"Aku putus dengan Salsa Ma"
Untuk kedua kalinya Mama dan Papa saling pandang setelah mendengar ucapan putra mereka. Sejujurnya, ini adalah keinginan Mama Diana sejak lama, karena ia sama sekali tidak menyukai Salsa. Hanya saja, melihat wajah murung putranya membuatnya ikut merasa sedih
"Kenapa putus? Maksud Mama, siapa yang memutuskan?" tanya Mama Diana
"Salsa, dia pergi dengan laki laki lain, karena ternyata selama ini aku telah diselungkuhi. Hanya untuk menutupi perselingkuhannya, dia tega menggugurkan bayi dalam kandungannya. Tapi secara bersamaan, aku juga ada di apotek yang sama untuk membeli obat, dan aku mendengar pembicaraannya dengan kekasihnya yang berencana akan membeli obat penggugur kandungan" Agam menghela napas kasar "Aku dibohongi selama bertahun tahun olehnya Ma"
Mama Diana mengelus penggung tangan putranya "Mama dan Papa sudah tahu sejak lama Nak. Tapi Mama tidak berani mengatakan padamu, karena kau terlihat sangat mencintai Salsa. Mama takut kalau Mama akan menjadi sumber kehancuran kisah cintamu dengan Salsa"
"Kenapa Mama dan Papa tidak mengatakanya sejak awal. Kalau ternyata aku bertindak jauh dan menikahi Salsa, bagaimana? Untung saja aku sudah tahu kebusukannya"
"Mama memang tidak ingin jika kalian putus karena Mama. karena Mama tidak mau merusak kebahagiaan putra Mama. Tapi kalau sampai kau meminta izin untuk menikahinya, maka Mama lebih baik gantung diri dari pada merestui"
Ya, Mama Diana akan terlihat buruk jika meminta Salsa secara langsung untuk menjauhi putranya, atau meminta putranya untuk memutus hubungan dengan Salsa. Maka dari itu ia menunggu saat hingga putranya sadar dengan sendirinya bahwa wanita yang selama ini ia cintai itu bukanlah wanita baik baik
"Sudahlah Boy, Papa akan carikan calon yang baik untukmu" tutur Papa Lion
"Asal jangan anak dari teman bisnis Papa" sahut Agam
"Jadi, kau mau kalau Mama dan Papa yang mencarikan?" tanya Mama Diana heboh
"Aku rasa tidak masalah kalau menuruti keinginan orang tua untuk sekarang. Tapi, aku ingin wanita itu sesuai dengan kriteria-ku"
"Kriteriamu, berarti dia harus cantik dan seksi, begitu?"
"Kriteriaku sudah berubah Ma, sekarang aku menginkan gadis yang berkerudung panjang dengan tutur kata yang lembut dan hati yang baik"
Mama dan Papa menganga mendengar penuturan putra mereka. Bagaimana mungkin kriteria Agam jadi berbanding terbalik begini. Bukankah Salsa, sosok yang ia cintai kemarin adalah kriteria idamannya. Seorang gadis cantik dengan body yang seksi dan kekinian. Lalu kenapa sekarang putra mereka malah meminta yang seperti itu
"Sudahlah Boy, Papa tahu kau tidak akan setuju dengan pilihan kami. Papa dan Mama akan kembali membebaskanmu mencari pasangan, tapi dengan syarat, dia harus benar benar wanita yang baik. Bukan begitu Ma?" putus Papa Lion
"Mama setuju"
*
Agam telah menyelesaikan makan malam bersama keluarganya. Saat akan masuk ke kamar, ia melihat pintu kamar adik bungsunya yang tertutup rapat. Tadi, Sefti bahkan tidak ikut makan malam bersama. Sesuatu yang memang sering Sefti lewatkan. Agam lantas mengetuk pintu kamar adiknya
"Siapa?" tanya Sefti dari dalam
"Kakak... apakah Kakak boleh masuk?"
"Masuklah Kak"
Agam masuk kedalam kamar adiknya. Terlihat adiknya tengah sibuk menyimpan buku ke dalam laci, dan menyimpan laptopnya. Hal itu tentu saja membuat Agam sedikit penasaran dengan apa yang adiknya lakukan
"Sedang apa?" tanya Agam
"Main ponsel Kak" tunjuk Sefti pada ponsel dalam genggamannya
"Main ponsel sampai meninggalkan makan malam?"
"Mmm itu... aku belum lapar Kak"
"Kalau sudah waktunya makan, makan. Jangan ditunda meskipun tidak lapar. Nanti kalau kau sakit, Mama dan Papa akan sedih"
"Jadi Kakak tidak akan sedih kalau aku sakit?"
"Tentu saja ikut sedih. Makanya jangan abaikan kesehatanmu"
"Baik Kak"
"Ngomong-ngomong, kau sudah punya pacar?" tanya Agam
"Tidak, ada apa Kak?"
"Kalu begitu, Kakak boleh baca diary milikmu? Kakak juga ikut penasaran dengan apa yang kau tulis di buku itu"
"Itu buku harianku Kak, dan aku tidak mengizinkan siapapun membukanya" tunduk Sefti, takut jika Kakaknya akan curiga dan memaksa untuk membuka buku miliknya
Agam menghela napas "Baikah, tapi berjanjilan untuk tidak berbuat hal yang aneh aneh. Ingat, fokus pada ujian sekolahmu agar cepat lulus"
"Siap Kak, laksanakan"
"Baiklah, kalau begitu Kakak ke kamar dulu"
Sepeninggal Kakaknya, Sefti membuka laptop miliknya dan langsung menghapus histrory-nya. Setelah itu ia menyimpannya dan turun untuk makan malam "Untung sja tidak sampai ketahuan"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
andi hastutty
Penasaran
2024-07-04
1
💞Amie🍂🍃
iklan udah mendarat ya Thor semangat
2023-11-28
3
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
nah loh Sefti nyimpen rahasia apa nih..
2023-11-22
2