Bab 5

Sang mentari mulai muncul dari ufuk timur,menandakan bahwa awal kehidupan telah di mulai kembali.

Begitu juga dengan kehidupan Jovian.Hari ini,untuk pertama kalinya pemuda itu akan menghadapi sebuah tantangan yang akan menguras seluruh emosinya.Bersua dengan Joshua,sang ayah kandung,manusia berhati iblis yang telah menorehkan luka demi luka di masa kecilnya.

Pagi itu,pria yang sebentar lagi akan beralih profesi sebagai sopir pribadi di keluarga Andersen.Tampak berdiri di depan cermin dalam kamarnya,memantaskan diri dengan penampilannya.

"Sempurna!".Irama suaranya lirih,tapi penuh makna.

Hampir setengah jam,Jovian sibuk mempersiapkan diri untuk menjalani peran barunya di keluarga Andersen.Jika aktingnya berjalan sukses,mungkin dalam ajang penghargaan tertinggi insan perfilman di amerika,dia pantas menyabet gelar kategori sebagai aktor terbaik di piala Oscar!.

Mungkin saja,berkhayal tidak ada salahnya 'kan?.

Sebelum keluar dari kamarnya,pemuda itu menyambar sebuah tas ransel berisikan sekitar 6 - 7 potong baju beserta celananya yang tergeletak di ranjang tempat tidurnya.

***

"Hey,anak pungut!".Sarkas seorang remaja.Ketika Jovian,menginjakkan kaki di ruang keluarga.

Ujung mata Jovian tertuju pada sosok yang sedang menyapanya kasar,dia terbaring di atas sofa.Dengan santai,Jovian menghampirinya,menaruh tas ranselnya di sofa sebelah,kemudian duduk di sampingnya.Tercium bau alkohol yang menyengat tajam dari mulut remaja itu.Raut wajahnya begitu kusut dan menyebalkan dengan tatapan nanar.

Dia mabuk!.

"Pulang jam berapa semalam?",tanya Jovian dingin,ekspresinya begitu datar.

Tak ada keterkejutan dari corak wajahnya melihat adik sambungnya,Xander Anthony Griffiths berulah lagi.Karena semalam,Jovian sudah mendapatkan informasi tentang kelakuan Xander dari asisten pribadinya.

Ini adalah ulah Xander untuk kesekian kalinya.Sebelumnya,skandal demi skandal telah di lakukan remaja berusia 19 tahun itu.Foto - foto bugilnya bersama perempuan j4l4n9 kerap menghiasi headline berbagai majalah orang dewasa.

Perangai buruk itu tercipta,setelah kakeknya menyerahkan seluruh aset -aset berharga keluarga Griffiths kepada Jovian untuk di kelolanya.Xander menilai keputusan sang kakek menurutnya tidak fair,sebab sebagai pewaris keluarga Griffiths yang sah,dia justru di anak tirikan.Sejak itulah,perseteruan keduanya di mulai!.

"Bukan urusanmu,anjing!",seru Xander,terkesan acuh dan menantang

Jovian terdiam,tapi manik matanya begitu awas,terkunci pada satu titik yaitu Xander,seolah sedang mempelajari kelemahan lawannya.

"Kenapa diam saja,anjing?!.

"Mendadak bisu,hah?!".

"Apa kau tuli?!.

"Atau memang kau benar - benar tak tahu diri!".

Umpatan demi umpatan terlontar dari mulut remaja itu,di selingi gelak tawa merendahkan,berusaha memancing emosi kakaknya.Sepertinya,kenakalan Xander sudah melewati batas norma kesopanan yang akut!.

Jovian berusaha meredam amarahnya.Dia tak mau merusak suasana hatinya di hari pertama,dia bekerja di keluarga Andersen.Daripada,terjadi hal yang tak di inginkan,akhirnya Jovian mengalah.Pemuda itu meraih tasnya lagi,berniat meninggalkan Xander.Namun,baru beberapa langkah...

"Dasar anjing!,cari makan saja juga bekas dari makanan anjing!.

