Bab 16 Kecelakaan

Hari-hari Reva dan Dava sangatlah bahagia, semenjak Reva dinyatakan hamil, semua orang begitu sangat memanjakan Reva apalagi Dava.

Namun Reva mengalami masa ngidam yang sangat parah, dia tidak pernah mual tapi dia merasakan pusing dan tubuhnya terasa lemas bahkan untuk berjalan pun rasanya tidak kuat.

"Sayang, ini minum dulu susunya," seru Dava.

Dava membawakan susu dan buah-buahan untuk Reva, Reva tidak mau makan nasi bahkan saking khawatirnya kepada istrinya, Dava tidak ke kantor selama dua hari.

"Mas, lebih baik Mas pergi saja ke kantor aku tidak apa-apa kok," seru Reva lemas.

"Tidak, aku khawatir sama keadaan kamu. Pokoknya aku akan temani kamu di sini, masalah kerjaan, aku bisa bekerja dari rumah," sahut Dava.

Reva sebenarnya senang kalau Dava ada di rumah karena saat ini dia memang ingin selalu dekat dengan suaminya itu. Reva mulai memakan buah-buahan, sedangkan Dava duduk di sampingnya sembari mengotak-ngatik laptopnya.

"Mas, maaf ya aku sudah menyusahkanmu," lirih Reva.

"Hai, kata siapa kamu menyusahkan justru aku sangat bahagia bisa melayani mulai karena aku tidak mau sampai calon anakku kenapa-napa."

"Apa Mas bahagia akan segera menjadi seorang Daddy?" tanya Reva.

Dava menghentikan gerakan jarinya, lalu menatap istrinya itu dengan penuh cinta.

"Kenapa kamu bertanya seperti itu? jelas bahagialah, malahan sangat bahagia," sahut Dava.

Reva tersenyum, sungguh saat ini Reva merasa menjadi wanita yang paling bahagia dan beruntung. Bagaimana tidak, dia mempunyai suami tampan plus pemilik perusahaan besar, mempunyai mertua yang sangat menyayanginya sudah pasti semua wanita menginginkan posisi menjadi Reva.

"Terima kasih ya Mas, sudah menyayangi aku dan juga Rian."

"Kenapa berterima kasih, itu semua sudah menjadi tanggung jawabku," sahut Dava.

Dava menarik tubuh Reva ke dalam pelukannya.

"Mommy!"

Pintu kamar mereka terbuka dengan sangat kencang, Chika dan Cello berdiri di depan pintu. Reva tersenyum dan melepaskan pelukan suaminya itu.

"Ada apa sayang-sayang Mommy? sini," seru Reva dengan merentangkan kedua tangannya.

Chika dan Cello langsung berlari dan memeluk Mommynya itu.

"Awas kena perut Mommy," seru Dava.

"Ada apa sayang? kok wajah kalian cemberut seperti itu sih?" tanya Reva dengan mengusap kepala Chika dan Cello.

"Chika marah sama Mommy."

"Iya, Cello juga marah sama Mommy."

Keduanya duduk dengan menyilangkan kedua tangannya di dada sembari cemberut membuat Reva dan Dava saling tatap satu sama lain.

"Kalian kenapa? kok marah sama Mommy?" tanya Dava.

"Sudah lama Mommy tidak mau memandikan kita, tidak mau membacakan dongeng, dan tidak mau mengajar kita lagi," sahut Chika.

"Mommy sudah tidak sayang lagi sama kita," sambung Cello.

Dava menutup laptopnya dan menyimpannya di atas meja, lalu menghampiri kedua keponakannya itu.

"Chika, Cello, dengarkan Daddy. Mommy bukanya tidak menyayangi kalian lagi, tapi Mommy saat ini sedang tidak enak badan karena di dalam perut Mommy ada dedek bayinya jadi Mommy jangan terlalu capek. Bukanya kalian ingin adik?"

"Iya, Daddy."

"Nah, kalau begitu mulai sekarang kalian lakukan semuanya sendiri karena sebentar lagi kalian akan menjadi kakak jadi kalian tidak boleh manja lagi," seru Dava.

