10. Insomnia

Zaki mengajak Selvi pulang dan membatalkan makan malam mereka. "Kamu kenapa sih Sel? Tidak biasanya kamu seperti ini dengan rekan bisnis wanitaku." Zaki tidak memanggil Selvi dengan panggilan sayang seperti biasanya karena sedang kesal.

"Kamu yang kenapa?! Kenapa kamu sangat perhatian pada perempuan itu? Kamu menyukainya?!" balas Selvi tak mau kalah.

"Aku tidak menyukainya! Lagipula, bukankah dia temanmu jadi aku pikir wajar jika aku bersikap baik padanya?!"

Eh ... Iya juga. Zaki bisa curiga.

"Aku kekasihmu dan sebentar lagi kita akan bertunangan. Aku takut kamu jatuh cinta kepada perempuan itu lalu meninggalkan aku," ucap Selvi dengan mata yang tiba-tiba berkaca-kaca. Tentu saja ini hanya aktingnya agar Zaki tidak curiga dengan hubungannya dan Dira yang ternyata tidak seperti yang Zaki pikirkan.

"Astaga ... Sayang, kamu berpikiran terlalu jauh. Aku tidak akan meninggalkan kamu demi siapapun," ucap Zaki melunak. Bagaimana pun juga dia tidak tega melihat kekasihnya itu menangis.

"Tetapi aku tidak suka kamu bertemu dengannya! Kalau kamu masih ingin bertemu dengannya lebih baik pertunangan kita dibatalkan!"

"Jangan seperti itu Sel ... " Zaki paling tidak bisa kalau Selvi sudah mengancam seperti ini karena dia sangat mencintai Selvi dan tidak ingin berpisah darinya. "Aku janji aku tidak akan pernah meninggalkan kamu tetapi kamu juga harus berjanji tidak akan cemburu kepada rekan bisnisku. Perusahaannya adalah sumber uangku Sayang, kalau kerja sama ini gagal maka perusahaanku akan rugi. Aku mohon mengertilah."

Selvi diam tidak menanggapi.

"Jangan menangis, oke? Aku profesional dalam bekerja, kamu tahu itu."

Selvi mengangguk setelah Zaki berhasil meyakinkannya. Lalu dia pura-pura menghapus air matanya yang belum sempat menetes. Dia menunjukkan wajah sedih di depan Zaki padahal batinnya tertawa.

Tidak akan semudah itu kamu merebut Zaki dariku!

*

Dira sudah membaringkan tubuhnya di tempat tidur selama beberapa saat. Tetapi pertemuannya dengan Selvi membuat Dira tidak bisa memejamkan matanya. Dia takut mimpi buruk itu datang lagi. Biasanya Dira menyibukkan dirinya dengan pekerjaannya dan membiarkan tubuhnya tertidur karena kelelahan. Dengan begitu, mimpi buruk itu tidak datang.

Kali ini pun demikian. Dira memutuskan untuk membuka laptopnya. Lebih baik dia melihat-lihat akun jual beli properti, mencari bangunan yang akan dia gunakan untuk membuka restoran.

Waktu sudah menunjukkan pukul satu dini hari tetapi Dira masih belum mengantuk. Tidak ada yang dia temukan di internet dan tidak ada lagi yang bisa dia kerjakan. Dira menutup laptopnya lalu keluar menuju balkon kamarnya, menatap langit malam yang selalu menemaninya ketika dia tidak bisa tidur.

Sebenarnya Dira merasa kesepian karena hidupnya hanya dia isi dengan bekerja dan bekerja. Dulu sewaktu sekolah, tidak ada satu laki-laki pun yang mendekatinya karena tidak ada yang tertarik melihat penampilannya. Sekarang setelah dia berubah menjadi sosok cantik dan kaya, banyak pria yang mendekatinya dan ingin menjalin hubungan dengannya. Tetapi Dira justru menolak mereka semua. Dira membentengi dirinya dari laki-laki manapun karena masa lalunya membuatnya merasa tidak percaya diri untuk menjalin sebuah hubungan.

Soal Zaki, Dira sama sekali tidak berniat ingin merebut hati Zaki. Yang dia inginkan hanyalah membuka mata Zaki agar laki-laki itu mengetahui seperti apa Selvi sebenarnya lalu meninggalkannya. Caranya adalah dengan mendekati Zaki dan membuat laki-laki itu percaya padanya. Kalau Dira tiba-tiba datang dan menceritakan apa yang dilakukan Selvi kepadanya dulu, tentu Zaki tidak akan percaya melihat betapa bucin laki-laki itu kepada Selvi, ditambah Dira juga tidak punya bukti apa-apa.

