BAB.7 ANEH

POV HETI ( SANG IBU MERTUA )

  Gara gara Sera saya menanggung malu bahkan geng arisanku menertawakan kebodohanku. Saya memang bodoh menyuru Sera pergi dan lagi lagi saya kehilangan satu pembantu gratisku.

Tidak ada yang bisa ku maki maki setiap hari, hehe faktor kebiasaan tapi saya merindukan Sera. Bahkan di pagi buta ia sudah menyiapkan sarapan untuk keluarga ini. Walaupun ada pembantu ia tetap apa saja yang ku suruh ia melakukan tampa perlawanan.

Sera gadis polos yang di pilih anak ku untuk di jadikan istri. Karna anak ku bawa mobil ugal ugalan sampai menyebabkan kecelakaan dan korbannya orang Tua Sera.

Menikahkan Sera sebagai tanggung jawab kami dan jalan perdamaian agar Alwani tidak di penjara, tapi saking polosnya ia menjadi babu di rumah ini selama dua tahun.

Semalam pernikahan Alwani yang ke dua karna saya terlanjur malu mau tak mau saya menikahkan mereka.

     Sehari setelah kepergian Sera

  "Jeng. Katanya Sera pembantunya, tapi kok ...." ucap jeng Sinta tidak melanjutkan ucapannya. Ia melirik teman teman arisanku yang lain yang hanya menatapku dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kenapa emang jeng. Wong dianya yang berpakaian seperti pembantu, banyak loh baju baju mahal yang ku belikan tapi dianya saja yang kampungan malah di simpan dalam lemari." Ucapku mengelak memang kenyataanya saya tidak pernah membelikan dia baju biar satu stel.

"Nggak apa apa jeng. Tapi ... " jeng Wati menceritakan video yang viral di aplikasi tiktok. Banyak yang sudah nonton.

"Kami malu jeng. Sebaiknya kamu keluar saja dari anggota kami, kami tidak mau malu karena ulah keluarga kalian." Timpal jeng Santi yang terkenal ceplas ceplos.

"Nggak bisa gitu dong jeng. Itu semua kan gak ada salahnya. Saya juga tidak tau bisa viral, mungkin Sera yang kurang ajar itu yang viralkan." Ucapku menggebu gebu supayah mereka percaya jika saya wanita yang baik baik.

Mereka tidak peduli. Mereka mengeluarkan ku dari grub geng sosialita. Grub IBU IBU SYANTIK. Itulah nama groubnya. Saya pulang kerumah dengan kesal.

Berharap Sera sudah pulang mana mungkin ia betah tinggal di jalanan. Apa lagi dia tidak memiliki siapa siapa di kota ini. Saya sudah berharap jika Sera babak belur di tanganku hari ini.

"Sera sera"

"Maaf nyonya ada apa ya." Ucap bi Sumi. "

"Saya cari Sera seret dia di hadapanku kalau perlu kamu tarik rambutnya." Ucapku menggebu gebu. Bi Sumi hanya menatapku dengan bingung.

"Kenapa kamu masih di situ!" Bentak ku.

"Maaf nyonya Sera dari semalam belum kembali." Ucapnya sambil menunduk.

"Sialan. Tu anak. Sama siapa ia tinggal atau dia di perkaos lalu di bunuh." Ucapku berseloroh seorang diri. Jika ia sudah mati hidupku tenang deh setelah ini hahahha.

"Mama sudah gila ya." Hardik Alwani  yang sudah berdiri di belakangku.

"Nggak kok, hanya saja mama gak habis fikir ya tentang videomu yang lagi viral. Gimana kalau kalian menikah saja lagian Sera kamu sudah talak kan." Ucapku sambil memegang lengannya.

"Jujur saja bu. Hatiku tidak tenang apa lagi Sera sudah tidak pulang. Dia tinggal dimana ya ma." Ucapnya yang lagi frustasi.

Malam ini pernikahan keduanya. "Gagahnya anak ku pujiku." Untuk membesrkan hatinya agar tidak memikirkan Sera.  Entahlah sampai sekarang dia dimana kenapa belum juga pulang. Atau mungkin sudah benar benar mati kali ya.

