BAB.17 TAK RELA

POV AUTHOR

Nadira merasa geram dengan tingkah Radit yang membuatnya seperti wanita pengemis. "Bukan Nadira namaku jika tidak bisa membuat bertekuk lutut di bawa kakiku." Ucapnya sambil melihat mobil yang semakin jauh kedepan.

Nadira kembali bergabung bersama dengan kedua wanita yang lagi adu argumet. Dia tersenyum seola ola dia bahagia.

"Nggak bisa gitu dong. Ini sesuai perjanjian kita jika anakmu lahir harus menikah dengan anak ku untuk menebus utangmu."  Ucap Listi membuat Syifa tak berkutik. Memang ada perjanjian itu tapi hanya sebatas kata.

"Maaf jeng. Saya akan buat Radit supayah menikahi Nadira."

Listi hanya tersenyum penuh kemenangan dengan begitu mereka bisa menutupi sesuatu yang ada pada Nadira.

Setelah perseteruan itu mereka pulang kerumah masing masing. "Bunda gimana kalau Radit tidak mau menikahiku, saya tidak mau bunda kalau melahirkan tampa suami." Ucapnya dengan manja.

Ternyata di balik memaksakan kehendak mereka ada sesuatu yang di tutupi dengan rapat yang tidak di ketahui Umi Syifa.

Sementara Radit pergi jauh dari rumah menghindari Uminya. Ia menolak perjodohan itu, tapi dia juga tidak bisa menentang terlalu jauh Uminya. Uminya lah yang berjasa dalam hidupnya.

Sera berusaha melupakan apa yang ia lihat. Malamnya tidak keluar kamarnya sehingga karyawan menyimpan uang hasil penjualan di laci kasir.

Sudah tiga hari kejadian itu Radit berkunjung ke rumah makan Sera. Ada sosok yang lagi menikmati makananya yang melihat interaksi Sera sama Radit. Ia tidak rela kalau Radit jatuh kepelukan orang lain.

Selesai makan ia langsung datang sambil memeluk Radit.

"Sayang kamu di sini juga." Ucap Nadira dengan manja. Sera hanya diam saja secara ia onwer dan laki laki itu sebagai costumer. Walaupun dia tidak bisa menepik rasa cemburu yang ada di hatinya.

"Sera kamu harus kuat, tuhan menjanjikan kebahagian bukan sengsara." Monolognya dalam hati.

Nadira berhasil memeluk Radit dengan gaya manjanya. Lagi lagi Radit muak dengan tingkah Nadira yang membuatnya malu.

"Mbak. Tau kan kalau dia sudah punya calon istri, jadi tolonglah jauhi dia ya." Ucap Sera dengan suara tinggi seola ola dialah yang tersakiti. Sera hanya diam karna tidak tau apa hubungan mereka. Reaksi Radit bertolak belakang dengan yang di ucapkan Nadira.

Sera meninggalkan yang lagi perang dingin dengan batin masing masing. Yakinlah Radit kali ini lagi gondok. Dia tidak menyangka kalau Nadira akan senekat ini.

"Sayang pulang yuk. Saya cape mau istrahat." Rayu Nadira sambil memegang lengan Radit yang sibuk dengan ponselnya.

"Sayang temani saya jalan jalan ya." Lagi lagi Nadira tidak menyerah. Tapi Radit yang notabenenya kulkas 12 puntu ya akan percuma kalau bukan dirinya yang ajak.

Radit pergi meninggalkan Nadira. Nadira tidak tau karna sibuk mengancam Sera di dekat kamar mandi kebetulan Sera baru keluar buang hajat.

"Ingat ya. Jangan sekali kali kamu mau merebut calon suamiku. Atau kamu akan atau akibatnya." Sambil menyeringai menatap penampilan Sera yang memang sekarang lagi pakai seragam rumah makannya. Jadi ia tak nampak kalau dia itu onwer.

"Silakan. Kalau mau gunakan kamar kecilnya." Sera tidak menanggapi apa pun dari ucapan Nadira. Meninggalkan Nadira yang tersulut emosinya.

"Kok bisa ya Radit menyukai seorang pelayan. Liat saja akan kuadukan sama bosmu supaya kamu di pecat." Lagi lagi ia mengomel asal saja. Dia tidak tau kalau Sera tidak bisa di pecat siapa pun.