Suara dering telepon membuat Dira tersadar dari lamunannya.

Dia melihat handphone-nya yang tergeletak di atas nakas terus menyala. Dengan langkah malas Dira berjalan masuk untuk mengambil handphone-nya. "Pasti dia! Kenapa dia senang sekali menelepon tengah malam begini?!" gerutunya.

"Halo ... " sapa Dira dengan suara malas seolah-olah dia sengaja bangun dari tidurnya untuk menjawab telepon itu.

"Come on baby, aku tahu kamu belum tidur," ucap suara di seberang telepon.

Dira sadar, percuma dia berakting untuk mengelabuhi laki-laki ini karena akan ketahuan pada akhirnya.

"Ada apa? Sekarang jam satu malam di sini!" ucap Dira dingin. Memang pada dasarnya Dira bersikap dingin kepada semua laki-laki. Hanya kepada Zaki saja dia bersikap manis, itupun karena dia punya maksud di baliknya.

"Kamu tidak kangen padaku Baby? Sudah berapa bulan kita tidak bertemu?"

"Belum ada sebulan Jeff! Nggak usah lebay! Kita bertemu saat terakhir rapat direksi. Kamu, juga Tante Elisa memaksaku untuk memegang perusahaan kalian di sini! Kamu ingat itu?!"

"Benarkah? Rasanya seperti sudah setahun bagiku," balas laki-laki yang bernama Jeffrey Vinson itu sambil terkekeh. "Bagaimana? Kamu suka perusahaan itu Baby? Itu akan menjadi milikmu jika kamu mau," ucap Jeff dengan entengnya.

"Kalau kamu memberikan perusahaan itu untukku, namanya harus diganti dengan namaku, bukan lagi Vinson Corp!" jawab Dira tanpa basa basi.

Dira memang menjabat sebagai Presdir di perusahaan itu, tetapi keluarga Jeff lah pemiliknya karena mereka memiliki hampir sembilan puluh persen saham di perusahaan itu. Dan itu baru di satu perusahaan, belum di perusahaan-perusahaan lain baik di dalam maupun di luar negeri yang dikelola oleh keluarga Jeff sendiri.

"Tentu saja, semua akan berubah menjadi namamu kalau kamu sudah menjadi istriku. Bagaimana?"

"Kalau tidak ada yang penting yang ingin kamu bicarakan, aku akan menutup teleponnya. Aku ingin tidur!"

"Sekarang baru jam delapan malam di Irlandia, aku baru mau makan malam. Temani aku, please ... " pintanya.

"Apa kamu akan menarik jabatanku kembali jika aku tidak mau?"

"Mungkin saja." Jeff kembali terkekeh. "Aku alihkan ke panggilan video," ucap Jeff. Lalu panggilan pun beralih ke panggilan video. Sekarang baik Dira maupun Jeff bisa melihat wajah satu sama lain. Dira tidak bisa menolak keinginan Jeff yang suka seenaknya itu mengingat keluarga Jeff sudah sangat baik kepadanya.

Jeff tersenyum begitu melihat wajah Dira di layar handphone-nya, berbanding terbalik dengan Dira yang menunjukkan ekspresi datar saja. Meskipun begitu, di dalam hatinya Dira mengagumi ketampanan Jeff yang diatas rata-rata karena wajah blasterannya.

"Kamu sudah makan?" tanya Jeffrey.

"Ini sudah hampir pagi Jeff, tentu aku sudah makan."

"Maaf Baby, aku lupa." Lalu Jeff pun bicara panjang lebar, menceritakan kesibukannya selama di Irlandia.

Dira hanya diam mendengarkan Jeff mengoceh sambil sesekali berkomentar singkat. Terlintas di pikirannya untuk meminta bantuan Jeff untuk mendapatkan lokasi restoran yang akan dia buka. Keluarga Jeff kaya raya dan punya banyak koneksi. Tentu hal yang mudah bagi mereka jika hanya membeli sebuah bangunan meskipun bangunan itu tidak di jual. Tetapi Dira tidak berani mengatakannya sekarang, mungkin nanti jika mereka bertemu secara langsung.

Dira hanya diam mendengarkan hingga lama-lama dia mengantuk dan menutup matanya. Dia seperti mendengar Jeff sedang membacakan dongeng untuknya.

Jeff tahu insomnia yang dialami Dira dari Tia, dia sengaja meneleponnya tengah malam begini untuk menemaninya tetapi Dira tidak menyadari itu. Yang dia tahu, Jeff adalah pria kaya kurang kerjaan yang hanya ingin mengganggunya.

