Bab 14 | Cemburu

Tidak butuh waktu yang lama,kami akhirnya tiba di depan gerbang sekolah swasta favorit yang hanya di isi oleh anak-anak yang berprestasi dan juga orang-orang yang terpandang di negri ini.

Semua pelajar yang tiba di sekolah ini,

semuanya mengunakan kendaraan seperti yang kami gunakan bahkan lebih mewah dari kami.Aku yang melihat penampakan sekolah dan para pelajarnya,langsung mengetahui kalau tidak sembarangan orang yang bisa bersekolah di tempat ini layaknya sekolah pada masa ku dahulu.

...----------------...

Di saat mobil ini terparkir,Sopir yang tadinya mengantarkan kami langsung turun terlebih dahulu dari kami untuk membukakan pintu untuk kami berdua.

Genia keluar lebih dahulu dan setelah itu di susul oleh ku,ketika aku keluar dari mobil itu.Seketika Seorang Bocah Laki-laki berambut coklat bagaikan karamel berlari ke arah ku dan memeluk erat tubuh ku hingga aku tidak bisa bergerak di tambah rasa sesak yang membuat ku sulit untuk bernafas.

Aku pun berusaha mendorong tubuhnya dengan perlahan,melihat ku tidak merasa nyaman dengan pelukannya.

sontak dia melepaskan pelukannya dari ku dan langsung tersenyum menatapku.

"Maafkan aku Olin,aku terlalu bersemangat memelukmu,"

ucapnya kepada ku sambil menggenggam tangan ku.

Genia yang melihat hal itu langsung menghampiri kami dan menarik lengan Bocah itu dan berteriak memanggil namanya,disaat aku menganggukkan kepala ku mengiyakan apa yang di katakan oleh Bocah laki-laki itu.

"Rafael Gerald! Kenapa kau menyapanya lebih dulu!"

teriak Genia kepada Bocah itu.

Bocah laki-laki itu langsung tersentak dan menoleh ke arah Genia yang ada tepat di depan matanya.

Tangan kecil Bocah laki-laki itu pun langsung mengelus kepala Genia dengan sangat lembut dan di balas dengan tatapan penuh kasih dari Genia.

Aku yang melihat hal itu,langsung melengos dan pergi meninggalkan mereka yang sibuk memberi perhatian terhadap satu sama lain.

Aku berjalan menuju papan pengumuman yang terpajang di samping tangga menuju kelas atas.

Papan pengumuman yang besar dengan berbagai macam hal yang tertempel di sana bahkan peta sekolah pun ada di sana,bukan hanya itu tangga yang ada tepat di sampingku terlihat sangat mewah karena terbuat dari kayu Purple heart.

Keunikan dari kayu itu adalah warnanya yang asalnya coklat tua akan berubah menjadi merah muda setelah agak lama ditebang.Karena berbahan utama kayu itu,membuat tangga itu terlihat sangat mewah nan megah.

Mata ku tidak henti-hentinya menatap ke segala arah,mata ku seperti terhipnotis untuk mengagumi semua barang dan juga lukisan dinding yang ada di tempat ini.

Saat aku sibuk melihat peta sekolah untuk mencari ruang guru,tiba-tiba aku merasa ada yang menepuk bahu ku.

aku sontak menoleh untuk melihat siapa yang menepuk bahu ku,saat aku menoleh seketika aku memeluk orang yang menepuk bahu ku tadi.

Orang yang paling ingin aku temui di negri ini,orang itu ialah Ibuku.Aku menatap ke segala arah untuk mencari tahu dengan siapa dia datang menghampiri ku di sini.

Saat aku menoleh ke arah pintu,seketika aku tersenyum lebar ternyata ada Bean di sana.Ibu yang berdiri tepat di depan ku dan terus saja tersenyum lebar tanpa henti karena mengagumi penampilan hari pertama ku bersekolah.

"Cantiknya anak Ibu,"

tuturnya sambil mengelus-elus kepala ku.

Aku tidak bisa menyembunyikan rasa senang ku saat Ibu mengelus lembut kepala ku,aku mencium pipinya yang tirus itu dan memeluknya dengan erat.

Saat berada dalam dekapannya,

aku bertanya kepadanya.

"Bagaimana Ibu tahu kalau hari ini aku bersekolah di tempat ini?"

tanya ku sambil menatapnya.

Ibu mencium-cium pipi ku seperti seseorang yang sangat gemes melihat ku.

"Ayah mu yang memberitahu ku semalam,"

jawabnya.

Mendengar apa yang baru di katakan olehnya,aku mulai merasa bahwa pria bodoh itu tidak terlalu buruk.Cuman sayangnya,dia hanya tidak punya pendirian dan juga buta dalam hal memahami ekspresi lawan bicaranya.

Ketika kami asik mengobrol,tiba-tiba

aku mendengar suara teriakan dari Seorang Gadis yang paling aku benci di negri ini,Gadis itu terus saja berteriak-teriak memanggil nama Ibu.

Ibu yang mendengar suara teriakan darinya langsung menoleh dan merentangkan tangannya seperti orang yang siap memberikan pelukan hangatnya yang paling aku sukai kepada orang lain.

Gadis itu berlari dan langsung memeluk Ibu dengan sangat erat,lalu tidak hanya gadis itu bahkan Rafael pun memeluk erat tubuh Ibu ku.

Melihat Genia memeluk Ibu,seketika timbul perasaan kesal di dalam diri ku,hingga aku tanpa sadar mendorong tubuh Genia untuk melepaskan pelukannya dari Tubuh Ibuku.

Ibu sontak memukul pelan lengan ku,aku

seketika tertegun menatap wajah Ibu yang nampak kesal dengan apa yang baru saja aku lakukan.

Melihat ku menatapnya dengan tatapan yang kosong,seketika Ibu langsung memeluk ku dan meminta maaf kepada ku lalu setelahnya dia menasehati ku dengan nada bicara yang sangat lembut.

"Maafkan Ibu,Sayang.Kamu tidak bisa melakukan hal yang seperti itu kepada Kakak mu walaupun kalian tidak terlahir di rahim yang sama,setidaknya hormati lah dia karena dia lebih tua 3 tahun dari mu."

Aku yang mendengar hal itu langsung menatap tajam ke arah Genia hingga tanpa sadar aku menatap mata Bocah Bodoh itu dengan mata ambisi ku,sehingga dia menangis dengan tersedu-sedu karena ketakutan dengan tatapan ku.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!