WELCOME
[Selamat datang di system super canggih, yaitu Revenge Of The System. Sistem sudah memilih Anda sebagai Nona pemilik sistem luar biasa ini. Sistem akan mewujudkan balas dendam Anda kepada orang yang sudah menyakiti Anda]
"Apa! Tidak mungkin! Bagaimana bisa sistem bisa membalaskan dendam ku?" tanya Kealeksa memejamkan matanya tak percaya.
[Tentu saja bisa, karena ini adalah sistem dari kecerdasan buatan, Anda tidak perlu khawatir. Sistem akan memandu Anda]
"Jadi ini beneran?" tanya Kealeksa.
[Benar Nona, sistem akan membantu Anda untuk mewujudkan balas dendam Anda yang pastinya Nona akan menjadi kuat agar tidak di tindas lagi]
"Tapi bagaimana kau bisa membalaskan dendam ku?" tanya Kealeksa lagi yang masih penasaran.
[Anda harus mengerjakan misi balas dendam yang sudah terprogram di sistem, setiap Anda menyelesaikan misi maka status pembalasan Anda akan meningkat. Apabila status pembalasan Anda penuh itu berarti semua balas dendam Anda sudah terbalaskan. Akan tetapi jika Anda gagal menyelesaikan misi maka Anda akan mendapat hukuman dari system]
"Tapi kenapa harus aku?" tanya Kealeksa menekuk alisnya.
[System sudah memilih Anda karena hidup Anda yang selalu saja di tindas dan kehidupan Anda yang tidak beruntung ini]
"Begitu ya, lalu bagaimana aku menggunakan system ini?" tanya Kealeksa ragu-ragu.
[Anda cukup mengklik profil Anda, maka Anda bisa menggunakannya]
Kealeksa pun mengklik poto profilnya dan di sana banyak fitur-fitur berbetuk database yang ada di komputer, tapi yang ini berbentuk hologram dan hanya ia sendiri yang bisa melihatnya.
[Hadiah pengenalan]
[Saldo 100.000]
[Penampilan:1]
[Pesona:1]
[Kekuatan:1]
[Kecepatan:1]
[Kelincahan:1]
[Pertahanan:1]
[Kecerdasan:1]
[Keberanian:1]
[Poin:10]
[Status pembalasan: 000000/100000]
"Sangat luar biasa. Dengan adanya sistem ini, aku bisa membalas mereka yang telah menyakitiku. Aku tidak ingin di tindas lagi, Aku lelah hidup dalam ketakutan,aku ingin hidup menjadi diriku yang pemberani," ucap Kealeksa mengengam tangannya dengan tekad yang dalam.
[Ding Ding]
[Misi baru]
[Membuat kulit Riska dan Juli menjadi rusak]
[Hadiah: Menjadi lebih percaya diri]
[Status misi sedang berlangsung]
"Eh, apa misinya sudah di mulai?" tanya Kealeksa kaget.
[Benar sekali, Anda harus menyelesaikan misi untuk mengklaim hadiah]
"Cepat sekali. Baiklah kalau begitu, aku harus pikirkan caranya," ucap Kealeksa berpikir.
Ia pun mencoba masuk ke dalam kamar Riska dan Juli.
"Untung saja tidak di kunci, mereka emang sering teledor seperti ini," ucap Kealeksa melihat sekeliling.
Kealeksa mengambil lem, lalu meletakan ke dalam serum yang botolnya sudah kosong. Meskipun sama-sama bening warnanya, lem mengeluarkan aroma lain, Kealeksa pun mengambil pewangi dan mencampurkannya dan bau lem itu hilang. Kealeksa meletakan di antara beberapa botol di antara peralatan makeup mereka.
Setelah melakukannya, Kealeksa mengambil kunci dari dalam kamar mereka lalu mengunci pintu kamar tersebut dan anak kunci ia letakkan tidak jauh dari pintu masuk.
"Dulu aku memang tidak berani menganggu mereka, tapi karena aku punya sistem, aku akan menjadi lebih kuat agar tidak di tindas lagi," ucap Kealeksa kembali masuk ke dalam kamarnya.
Ia mengambil obat seadanya, lalu memoleskan di lukanya, rasanya sangat pedih, tapi ia harus menahannya agar luka-luka itu sembuh.
Tak lama kemudian, terdengar suara ketiga orang itu pulang kerumah sambil tertawa.
"Aku nggak menyangka bisa ketemu dengan Tuan Alqazio yang super tampan itu. Ya ampun, Andai aku bisa minta tanda tangan dia aku pasti sangat bahagia," ucap Riska tersenyum membayangkan jika ia ada di pelukan Tuan Alqazio seorang CEO tampan di kota itu.
"Jangan mimpi kamu, emang nggak lihat, pengawalnya saja nggak boleh kita mendekatinya," ucap Juli.
"Eh, siapa yang mengunci pintu kamar ini?" tanya Juli saat membuka pintu kamar tersebut tidak bisa di buka.
"Kau yakin menguncinya kali," ucap Riska.
"Mana ada aku menguncinya," jawab Juli.
"Kealeksa! Kealeksa! Di mana kamu!" panggil Karin.
Mendengar namanya di panggil, Kealeksa menarik nafasnya.
"Kealeksa, kamu harus siap, apa pun yang terjadi," ucapnya. Ia pun keluar dari kamarnya dan menghampiri Karin.
