Bab 11

Amira terbangun kembali dari tidurnya saat waktu menunjukkan pukul empat pagi. Itu artinya, ia telah kembali tidur selama satu jam lamanya. Ia melirik suaminya yang juga mulai membuka mata, lalu keduanya saling melirik dan melempar senyum

"Mau wudhu Sekarang?" tanya Agam

"Iya Kak"

"Baiklah, silahkan duluan kalau begitu"

Amira langsung memasuki kamar mandi dan membersihkan diri sedikit, lalu dilanjutkan dengan berwudhu. Setelah selesai, ia keluar dari kamar mandi dan mempersilahkan suaminya untuk masuk bergantian. Sementara Agam di kamar mandi, Amira langsung mengenakan mukena dan mempersiapkan alat shalat untuk suaminya

"Sarung dan peci Kakak ada di sana" tunjuk Amira pada perlengkapan Agam yang ia taruh di atas ranjang "Oh iya Kak, aku izin untuk keluar sebentar"

"Untuk apa?"

"Membangunkan anak-anak untuk Shalat Subuh berjamaah"

"Begitu ya? Tunggu sebentar kalau begitu" dengan gerakan cepat, Agam memakai perlengkapannya, hingga ia terlihat begitu tampan dalam balutan baju koko, sarung dan peci "Ayo" Agam mengulurkan tangan untuk menggandeng istrinya

"Mmm iya" Amira menyambut uluran tangan suaminya dengan kain mukena yang membatasi kulit keduanya agar tidak saling bersentuhan hingga takutnya membatalkan wudhu mereka

"Ibu?"

Ibu Mina membalik badannya saat mendengar suara sang putri menyapa "Kalian sudah bangun?"

"Iya Bu, Ibu mau membangunkan anak-anak?" tanya Amira

"Iya, takut anak-anak kesiangan"

"Biar aku dan Kak Agam saja Bu, Ibu tunggu di ruang Shalat saja"

"Baiklah kalau begitu"

Selepas kepergian Amira dan Agam. Senyum Ibu Mina terus tercetak dengan jelas. Ia bahagia melihat putrinya dan menantunya yang tampak akur. Ia berdo'a semoga kebahagiaan terus menyertai pernikahan putrinya

"Kak, Kakak membangunkan anak-anak yang laki-laki ya, nanti aku membangunkan yang perempuan" ucap Amira

"Baiklah"

Agam membuka pintu kamar yang terlihat ada tanda laki laki di depan pintunya. Begitu masuk, ia melihat anak-anak yang masih terlelap. Ia lekas mendekat dan membangunkan mereka satu persatu

"Aslan... bangun, ini sudah waktunya Shalat Subuh" ucap Agam pada salah satu anak yang ia kenali

"Kak Agam?"

"Bangunkan teman-temanmu yang lain, waktu Shalat Subuh akan segera tiba"

"Baik Kak"

Dengan kesadaran yang belum sepenuhnya terkumpul, anak laki-laki itu mulai membangunkan temannya yang lain. Begitu semua terbangun, mereka langsung keluar kamar menuju tempat berwudhu. Agam juga ikut menyusul keluar dan berpapasan dengan istrinya. Layaknya dua orang yang baru mengenal, mereka kerap merasa canggung setiap kali saling pandang

"Apakah semua anak perempuan sudah bangun?" tanya Agam, berusaha memutus kecanggungan diantara mereka

"Sudah Kak"

"Baiklah, ayo kita menyusul ke ruang Shalat"

Agam kembali mengulurkan tangan dan menggandeng tangan istrinya. Begitu sampai di ruang Shalat, mereka duduk menunggu untuk beberapa saat karena anak-anak belum sepenuhnya selesai berwudhu. Setelah anak-anak mulai berkumpul, mereka lantas mulai mengatur barisan Shalat, dengan Agam yang berdiri di depan sebagai Imam

"Aslan, Iqamah ya" ucap Agam

"Iya Kak"

اَللهُ اَكْبَرُ ،اَللهُ اَكْبَرُ

أَشْهَدُ اَنْ لَا إِلهَ إِلَّاالله

اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ

حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ

قَدْ قَامَتِ الصَّلَاةُ ،قَدْ قَامَتِ الصَّلَاةُ

اَللهُ اَكْبَرُ ،اَللهُ اَكْبَرُ

لَاإِلهَ إِلاَّاللهُ

Agam memulai Shalatnya dengan seruan takbir yang cukup merdu. Lalu dilanjut dengan pembacaan Alfatihah dan surat-surat pendek lainnya. Sepanjang Shalat berlangsung, Amira benar-benar tak kuasa menahan air matanya yang jatuh begitu saja

"Assalamu'alaikum warahmatullah..."

Amira mengusap wajahnya dan menghapus air matanya setelah selesai melaksanakan Shalat. Ibu Mina yang melihat anaknya mengusap air mata hanya tersenyum. Sebab, ia tahu, hati putrinya ini begitu sangat lembut dan sensitif. Ia akan sangat mudah tersentuh dengan hal-hal yang seperti ini. Bahkan, bukan hanya putrinya yang merasa tersentuh, karena nyatanya dirinya 'pun ikut merasakannya karena akhirnya putrinya menikah dengan orang yang tepat

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***