Tahanan Ranjang Pria Arogan
Shena sedang berdiri di balkon kamarnya, ia gadis berumur 22 tahun yang tak pernah keluar rumah. Pernikahan ibu dan ayah tirinya makin membatasi dirinya untuk menjelajahi dunia luar.
Ia dan adiknya selalu di kurung di dalam kamar dengan alasan agar selamat dari pergaulan bebas dan dunia yang berbahaya.
Tok...tok....
Mendengarnya Shena langsung berkeringat, kakinya lemas, "tuhan tolong aku,"
Dengan perlahan shena mendekati pintu kayu berwarna putih itu dan membukanya.
"masuk," ucap ibunya di ikuti ayah tirinya yang memegang botol kaca di tangan kananya. Shena menebaknya jika itu adalah miras.
"ibu, ada apa malam malam kemari," ucap shena melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 11 malam.
"kau tau kan nenekmu sudah meninggal?"
"iya ibu, lalu ada apa? Apa aku boleh mengunjungi makamnya?" tanya shena senang.
"tentu saja tidak, karena kau cucu kesayangannya semua hartanya jatuh ke tanganmu. Tapi aku tak mau memberikan itu padamu," ucap eliza sambil berkacak pinggang.
"tapi kenapa? Bukankah ibu pernah berjanji jika warisan itu sudah dibagi aku akan menempati rumah nenek?"
"kau mau tinggal disana?" tanya Albert.
"ya aku ingin tinggal disana,"
"kalau begitu habiskan ini dulu," Albert menyodorkan botol miras yang ia bawa, ia membukanya dan langsung menyuruh shena menenggaknya sampai habis.
Shena menerima botol itu, ia membacanya. Minuman keras Iceland, vodka yang memiliki kadar alkohol 38%. Shena pernah membaca di internet jika kadar alkohol setinggi ini sudah melewati ambang batas yang di perbolehkan. Apalagi ia harus menghabiskan sekarang.
"cepat minum," perintah eliza sambil menunjukkan senyum senang.
Eliza berniat memberikan keperawanan shena untuk albert karena albert bersedia membayar tinggi untuk itu lagipula ini adalah bagian dari rencana eliza untuk melenyapkan shena dan elina.
"tapi ini bahaya kan? Aku tak bisa menghabiskannya karena aku belum pernah meminum seperti ini," jelas shena yang membuat eliza kesal.
"kalau kau mau tinggal di rumah nenekmu habiskan itu," tekan eliza.
Dengan ragu shena mulai menenggak botol minuman keras di tangannya, ia rasanya ingin muntah saat meminumnya. Namun ia tahan, kepalanya mulai pusing dan suhu tubuhnya memanas.
Dengan cepet shena menghabiskan minuman itu dan langsung ambruk ke lantai. Ia memegangi kepalanya yang berat dan pusing, ia mulai meracau tak jelas dan merangkak naik ke ranjang karena ia merasa kedinginan jika di lantai.
"jangan lupakan bayaranmu, kau tau kan harus membereskannya?" tanya eliza menatap albert.
"of course babe, tutup pintunya dan bereskan elina sebelum aku selesai melakukannya dengan gadis ini,"
Eliza bekerja sebagai germo di sebuah club terkenal di Australia. Pernikahannya dengan albert hanya untuk memperluas koneksinya. Sesuai kesepakatan eliza dan albert menikah hanya untuk tubuh shena, albert menginginkan shena sedangkan eliza menginginkan kematian shena dan elina.
Albert mulai merobek baju shena satu persatu, ia menyentuh setiap inchi kulit mulus shena. Jemarinya mulai menyentuh bagian bagian tubuh privasi milik shena.
Ia sangat bergairah saat melihat tubuh shena yang tergeletak tak berdaya di depannya. Ia seperti sedang mengelus bongkahan emas, ia tak bisa berhenti berdecak kagum dengan bentuk tubuh shena.
Ia mulai melepas bajunya sendiri dan menghujami tubuh shena yang terkulai tak berdaya. Namun suara suara rintihan dari mulut shena mulai terdengar walaupun mata shena masih tertutup.
"ohhh babe kau benar benar menggairahkan," ucap Albert dia atas tubuh shena.
