bab 3 sekamar

Shena berjalan di belakang sean, ia beberapa kali tertinggal karena sean sangat cepat.

"tuan tunggu aku," teriak shena.

"kau tidak membawa apa apa kenapa kau lambat sekali, kau tak bisa beralasan lelah karena disini yang lelah bukan hanya kau!" ucap sean kesal.

Sean selalu melakukan pendakian atau berkemah seorang diri karena ia tak mau di repotkan, seperti sekarang. Ia harus menjaga shena yang lemah, ia rasanya ingin membuang shena ke jurang dan pulang dengan tenang.

Shena menatap punggung sean yang berada di depannya, ia tersenyum bahagia karena sean memperlakukannya dengan baik walaupun sean sangat ketus dan dingin.

Mereka berdua sampai di tepi pulau kecil, shena melihat speed boat yang terparkir tak jauh dari tempatnya berdiri.

"tuan apa ini tempat terpencil?"

"tidak juga, banyak yang sering melakukan hiking disini. Mungkin kau di buang terlalu dalam atau terlalu di bawah, jadi kau susah bertemu orang," jelas sean

"sepertinya begitu, terimakasih tuan. Aku sangat senang bertemu denganmu, terimakasih karena sudah mau membawaku,"

"senang? Aku memperlakukan mu dengan seenaknya kau malah senang. Apa mentalmu itu sudah rusak karena didikan orang tuamu yang tak becus itu?"

Shena menunduk, namun ia berusaha menguatkan hatinya karena apapun yang keluar dari mulut sean selalu ia anggap benar dan ia harus patuh.

"kenapa? Kau ingin menangis?" tanya sean saat melihat shena menunduk melihat kakinya.

"tidak tuan,"

"ahhh sialan, aku sangat membencimu. mengerti?" ucap sean naik ke speed boat miliknya.

"ayo cepat naik aku sudah lelah jangan membuang buang waktu,"

Shena naik ke atas speed boat di bantu sean, ini kali pertama baginya melihat laut secara langsung dan naik speedboat di atasnya.

Tak henti hentinya senyum di bibir shena mengembang, ia sangat bahagia walaupun bersama pria ketus.

"kau senang?" tanya sean saat melihat senyum merekah di wajah shena.

"aku sangat senang, aku baru pertama kali menaiki ini dan melihat laut secara langsung. Biasanya aku hanya melihat di internet,"

"jadi apa yang kau lakukan setiap harinya jika kau tak boleh keluar?" tanya sean penasaran, sean saja yang selalu keluar dan bebas kemanapun masih merasa bosan. Bagaimana dengan shena yang di kurung di dalam rumah selama belasan tahun.

"tidak banyak, aku membuat lilin aroma terapi. Walaupun aku di kurung namun aku masih boleh membeli barang barang via online. Tapi atas nama ibuku,"

"kenapa? Kau kan sudah besar, memakai namamu untuk sebuah alamat bukannya tidak masalah?"

"seharusnya begitu namun tetanggaku saja tak mengenalku, sepertinya di dunia ini tak ada yang tau jika aku hidup," ujar shena melihat ke arah sean yang juga sedang melihatnya.

"aku tau,"

Shena tersenyum, "terimakasih karena kau sudah menemukanku tuan,"

"kau tidak takut jika ternyata aku orang jahat? Bagimana jika aku menjualmu? Membunuhmu?" tanya sean.

"aku tidak pernah berinteraksi dengan orang secara langsung, aku tidak bisa mengerti bagaimana cara membedakan orang jahat atau orang baik. Karena aku menganggap ibuku sangat baik karena menjagaku ternyata aku salah,"

"tuan jika memang kau adalah orang jahat, bisakah kau tunggu dulu sampai aku bisa membalas dendam pada ibuku?" lanjut shena menatap sean yang mematung memegang kemudi speed boat.

"ah sudahlah aku tak ingin membahasnya," sean kembali fokus menyetir agar lekas sampai.

Sesampainya di dermaga kayu Eagle Street Pier, Brisbane Australia sean membawa shena ke sebuah hotel berbintang untuk istirahat.

"ahhh lelahnya," ucap sean merebahkan tubuhnya di ranjang sedangkan shena hanya diam melihat sean di dekat pintu.

"shena,"

"kenapa tuan?"

"kau mau membeli baju?" tanya sean sambil membuka ponselnya.

"aku tidak punya uang,"

"ahhh aku tidak selera melihatmu lusuh begitu, cepat katakan ukuran bajumu,"

"aku biasanya memakai baju ukuran 10,"

"baiklah sebentar aku pesan kan baju untukmu, duduk saja tapi jangan di atas ranjang karena kau kotor. Kalau tidak kau bisa mandi dulu, sana cepat mandi," usir sean.

"baik tuan,"

Shena masuk ke dalam kamar mandi, ia membuka bajunya satu persatu dan mulai mandi. Ia menggosok kulitnya yang kusam karena dua minggu tak mandi. Ia memakai sabun dan lulur yang di sediakan oleh pihak hotel.

