Kealeksa kembali berlari ke dalam toilet dan mengunci pintu toilet tersebut.
Perlahan-lahan, sisa bekas lukanya menyatu dengan kulit secara menyeluruh, kulitnya juga semakin cerah.
Perubahan yang jelas terlihat di tubuh Kealeksa.
Duk! Duk!
Duk! Duk!
"Hey! Siapa ada di dalam! Kok lama banget sih?" tanya seseorang dari luar pintu dengan suara kesal.
Kealeksa tidak mempedulikannya dan mengagumi tubuhnya yang sudah sembuh total.
Karena Kealeksa tidak membuka pintunya akhirnya ia pun pergi.
"Akhir aku mendapatkan tubuh yang sangat sempurna, aku tidak akan membiarkan orang lain untuk melukai tubuh ini lagi," ucap Kealeksa menurunkan lengan bajunya.
Untungnya ia memakai baju panjang yang tadinya untuk menutupi lukanya, tapi kali ini ia menutupnya karena agar orang lain tidak mengetahuinya dengan perubahannya.
Kealeksa pun keluar dari toilet dan ia melihat ke kiri dan kanan memastikan jika tidak ada orang.
Kealeksa pun kembali ke kelasnya sambil tersenyum senang.
Fitri menatap terus ke arah Kealeksa penuh dengan penuh dendam.
"Rita, nanti pulang sekolah kita hajar dia, aku benar-benar kesal sekarang," ucap Fitri. Karena lagi-lagi ia mendapat tekanan di rumah.
Di rumah, ia harus mendapatkan nilai sempurna, les piano, les matematika, les menyanyi dan les komputer. Apa bila ia tak mau maka ia akan di marah habis-habisan oleh Mamanya.
Ia harus terlihat sempurna di mata orang banyak sehingga ia tidak bisa mengendalikan perasaannya, jadi ia harus mencari sasaran agar terlampiaskan amarahnya.
"Oke," jawab Rita setuju.
Saat istirahat, Sandi menemui Fitri.
"Kau kenapa terlihat kesal?" tanya Fitri.
"Ini semua karena Kealeksa! Aku di fitnah olehnya!" ucap Sandi kesal. Saat itu mereka sedang duduk di belakang sekolah bersama Kirana dan Rita dan beberapa teman Sandi lainnya.
"Kenapa memangnya? Dia menyiram air got lagi?" tebak Fitri.
"Bukan, tadi pagi aku menahannya agar bisa balas dendam, tapi dia menjatuhkan ku dan mengatakan jika aku melecehkannya kepada Pak Gio. Pada akhirnya aku masuk ke ruang BK, aku di marah habis-habisan dan orang tua ku di panggil ke sekolah besok, kalau orang tua ku tidak datang maka aku akan di skors selama 2 Minggu," jawab Sandi.
"What! Kealeksa benar-benar parah banget ya, tapi ... dia mendadak jadi pemberani begitu kenapa ya?" tanya Fitri heran.
"Entahlah, pokoknya terakhir kita memukulnya di pojokan gang itu dan dia berubah, bukannya makin takut, tapi malah menjadi berani, apa dia sudah kebal?" tanya Rita meletakan tangannya di dagunya sambil berpikir.
"Heh! Apa pun itu kita cegat dia pulang sekolah nanti, kita hajar dia agar hilang keberaniannya," ucap Fitri.
"Aku akan beri dia pelajaran! Dia yang sudah membuat aku harus sampai memanggil orang ku! Aku pasti akan di marah oleh mereka," ucap Sandi meletakan kedua tangannya di kepalanya.
"Kamu nggak perlu khawatir, aku akan mengajari dia baik-baik nanti agar tidak melawan kita lagi," ucap Fitri menenangkan dengan merangkul pundak Sandi membuat Sandi semakin suka kepada Fitri.
"Kamu perhatian banget sama ku, terima kasih ya," ucap Sandi tersenyum senang.
"Cie cie," ejek Rita sambil tertawa.
"Apaan sih kamu Rita, kita semuanya adalah teman, jadi harus saling dukung donk," ucap Fitri.
☘️☘️☘️☘️☘️
Saatnya pulang sekolah, Kealeksa beranjak dari kursinya.
Sandi pun mengejar Kealeksa yang berjalan sendiri itu lalu menendangnya dari belakang membuat Kealeksa terjatuh.
"Aduh!" seru Kealeksa.
"Heh! Kamu yang sudah buat aku harus memanggil orang tuaku, aku tidak akan melepaskan mu!" ucap Sandi geram dan menarik tas Kealeksa hingga talinya putus.
Kealeksa bangun dan menatap tajam Sandi.
"Kenapa kau marah juga? Tapi kemarahan mu tidak sebanding dengan marahku! Aku akan buat kamu tidak bisa pulang!" ucap Sandi.
"Ayo Sandi, hajar dia, hancurkan mukanya dan pecahin mulutnya itu," ucap teman Sandi.
"Oh kau, ingin melakukan itu padaku rupanya. Aku tidak akan membiarkan kalian melukai ku lagi, aku akan balas perlakuan kalian kepadaku," ucap Kealeksa mengengam tangannya.
"Ah banyak bacot aja kamu, rasakan tamparan ku ini!" Sandi ingin menampar wajah Kealeksa. Dengan cekatan, Kealeksa menangkap tangan Sandi lalu memutarnya kebelakang membuat tubuh Sandi juga berputar, Kealeksa menekan tangan Sandi dengan kuat.
"Adudududuh! Lepaskan!" teriak Sandi kesakitan.
"Iya! Lepaskan dia!" teriak Fitri.
Kealeksa tersenyum. "Oh, kau kasihan pada orang yang menyukaimu ini rupanya? Sungguh cinta sejati, nih aku lepaskan," ucap Kealeksa mendorong tubuh Sandi ke depan lalu ia menendang kaki Sandi hingga Sandi terjerembab ke depan.
Mereka pun membantu Sandi berdiri.
...❤️❤️❤️...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Komariyah Tinah
maaf ka baru ninggalkan jejak 🙏
2024-09-25
0
Mai Rehman
kenapa dia orang anti sgt dgn kleaksa
2024-07-09
1
SweetiePancake
Lah, cewe ngebelain cowo. Cowonya banci wkwk/Facepalm/
2024-03-01
0