BAB 10

"Dekat mana?" tanya Kealeksa bingung karena Alqazio memelankan mobilnya.

Saat mobilnya melintas perbatasan rumahnya, mereka melewati seperti layar hologram.

[Terdeteksi, Tuan pemilik rumah]

Mobil itu lewat dengan mulus. Beberapa mobil tadi nekat menerobos masuk ke perbatasan hologram tersebut.

[Tidak terdeteksi]

[Penyusup]

[Mode penghancuran]

Duuaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrr!

Duuaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrr!

Duuaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrr!

Beberapa buah mobil itu hancur ledakan bom bawah tanah dan mobil itu terbang ke atas dan jatuh kebawah dengan di lahap oleh di jago merah.

Orang-orang tersebut berusaha untuk menyelamatkan diri, tapi hanya satu yang bisa keluar tapi sebagian kaki, muka dan tubuhnya yang lain terbakar.

Sedangkan teman-temannya yang lain sudah terbakar di dalam mobil tersebut.

[Ding Ding]

[Misi selesai]

[Selamat, Anda mendapatkan hadiah ilmu bela diri]

[Selamat, penyembuhan pada kulit Anda 60%]

[Selamat Anda mendapatkan penambahan hadiah 2.000.000]

[Selamat Anda mendapatkan penambahan 50 poin]

[Saldo 2.700.000]

[Penampilan:4]

[Pesona:4]

[Kekuatan:4]

[Kecepatan:4]

[Kelincahan:4]

[Pertahanan:4]

[Kecerdasan:4]

[Keberanian:4]

[Poin:50]

[Status pembalasan: 000100/100000]

"Wah, aku beneran dapat ilmu bela diri ya? Apa aku bisa gunakan sekarang?" tanya Kealeksa tidak sabar untuk mengunakan ilmu beladirinya.

[Saat ini yang Nona miliki adalah dasar dan pondasi beladiri, jika Anda ingin lebih hebat lagi, Nona harus sering berlatih lagi]

"Tapi setidaknya aku bisa kan?" tanya Kealeksa.

[Benar, Anda sudah bisa menggunakan ilmu beladiri Anda]

Terlihat beberapa pengawal Alqazio datang berlari ke arah Alqazio dan menyeret pria itu ke suatu tempat.

"Sudah selesai kan? Aku ingin pulang," ucap Kealeksa berjalan ingin melewati pembatas hologram tersebut.

"Hey! Mau kemana kamu!" panggil Alqazio.

"Aku mau pulang," jawab Kealeksa memberhentikan langkahnya.

"Tunggu dulu, kamu lihat kan jika mereka semua mati terbakar saat melewati hologram ini. Kamu nggak mau kan kalo kamu mati sepeti mereka?" tanya Alqazio.

"Lalu? Bagaimana aku keluar?" tanya Kealeksa.

"Kamu menginap saja di rumahku dulu. Karena hologram ini sudah di lewati dan dalam mode penghancuran, jadi itu tidak bisa di lewati lagi. Mungkin besok akan aktif mode biasa. Diluar mungkin masih banyak orang yang akan datang ke sini lagi," ucap Alqazio menjelaskan.

"Jadi aku tidak bisa pulang?" tanya Kealeksa.

"Besok saja pulangnya, ayo masuk ke dalam rumah," ajak Alqazio menarik tangan Kealeksa.

Kealeksa melihat ke belakang dan kemudian melihat ke arah Alqazio.

"Hey! Tapi kau orang asing! Bagaimana jika kau orang jahat? Bagaimana jika kau melecehkan ku?" tanya Kealeksa pasang badan.

"Ha-ha-ha, aku tidak seperti itu, apa kau tidak mengenali ku?" tanya Alqazio tertawa.

"Siapa kau? Aku tidak mengenali mu sama sekali," ucap Kealeksa waspada.

"Astaga, masih ada rupanya orang yang tidak mengenali ku di dunia ini rupanya, apa ketenaran ku belum meluas hingga pelosok desa. Tapi aku bertemu mu di sini itu berarti kau tinggal di daerah sini kan?" tanya Alqazio.

"Kenapa emangnya?" tanya Kealeksa menekuk alisnya.

Alqazio memberikan sebuah kartu nama kepada Kealeksa. "Nih baca," ucapnya.

Kealeksa mengambil kartu nama itu dan membacanya, seketika matanya ingin melompat keluar.

"Kau ... kau ... kau ...."

"Sudah cukup! Ayo ikut aku," ajak Alqazio menarik tangan Kealeksa kembali dan menuju ke dalam rumahnya yang super duper megah itu. Sedangkan Kealeksa masih dalam mode, bingung, penasaran, terkejut, tak percaya dan lain-lain.

"Oh ya, tadi ... bagaimana kau melakukannya?" tanya Alqazio mendadak berhenti membuat Kealeksa menabrak punggungnya.

"Aduh!" keluh Kealeksa memegang keningnya dan mendadak sadar.

"Hm ...." Kealeksa memutar bola matanya sambil mencari jawaban. Tidak mungkin ia mengatakan jika di tubuhnya ada sistem, bisa-bisanya nanti menjadi bahan penelitian.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***