"aku harus tempil lebih baik agar tuan sean tak mengusirku, setidaknya aku harus bisa memuaskan matanya,"

Shena menggosok gigi dan membasuh wajahnya, ia mencuci rambutnya. Shena benar benar berusaha terlihat agar dirinya menarik di depan sean, ia sampai menggigit bibirnya agar tak terlalu pucat.

"aku keluar menggunakan handuk saja?"

"lagipula tuan sena sudah melihat tubuhku tadi, sepertinya tak apa,"

Shena keluar dari dalam kamar mandi, ia mendekat ke ranjang dimana sean sedang sibuk berselancar di internet.

"tuan aku sudah selesai,"

Sean langsung berbalik dan menatap shena dari ujung kepala sampai ujung kaki, ia cukup kagum melihat kulit bersih milik shena.

"luka di kaki dan tanganmu bisa kau obati, ambil saja disana. Bajunya sebentar lagi datang, kau bisa menyelimuti dirimu jika kau kedinginan,"

"terimakasih tuan,"

"kenapa kau selalu berterimakasih?"

"karena kau sudah melakukan sesuatu untukku, aku tak bisa memberimu hal lain jadi terimakasih adalah ucapan yang tepat,"

Sean berdiri menghampiri shena ia langsung mendorong shena sampai menabrak dinding dan menciumnya. Ia mengigit bibir bawah shena agar shena membuka mulutnya.

"kau bisa memberi ini,"

"tidak mungkin aku tiba tiba menciummu tuan," ucap shena malu, pipinya memerah.

"kenapa pipimu memerah?"

"tidak ada tuan," shena sangat malu, walaupun ia tak pernah keluar rumah namun ia banyak belajar dari internet.

sean kembali menyesap bibir shena, entah kenapa ia sangat bergairah padahal ia sedang lelah.

Tok.... Tok.... Tok.....

sean pergi ke arah pintu, ia mengambil pesananya dan kembali mengunci pintu.

"pakai, aku tak berniat menjamahmu sekarang. Aku sangat lelah, namun kau tak boleh menolaknya jika aku menginginkannya,"

"terimakasih tuan,"

Shena melihat beberapa baju minim dan sexy, ia sampai tak habis pikir dengan pakaian yang di pesan sean.

"sepertinya dia ingin aku berpakaian dengan sexy dan menggoda,"

![](contribute/fiction/7869179/markdown/44005085/1700668687539.jpeg)

Sean keluar dan mentap shena sangat lama, ia melihat bayangan istrinya di diri seorang shena. Entah kenapa ia jadi sedikit emosional, hatinya terasa nyeri dan berdesir.

"tuan apa ini cocok untukku?" tanya shena memecah lamunan sean.

"ah ya itu cocok untukmu," sean langsung naik ke ranjang ia rasanya lelah sekali.

"kau mau ku pijat tuan?"

"kau bisa?" tanya sean ragu.

"aku bisa melakukannya,"

"ya aku ingin di pijat, badanku sangat lelah. Kenapa hari hari terbaikku hanya ada di pantai dan di gunung. Aku rasanya ingin tersesat dan menetap disana,"

Shena mulai memijat bahu dan punggung sean, ia dengan telaten memijat setiap bagian tubuh pria yang sudah menolongnya itu.

sampai pada shena memijat bagian pinggang sean, sean langsung mengerang.

"ahhhh shena," ucap sean.

"tak apa tuan, mengerang saja tak apa jangan kaku kau bisa cidera,"

Sean mengigit lengannya agar suara lenguhan dari mulutnya tak keluar.

...🪼TBC🪼...

