"Jadi, malam ini kalian akan menginap di sini 'kan?" tanya Mama Diana saat melihat putranya kembali bergabung
"Rencananya iya Ma, karena kami akan berangkat lusa, maka malam ini dan besok malam kami ingin menginap di sini, lalu lusa berangkat dari panti"
"Bagus! Kalau begitu, istrimu milik Mama hari ini"
"Maksud Mama?"
"Mama ingin menghabiskan waktu dengan menantu Mama, Sayang. Jadi, untuk hari ini kau tidak boleh mengganggunya"
Amira tersenyum kepada suaminya "Mama mengajakku pergi belanja untuk persiapan kita selama di perjalanan nanti Mas. Boleh 'kan?"
"Tentu Sayang, pergilah"
*
Mama Diana dan Amira telah tiba di sebuah pusat perbelanjaan yang cukup besar. Keduanya lantas masuk dan mulai melihat-lihat barang yang mereka butuhkan
"Mir..." panggil Mama Diana sembari menimbang dua tas di tangannya
"Iya Ma?"
"Dari dua tas ini, mana yang kau suka?"
"Yang hitam Ma" pilih Amira
"Hitam ya? Bagus juga, terlihat sangat elegan" Mama Diana lantas menyerahkan tas berwarna hitam itu pada pelayan toko "Tolong di bungkus ya Mba"
"Siap Buk"
Mama Diana menunggu beberapa saat untuk menunggu tas yang tadi ia pilih. Begitu tas diberikan, ia lantas membayar dan meberikan paper bag yang berisi tas tersebut pada menantunya
"Ini apa Ma?"
"Mama belum memberi hadiah pernikahan apapun untukmu. Ini, Mama hanya bisa memberikan ini untuk hadiah pernikahan untuk menantu kesayangan Mama"
"Tapi Ma, ini berlebihan"
"Tidak ada yang berlebihan untuk menantuku tersayang"
Amira terharu mendengar ucapan Mertuanya "Terima kasih Ma"
"Sama-sama Sayang"
"Silahkan Buk" pelayan toko tersebut memberikan kartu milik Mama Diana beserta dengan cek bukti pembayaran. Namun sayangnya, Mama Diana menjatuhkan cek pembayaran, hingga membuat Amira berjongkok untuk mengambilnya dan tanpa sengaja Amira melihat nominal yang tertera. Begitu melihat nominal harga yang tertera di sana, mata Amira membelalak kaget. Bagaimana tidak, di sana tertera angka yang sangat besar untuk harga dari sebuah tas yang kini sudah menjadi miliknya
"Ma, ini..."
"Iya Sayang, terima kasih" Mama Diana menerima cek tersebut tanpa memperhatikan raut wajah menantunya yang tampak terkejut
"Itu tadi harga tas ini Ma?" tanya Amira
"Iya Sayang, maaf ya karena Mama hanya membelikanmu tas yang tidak terlalu mahal. Tadi Mama sudah tanya stok yang ada dan yang paling mahal sedang kosong"
"Tidak Ma, ini sudah jauh lebih dari cukup. Terima kasih Ma"
Ya, tadinya Amira memang terkejut melihat bandrolan harga yang tertera. Namun karena teringat akan niat baik sang Mertua, akhirnya Amira tidak mempermasalahkan. Bukankah, Islam sendiri tidak melarang umatnya untuk bermewah-mewahan, asalkan kemewahan itu masih dalam konteks yang wajar.
Walaupun Amira tidak memiliki barang semahal ini sebelumnya, tapi ia akan coba menerima, karena tidak ingin melukai hati mertuanya. Apalagi ia yakin kalau mertuanya membelikannya tidak bermaksud untuk menyombongkan diri atau hanya agar terlihat kaya oleh orang lain. Karena ia tahu, Mama Mertuanya bukanlah orang yang seperti itu
"Kita cari keperluan yang lain ya" ajak Mama Diana
"Iya Ma"
Amira kembali mengikuti langkah mertuanya yang menyusuri toko satu ke toko lainnya. Beberapa jam mereka habiskan untuk membeli berbagai keperluan yang sekiranya akan Amira dan Agam butuhkan dalam perjalanan mereka lusa. Mulai dari obat-obatan, Makanan ringan yang bergizi, lalu beberapa pakaian yang sengaja Mama Diana hadiahkan untuk anak dan menantunya. Hingga akhirnya, acara berbelanja itu 'pun di tutup dengan makan siang di restoran yang ada di pusat perbelanjaan tersebut
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
andi hastutty
Mertua idaman
2024-07-04
0
In Makatita
mga suatu saat aku dapat mertua seperti mertuanya amira
2024-05-19
0
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
mertua idaman 🥰
2023-11-24
1