Pukul 06.51 menit...
"S14lan!,terlambat 6 menit",desis Gizza sambil melirik sekilas ke arah arloji di pergelangan tangannya.Dalam hati,dia mengutuk dirinya sendiri yang tidak bisa tepat waktu melaksanakan tugas.
"Lebih baik aku habis di omeli Jovian dari pada mati secara mengenaskan bersamamu,Za".
Keluh seorang wanita cantik yang duduk di sampingnya.Menyugar rambut panjang bergelombang yang terurai ke punggung dengan jemarinya.Satu tangannya memegang bagian dada,terasa jantungnya berdetak lebih kencang seakan meloncat dari sarangnya.
Bagaimana tidak?,sepanjang perjalanan dia harus beristighfar untuk menentramkan hatinya.Gizza benar - benar nekad memacu mobilnya dengan kecepatan penuh,tanpa memikirkan keselamatan anak orang lain.Ternyata,dia lebih takut mati di tangan Jovian dari pada karma yang di berikan oleh Tuhan!.
"Dan sebentar lagi do'amu akan terkabul,Nn.Marsha".
Marsha Elizabeth Gisyara,seorang dokter muda berpengalaman yang telah melayani keluarga Griffiths hampir 2,5 tahun dalam bidang kesehatan.Bertugas di The Royal Medical Center,salah satu rumah sakit terkemuka di kota Leytonstone.Dan izin prakteknya pun berada di bawah kekuasaan Northern Star.
Parasnya ayu mempesona.Kulit tubuhnya yang putih nan mulus tertutup dress berlengan panjang,membalut sempurna lekuk indah dirinya yang semampai bak bidadari surga.
Gizza turun dari mobilnya di ikuti oleh Marsha.Mereka berjalan memasuki Eurydome Hills dengan langkah tergesa - gesa,seolah - olah sedang di kejar oleh penjahat kelas kakap.Irama nafas mereka tak beraturan sama sekali.
"Bisa pelankan sedikit langkah kakimu,Za!".
Berkali - kali,wanita itu berusaha mensejajarkan dirinya dengan Gizza,namun selalu kewalahan karena langkah asisten Jovian itu yang begitu lebar.Ekspresinya tampak kesal sekali.
Gizza berhenti sebentar,sekilas menatap Marsha,lalu mengangkat bahunya acuh.Pemuda itu lebih memilih,menaruh atensi pada satu titik objek yang sejak tadi dia bayangkan dalam angan selama perjalanan ke Eurydome Hills.
Kemarahan Jovian!.
"Jika kita terlambat lebih lama lagi,kita akan di sidang oleh Tn.Jovian,Nn.Marsha",seloroh Gizza,lalu kembali berjalan meninggalkan wanita itu.
"Huft,beginikah sikap semua lelaki?.Selalu menyebalkan!".
Terpaksa Marsha mengikuti Gizza dari belakang dengan ekspresi cemberut,mengikis jarak agar tak tertinggal lebih jauh lagi.Sebuah tas berisi peralatan medis berada di genggaman salah satu tangannya.
***
"Kenapa lama sekali?.Kalian ingin di pecat?!"
Sambutan tak ramah langsung menusuk hati Gizza dan Marsha.Wajahnya begitu muram,melambangkan ketidakpuasan akan kedatangan mereka.
"Gila...benar - benar gila!.Terlambat hanya 6 menit saja,dia masih bisa bilang lama sekali!.Bagaimana kalau setengah jam?,bisa - bisa dunia ini akan runtuh dalam hitungan detik!".
Ingin sekali,Gizza mengungkapkan uneg - unegnya di hadapan Jovian.Akan tetapi apa daya,dia cuma bawahan yang tak bisa protes begitu saja meskipun posisinya benar.Desahan nafas kasar mengalir dari celah bibirnya,menimbulkan sapuan lembut yang menerpa wajah pria dingin itu.
"Tak usah mengumpatku,aku tahu apa yang ada di otakmu saat ini!".
