Setelah selesai sarapan, Dava berpamitan untuk pergi ke kantor dan Reva langsung menghampiri Dava lalu meraih tangan Dava dan mencium punggung tangan Dava.
"Selamat bekerja Mas, Hati-hati di jalan," seru Reva dengan menundukkan kepalanya.
"Ah iya, Terima kasih."
Dava pun pergi meninggalkan rumah menuju kantor, selama dalam perjalanan Dava senyum-senyum sendiri entah kenapa, dia begitu sangat bahagia bahkan Dava merasa sangat malu jika ingat keadaan dia dan Reva pas tadi pagi bangun tidur.
"Astaga, lama-lama aku bisa gila," gumam Dava.
Seperti biasa, Reva mengajar anak-anak dengan penuh kasih sayang dan kesabaran. Amelia memperhatikan Reva dan tiba-tiba muncul ide dalam otaknya.
"Chika, Cello, apa kalian mau liburan?" tanya Mama Amelia.
"Liburan ke mana, Nek?" tanya Chika.
"Ke mana ya? Reva, apa kamu punya rekomendasi tempat liburan?" tanya Mama Amelia.
"Hmmm.. aku tidak tahu Ma, soalnya aku tidak pernah liburan juga jadi aku tidak tahu tempat yang bagus," sahut Reva.
"Oh gitu ya. Ya sudah, nanti Mama tanya sama Dava saja."
Reva tersenyum dan kembali melanjutkan mengajar Chika dan Cello, sedangkan Amelia dengan cepat mengirim pesan kepada Dava.
Dava baru saja selesai rapat, dia pun membuka ponselnya karena dari tadi ponselnya terus saja bergetar. Dava melihat pesan dari Mamanya itu, lalu dia mengerutkan keningnya.
"Liburan? sepertinya ide Mama boleh juga, kapan tahun aku terakhir liburan? dan aku juga belum pernah mengajak Chika dan Cello liburan," gumam Dava.
Dava pun segera membalas pesan dari Mamanya itu dan menyetujui perihal rencana liburan membuat Amelia kegirangan.
"Lihat saja, Mama pastikan kamu akan memberikan cucu buat Mama," batin Mama Amelia dengan senyumannya.
***
Satu minggu kemudian...
Hari ini Reva dan Dava sudah berada di rumah sakit karena Rian sudah dinyatakan sehat dan akan pulang ke rumah Dava. Selama dalam perjalanan, Reva terus saja menggenggam tangan Rian saking bahagianya.
"Sumpah Dek, kakak sangat bahagia sekali akhirnya kamu bisa pulang," seru Reva bahagia.
"Ini semua berkat Kak Dava, Terima kasih kak karena sudah membiayai semua pengobatan Rian," seru Rian.
"Sama-sama."
Semenjak pembicaraannya waktu itu, Dava belum bicara lagi mengenai liburan yang diusulkan oleh Mamanya itu. Waktu itu Reva menolak berangkat liburan karena Reva tidak mau meninggalkan adiknya di rumah sakit, walaupun ada Hendra di sana tapi Reva merasa tidak punya hati kalau harus meninggalkan adiknya yang sedang sakit sementara dirinya asyik liburan.
Tidak membutuhkan waktu lama, akhirnya mereka pun sampai di rumah Dava.
"Waw, rumah Kak Dava besar sekali, Kak," bisik Rian kepada Reva.
Reva hanya tersenyum dan mengusap kepala adik kesayangannya itu. Chika dan Cello berlari dari dalam mobil saat mendengar kedatangan mobil Dava.
"Om Rian!"
Chika dan Cello berteriak bersamaan dan menghampiri Rian.
"Om Rian sekarang sudah sembuh, ya?" tanya Chika.
"Iya."
"Yeay, berarti kita sudah bisa liburan, iya kan Mommy?" seru Cello dengan girangnya.
Reva menganggukkan kepalanya dengan memperlihatkan senyuman cantiknya.
"Hai, Om Rian baru saja pulang dari rumah sakit jangan bilang liburan dulu," seru Dava.
Dava menoleh ke arah Reva. "Ayo masuk, kasihan Rian dia harus banyak istirahat biar cepat pulih," seru Dava.
Reva pun menggandeng tangan Rian dan membawa Rian ke kamar yang dulu dia tempati sebelum menikah dengan Dava.
"Dek, sekarang kamu istirahat ya, kalau kamu butuh sesuatu, kamu panggil saja kakak," seru Reva.
"Iya, kak."