"Cantikan Sera ya. Apa lagi kalau Sera di make up natural cantiknya bikin pangling. Wajahnya gak ada noda jerawatnya." Ucap tetangga yang hadir.

"Iya itu biar putih tapi kelihatanya gak ada aurahnya ya."  Timpal yang lain.

"Ya gak ada cantik cantiknya sama sekali." Mereka sibuk berkomentar dasar emak emak +62. Padahal tak kalah dekil nya dengan Sera. Memang ku akui wajah Sera walaupun tidak pernah make up tetap saja wajahnya bersih tampa noda bahkan wajahnya bercahaya.

  Atau memang dia pake susuk kali ya. Katanya kalau pakai susuk itu bsnyak di sukai banyak orang. Yah sudah pasti karna dia memang dari kampung yang masih terkenal dengan mistisnya.

Pagi harinya saya berniat untuk bikin teh habgat karna kebiasaanku. Sera selalu menyediakan itu untuk ku tapi kali ini bikin sendiri. Menantu baruku belum bangun padahal ini sudah siang. Tapi biarlah semalam pastinya sudah cape melayani suaminya. Namanya juga pengantin baru.

"Kamu darimana pagi pagi nak. Bukan temani tidur yang ada kamu keluyuran."

"Saya cari Sera ma. Tapi gak ketemu di mana mama." Ucapnya Frustasi sambil melabgkahkan kakinya masuk dalam kamarnya.

Saya menatap miris anak kesayanganku. Kok di tinggal sera seola tak ada semangat hidupnya ya. Apa kah dia tidak bahagia dengan pernikahannya.

Tak berapa lama Sahara keluar kamar dengan wajah yang cemberut. "Kenapa sayang? Apa kamu baik baik saja." Tanyaku.

"Mama Alwani masih mencari mantan istrinya. Apakah dia tidak bahagia dengan pernikahan ini." Sahara sepertinya terpukul dengan sikap Alwani. Ini tidak bisa di biarin.

"Mama harus bujuk mas Alwani agar ia tidak mencari mantan istrinya. Saya istri sahnya sekarang." Rajuk Sahara dengan mata yang berkaca kaca.

Itu yang membuatku tidak tega.

Sudah seminggu kepergian Sera membuat kehidupan kami terus berada di bawah tekanan batin. Orang orang mulai menjauhi kami bahkan geng sosialitaku sudah tidak menerimaku lagi. Ini semua gara gara Sera yang membuka aib keluargaku.

"Mama makan apa? Lapar ni Sahara tiba tiba datang entah darimana.

"Kamu dari mana Nak." Tanyaku penuh selidik. Tidak biasanya ni anak siang siang keramas dan wangi samponya pun sepertinya sampo hotel. Alwani saat ini ada di luar kota tidak mungkin mereka janjian di hotel kan. Pertanyaanku membuatnya salah tingka.

"Iya dari rumah teman ku ma. Kami arisan tadi ya jadi gitu deh." Ucapnya tapi saya tidak percaya begitu saja dengan ucapannya. Arisan gak mungkin kan di sana mau mandi juga sepertinya ada yang tidak beres.

"Mama kok liatin aku seperti itu. Mama tidak percaya sama saya." Saya membuang pandangan kearah lain agar tidak keceplosan mengungkapkan ke gundahanku.

"Gak kok, cuma liatin kamu makin cantik." Kilahku biarlah jadi PR buatku.

"Kalau gitu saya masuk kamar ya mama." Dia berlalu dari hadapanku masuk ke dalam kamarnya. Saya melihat kehamilannya sepertinya sudah agak tua. Atau mereka sering melakukan hubungan badan. Ahh entahlah mumet juga melihat gerak geriknya.

Malam pun tiba Sahara masuk ke dapur untuk makan. Kadang yang membuatku heran dia seperti tidak tau malu atau basa basi. Dia makan tampa peduli denganku bahkan sekarang ia tidak melakukan apa pun dalam rumah ini. Selain kamar dan di luar rumah. Atau efek hamil ya. Banyak pertanyaan yang meliputi pikiranku.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!