Jantung Gizza berdegup kencang,bahkan kencangnya melebihi laju mobilnya yang mengebut di pagi ini,usai mendengar ucapan Jovian.Pemuda itu tak berdaya,ternyata isi hatinya di ketahui oleh sang bos begitu mudahnya.Bakatnya sungguh luar biasa!.
Selain,presdir CEO Northern Star ternyata dia juga seorang cenayang!.
"Maafkan saya,Tuan muda",
"Lupakan saja!",sahut Jovian ketus.
"Jo,siapa sebenarnya yang sakit hingga pagi - pagi begini kau menyuruh Gizza untuk menjemputku",ucap Marsha yang sedari tadi hanya terdiam.
"Pergilah ke kamar Xander,saat ini anak itu membutuhkan bantuanmu.Di sana sudah ada Adela,kau bisa memintanya untuk mempersiapkan apa saja yang kau perlukan".
"Ada apa dengan Xander,Jo?.Apakah kalian berantem lagi?,tanya Marsha penasaran.
"Kapasitasmu di sini hanya memberikan pelayanan kesehatan,tidak lebih!.Jadi,stop dengan keingintahuanmu itu tentang masalah antara aku dan anak itu!.Kau paham?!".
Gendang telinga Marsha seakan pecah,hatinya menangis tercabik - cabik oleh kata - kata kasar orang yang diam - diam dia sukai.Sangat menyakitkan!.
"Ya Tuhan,kenapa sikapmu masih belum berubah juga,Jo?.Apakah kau tidak merasakan getaran seperti yang aku rasakan saat berdekatan denganmu?",jerit Marsha dalam hati.
Cahaya dari mata jernihnya tersemat ada luka,kesedihan,dan kekecewaan yang teramat dalam.
Dan itu bisa di lihat dengan jelas oleh Gizza,sang asisten itu tahu kalau Marsha sesungguhnya menaruh hati kepada Jovian.Sayangnya,sang majikan tidak begitu peka soal cinta!.
Gizza berusaha memberi kode kepada Marsha untuk tidak terlalu banyak bertanya.Dan hal itu,di mengerti olehnya.
"Maafkan saya,Jo.Kalau begitu saya langsung menemui Xander saja"Lirih Marsha,lalu bergegas menuju ke kamar Xander yang sudah tak terlalu asing baginya.
"Tunggu,aku ingin tak ada bekas luka di wajahnya!.Jadi,tangani anak itu sebaik mungkin!".
Tak ayal,suara khas itu memaksa Marsha membalikkan badannya ke arah 2 pemuda tampan yang berdiri tak jauh darinya.
"Baik,Jo.Tenang saja,jangan khawatir soal itu".Marsha tersenyum lebar,memamerkan kedua gigi gingsulnya dan lesung pipinya.
Anjir,manis banget cewek ini!.
Setelah Marsha berlalu,Jovian mendengus kesal.Hatinya benar - benar dongkol dengan konflik permusuhan yang terjadi antara dirinya dan Xander.Kenapa terus berulang lagi dan lagi,seolah tiada bertepi?.Sampai kapan?Apakah sampai salah satu di antara mereka harus menjadi korban terlebih dahulu?.Baru mereka sadar?!.
"Maaf,Tuan muda.Lain kali,bersikaplah lebih lembut kepada seorang wanita!.Biar bagaimana pun,mereka memiliki sisi emosional yang tinggi dan seketika bisa merubah suasana hatinya",nasihat Gizza.Entah,alasan apa yang mendasari pemuda itu,bisa keceplosan seperti ini?.
Sungguh ceroboh!.
Lancang!.
Cari mati!.
Bibir Jovian berkedut,mimik wajahnya berubah suram,memancarkan aura dingin mencekam.
"Apa kau sudah bosan hidup?!".
Tubuh Gizza langsung gemetar,menyadari sikapnya sudah melewati batas yang tidak seharusnya dia terjang.
"Dasar bodoh,kenapa kau berani membangunkan singa yang sedang tertidur,Za?",kecam Gizza pada dirinya sendiri.