Reva keluar dari kamar Rian, lalu masuk ke dalam kamar Dava. Mereka sudah satu minggu ini tidur satu ranjang berdua tapi mereka sama sekali tidak pernah melakukan apa-apa.
Semenjak kejadian saling peluk, Reva selalu menyimpan guling di tengah-tengah karena Reva tidak mau sampai kejadian waktu itu terulang lagi dan membuat dirinya malu.
"Mas, apa Mas mau mandi dulu? soalnya aku juga mau mandi," seru Reva.
"Kenapa kita tidak mandi sama-sama saja," celetuk Dava.
"Apa?" seru Reva dengan membelalakkan matanya.
"Ah, tidak apa-apa," sahut Dava gugup.
Dava mengambil handuknya, tapi di saat di depan pintu kamar mandi, Dava menghentikan langkahnya.
"Di atas tempat tidur ada sesuatu untukmu, bukalah," seru Dava.
Setelah mengatakan itu, Dava pun langsung masuk ke dalam kamar mandi. Sementara itu, Reva melihat ke arah tempat tidur dan di sana ada sebuah kotak kecil.
Perlahan Reva mengambilnya dan langsung membuka kotak itu, Reva sangat terkejut saat melihat isi kotak itu ternyata sebuah ponsel keluaran terbaru.
"Ya Allah, ini kan ponsel mahal," batin Reva.
Reva duduk di ujung ranjang sembari terus memperhatikan ponsel pemberian Dava, hingga tidak lama kemudian Dava pun keluar dari kamar mandi.
"Kamu suka?" tanya Dava.
"Kenapa Mas belikan aku ponsel mahal ini? aku kan masih punya ponsel Mas," seru Reva.
"Ponsel kamu itu sudah jadul, mana bisa nerima panggilan video call. Sudah buang saja ponsel kamu dan ganti dengan ponsel itu," seru Dava.
"Tapi Mas----"
Reva mendongakkan kepalanya, dia baru sadar kalau saat ini Dava sudah berdiri di hadapannya dengan bertelanjang dada dan handuk yang hanya melilit di pinggangnya.
"Astagfirullah, kenapa Mas belum memakai baju?" seru Reva dengan menundukkan kepalanya.
"Lah, aku kan baru keluar dari kamar mandi."
Reva bangkit dari duduknya dan dengan cepat mengambil handuk beserta baju gantinya lalu masuk ke kamar mandi membuat Dava terkekeh.
***
Keesokan harinya...
Pagi ini keluarga Dava sedang bersiap-siap karena mereka akan liburan bersama. Dava memilih mengajak keluarganya liburan ke puncak karena kondisi Rian belum kuat jika liburan ke tempat jauh.
"Mama, Chika, Cello, dan Rian biar pakai mobil Mama saja dengan Pak Badrul, kamu dan Reva pakai mobil kamu saja," seru Mama Amelia.
"Chika dan Cello ingin sama Mommy dan Daddy," seru Chika.
"Chika dan Cello sama Nenek dan Om Rian saja ya."
Amelia menarik tangan kedua cucunya untuk masuk ke dalam mobil. Pak Badrul mulai melakukan mobilnya.
"Ayo masuk!"
"Ah, iya Mas."
Selama dalam perjalanan tidak ada pembicaraan, keduanya sama-sama diam. Reva menyalakan musik. "Biar gak sepi, Mas," seru Reva dengan senyumannya.
Tanpa sadar Reva mulai menggerakan tangannya mengikuti alunan lagu, lalu perlahan Reva mulai menyanyi-nyanyi kecil membuat Dava tersenyum.
"Suara kamu bagus," puji Dava.
"Ih, Mas Dava apaan sih? mana ada suaraku bagus," sahut Reva malu-malu.
Tanpa terasa mereka pun mulai mengobrol-ngobrol ringan, bahkan tertawa bersama. Reva baru tahu kalau ternyata Dava yang selama ini terlihat dingin dan kaku mempunyai sisi humoris juga.
*
*
*
Halo guys, maaf ya besok tidak up dulu soalnya anak-anak ku sakit jadi aku gak bisa up dulu, ini juga maksain nulis supaya kalian tidak mempertanyakan lagi kenapa aku tidak up. Insya Allah, senin up lagi🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Erna Fadhilah
sedikit-sedikit mereka udah mulai mau akrab
2024-02-01
2
☠☀💦Adnda🌽💫
semangat k Poppy dan cepet sembuh untuk anak " nya k poppy
2024-01-29
1
LISA
Cpt sembuh y anak2 nya Kak Poppy
2023-12-26
1