Sekejap,Jovian menghentikan langkahnya.Darah di tubuhnya tiba - tiba mendidih di atas suhu 100 derajat celcius.Dadanya bergemuruh hebat,kedua tanganya mengepal kuat hingga buku jari - jarinya memutih.Telinganya panas,di kala mendengar ocehan Xander yang menusuk jantungnya.

Jovian sadar,ucapan Xander memang benar adanya.Dia hanyalah,seorang anak pungut bak seekor anjing yang di tampung dan di beri makan oleh kakek Xander.Namun,dirinya tidak terima seandainya bocah itu mengikutsertakan sang kakek angkatnya,masuk ke lingkaran permasalahannya.Jovian tahu,masa lalu kakek angkatnya hampir persis seperti dirinya.

Hanya seorang gembel jalanan yang di tolong orang baik berhati malaikat!.

"Akui saja,kalau kau itu cuma seekor anjing,b4ngs4t!",seru Xander.

Intonasinya begitu tinggi meskipun tidak stabil.Detik berikutnya,tawa Xander terlepas,menggema memenuhi lorong - lorong ruangan itu.Semakin membuat emosi Jovian merambat ke puncak ubun - ubunnya dan siap di muntahkan seperti lava pijar.

Benar saja,tak butuh waktu yang lama,Jovian berbalik.Dia menghampiri Xander dengan pandangan membunuh,lalu mencengkram kerah baju Xander,menariknya secara paksa hingga kedua mata mereka saling beradu.

"Kenapa,coba mengelak dari kenyataan?.Hahh!".

Xander terus memprovokasi sang kakak.Raut wajahnya sangat,sangat menyebalkan dengan tatapan menghina.Ingin rasanya,Jovian melayangkan tinjunya kepada manusia bedebah satu ini.

"Lepaskan aku,b4ngs4t!!",sentak Xander seraya meludah tepat ke wajah Jovian.

Craang!.

Refleks,tanpa ancang - ancang,Jovian segera memegang kepala Xander,kemudian membenturkannya ke arah meja kaca,membuat bagian pipi kiri remaja itu terluka dan mengeluarkan darah lumayan deras.

"Aw...",ringis Xander.

Benturan yang cukup keras,memicu Adela dan beberapa pekerja di Eurydome Hills kaget.Mereka berlarian ke arah sumber suara,ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi.Dan betapa tercengangnya mereka,kala melihat peristiwa yang melibatkan kedua majikannya.Mereka menjerit histeris,ketakutan setengah mati!.

"Y-ya Tuhan,a-apa yang sedang terjadi,Tuan muda?",tanya Adela.

Perempuan paruh baya itu menutup mulutnya dengan salah satu tangannya.Rona di wajahnya menyiratkan kecemasan yang tak terkira. Di sana,Adela melihat sang majikan mengunci pergerakan Xander dengan menekan kepala Xander di atas meja yang sebagian masih utuh.

"Jangan mendekat,Adela!",bentak Jovian saat ekor matanya menangkap langkah kaki perempuan paruh baya itu yang berniat mendekatinya.

"T-tapi,Tuan muda,kasihan Tn.Xander.Saya mohon lepaskan,Tn.Xander".

Kepanikan menyelimuti benak Adela,seandainya Tuan besar-nya ada di sini,mungkin beliau bisa membantunya.Sayang,Tuan besar-nya sedang mengurus masalah di salah satu cabang perusahaan Northern Star yang berada di luar negeri.

"Jangan membantahku,Adela!".

Instruksi Jovian seperti lecutan cemeti yang menggores tubuhnya,membuat Adela mengurungkan niatnya demi keselamatan Xander.

Baik para pekerja dan bawahan Jovian yang berada di Eurydome Hills,bergidik ngeri menyaksikan kesadisan Jovian yang tak bisa di deskripsikan melalui kata - kata.Keringat dingin mulai mengalir dari punggung mereka dengan wajah pucat pasi,seolah mereka sedang menunggu giliran selanjutnya untuk di eksekusi.Suasana di pagi itu,benar - benar terasa mencekam!.

"Dengar bandit kecil,kali ini aku masih mengampunimu!.Tapi,jika kau ulangi lagi!Jangan harap kau bisa selamat!",bisik Jovian.Terdengar lembut,namun sanggup membuat bulu kuduk seketika meremang.

