11. Keluarga Vinson

Zaki melamun di dalam ruang kerjanya. Entah kenapa hari ini pikirannya tidak bisa berkonsentrasi.

Zaki belum bertemu Dira lagi sejak acara makan malam yang gagal waktu itu, dan sejak saat itu pula Zaki tidak bisa mengeluarkan Dira dari pikirannya. Ada rasa tidak rela ketika mendengar Dira berkata jika sebaiknya mereka tidak usah bertemu lagi. Kalau ditanya kenapa, Zaki sendiri tidak tahu jawabannya. Zaki tahu itu demi kelangsungan hubungannya dengan Selvi, namun jauh di dalam hatinya dia tidak terima.

Terdengar suara pintu di ketuk. Asisten Zaki masuk lalu memberikan beberapa lembar berkas kepada Zaki. "Tuan, ada masalah dengan proyek kerja sama kita dengan Vinson Corp," ucapnya.

"Masalah apa? Bukankah semuanya sudah beres?"

"Masalah bahan baku untuk produksi. Stok yang kita punya tidak sesuai dengan yang diinginkan Vinson Corp dan stok itu di pasaran juga sold out. Kita harus membicarakan hal ini dengan mereka."

Zaki terdiam. Bukannya terlihat cemas, bibirnya justru menyunggingkan seulas senyum. Entah kenapa Zaki senang mendengarnya. Ini artinya dia punya alasan untuk bertemu Dira. Meskipun Dira sudah memberitahu jika mereka bisa membicarakan masalah bisnis lewat asisten mereka masing-masing, Zaki tidak ingin menurutinya. Zaki tetap akan menemui Dira dan membicarakan masalah ini langsung dengannya.

"Baiklah, aku akan bicarakan ini dengan pihak mereka," ucap Zaki.

*

Dira sedang sibuk di ruangannya ketika tiba-tiba Tia masuk tanpa permisi.

"Ada apa?"

"Ada Tuan Zaki, dia ingin bertemu denganmu."

"Ada urusan apa? Bukankah kami tidak ada janji?"

"Katanya ada masalah penting yang harus dibicarakan."

"Masalah penting apa?" gumam Dira menerka-nerka, lalu akhirnya dia tersenyum miring. Dia tahu Zaki sudah masuk dalam perangkapnya. Jika Zaki memang ingin menjaga perasaan Selvi, tentu Zaki tidak akan menemuinya lagi apapun alasannya.

"Ya sudah, persilahkan masuk," ucap Dira pada akhirnya.

Tia pun mengangguk lalu mempersilahkan Zaki masuk.

"Hai Dira," sapa Zaki begitu dia masuk ke dalam ruangan Dira.

"Ada masalah apa Zaki? Apakah sepenting itu sampai kamu harus menemui aku?"

Zaki tertegun mendengar pertanyaan Dira yang menurutnya sedikit tidak enak di dengar.

"Maaf, aku hanya khawatir Selvi salah paham lagi. Sebenarnya sangat tidak profesional membawa masalah pribadi ke lingkungan kerja. Tetapi Selvi tidak pernah bekerja seumur hidupnya. Jadi, mungkin dia tidak akan memahaminya," lanjut Dira memulai dramanya.

"Aku minta maaf soal itu tetapi tenang saja, aku dan Selvi sudah tidak ada masalah. Aku jamin dia tidak akan salah paham lagi setelah ini," jawab Zaki.

"Kamu yakin?"

Zaki mengangguk.

"Aku lega mendengarnya. Baiklah, silahkan duduk." Dira memberikan senyum manisnya kepada Zaki dan itu membuat Zaki semakin tidak tahu apa yang saat ini dia rasakan. Dia seperti mendapat semangat baru hanya dengan melihat wajah Dira. Cintanya kepada Selvi masih sama seperti sebelumya, tetapi Dira seperti mencuri sesuatu dari hatinya yang tidak bisa dia utarakan.

Lalu Zaki mulai menceritakan masalah yang ada kepada Dira dan Dira menanggapinya dengan serius. Tetapi hanya Dira yang terlihat serius karena Zaki lebih serius memperhatikan wajah Dira daripada masalah yang sedang mereka bicarakan. Ya, Zaki semakin mengagumi Dira, entah dari wajah maupun sikapnya. Dira anggun dan mandiri, berbeda dengan Selvi yang manja dan selalu bergantung padanya.

Tidak terasa mereka sudah berbicara cukup lama. Masalah yang mereka hadapi masih belum menemukan titik temu. Mau tidak mau mereka harus bertemu lagi untuk membicarakan masalah ini.

"Aku akan menunggu kepastian dari perusahaanmu. Kalau memang tidak ada stok bahan yang sesuai dengan standar perusahaanku, mungkin perlu ada pembahasan ulang," ucap Dira menutup pertemuannya dengan Zaki.

