
12 bab 12 irene
13 bab 13 makan malam
14 bab 14 mengacuhkan
15 bab 15 Australia
16 bab 16 makan malam Irene
17 bab 17
18 bab 18 cinta sean
19 bab 19 sean
20 bab 20 ketakutan shena
21 bab 21
22 bab 22 iblis shena
23 bab 23 makan malam bersama
24 bab 24
25 bab 25 gempa
26 bab 26 evakuasi
27 bab 27
28 bab 28 terpisah
29 bab 29 godaan vale
30 bab 30
31 bab 31 siapa yang salah?
32 bab 32 the beginning of Shena's journey
33 bab 33 sean dan shena
34 bab 34
35 bab 35 bayi rewel
36 bab 36
37 bab 37 kekacauan
38 bab 38 hubungan gagal
39 bab 39 vale
40 bab 40 terkunci
41 bab 41 kandungan
42 bab 42
43 bab 43 gugur
44 bab 44 target
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48 pertunjukan spektakuler
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 bab 81
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 bab 86
87 bab 87
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 bab 95
96 bab 96
97 bab 97
98 bab 98
99 bab 99
100 bab 100
101 bab 101
102 bab 102
103 bab 103
104 bab 104
105 bab 105
106 106
107 bab 107
108 bab 108
109 bab 109
110 bab 110
111 bab 111
112 bab 112
113 bab 113
114 bab 114
115 bab 115 END
116 ex's tears & HALLUCIATORY RELATIONSHIP
117 episode 117 s2
118 episode 118 s2
119 episode 119 s2
120 episode 120 s2
121 episode 121 s2
122 episode 122 s2
123 episode 123 s2
124 episode 124 s2
125 episode 125 s2
126 episode 126 s2
127 episode 127 s2
128 episode 128 s2
129 episode 129 s2
130 episode 130 s2
131 episode 131 s2
132 episode 132 s2
133 episode 133 s2
134 episode 134 s2
135 episode 135 s2
136 episode 136 s2
137 episode 137 s2
138 episode 138 s2
139 episode 139 s2
140 episode 140 s2
141 episode 141 s2
142 episode 142 s2
143 episode 143 s2
144 episode 144 s2
145 episode 145 s2
146 episode 146 s2
147 episode 147 s2
148 episode 148 s2
149 episode 149 s2
150 episode 150 s2
151 ayo mampir
152 episode 152 s2
153 episode 153 s2
154 episode 154 s2
155 episode 155 s2
156 episode 156 s2
157 episode 157 s2
158 episode 158 s2
159 episode 159 s2
160 episode 160 s2
161 episode 161 s2
162 episode 162 s2
163 episode 163 s2
164 episode 164 s2
165 episode 165 s2 END
Episodes

Updated 165 Episodes

1
bab 1 malam tragis
2
bab 2 bertemu duda kaya
3
bab 3 sekamar
4
bab 4 restoran vale
5
bab 5 kesan pertama
6
bab 6 istana sean
7
bab 7 periode
8
bab 8 nona
9
bab 9 kebodohan
10
bab 10 eliza
11
bab 11
12
bab 12 irene
13
bab 13 makan malam
14
bab 14 mengacuhkan
15
bab 15 Australia
16
bab 16 makan malam Irene
17
bab 17
18
bab 18 cinta sean
19
bab 19 sean
20
bab 20 ketakutan shena
21
bab 21
22
bab 22 iblis shena
23
bab 23 makan malam bersama
24
bab 24
25
bab 25 gempa
26
bab 26 evakuasi
27
bab 27
28
bab 28 terpisah
29
bab 29 godaan vale
30
bab 30
31
bab 31 siapa yang salah?
32
bab 32 the beginning of Shena's journey
33
bab 33 sean dan shena
34
bab 34
35
bab 35 bayi rewel
36
bab 36
37
bab 37 kekacauan
38
bab 38 hubungan gagal
39
bab 39 vale
40
bab 40 terkunci
41
bab 41 kandungan
42
bab 42
43
bab 43 gugur
44
bab 44 target
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48 pertunjukan spektakuler
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
bab 81
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
bab 86
87
bab 87
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
bab 95
96
bab 96
97
bab 97
98
bab 98
99
bab 99
100
bab 100
101
bab 101
102
bab 102
103
bab 103
104
bab 104
105
bab 105
106
106
107
bab 107
108
bab 108
109
bab 109
110
bab 110
111
bab 111
112
bab 112
113
bab 113
114
bab 114
115
bab 115 END
116
ex's tears & HALLUCIATORY RELATIONSHIP
117
episode 117 s2
118
episode 118 s2
119
episode 119 s2
120
episode 120 s2
121
episode 121 s2
122
episode 122 s2
123
episode 123 s2
124
episode 124 s2
125
episode 125 s2
126
episode 126 s2
127
episode 127 s2
128
episode 128 s2
129
episode 129 s2
130
episode 130 s2
131
episode 131 s2
132
episode 132 s2
133
episode 133 s2
134
episode 134 s2
135
episode 135 s2
136
episode 136 s2
137
episode 137 s2
138
episode 138 s2
139
episode 139 s2
140
episode 140 s2
141
episode 141 s2
142
episode 142 s2
143
episode 143 s2
144
episode 144 s2
145
episode 145 s2
146
episode 146 s2
147
episode 147 s2
148
episode 148 s2
149
episode 149 s2
150
episode 150 s2
151
ayo mampir
152
episode 152 s2
153
episode 153 s2
154
episode 154 s2
155
episode 155 s2
156
episode 156 s2
157
episode 157 s2
158
episode 158 s2
159
episode 159 s2
160
episode 160 s2
161
episode 161 s2
162
episode 162 s2
163
episode 163 s2
164
episode 164 s2
165
episode 165 s2 END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!