"Iya Om." angguk Kealeksa. Kealeksa pun menurut dan ia masuk ke dalam kamarnya.
"Kamu ya! Dia terus di manjain, aku lama-lama kesal sama kamu!" ucap Karin kepada Surya.
"Suami pulang bukannya di sambut, kamu malah ngomel," ucap Surya merangkul Karin.
"Kamu sih, selalu aja berlaku baik padanya," ucap Karin tak terima.
"Ssstttttt! Jangan marah-marah donk, aku ada sesuatu untuk mu," ucap Surya.
"Gitu donk, mana anak-anak juga mau di bawa ke rumah sakit untuk pengobatan di wajah mereka," ucap Karin.
"Iya iya, tenang saja, Papa bawa uang banyak untuk kalian kok, kalian bebas menghabiskannya," jawab Surya tersenyum.
☘️☘️☘️☘️☘️
Saat malam tiba.
Terlihat Riska dan Juli berpakaian cantik. Karin juga sudah bersiap, Surya juga sudah memakai jas.
Kealeksa berdiri di depan pintu kamarnya melihat mereka.
"Sepertinya mereka ingin bersenang-senang, apa aku bakal di ajak mereka?" tanya Kealeksa merasa sedih.
"Kealeksa, kamu di rumah dulu ya, Om pergi sebentar nemanin Riska dan Juli," ucap Surya.
"Aku boleh ikut Om?" tanya Kealeksa.
"Apa! Mau ikut? Yang ada bikin malu saja kamu ikut! Kamu pikir mau ke pasar tradisional apa! Anak kumal sepertimu tidak pantas untuk ikut! Jangan rumah! Awas saja kalau kamu kelayapan!" ancam Karin.
"Dih! Dasar nenek lampir," umpat Kealeksa pelan. Surya juga tidak membantah ucapan istrinya dan mereka pun pergi masuk ke dalam mobil.
"Lagi-lagi seperti ini," ucap Kealeksa merasa sedih.
Ia masuk ke dalam kamarnya dan balik mengerjakan PR.
"Apa sebaiknya aku keluar juga untuk mencari udara segar?" tanya Kealeksa berpikir.
Ia mengambil baju yang menurutnya bagus, ia pun mengenakan baju tersebut.
"Biasanya mereka keluar jam 12 malam baru pulang, ini masih jam 7 malam, aku masih punya banyak waktu untuk menikmati udara segar," ucapnya segera keluar dari rumah.
Kealeksa berjalan menyusuri jalan melihat pandangan malam.
"Kenapa tidak aku lakukan dari dulu ya? Tapi setelah di pikir-pikir, sejak punya sistem aku punya perasaan percaya diri dan nggak takut lagi, aku merasa perlahan-lahan rasa takut ku sudah menghilang. Aku bersyukur karena sistem masuk ke dalam tubuhku. Rasanya akulah orang yang paling bahagia," ucapnya sambil berputar menikmati angin malam yang berhembus sepoi-sepoi meniup rambutnya.
Ia terus berjalan sambil berdendang. Tak terasa ia berjalan cukup jauh dari rumah.
"Eh, ini di mana? Aku harus pulang nih," ucapnya sambil melihat ponselnya yang sudah menunjukan pukul setengah 9 malam.
Kealeksa pun kembali pulang menyusuri jalan raya kembali dendang melantunkan lagu.
[Ding Ding]
[Misi baru]
[Menyelamatkan seorang CEO yang di incar oleh musuhnya]
[Hadiah mendapatkan ilmu bela diri]
[Status misi sedang berlangsung]
"Eh, katanya misinya berat nih, bagaimana aku bisa menolongnya? Bagaimana kalau dia punya senjata api? OMG! Gimana ini?" tanya Kealeksa panik.
Bruummm!
Bruummm!
Dari arah kiri, sebuah mobil melaju cukup kencang, dan beberapa buah mobil juga mengejarnya.
"Sial! Sepertinya ada pengkhianatan di dalam kelompok ku! Lihat saja nanti! Setelah aku lolos nanti aku akan menyiksanya hingga mati!" ucapnya geram.
Dia adalah Alqazio, sang CEO muda yang terkenal dengan sepak terjangnya di dunia bisnis.
Mereka adalah musuhnya, karena mereka tahu, Alqazio tidak membawa senjata karena senjata di mobilnya di ambil oleh seseorang, rem mobilnya juga di rusak, sehingga ini kesempatan mereka untuk membunuh Alqazio.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Mai Rehman
jangan takut kelaksa akan menolongmu
2024-07-08
0
Vollstandig
Bawang Merah dan bawang putih: System edition
2024-01-26
0
wah selamatkan dia , supaya dia akan membantu kamu juga nantinya
2024-01-13
0