Zaki tidak menjawab. Dia justru melamun sambil terus menatap Dira. "Zaki, kamu mendengar aku?"

"Eh ... Iya. Aku usahakan secepatnya."

"Ada lagi yang ingin dibicarakan?" tanya Dira melihat sikap Zaki yang sedikit aneh.

"Tidak, sudah cukup. Aku harus pamit sekarang." Sebenarnya Zaki ingin membuat janji dengan Dira agar besok mereka bisa bertemu lagi, tetapi dia tidak punya alasan yang tepat.

Dira mengangguk. "Oh, soal hadiahku untuk Selvi. Aku belum sempat menggantinya karena aku terlalu sibuk. Tapi aku usahakan secepatnya."

"Aku benar-benar menghargai niatmu tetapi sebenarnya itu tidak perlu."

"Aku mohon jangan menolaknya. Selvi adalah teman lamaku." Dira sampai mengakui Selvi sebagai temannya.

"Terserah jika kamu memaksa," balas Zaki. Lalu pria itu pergi dari hadapan Dira.

Tidak berselang lama, pintu ruangan Dira kembali terbuka. "Ada apa lagi Tia?" tanya Dira tanpa memperhatikan siapa yang masuk karena dia sudah fokus dengan laptopnya.

"Kamu tidak menyambutku, Baby?" Suara yang sudah beberapa hari ini hanya bisa di dengar lewat telepon oleh Dira kembali terdengar langsung di telinganya.

"Jeff?" Dialah Jeffrey Vinson, laki-laki yang sering meneleponnya lewat tengah malam. Dira menoleh sebentar lalu kembali fokus ke laptopnya. Meskipun sedikit terkejut, Dira bisa menyembunyikannya.

"Begitu saja?!"

"Memangnya aku harus bagaimana? Memelukmu? Menciummu?!" balas Dira tanpa ekspresi di wajahnya.

"Begitu juga boleh, aku tidak akan menolaknya."

"Aku bukan kekasihmu Jeff. Cari perempuan lain sana!" balas Dira dingin.

Jeff tertawa melihat sikap Dira. "That's my girl!"

Beberapa saat kemudian masuk Elisa Vinson, ibunya Jeff. "Halo Sayang, bagaimana kabarmu?"

Dira sedikit terkejut, lalu berdiri dari kursi kebesarannya untuk menghampiri Elisa. "Tante Elisa, kenapa Tante nggak bilang kalau mau kesini? Aku bisa menjemput Tante," ucap Dira sambil mengecup pipi Elisa.

"Dia bilang dia ingin mengejutkanmu," kata Elisa sambil melirik ke arah Jeff. "Bagaimana? Apakah dia sudah berhasil menaklukkan hatimu?" Elisa terobsesi menjadikan Dira sebagai menantunya, begitu juga Jeff yang terobsesi menjadikan Dira sebagai istrinya. Anak dan ibu ini sangat kompak.

"Kenapa Tante tidak menanyakan kabar perusahaan saja? Aku lebih bisa menjawab pertanyaan itu."

Elisa tersenyum. "Kapan kamu akan menikah dengan Jeff kalau pikiranmu hanya pekerjaan terus?"

"Jeff sudah punya banyak pacar Tante, dia sampai bingung mau pilih yang mana untuk dinikahi."

"No, Baby. Hanya kamu yang ingin aku nikahi," sahut Jeff tidak terima. Sulit bagi Dira untuk menghindar dari pembicaraan ini karena dia sendirian melawan dua orang yang suka seenaknya tetapi sangat baik kepadanya.

Kemudian Dira teringat soal restoran. Lebih baik dia mengalihkan pembicaraan ke topik lain daripada terus membahas hubungannya dengan Jeff, sedangkan mereka tidak ada hubungan apa-apa.

"Tante, aku ingin memanfaatkan Jeff, apa boleh?" Dira sangat dekat dengan Elisa. Dulu dia pernah mengikuti program magang di perusahaan Elisa, dan begitu lulus kuliah Dira langsung direkrut di perusahaan itu. Karena performa kerja Dira yang sangat bagus, Dira menjadi karyawan kesayangan Elisa, sampai sekarang. Bahkan sampai dipercaya untuk mengelola salah satu perusahaannya.

"Apa yang ingin kamu manfaatkan dari aku Baby? Hartaku, tubuhku semuanya milikmu, kamu ingin yang mana?" ucap Jeff tanpa ada rasa malunya meski ada ibunya juga di sana.

"Terserah kamu Sayang, apapun boleh kamu lakukan pada Jeff. Tetapi aku lebih suka jika kamu memanfaatkan dia untuk membuat keturunan," jawab Elisa tak kalah absurdnya dari sang anak.