Melihat Dira sudah tertidur Jeff pun tersenyum. "Sleep well Baby, see you soon," ucap Jeff menutup teleponnya.

Terpopuler

Comments

emayke kismoyo

emayke kismoyo

Cocok ama Jeff, udh baik jg mau bantu Dira

2024-02-26

3

Andika Jaya

Andika Jaya

dira sma jeff aja please

2024-01-14

2

Titian Yoanss

Titian Yoanss

jefff.. aku padamu🤣🤣🤣

2024-01-13

1

lihat semua
Episodes
1 1. Dikerjai dan Difitnah
2 2. Pulang
3 3. Semesta Memberi Jalan
4 4. Restoran dan Kenangannya
5 5. Pingsan Tanpa Rencana
6 6. Dira Si Dekil
7 7. Membeli Mobil
8 8. Reuni Tak Terduga
9 9. Manis Di Depan
10 10. Insomnia
11 11. Keluarga Vinson
12 12. Menggali Lubang
13 13. Teror Kecil
14 14. Makan Malam
15 15. Reuni
16 16. Rahasia
17 17. Undangan
18 18. Pesta Pertunangan
19 19. Dipermalukan
20 20. Bicara Berdua
21 21. Alex
22 22. Keributan
23 23. Memanfaatkan Alex
24 24. Kegalauan Zaki
25 25. Kedatangan Selvi
26 26. Kedatangan Selvi 2
27 27. Selamat Tinggal Ibu
28 28. Kemarahan Jeff
29 29. Rencana
30 30. Pertunjukan Segera Dimulai
31 31. Layar Raksasa
32 32. Batal
33 33. Tersangka
34 34. Balasan
35 35. Datang Untuk Meminta Maaf
36 36. Usai
37 37. Pelaku Sebenarnya
38 38. Laporan Dari Yayasan
39 39. Bulan-bulanan
40 40. Kejahatan Lain
41 41. Bara Api
42 42. Belum Jera
43 43. Selvi Menemui Alex
44 44. Bangkrut
45 45. Kekurangan Uang
46 46. Hutang Budi
47 47. Menjenguk Harsa
48 48. Serangan Tiba-tiba
49 49. Sengaja Memanas-manasi
50 50. Rencana Lain
51 51. Makan Malam Jebakan
52 52. Senjata Makan Tuan
53 53. Pergi Kemana?
54 54. Karma Apalagi?
55 55. Hamil Tanpa Suami
56 56. Harsa
57 57. Laki-laki Itu
58 58. Extra Part 1
59 59. Ekstra Part 2
60 60. Extra Part 3 (Tamat)
Episodes

Updated 60 Episodes

1
1. Dikerjai dan Difitnah
2
2. Pulang
3
3. Semesta Memberi Jalan
4
4. Restoran dan Kenangannya
5
5. Pingsan Tanpa Rencana
6
6. Dira Si Dekil
7
7. Membeli Mobil
8
8. Reuni Tak Terduga
9
9. Manis Di Depan
10
10. Insomnia
11
11. Keluarga Vinson
12
12. Menggali Lubang
13
13. Teror Kecil
14
14. Makan Malam
15
15. Reuni
16
16. Rahasia
17
17. Undangan
18
18. Pesta Pertunangan
19
19. Dipermalukan
20
20. Bicara Berdua
21
21. Alex
22
22. Keributan
23
23. Memanfaatkan Alex
24
24. Kegalauan Zaki
25
25. Kedatangan Selvi
26
26. Kedatangan Selvi 2
27
27. Selamat Tinggal Ibu
28
28. Kemarahan Jeff
29
29. Rencana
30
30. Pertunjukan Segera Dimulai
31
31. Layar Raksasa
32
32. Batal
33
33. Tersangka
34
34. Balasan
35
35. Datang Untuk Meminta Maaf
36
36. Usai
37
37. Pelaku Sebenarnya
38
38. Laporan Dari Yayasan
39
39. Bulan-bulanan
40
40. Kejahatan Lain
41
41. Bara Api
42
42. Belum Jera
43
43. Selvi Menemui Alex
44
44. Bangkrut
45
45. Kekurangan Uang
46
46. Hutang Budi
47
47. Menjenguk Harsa
48
48. Serangan Tiba-tiba
49
49. Sengaja Memanas-manasi
50
50. Rencana Lain
51
51. Makan Malam Jebakan
52
52. Senjata Makan Tuan
53
53. Pergi Kemana?
54
54. Karma Apalagi?
55
55. Hamil Tanpa Suami
56
56. Harsa
57
57. Laki-laki Itu
58
58. Extra Part 1
59
59. Ekstra Part 2
60
60. Extra Part 3 (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!