Pada titik ini,Gizza tidak tahu siapa yang membuat bosnya lebih marah.Apakah saat dia di buang dan di anggap anak pembawa sial oleh ayah kandungnya,orang yang telah menyebabkan ibunya meninggal,atau kelakuan Xander yang selalu bikin dia repot?.
Mungkin ketiganya,siapa tahu?.
"Antarkan aku ke Fottesmore Garden Residence!".
Jovian berjalan keluar menuju teras depan.Sementara,Gizza masih terpaku diam di tempatnya,memikirkan penyebab sang majikan memasang muka durjana.Herannya,meskipun selalu emosi kenapa mukanya kelihatan awet muda?.Satu pertanyaan Gizza yang belum terkuak sampai saat ini.
Apa rahasianya?.
Padahal,menurut mitos yang dia dengar,orang yang hobinya suka marah - marah tidak jelas akan membuat wajah terlihat lebih tua dan kurang menarik.Akan tetapi,berbeda dengan Jovian,justru kebalikannya seolah marah - marah adalah skincare yang ampuh buat perawatan kulit wajahnya.
Ah....bikin pusing saja jika di pikirkan!.
"Gizza!!".
Teriakan Jovian membuyarkan lamunan Gizza,membuatnya secara refleks berjingkrak kaget.Beruntungnya,dia tidak mengidap penyakit jantung!.Jadi,ya aman -aman saja.
"Ya,Tuan muda".
Dengan langkah setengah berlari,Gizza segera menyusul Jovian.Akhir - akhir ini adalah hari - hari terberat baginya,dia di sibukkan dengan berbagai meeting di Northern star.Setelahnya,dia juga harus melaksanakan tugas dari sang bos yang datang secara tiba - tiba tanpa di undang.Tak bisa di bayangkan,betapa tertekannya Gizza beberapa hari terakhir ini,berharap dia mempunyai banyak waktu senggang!.
Dalam pengejaran langkah Jovian,tak sengaja dia berpapasan dengan beberapa petugas kebersihan dari arah ruang keluarga sedang membawa puing - puing pecahan kaca dan bekas air pel yang berwarna kemerahan.
Jelas,warna darah!.
"Oh my God,separah inikah hubungan antara Tn.Jovian dan Tn.Xander?"gumam Gizza menggeleng miris.
***
Di Fottesmore Gardens Residence.
Tampak,Fransisca dan Lalita sedang sibuk mempersiapkan menu sarapan bagi keluarga Andersen.Suasananya begitu tenang dan bersahabat,saling melengkapi kekurangan satu sama lain.
"Fransisca,apakah cowok yang kemarin akan datang lagi hari ini dan bekerja di sini?",tanya Lalita.Wajahnya berseri - seri,manik matanya setengah membulat terkandung binar semangat.
Bukan hanya Lalita saja,beberapa maid di keluarga itu juga langsung heboh dan antusias mendengar kabar bahwa akan ada seorang sopir baru berparas rupawan yang bekerja untuk menggantikan Pedro.
Dan sepertinya,berita ini akan menjadi sejarah yang akan di kenang sepanjang masa oleh keluarga Andersen.
Lebay banget sih!.
"Jangan banyak bicara,Lalita!.Cepat selesaikan pekerjaanmu,sebentar lagi Tn.Joshua bersama Ny.Andrea akan turun!"
Perempuan paruh baya itu tak menghiraukan pertanyaan Lalita,dia hanya menatap sekilas gadis itu,lalu kembali menata piring dan peralatan makan lainnya di atas meja.
"Pelit banget sih,jadi orang!.Cuma tanya doang,jawabannya sewot gitu"sungut Lalita kecewa.
"Nanti,kamu juga tahu sendiri!".
"Jadi benar,cowok itu di terima bekerja di sini?!.Ya,Tuhan...".