Chika dan Cello mendengarkan ucapan Dava dengan seksama.

"Kalian harus janji sama Daddy, kalau kalian akan menjaga Mommy jangan buat Mommy capek," seru Dava.

"Janji," sahut Chika dan Cello bersamaan.

Reva tersenyum dan mengusap kepala Chika dan Cello, tidak lama kemudian ponsel Dava berbunyi tanda ada panggilan untuknya.

"Sebentar ya, ada telepon dari kantor."

Dava bangkit dan segera mengangkat telepon dari asistennya itu, sedangkan Chika dan Cello mengusap perut Reva secara bergantian.

Dava memutuskan sambungan teleponnya dan menghela napasnya.

"Ada apa, Mas?" tanya Reva.

"Aku harus ke kantor ada urusan penting."

"Ya sudah, Mas pergi saja."

"Tapi bagaimana denganmu?"

"Aku baik-baik saja kok, Mas jangan khawatir."

Akhirnya dengan terpaksa, Dava pun harus pergi ke kantor dan meninggalkan Reva.

"Ya sudah, aku ke kantor dulu, kalau urusannya sudah selesai, aku akan segera pulang."

"Iya, Mas."

"Kalian jaga Mommy ya, nanti siang kalian buatkan susu untuk Mommy," seru Dava.

"Iya, Daddy."

"Sayang, aku berangkat dulu ya! kalau ada apa-apa, langsung telepon aku."

Dava mencium kening Reva, tidak lupa Dava juga mencium Chika dan Cello.

"Sayang, Mommy ingin istirahat dulu, kalian main di bawah ya," seru Reva.

"Baik, Mommy."

Keduanya pun menurut dan keluar dari kamar Reva. Chika dan Cello bermain di ruang tengah, ditemani oleh Amelia. Hingga waktu pun berjalan dengan sangat cepat.

"Nyonya, bahan makanan sudah habis."

"Ya ampun, aku sampai lupa belanja bulanan. Ya sudah, sekarang bibi siap-siap kita belanja bulanan," seru Mama Amelia.

"Iya, Nyonya."

"Chika, Cello, kalian mau ikut belanja sama Nenek?"

"Tidak Nek, Chika dan Cello ingin menjaga Mommy karena kata Daddy, kita harus jaga Mommy," sahut Cello.

Amelia melihat ke arah jam dinding. "Ya sudah, tapi kalian jangan keluar dari rumah. Lagipula sebentar lagi Kak Rian pulang sekolah."

"Iya, Nek."

Amelia pun pergi bersama ARTnya untuk belanja bulanan.

"Cello, ini sudah siang kata Daddy kita harus buatkan susu untuk Mommy," seru Chika.

"Ah iya, ayo kita buat."

Kedua anak kecil itu pergi ke dapur, mereka melihat kaleng susu Mommy tapi pada saat dibuka ternyata kosong dan Dava lupa membeli susu cadangan.

"Susunya habis, Chika."

"Bagaimana ini?" seru Chika.

"Kita beli saja," sahut Cello.

"Tapi kan, kata Nenek kita tidak boleh ke luar rumah," seru Chika.

"Tapi kasihan kalau Mommy gak minum susu, nanti dedek bayinya kehausan," sahut Cello.

Chika berlari ke dalam kamarnya dan mengambil uang jajan yang selalu diberikan oleh Dava.

"Kita beli saja susunya, minimarketnya kan dekat pasti Nenek tidak akan marah," seru Chika.

"Ayo."

Akhirnya kedua anak kembar itu nekad keluar rumah, keduanya berjalan bergandengan tangan. Mereka keluar mengendap-ngendap, satpam pun yang sedang berjaga kebetulan sedang tertidur jadi tidak sadar kalau kedua anak kecil itu keluar rumah.

Minimarketnya memang tidak terlalu jauh hanya saja keduanya harus menyebrang jalan raya. Chika menarik baju tukang parkir. "Pak, tolong sebrangkan kita ke sana," seru Chika.

"Baiklah."

Tukang parkir itu pun membantu Chika dan Cello menyebrang, lalu Chika dan Cello masuk ke dalam mini market. Setelah menemukan susu yang mereka cari, mereka pun segera membayarnya dan keluar.