Tak hanya sekali dua kali Albert melakukannya, ia melakukannya berkali kali sampai shena merintih kesakitan.
Shena di jambak, di tampar dan di cengkeram oleh Albert. Albert memang suka bermain kasar saat melakukan hb, ia tipe orang yang menyukai hardcore.
Setelah puas melesakkan benda panjang miliknya di tubuh shena ia memakaikan baju seadanya untuk shena. Ia membawanya keluar dan memasukkan shena ke dalam mobil miliknya.
"dimana elina?" tanya albert saat melihat eliza yang berdiri di dekat kolam renang.
"lihat saja ke dalam sana," ucap eliza menunjuk ke dalam kolam renang dimana elina berada di dasar kolam dengan tas berisi barbel yang membuatnya tenggelam dan tak bisa naik.
"ckckck kau tidak kasihan?" tanya Albert melihat senyum di wajah eliza yang merekah.
"aku ibu yang buruk bagaimana bisa aku memikirkan anakku sendiri? Kematian suami ku membuatku benci pada shena dan elina. Aku sudah menunggu ini selama 4 tahun. Lalu kenapa aku haru kasihan?" jelas eliza menerawang ke masa lalu.
Dimana saat itu ia melihat suami tercintanya tertabrak mobil karena berusaha menyelamatkan shena dan elina.
Dendam itu masih tersemat di dadanya sampai sekarang. Itu juga yang mendorong Eliza untuk melenyapkan shena dan elina.
Tanpa mereka ketahui shena sempat terbangun dan melihat jasad adiknya yang sedang di angkat oleh albert. Ia mengepalkan tangannya sebelum akhirnya ia kembali tak sadarkan diri.
...****************...
Shena terbangun di bawah pohon besar, ia terbangun saat ia merasa kedinginan dan basah. Ia mengerjapkan matanya dan langsung terbelalak kaget karena di sekelilingnya adalah pohon pohon besar.
Shena langsung menitikkan air matanya, ia yakin tak lama lagi ia akan mati. Shena langsung mengecek bajunya, ia hanya memakai piyama tidur berwarna merah. Tanpa dalaman yang membuatnya makin kedinginan dan risih.
"cari sungai! Aku pernah membacanya jika mencari sungai tak lama aku akan menemukan pemukiman warga," ucap shena bersemangat.
Shena berjalan tertatih karena ia merasakan sakit di area tubuh privasnya. Ia sangat lapar dan haus, beruntungnya ia menemukan kubangan air walaupun di tengah kayu berlumut yang tumbang.
"semoga ini tak membuatku sakit atau mati mengenaskan,"
Shena langsung mengambil air itu dengan telapak tangannya dan langsung meminumnya walaupun rasanya ia akan muntah karena air itu rasanya tanah bercampur kayu.
"tahan, tahan saja shena jika kau muntah kau akan lemas," shena kembali berjalan, ia melihat gubuk yang sudah reyot. Ia langsung berlari menghampiri berharap ada sesuatu walaupun makanan kadaluarsa.
Beruntungnya ia menemukan botol air minum dan satu snack yang sudah kadaluarsa 3 tahun yang lalu.
"semoga ini bisa membuatku bertenaga walaupun sudah tak layak dimakan," shena memakannya, wafer dengan balutan coklat yang sudah kadaluarsa.
shena berniat untuk bermalam disini karena kakinya sudah tak kuat. Hawa dingin dan tanah basah yang licin membuatnya kehabisan tenaga.
Shena hanya bisa diam termenung, ia tak mau kembali menangis karena ia harus menghemat tenaganya.
"nenek, apa ibu benar membenciku? Kenapa dia tega sekali membiarkan Albert meniduriku?"
"kenapa ibu tega membunuh elina? Nenek aku ingin bertemu ayah. Aku ingin mengadu kepadanya, aku sakit sekali nek," ucap lirih shena sebelum ia terpejam.
Ia meringkuk di dalam gubuk reyot yang dingin dan lembab. Ia terus menerus bergerak kesana kemari karena hawa dingin terus menerpa kulitnya.
...🪼TBC🪼...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
Bastard_🗡️
kasian banget hidupnya
2024-01-17
1