BAB 9

"Sistem, aku punya cara apa untuk membantunya?" tanya Kealeksa.

[Anda bisa gunakan poin]

"Eh, benar juga," ucapnya.

[Klik di sini untuk membuka]

[Klik]

Kealeksa mencari apa yang bisa ia gunakan dengan poin.

"Eh ada kekuatan untuk memberhentikan mobil? Tapi poinnya langsung habis. Ah lupakan itu, yang penting aku bisa dapat hadiah yang sangat besar," ucap Kealeksa.

Mobil itu terus melaju di jalan raya, Kealeksa pun berdiri di tengah jalan.

[Gunakan poin untuk memberhentikan mobil]

Memuat...

Loading...

Mulai...

10%...

20...%

30%...

40%...

50%...

60%...

70%...

80%...

90%...

100%...

[Poin Anda di potong 40 poin]

[Sisa poin Anda 0 poin]

Mobil itu kini sudah mendekat. Kealeksa meluruskan tangannya ke depan sambil memejamkan mata, meskipun ia masih ragu, tapi ia percaya jika sistem akan senantiasa membantunya.

"Sial! Siapa itu yang ingin bunuh diri!" ucap Alqazio terkejut. Berhubungan sudah dekat, mobil juga tidak bisa di rem, ia ingin membelokkan mobilnya juga sudah tidak sempat dan ...

Brakkk!

Mobil Alqazio menabrak Kealeksa, tapi mobil itu malah berhenti begitu saja.

"Eh! Beneran berhenti," ucap Kealeksa melihat tangannya dan tubuhnya baik-baik saja.

"Mobilnya berhenti." Alqazio melihat kebelakang jika mobil itu masih mengikutinya.

Ia pun segera keluar dari mobil. Melihat mobil Alqazio berhenti, mereka pun keluar dari mobil dan menembak ke arah Alqazio.

Melihat itu, Alqazio langsung keluar dari mobil, ia memeluk Kealeksa dan membawanya bersembunyi masuk ke dalam gang-gang tersebut.

"Hey! Apa yang lakukan?" tanya Kealeksa panik karena ia di tarik oleh pria asing itu.

"Ssstttttt diam. Kau tidak mau di tembakkan?" ucap Alqazio yang terus membawanya lari lalu memeluknya dan membawanya bersembunyi di bawah gorong-gorong.

Beberapa pria itu berhenti di bawah gorong-gorong tersebut dan mencari-cari di sekitar gang tersebut.

'Astaga! Aku sesak nafas di peluk pria ini,' batin Kealeksa yang terus menahan nafasnya.

"Bagaimana? Apa ketemu?" tanya salah satu pria yang berdiri di atas gorong-gorong tersebut.

"Tidak, entah kemana ia lari," jawab temannya yang lain.

Alqazio mengambil batu lalu melempar ke dalam semak-semak.

Srek!

"Ha, itu dia," ucap mereka yang langsung mengejar ke arah semak tersebut.

Dengan cepat, Alqazio mengendong Kealeksa dan kembali membawanya ke tempat mobil tadi.

Ia mengambil salah satu mobil mereka, lalu memasukan Kealeksa ke dalam mobil tersebut dan menghidupkan mesin mobilnya lalu meninggalkan mobilnya yang rusak itu.

"Hey! Dia di sana!" teriak mereka memukul ke arah mobilnya yang di bawa kabur Alqazio.

"Hey! Apa-apaan ini?" tanya Kealeksa panik, mana mobil yang di bawa Alqazio melaju cepat sekali.

"Mereka membawa senjata api, kamu nggak maukah kalau kita tertembak? Jadi ikut saja kemana aku pergi," jawab Alqazio cepat.

Alat komunikasi Alqazio juga sudah di rusak mata-matanya, ia sungguh tidak menyangka akan ada hal buruk terjadi pada dirinya malam ini di mana selama ini ia hidup tenang-tenang saja. Ia tidak menyangka jika ternyata ia sudah di incar oleh seseorang.

Seperti ini juga bagus, jika ia tidak mengalami hal buruk, ia tidak akan pernah waspada dan menganggapnya baik-baik saja.

Setelah satu jam kejar-kejaran, mobil itu masih terus mengejarnya.

"Cepat mobil itu sudah mendekat," ucap Kealeksa melihat kebelakang.

"Tidak apa-apa, kita sudah dekat," jawab Alqazio.

Terpopuler

Comments

fitri

fitri

💪💪💪💪💪💪💪💪👍👍👍👍👌👌👌👌

2024-08-01

0

Mai Rehman

Mai Rehman

no comen la

2024-07-08

0

ditembak pakai cinta sih aku mau , hehehe 🤭

2024-01-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!