"Tak bisakah kalian serius sedikit saja?" Dira mulai stress menghadapi ibu dan anak ini.

"Katakan, apa yang kamu inginkan Baby?" ucap Jeff terlihat sedikit serius, hanya sedikit.

Terpopuler

Comments

Adhe Maret

Adhe Maret

dira yang dirayu kok aku yang meleleh

2024-03-23

3

Leya channel

Leya channel

Semangat babang Jeff. Bikin Dira bahagia.

2024-03-14

0

emayke kismoyo

emayke kismoyo

Ayo Jeff luluhkan Dira

2024-02-26

1

lihat semua
Episodes
1 1. Dikerjai dan Difitnah
2 2. Pulang
3 3. Semesta Memberi Jalan
4 4. Restoran dan Kenangannya
5 5. Pingsan Tanpa Rencana
6 6. Dira Si Dekil
7 7. Membeli Mobil
8 8. Reuni Tak Terduga
9 9. Manis Di Depan
10 10. Insomnia
11 11. Keluarga Vinson
12 12. Menggali Lubang
13 13. Teror Kecil
14 14. Makan Malam
15 15. Reuni
16 16. Rahasia
17 17. Undangan
18 18. Pesta Pertunangan
19 19. Dipermalukan
20 20. Bicara Berdua
21 21. Alex
22 22. Keributan
23 23. Memanfaatkan Alex
24 24. Kegalauan Zaki
25 25. Kedatangan Selvi
26 26. Kedatangan Selvi 2
27 27. Selamat Tinggal Ibu
28 28. Kemarahan Jeff
29 29. Rencana
30 30. Pertunjukan Segera Dimulai
31 31. Layar Raksasa
32 32. Batal
33 33. Tersangka
34 34. Balasan
35 35. Datang Untuk Meminta Maaf
36 36. Usai
37 37. Pelaku Sebenarnya
38 38. Laporan Dari Yayasan
39 39. Bulan-bulanan
40 40. Kejahatan Lain
41 41. Bara Api
42 42. Belum Jera
43 43. Selvi Menemui Alex
44 44. Bangkrut
45 45. Kekurangan Uang
46 46. Hutang Budi
47 47. Menjenguk Harsa
48 48. Serangan Tiba-tiba
49 49. Sengaja Memanas-manasi
50 50. Rencana Lain
51 51. Makan Malam Jebakan
52 52. Senjata Makan Tuan
53 53. Pergi Kemana?
54 54. Karma Apalagi?
55 55. Hamil Tanpa Suami
56 56. Harsa
57 57. Laki-laki Itu
58 58. Extra Part 1
59 59. Ekstra Part 2
60 60. Extra Part 3 (Tamat)
Episodes

Updated 60 Episodes

1
1. Dikerjai dan Difitnah
2
2. Pulang
3
3. Semesta Memberi Jalan
4
4. Restoran dan Kenangannya
5
5. Pingsan Tanpa Rencana
6
6. Dira Si Dekil
7
7. Membeli Mobil
8
8. Reuni Tak Terduga
9
9. Manis Di Depan
10
10. Insomnia
11
11. Keluarga Vinson
12
12. Menggali Lubang
13
13. Teror Kecil
14
14. Makan Malam
15
15. Reuni
16
16. Rahasia
17
17. Undangan
18
18. Pesta Pertunangan
19
19. Dipermalukan
20
20. Bicara Berdua
21
21. Alex
22
22. Keributan
23
23. Memanfaatkan Alex
24
24. Kegalauan Zaki
25
25. Kedatangan Selvi
26
26. Kedatangan Selvi 2
27
27. Selamat Tinggal Ibu
28
28. Kemarahan Jeff
29
29. Rencana
30
30. Pertunjukan Segera Dimulai
31
31. Layar Raksasa
32
32. Batal
33
33. Tersangka
34
34. Balasan
35
35. Datang Untuk Meminta Maaf
36
36. Usai
37
37. Pelaku Sebenarnya
38
38. Laporan Dari Yayasan
39
39. Bulan-bulanan
40
40. Kejahatan Lain
41
41. Bara Api
42
42. Belum Jera
43
43. Selvi Menemui Alex
44
44. Bangkrut
45
45. Kekurangan Uang
46
46. Hutang Budi
47
47. Menjenguk Harsa
48
48. Serangan Tiba-tiba
49
49. Sengaja Memanas-manasi
50
50. Rencana Lain
51
51. Makan Malam Jebakan
52
52. Senjata Makan Tuan
53
53. Pergi Kemana?
54
54. Karma Apalagi?
55
55. Hamil Tanpa Suami
56
56. Harsa
57
57. Laki-laki Itu
58
58. Extra Part 1
59
59. Ekstra Part 2
60
60. Extra Part 3 (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!