"Ada apa Tante?" tanya Kealeksa dengan wajah memelas.
"Kamu ya mengunci pintu kamar mereka?!" tanya Karin dengan mata terbelalak.
"Hm ... mana aku tahu Tante, sejak tadi aku ada di kamar mengobati luka-luka ku, mungkin Juli dan Riksa menguncinya tapi mereka lupa kali," ucap Kealeksa memasang wajah sedih.
"Aku rasa aku tidak ada menguncinya," ucap Riksa mengingat-ingat.
"Itu kuncinya di sana, mungkin tercecer saat kalian pergi," ucap Kealeksa menunjuk ke arah kunci di depan pintu.
"Sana ambil!" perintah Karin kepada Kealeksa.
Kealeksa pun mengambilnya dan memberikan kepada Juli.
"Ya udah anak-anak, Mama mau istirahat," ucap Karin berjalan menuju kamarnya.
Juli dan Riska masuk ke dalam kamarnya lalu menutup pintu itu dengan kuat membuat Kealeksa yang masih berdiri di sana terkejut.
Tapi seketika Kealeksa tersenyum dan meninggalkan kamar Riska.
"Eh, kamu ada beli serum ini tadi ya?" tanya Juli mengambil botol di atas meja.
"Enggak," jawab Riska menggeleng.
"Jangan bohong kamu, aku ambil ya," ucap Juli membuka serum itu yang baunya sangat wangi.
Mencium bau yang sangat wangi itu, Riska pun menarik botol serum tersebut.
"Ikh kembalikan, ini punya ku!" teriak Riska.
"Enak saja, bukannya tadi kau bilang kau tidak membelinya? Berarti ini punya ku!" ucap Juli tak mau kalah, pada akhirnya mereka saling tarik menarik dan pada akhirnya tutup botol itu terbuka dan terciprat di mana-mana.
Cipratan itu tumpah di baju dan wajah mereka dan juga di barang-barang belanjaan yang baru saja mereka beli.
Seketika mereka terdiam, lem itu dengan cepat mengering karena di luar suhu udara cukup hangat.
"Aaaaaaaaaaaaaaaaaa!" teriak mereka bersamaan.
Mereka mencoba untuk mengelupas lem itu dari kulit mereka, tapi rasanya sangat sakit, belum lagi yang ada di kulit mereka yang lain karena mereka memakai pakaian minim.
[Ding Ding]
[Misi selesai]
[Selamat, kepercayaan diri Anda meningkat 3%]
[Selamat, penyembuhan pada kulit Anda 2%]
[Saldo 200.000]
[Penampilan:2]
[Pesona:2]
[Kekuatan:2]
[Kecepatan:2]
[Kelincahan:2]
[Pertahanan:2]
[Kecerdasan:2]
[Keberanian:2]
[Poin:20]
[Status pembalasan: 000001/100000]
"Eh, ini hadiah ku?" tanya Kealeksa.
[Benar Nona, Anda bisa menikmati hadiah yang sudah di sediakan]
"Wah, banyak sekali reward yang aku dapatkan," ucap Kealeksa senang.
"Mamaaaaa!" teriak Juli dan Riska.
"Ada apa!" tanya Karin yang langsung keluar dari kamarnya karena terkejut. Kealeksa juga terkejut dan ikut keluar, tapi ia hanya mengintip di depan pintu kamarnya.
"Mama! Lihat muka aku dan kulit ku kena lem. Mana lemnya nempel dan nggak bisa di lepaskan," rengek Riska.
Kealeksa tersenyum. "Rasakan kalian," ucap Kealeksa merasa puas, karena lem itu adalah lem yang sulit di lepaskan.
"Kenapa dengan kalian?" tanya Karin terbelalak melihat kedua putrinya tubuhnya menempel banyak lem.
"Dia nih Ma, meletakan lem di dalam serum," ucap Juli menujuk ke arah Riska marah.
"Hey! Siapa yang meletakkannya, lagian untuk apa aku lakukan itu!" balas Riska.
"Kamu sengaja kan untuk menjebak ku!" teriak Juli membelalakkan matanya.
"Cukup!" teriak Karin pusing melihat tingkah kedua anaknya.
"Ayo kita ke salon, mungkin mereka punya cara untuk melepaskan lem itu dari kulit kalian," ucap Karin mencoba untuk tenang.
"Aku mau tempat salon yang mahal, aku nggak mau salon di pinggir jalan itu," ucap Juli melipat tangannya sambil manyun.
"Aku juga nggak mau, tempat salon di pinggir jalan itu banyak debunya, kotor!" sahut Riska.
"Tidak! Kalian pikir Mama tulang cetak uang buat ajak kalian ke salon mahal! Ikut saja kemana Mama pergi dan jangan banyak protes kalau kalian mau lemnya di lepas dari wajah kalian itu!" ucap Karin menegaskan.
"Hihihi, padahal untuk melepaskan lem itu cukup dengan merendam air hangat saja sudah lepas, emang dasarnya aja mereka aja yang manja," celetuk Kealeksa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
٭ 𝕰𝖑𝖑𝖊 ٭ ᵉᶠ ᭄
ayo, semangat trus ale
2025-01-25
0
Mai Rehman
balas dendam
ke1
2024-07-08
2
wkwkwk mereka berarti bodoh itu 🤣
2024-01-13
0