Mata Lalita membelalak sempurna,setengah tak percaya,bahkan dirinya hampir pingsan di tempatnya.Entah kenapa hatinya begitu senang sekali.Fransisca yang melihat polah lucu gadis itu hanya bisa menghela nafas pelan.
"Pagi - pagi begini,ada saja yang sudah di gosipkan",celetuk Andrea sambil tersenyum simpul.
"Ny.Andrea...".
Saking begitu asyik dengan aktifitasnya,Fransisca dan Lalita tak menyadari kehadiran sang majikan yang seperti makhluk tak kasat mata,tiba - tiba nongol begitu saja.Alhasil,Andrea memergoki apa yang sedang di bicarakan oleh kedua pelayan itu.Apalagi,kalau bukan soal Jovian!.
Malu rasanya!
"Fransisca,kamu sudah memanggil kak Joshua sama Gavi?".
"Sudah,Ny.Andrea.Mungkin sebentar lagi Tn.Joshua dan Tuan muda Gavi akan segera menyusul ke sini",balas Fransisca.
Siapa Gavi?!.
Tentunya,dia bukan pemain sepakbola asal klub Catalunya,Barcelona!.
Lantas,siapa dia?.
Dia adalah putra Andrea yang terkenal bandel,susah di atur,tapi memiliki otak brilian.Umurnya sebaya dengan adik sambung Jovian,Xander.Dan saat ini,sedang menjalani pendidikan di perguruan tinggi yang berada di kota Leytonstone,St Andrew's University.
Andrea menarik satu kursi di ruangan itu,kemudian meletakkan pantatnya menghadap ke meja makan yang telah tersaji beberapa hidangan,antara lain ayam goreng,daging rendang beserta jus jeruk racikan dari Fransisca dan Lalita.Wanita cantik itu mengambil 2 lembar roti tawar,mengolesinya dengan selai strawberry,kemudian menaruhnya di piring yang terletak di sebelahnya.
Panjang umur,dari lantai kedua muncullah 2 orang laki - laki yang menuruni anak tangga hampir bersamaan,Joshua dan Gavi!.Di lihat dari fitur wajahnya,mereka seperti ayah dan anak saja.
Nyaris serupa!.
"Selamat pagi,Mom",sapa Gavi.
Remaja itu mencium punggung tangan sang ibunda,lalu memberikan kecupan manis di kening Andrea,sebelum duduk di kursinya.Meskipun,mendapatkan label sebagai bocah nakal,tapi Gavi selalu menaruh hormat kepada orang yang lebih tua seperti kedua pamannya,Joshua dan Jose.
"Pagi,sayang",balas Andrea.
"Gak usah sok romantis!",ucap Joshua ketus.
"Paman Joshua iri ya?,goda Gavi.
"Siapa yang iri?,tak pantas saja di lihatnya!",elaknya.
Andrea dan Gavi saling pandang,lalu tersenyum.Sebenarnya,mereka tahu kalau Joshua merasa cemburu melihat hubungan ibu dan anak yang begitu intim seperti pasangan suami isteri itu.Hanya saja,Joshua terlalu gengsi untuk mengakuinya.
"Mommy,sudah membuatkan makanan favoritmu sayang".
"Terima kasih,Mom",sahut Gavi.
Dia mengambil roti tawar dengan selai rasa strawberry di tengahnya dan bertaburkan meises coklat di atasnya sebagai penghias,menyantapnya penuh nikmat.
"Ayo,kak Josh.Duduklah!".Tatkala,sudut mata Andrea melihat sang kakak masih berdiri.
Akhirnya Joshua duduk di tengah,di antara adik kesayangannya dan keponakannya.Kali ini,penampilan dan raut wajahnya lebih fresh,terlihat gagah dengan jas yang pas di badannya.Tak seperti hari kemarin,kusut!.
Fransisca dan Lalita,segera melayani sang majikan.Kedua pelayan itu begitu terampil mengambilkan makanan ke piring dan menuangkan minuman di gelas.Suasana begitu tenang,hanya terdengar denting sendok dan garpu yang beradu dengan piring.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments