Bab 11 | Muak

Saat aku menatapnya,seketika dia menoleh dan membalas tatapan ku.Seketika aku kembali teringat dengan tatapan kosong darinya saat menyeret tubuhku masuk ke dalam hutan,dada ku tiba-tiba terasa sangat sesak karena gejolak rasa dendam yang kembali merespon saat melihat orang yang telah mengkhianati ku itu.

Nafasku tidak beraturan,wajah ku memerah dan keringat dingin yang terus mengucur hingga membasahi baju yang saat ini aku kenakan.

Uncle Rock memasang wajah khawatirnya saat melihat keadaan ku yang jelas tidak baik-baik saja.

Melihat kondisi ku yang seperti itu,Pria yang terlihat persis seperti Ming hao itu menatapku dengan pandangan jijiknya lalu  berjalan masuk sambil mencemooh ku,

"Kaum rendahan yang bisanya hanya menyebar penyakit saja."

Uncle Rock yang mendengar apa dikatakannya tadi,langsung ingin menghampiri Pria itu dengan tangan kanan yang mengepal tetapi aku sempat menahan lengannya yang kebetulan saat itu Uncle Rock sudah melepas semua ikatan yang di pasangkan nya kepada ku.

Aku berusaha mengatur nafas ku untuk menenangkan diri ku.karena hari sudah terlalu malam,aku pun berpamitan dengan Uncle Rock dan pergi meninggalkan tempat itu.

Awalnya dia menahan ku tapi melihat ekspresi wajah ku yang datar dan terlihat sangat bertekad saat itu,dia pun akhirnya memperbolehkan ku untuk pergi dan memberikan ku beberapa uang kertas yang dikatakannya cukup sebagai ongkos taksi.

Aku bahkan tidak mengetahui apa itu,taksi.

Apakah itu sejenis kendaraan seperti yang aku naiki sebelumnya?

Karena tidak mengetahui dengan pasti apa yang di maksud oleh Uncle Rock.Jadi,aku pun memutuskan untuk pulang dengan berjalan kaki walaupun cukup jauh,aku tidak mempermasalah

kan hal itu.Karena setiap aku berjalan kaki,ada saja mobil yang meminta ku untuk naik dan ikut bersama mereka.

Aku pun mengikuti beberapa mobil yang berbeda yang kadang menuju jalur yang sama,tetapi ketika di ujung jalan mereka pasti mengatakan bahwa mereka akan ke arah yang berbeda.sehingga akhirnya aku menolak ajakan orang-orang yang ingin mengantarkan ku dan bersikukuh

untuk jalan kaki hingga sampai ke rumah utama.

Sekian lama melangkahkan kaki ku,

tidak terasa akhirnya aku tiba di rumah yang penuh dengan orang-orang menyebalkan itu.-

Ketika aku melirik ke arah gerbang,

ternyata sudah ada Jack yang berdiri di depan sana bersama beberapa orang termasuk Darryl Edmond,Ayah anak ini.

Ketika aku berjalan mendekat ke arah mereka,seketika Darryl menoleh ke arah ku lalu berlari dan memeluk erat tubuh ku.

Aku hanya terdiam menatapnya yang terus memeluk ku,Jack menyeka air matanya.Aku yang melihat hal itu langsung mengerutkan alis ku.

Darryl melepaskan pelukannya dan langsung menatapku dari atas ke bawah,

memeriksa keadaan ku dengan penuh khawatir.

"Sepertinya kau tidak mendengarkan apa yang aku katakan sebelumnya,untuk tidak pulang terlalu malam.Aku bahkan tidak makan malam karena terlalu khawatir dengan keadaan mu!"

tuturnya.

Aku langsung menatapnya dengan penuh keheranan,terlihat sekali kalau Lucy merahasiakan fakta bahwa dia lah yang meninggalkan aku di jalanan.

"Kenapa Anda tidak ber_"

Ketika aku ingin melontarkan suatu pertanyaan kepada Pria bodoh itu,tiba-tiba perkataan ku terpotong karena kehadiran wanita licik yang terus mencuci otak pria ini.Dia berlari ke arah ku sambil meneriakkan nama ku dan langsung memeluk erat tubuh ku sambil menangis dengan tersedu-sedu.

Darryl juga memeluk ku dan  menenangkan istrinya yang saat ini terus saja menangis,aku yang melihat hal itu hanya bisa terdiam dan menonton drama baru yang di perlihatkan oleh wanita itu kepada ku.

Dia pun melepas pelukannya dan mulai memeriksa seluruh tubuh ku,semua tindakannya terlihat seolah-olah seperti sangat mengkhawatirkan ku keadaan ku hingga Jack pun termakan dengan tipu muslihatnya.

Aku tidak menunjukkan ekspresi apapun,

bahkan aku tidak ingin melihat wajahnya yang penuh kebohongan itu.Jadi aku hanya melihat ke arah yang berbeda.

...----------------...

Ketika dia sudah selesai menampilkan drama murahannya,Darryl pun meminta Nian untuk bergegas membawa ku masuk ke dalam kamar dan memandikan ku.

Nian menghampiri dan langsung meminta ku untuk ikut bersamanya,aku mengikuti apa yang dia pinta karena tubuh ku juga sudah terasa sangat lengket di tambah dengan bau nanah yang tercium karena lembab oleh air keringat yang membasahi tubuh ku.

Saat sudah tiba di depan kamar ku,aku langsung membuka baju ku dengan sangat perlahan sambil di lihat oleh Nian yang masih ada di dalam kamar ku saat ini.

Dia masih saja merasa ngeri melihat luka-luka ini,karena keringat yang cukup banyak membasahi semua luka-luka ku yang terinfeksi jadi mau

tidak mau,aku harus mengusap seluruh tubuhku dengan air bersih.

Saat aku ingin berjalan masuk ke dalam kamar mandi,aku tiba-tiba teringat dengan surat Ibu yang ada di kantong celana ku.

Aku pun membawa surat itu masuk ke dalam kamar mandi dan akan membacanya di dalam.

Aku pun mengunci pintu kamar mandi ku lalu membaca surat itu.

......................

Isi surat itu;

Untuk anak ku tersayang,Theo...

Mungkin kamu masih membenci Ibu karena Ibu pergi meninggalkan mu di sana sendiri,hingga kamu enggan untuk menjenguk Ibu di sini.

Vila yang Ibu tinggali saat ini,adalah tempat yang di berikan oleh Ayah mu karena permintaan Ibu yang ingin tetap dekat dengan mu.

Namun beberapa tahun berlalu,kamu tidak juga datang menemui Ibu.Hingga akhirnya kesehatan Ibu menjadi semakin memburuk tetapi Ibu akan terus berusaha untuk tetap sehat hingga kau cukup dewasa dan kita akan kembali ke negeri asal Ibu lalu kita akan tinggal bersama kakek dan nenek mu di sana.

Tetapi,jika kau menyukai tempat ini.

Ibu tidak akan memaksa mu untuk mengikuti apa yang Ibu rencanakan.

Ibu tidak akan marah,Ibu malah akan merasa sangat bangga karena kamu tumbuh menjadi laki-laki yang mampu memilih jalan mu sendiri.

Dan inti dari surat ini,Ibu hanya ingin bilang Ibu selalu ada untuk mu.

Salam dari Ibu yang mencintaimu.

Kepada anak ku tersayang,Theoline Edmond.

......................

Aku tidak sanggup menahan air mata ku ketika membaca surat yang di berikan oleh Ibu.

Hingga timbul rasa iri di hati ku,karena dia masih ini merasakan kasih sayang Ibunya yang selama ini aku inginkan.

Sedangkan aku,saat berumur 10 tahun.

Aku malah sibuk berusaha keras untuk bisa menyaingi Kakak tiri ku agar terpilih menjadi penerus di keluarga ku.

Hingga aku tidak ada waktu luang untuk menjenguknya walaupun sekedar melihat wajahnya dan pada akhirnya aku menyesalinya.-

Setelah membaca surat itu,aku bergegas mengusap tubuh ku dengan kain basah secara perlahan,hingga aku tanpa sadar menangis karena menahan rasa perih dari luka-luka ku yang saat ini aku bersihkan.

Aku terus melakukan hal itu,sambil merintih kesakitan walaupun aku melakukannya dengan perlahan-lahan tapi rasa sakitnya tetap saja terasa.

Setelah aku selesai mandi tiba-tiba Nian mengatakan kalau Darryl meminta ku untuk datang ke ruang kerjanya,karena ada sesuatu yang ingin dia katakan kepada ku.

...****************...

Saat aku sudah ada di depan ruang kerjanya,

bahkan sebelum Nian mengetuk pintu itu.Jack sudah membukakan pintu untuk ku.

Jadi,aku pun langsung masuk dan berdiri tepat di depan meja kerja Darryl.Saat aku sudah berdiri di depannya,Darryl langsung menolehkan wajahnya kearah ku lalu mengatakan kepada ku kalau dia akan menyekolahkan ku di tempat yang sama dengan Genia.

Aku sontak kaget mendengar apa yan baru saja dia katakan saat ini,Bisa-bisanya otak kecilnya berpikiran untuk menyatukan ku di satu sekolah yang sama dengan bocah menyebalkan itu.

Tetapi di satu sisi,aku merasa sangat senang karena akhirnya tiba juga waktunya aku mulai memperlihatkan potensi ku sebagai Calon Penerus yang lebih pantas dari bocah bodoh itu.

......................

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!