Chika dan Cello kembali bergandengan tangan, tapi mereka tidak menemukan tukang parkir itu.

"Bagaimana kita akan menyebrang?" tanya Cello.

Chika mulai celingukan, pada saat jalanan mulai kosong, Chika pun menarik tangan Cello untuk menyebrang. Keduanya menyebrang dengan bergandengan tangan, pada saat di tengah jalan, sebuah ambulance melaju dengan kecepatan tinggi membuat kedua anak kecil itu menoleh.

"Chika, ada mobil!" teriak Cello.

Bruuuuaaakkkk.....

Sebuah hantaman keras terdengar, kedua tubuh kecil itu tertabrak mobil ambulance. Kantong kresek yang berisi susu, terlempar. Tubuh kedua anak kecil itu bersimbah darah dan seketika orang-orang langsung berhamburan.

Dava yang sedang minum, Tiba-tiba gelasnya terlepas dari tangannya dan jatuh sampai pecah.

"Astaga, ada apa ini? kenapa perasaanku tiba-tiba tidak enak," gumam Dava.

Begitu pun dengan Reva, dia yang sedang terlelap tiba-tiba tersentak dan langsung bangun dengan keringat yang memenuhi wajahnya.

"Astagfirullah, perasaanku gak enak," gumam Reva.

Reva dan Dava sama-sama merasakan perasaan tidak enak, mereka tidak tahu kalau saat ini Chika dan Cello mengalami kecelakaan.