Radit kembali ke kantor untuk menyelesaikan pekerjaanya yang tertunda. Tak ada waktu baginya meladeni Nadira, ia memikirkan caranya untuk mengajak Sera untuk bertemu ibunya nanti.

Nadira sudah tak mendapati Radit ketika dari kamar mandi. Dia mencari keberadaan Radit tapi tidak menemukan di mana pun mobilnya pun sudah tak ada.

Nadira langsung pulang ke rumahnya dengan wajah yang gak bersahabat. Sesampainya di rumah dia melempar tasnya di sofa sambil melempar batang barang yang lain. Guci kesayangan bundanya tak luput dari amukan nya.

"Arrrghhh."

Teriak Nadira. Dirinya merasa di permalukan, andaikan dia tidak hamil bersama mantan pacarnya mungkin tak akan mengejar tak bisa ia miliki.

    Flashback

"Sayang tanggung jawab. Saya hamil, kamu janji saat itu jika mau bertanggung jawab." Ucap Nadira sambil menangis di kaki jack.

Jack kekasih Nadira saat menempuh pendidikan di Australia. Mereka melakukan hubungan badan seperti suami istri pada umumnya.

"Kita slalu pake pengaman kok bisa kamu hamil. Atau jangan jangan hamil sama yang lain minta tanggung jawab ke saya." Bentak Jack. Tapi satu bulan yang lalu tidak menggunakan pengaman sama sekali karna dalam keadaan mabuk.

"Tapi ini anakmu Jack." Nadira yakin kalau yang di kandungnya anak kekasihnya. Tapi Jack menyangkalnya terus menerus. Akhirnya mereka berantam hebat sampai saatnya Nadira pulang ke indonesia.

Nadira meninggalkan apartemen dengan membawa semu barang barangnya. Nadira belum menyelesaikan pendidikannya. Tapi dia akan menciptakan kebohongan sampai di indonesia.

Setelah melewati perjalanan yang begitu panjang akhirnya sudah sampai di rumahnya.

Tok

Tok

Tok

Ada langkah seseorang yang membukan pintu untuknya. Wanita yang menyambutnya tidak bisa berkata kata karna menurutnya anaknya pulang lebih cepat dari yang di janjikan.

"Kok pulang gak bilang bilang." Tanya Listi sambil melihat penampilan anaknya sedikit berubah.

"Iya bun. Saya mau kasih kejutan untuk bunda karna saya baru selesi wisudah." Sambil memperlihatkan foto yang dia edit sendiri.

"Kok gak bilang bilang kalau kamu sudah wisudah." Listi mencari sesuatu yang tersembunyi tapi tidak dia dapatkan.

Hari ini di manja seharian sama bundanya. "Bunda gimana kabar radit." Tanya Nadira memang selama dia di Australia sibuk dengan ke kasihnya yang bernama jack.

"Dia sudah bekerja. Makin gagah dia, kalian sepertinya cocok, kalian tu sudah di jodohkan sejak bayi." Ucap Listi di sertai bumbu kebohongan pastinya.

Nadira mendengar cerita bundanya semakin semangat untuk memepet Radit apa lagi dirinya sementara hamil. Inti permasalahannya saat ini kehamilannya. Andai dia tidak hamil belum akan kembali ke indonesia.

Di Australia dia tidak pernah kuliah sama sekali. Dia berbohong sama bundanya untuk memenuhi kebutuhannya dan gaya hidup ke kasihnya jack.

Flashback off

Radit tidak pulang kerumah memilih untuk tinggal di rumah pribadinya yang tidak di ketahui siapa pun. Malas pulang kerumah jika yang di minta Uminya menerima perjodohan. Sekarang bukan lagi zaman siti nur baya, untuk di jodohkan lagi.

Radit entah kenapa akhir akhir banyak masalah yang datang. Setelah merenungi nasibnya dia menelpon Uminya agar tidak kwatir.

Tuuuut .... tuuut .... tuuut

Tiga kali berdering baru di jawab oleh umi nya di sebrang sana.

"Salamualaikum nak. Kenapa belum pulang kerumah."

"Saya masih kerja mi. Umi tidur saja tidak usah tungguin saya pulang."

Setelah ber bincang bincang cukup lama akhirnya Radit memutuskan panggilannya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!