"Kau berani melawan ya! Sini biar aku robek mulut mu dan ku patahkan tanganmu!" ucap Fitri geram.
"Kemarilah, sini ayo pukul aku," tantang Kealeksa.
"Ayo, kalian tangkap dia!" perintah Fitri kepada kedua orang teman Sandi yang bernama El dan Al.
Kedua kembaran itu pun ingin menerkam Kealeksa, tapi Kealeksa menundukkan kepalanya lalu menarik kedua kaki kedua orang itu.
Bruuuk!
Al dan El terjatuh ke tanah. Kealeksa pun melompat dan mendarat di atas tubuh Al.
Kealeksa pun memukul wajah Al.
Buuk!
Dari belakang, Fitri dan Rita menarik rambut Kealeksa membuat ia berhenti memukul Al.
"Akhhhhhhhhh! Sakit banget," ucap Al berusaha bangun sambil memegang wajahnya.
Fitri dan Rita menarik rambut Kealeksa, Kirana juga datang ikut membantu.
Sambil memegang rambutnya, Kealeksa menendang perut Fitri hingga ia mundur kebelakang.
Kealeksa pun menarik tubuh Rita lalu mendorongnya.
Hanya tinggal Kirana, biasanya orang terakhir pasti akan merasakan sakit yang lebih sakit.
Kealeksa menangkap tangan Kirana lalu ia menampar muka Kirana.
Plak! Plak!
Plak! Plak!
"Auuuuuuu!" teriak Kirana kesakitan.
"Beraninya kau memukulnya! Aku akan menarik rambutmu hingga botak!" teriak Fitri.
El yang tadi hanya terjatuh, ia pun membantu Fitri untuk menjambak rambut Kealeksa.
'Tidak bisa begini nih! Mereka terlalu banyak, aku juga belum berlatih untuk memperkuat diri, sebelum aku lari, aku harus memberi tanda kepada mereka,' batin Kealeksa.
Kealeksa mundur kebelakang dan siap pasang badan.
"Ayo langsung tarik rambutnya!" perintah Fitri.
[Gunakan kecepatan]
10%...
20%...
30%...
40%...
50%...
60%...
70%...
80%...
90%...
100%...
[Kecepatan siap di gunakan]
Kealeksa pun berlari melewati Fitri dan El.
Plak! Plak!
Pipi Fitri dan El sudah berbekas oleh tamparan Kealeksa yang secepat kilat itu.
Kealeksa juga mendapat yang lain.
Plak!
Plak!
plak!
Plak!
Kealeksa pun sudah lari jauh.
"Aduhh! Pipi ku!" teriak Rita merasa sakit.
Sandi juga memegang pipinya dengan merasa heran.
"Aneh, dia memukul kita tapi kita tidak bisa melihat gerakannya, dia sangat cepat," ucap Sandi.
"Benar, aku juga tidak melihat dia menamparku, gerakannya secepat kilat," ucap El.
"Kenapa dia menjadi seperti itu ya? Ini sangat aneh," ucap Rita.
"Lihatlah, pipi ku sangat sakit," ucap Kirana memegang kedua pipinya karena di tampar 3x oleh Kealeksa.
"Besok kita harus melakukan lagi, jangan sampai lolos, kita buat rencana untuk menangkapnya," ucap Fitri penuh dendam.
"Sistem, latihan seperti apa yang aku lakukan agar aku cepat kuat?" tanya Kealeksa sambil menyusuri jalan.
[Anda tetap berlatih seperti biasanya, meskipun seperti biasa di lakukan oleh orang lain, kekuatan akan 10x lipat lebih banyak meningkat dari orang biasa, karena tubuh Anda kini sudah berbeda dengan tubuh orang lain. Jadi Kecepatan stamina Anda cepat meningkat]
"Begitu ya, itu sangat bagus, kalau begitu aku akan mulai latihan berlari saja dulu," ucap Kealeksa.
Kealeksa pun maraton hingga ia sampai di rumah.
"Huh! Lelah juga ya," ucap Kealeksa membungkukkan tubuhnya.
Ia pun masuk ke dalam rumah untuk berganti seragam.
"Kealeksa! Kemana kamu! Cepat sana masak!" teriak Karin
Kealeksa berhenti lalu membalikan tubuhnya kebelakang.
"Kau seorang ibu, seharusnya kau yang masak, kau sudah tua tapi masih saja yang muda memasak, apa kau tidak malu?" tanya Kealeksa membuat Karin melongo.
❤️❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
semangat kaleksa
2024-12-27
0
Mai Rehman
makin berani kleksa
2024-07-09
0
wkwkwk hajar aja mereka dan untuk bibi nya benar sekali yang tua itu harus masak untuk yang muda bukan sebaliknya
2024-01-13
0