Terpopuler

Comments

Erna Fadhilah

Erna Fadhilah

semoga mereka berdua selamat dan dava ga nyalahin Reva

2024-02-02

2

Esther Lestari

Esther Lestari

yak ampun duo C😨

2023-12-13

1

나의 왕자

나의 왕자

adeeehhhh nih bocil...bakalan jadi masalah gak ya buat reva nya

2023-12-10

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pusing Tujuh Keliling
2 Bab 2 Guru Baru
3 Bab 3 Pengasuh Cantik
4 Bab 4 Kagum
5 Bab 5 Permintaan Chika dan Cello
6 Bab 6 Si Kembar Sakit
7 Bab 7 Terpaksa Menikah
8 Bab 8 Canggung
9 Bab 9 Menantu Idaman
10 Bab 10 Memperhatikan Dalam Diam
11 Bab 11 Liburan Bersama
12 Bab 12 Mulai Ada Getaran
13 Bab 13 Percobaan Yang Gagal
14 Bab 14 Minta Adik
15 Bab 15 Positif
16 Bab 16 Kecelakaan
17 Bab 17 Kemarahan Dava
18 Bab 18 Kepergian Reva
19 Bab 19 Siuman
20 Bab 20 Mencari Reva
21 Bab 21 Menjelang Melahirkan
22 Bab 22 Momen Mengharukan
23 Bab 23 Perfect Husband
24 Bab 24 Keluarga Bahagia
25 Bab 25 Kembali Hamil
26 Bab 26 Perjuangan Berbuah Manis
27 Bab 27 Keluarga Baru
28 Bab 28 Kecelakaan
29 Bab 29 Merasa Bersalah
30 Bab 30 Aku Harus Tanggung Jawab!
31 Bab 31 Kembali Ke Jakarta
32 Bab 32 Kemarahan Albi
33 Bab 33 Berusaha Bersabar
34 Bab 34 Ketakutan Diva
35 Bab 35 Perasaan Aneh
36 Bab 36 Mulai Mencair
37 Bab 37 Pulih
38 Bab 38 Pura-pura
39 Bab 39 Memang Boleh Senempel Itu?
40 Bab 40 Kejutan Untuk Diva
41 Bab 41 Sat-set
42 Bab 42 Terungkap
43 Bab 43 Hati Yang Hancur
44 Bab 44 Sakit Tak Berdarah
45 Bab 45 Syarat Dari Albi
46 Bab 46 Kepindahan Diva
47 Bab 47 Menjalani Hidup Masing-masing
48 Bab 48 Merindukanmu
49 Bab 49 Membesuk Dava
50 Informasi Author
51 Bab 51 Bertemu Bianca
52 Bab 52 Meninggal
53 Bab 53 Kemarahan Mommy Reva
54 Bab 54 Ujian Untuk Diva
55 Bab 55 Tersiksa Keadaan
56 Bab 56 Pura-pura Kuat
57 Bab 57 Akhirnya Aku Menemukanmu
58 Bab 58 Teramat Sakit
59 Bab 59 Kakak Yang Hebat
60 Bab 60 Pengorbanan
61 Bab 61 Janji Albi
62 Bab 62 Memulai Semuanya
63 Bab 63 Tragedi
64 Bab 64 Penyesalan
65 Bab 65 Siuman
66 Bab 66 Sebuah Permohonan
67 Bab 67 Jodoh Tidak Akan Kemana
68 Bab 68 Kebahagiaan Albi Dan Diva
69 Bab 69 Akhir Dari Kebahagiaan
70 Bab 70 END
71 Pengumuman
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab 1 Pusing Tujuh Keliling
2
Bab 2 Guru Baru
3
Bab 3 Pengasuh Cantik
4
Bab 4 Kagum
5
Bab 5 Permintaan Chika dan Cello
6
Bab 6 Si Kembar Sakit
7
Bab 7 Terpaksa Menikah
8
Bab 8 Canggung
9
Bab 9 Menantu Idaman
10
Bab 10 Memperhatikan Dalam Diam
11
Bab 11 Liburan Bersama
12
Bab 12 Mulai Ada Getaran
13
Bab 13 Percobaan Yang Gagal
14
Bab 14 Minta Adik
15
Bab 15 Positif
16
Bab 16 Kecelakaan
17
Bab 17 Kemarahan Dava
18
Bab 18 Kepergian Reva
19
Bab 19 Siuman
20
Bab 20 Mencari Reva
21
Bab 21 Menjelang Melahirkan
22
Bab 22 Momen Mengharukan
23
Bab 23 Perfect Husband
24
Bab 24 Keluarga Bahagia
25
Bab 25 Kembali Hamil
26
Bab 26 Perjuangan Berbuah Manis
27
Bab 27 Keluarga Baru
28
Bab 28 Kecelakaan
29
Bab 29 Merasa Bersalah
30
Bab 30 Aku Harus Tanggung Jawab!
31
Bab 31 Kembali Ke Jakarta
32
Bab 32 Kemarahan Albi
33
Bab 33 Berusaha Bersabar
34
Bab 34 Ketakutan Diva
35
Bab 35 Perasaan Aneh
36
Bab 36 Mulai Mencair
37
Bab 37 Pulih
38
Bab 38 Pura-pura
39
Bab 39 Memang Boleh Senempel Itu?
40
Bab 40 Kejutan Untuk Diva
41
Bab 41 Sat-set
42
Bab 42 Terungkap
43
Bab 43 Hati Yang Hancur
44
Bab 44 Sakit Tak Berdarah
45
Bab 45 Syarat Dari Albi
46
Bab 46 Kepindahan Diva
47
Bab 47 Menjalani Hidup Masing-masing
48
Bab 48 Merindukanmu
49
Bab 49 Membesuk Dava
50
Informasi Author
51
Bab 51 Bertemu Bianca
52
Bab 52 Meninggal
53
Bab 53 Kemarahan Mommy Reva
54
Bab 54 Ujian Untuk Diva
55
Bab 55 Tersiksa Keadaan
56
Bab 56 Pura-pura Kuat
57
Bab 57 Akhirnya Aku Menemukanmu
58
Bab 58 Teramat Sakit
59
Bab 59 Kakak Yang Hebat
60
Bab 60 Pengorbanan
61
Bab 61 Janji Albi
62
Bab 62 Memulai Semuanya
63
Bab 63 Tragedi
64
Bab 64 Penyesalan
65
Bab 65 Siuman
66
Bab 66 Sebuah Permohonan
67
Bab 67 Jodoh Tidak Akan Kemana
68
Bab 68 Kebahagiaan Albi Dan Diva
69
Bab 69 Akhir Dari Kebahagiaan
70
Bab 70 END
71
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!