Terpopuler

Comments

Bastard_🗡️

Bastard_🗡️

bagus ceritanya

2024-01-17

1

lihat semua
Episodes
1 bab 1 malam tragis
2 bab 2 bertemu duda kaya
3 bab 3 sekamar
4 bab 4 restoran vale
5 bab 5 kesan pertama
6 bab 6 istana sean
7 bab 7 periode
8 bab 8 nona
9 bab 9 kebodohan
10 bab 10 eliza
11 bab 11
12 bab 12 irene
13 bab 13 makan malam
14 bab 14 mengacuhkan
15 bab 15 Australia
16 bab 16 makan malam Irene
17 bab 17
18 bab 18 cinta sean
19 bab 19 sean
20 bab 20 ketakutan shena
21 bab 21
22 bab 22 iblis shena
23 bab 23 makan malam bersama
24 bab 24
25 bab 25 gempa
26 bab 26 evakuasi
27 bab 27
28 bab 28 terpisah
29 bab 29 godaan vale
30 bab 30
31 bab 31 siapa yang salah?
32 bab 32 the beginning of Shena's journey
33 bab 33 sean dan shena
34 bab 34
35 bab 35 bayi rewel
36 bab 36
37 bab 37 kekacauan
38 bab 38 hubungan gagal
39 bab 39 vale
40 bab 40 terkunci
41 bab 41 kandungan
42 bab 42
43 bab 43 gugur
44 bab 44 target
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48 pertunjukan spektakuler
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 bab 81
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 bab 86
87 bab 87
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 bab 95
96 bab 96
97 bab 97
98 bab 98
99 bab 99
100 bab 100
101 bab 101
102 bab 102
103 bab 103
104 bab 104
105 bab 105
106 106
107 bab 107
108 bab 108
109 bab 109
110 bab 110
111 bab 111
112 bab 112
113 bab 113
114 bab 114
115 bab 115 END
116 ex's tears & HALLUCIATORY RELATIONSHIP
117 episode 117 s2
118 episode 118 s2
119 episode 119 s2
120 episode 120 s2
121 episode 121 s2
122 episode 122 s2
123 episode 123 s2
124 episode 124 s2
125 episode 125 s2
126 episode 126 s2
127 episode 127 s2
128 episode 128 s2
129 episode 129 s2
130 episode 130 s2
131 episode 131 s2
132 episode 132 s2
133 episode 133 s2
134 episode 134 s2
135 episode 135 s2
136 episode 136 s2
137 episode 137 s2
138 episode 138 s2
139 episode 139 s2
140 episode 140 s2
141 episode 141 s2
142 episode 142 s2
143 episode 143 s2
144 episode 144 s2
145 episode 145 s2
146 episode 146 s2
147 episode 147 s2
148 episode 148 s2
149 episode 149 s2
150 episode 150 s2
151 ayo mampir
152 episode 152 s2
153 episode 153 s2
154 episode 154 s2
155 episode 155 s2
156 episode 156 s2
157 episode 157 s2
158 episode 158 s2
159 episode 159 s2
160 episode 160 s2
161 episode 161 s2
162 episode 162 s2
163 episode 163 s2
164 episode 164 s2
165 episode 165 s2 END
Episodes

Updated 165 Episodes

1
bab 1 malam tragis
2
bab 2 bertemu duda kaya
3
bab 3 sekamar
4
bab 4 restoran vale
5
bab 5 kesan pertama
6
bab 6 istana sean
7
bab 7 periode
8
bab 8 nona
9
bab 9 kebodohan
10
bab 10 eliza
11
bab 11
12
bab 12 irene
13
bab 13 makan malam
14
bab 14 mengacuhkan
15
bab 15 Australia
16
bab 16 makan malam Irene
17
bab 17
18
bab 18 cinta sean
19
bab 19 sean
20
bab 20 ketakutan shena
21
bab 21
22
bab 22 iblis shena
23
bab 23 makan malam bersama
24
bab 24
25
bab 25 gempa
26
bab 26 evakuasi
27
bab 27
28
bab 28 terpisah
29
bab 29 godaan vale
30
bab 30
31
bab 31 siapa yang salah?
32
bab 32 the beginning of Shena's journey
33
bab 33 sean dan shena
34
bab 34
35
bab 35 bayi rewel
36
bab 36
37
bab 37 kekacauan
38
bab 38 hubungan gagal
39
bab 39 vale
40
bab 40 terkunci
41
bab 41 kandungan
42
bab 42
43
bab 43 gugur
44
bab 44 target
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48 pertunjukan spektakuler
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
bab 81
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
bab 86
87
bab 87
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
bab 95
96
bab 96
97
bab 97
98
bab 98
99
bab 99
100
bab 100
101
bab 101
102
bab 102
103
bab 103
104
bab 104
105
bab 105
106
106
107
bab 107
108
bab 108
109
bab 109
110
bab 110
111
bab 111
112
bab 112
113
bab 113
114
bab 114
115
bab 115 END
116
ex's tears & HALLUCIATORY RELATIONSHIP
117
episode 117 s2
118
episode 118 s2
119
episode 119 s2
120
episode 120 s2
121
episode 121 s2
122
episode 122 s2
123
episode 123 s2
124
episode 124 s2
125
episode 125 s2
126
episode 126 s2
127
episode 127 s2
128
episode 128 s2
129
episode 129 s2
130
episode 130 s2
131
episode 131 s2
132
episode 132 s2
133
episode 133 s2
134
episode 134 s2
135
episode 135 s2
136
episode 136 s2
137
episode 137 s2
138
episode 138 s2
139
episode 139 s2
140
episode 140 s2
141
episode 141 s2
142
episode 142 s2
143
episode 143 s2
144
episode 144 s2
145
episode 145 s2
146
episode 146 s2
147
episode 147 s2
148
episode 148 s2
149
episode 149 s2
150
episode 150 s2
151
ayo mampir
152
episode 152 s2
153
episode 153 s2
154
episode 154 s2
155
episode 155 s2
156
episode 156 s2
157
episode 157 s2
158
episode 158 s2
159
episode 159 s2
160
episode 160 s2
161
episode 161 s2
162
episode 162 s2
163
episode 163 s2
164
episode 164 s2
165
episode 165 s2 END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!