Tatap mata Jovian sangat tajam,di sertai deru nafas yang terpacu kencang.Bahkan,urat - urat di lehernya meregang dan keras,mengindikasikan kemarahannya belum sirna sepenuhnya.

Tidak ada perlawanan berarti dari Xander,seolah dia mengikhlaskan jika nyawanya harus melayang di pagi itu.Efek minuman keras yang di tenggaknya semalam,telah membuat separuh kesadaran dan keseimbangan Xander goyah.

"Kau dengar tidak,bandit kecil?!"!.

Desak Jovian,semakin beringas menekan kepala Xander sepenuh tenaga.Samar - samar,terekspos pipi kiri remaja itu yang terdapat serpihan kaca,benar - benar mengerikan.

"B-bunuh aku saja,anjing!".

"Dasar keras kepala!".

Jovian melepaskan cengkraman tangannya dari kepala Xander.Pemuda itu menghela nafas berat,rasanya percuma saja meladeni sikap dan perilaku adiknya yang begitu keras seperti baja.

Dia bangkit,mengusap wajahnya,lalu mengeluarkan ponsel dari saku celananya.Sedangkan,Xander beringsut mundur,menjauhi sang kakak sambil memegangi pipi kirinya yang terasa perih.

"Gizza,jemput dokter Marsha dan antarkan ke sini dalam waktu 10 menit!".

Belum sempat terdengar balasan,buru - buru Jovian menutup sambungan selulernya secara sepihak,tak peduli seberapa kesalnya reaksi si asisten pribadinya.

Bodoh amat!.

"Adela bawa Xander ke kamarnya dan buat kalian bersihkan tempat ini!.Kalian mengerti!",ujar Jovian tegas,menunjuk orang - orang yang berada di ruangan itu.

"Baik,Tuan muda",jawab Adela dan beberapa pekerja serempak.

"Y-ya Tuhan,Tn.Xander tidak apa - apa 'kan?".

Sekali lagi,Adela menutup mulutnya dengan satu tangan melihat pipi kiri Tuan muda keduanya berlumuran darah.Dia merasa khawatir dan shock,tak bisa membayangkan betapa sakitnya luka gores yang di alami Xander.

Sebenarnya,Adela sangat menyayangkan kedua majikannya yang selalu berantem dengan nyawa sebagai taruhan.Bukan sekali ini saja,perempuan paruh baya itu pernah menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri.Bagaimana,Jovian begitu brutal menusuk telapak tangan Xander dengan sebuah garpu saat di meja makan.

Begitu sebaliknya,Xander membalas perlakuan buruk kakaknya dengan menyabotase mobilnya yang membuat Jovian nyaris celaka.

Jadi,siapa sebenarnya yang salah?.Tanyakan saja pada rumput yang bergoyang!.

Tak ada respon dari Xander,remaja itu hanya diam membisu dengan tatapan hampa.

"Mari saya bantu berdiri,Tn.Xander",tawar Adela.

Kala Xander,berusaha bangkit berdiri dari tempatnya.Susah payah Adela memapah tubuh bongsor sang majikan yang masih sempoyongan akibat pengaruh miras menuju ke kamarnya.Beberapa kali,asisten rumah tangga keluarga Griffiths itu hampir terjatuh karena menahan berat tubuh Xander yang mencapai 2 kali lipat dari berat tubuhnya.

Tak ada rasa jijik dan takut dalam diri Adela menghadapi Xander sekarang.Bau anyir dari darah yang mengalir dari pipinya sampai aroma alkohol yang merebak dari mulut Xander.Bagi Adela,semua itu di lakukan semata - mata sebagai bentuk dedikasinya terhadap keluarga Griffiths.

***

Di apartemen Villa Park...

"Bos benar - benar tak punya perasaan!.Dia pikir aku robot kali ya,harus ada di setiap waktu?".

"Tidak pagi,siang,malam selalu saja memberikan perintah seenaknya saja!".

"Rasanya aku menyesal,bekerja dengan dirinya!"

Luapan kekesalan tak henti - hentinya keluar dari mulut Gizza seperti lontaran meriam dari artileri.Mimik wajahnya begitu panik,menerima perintah dari atasannya.Hanya di beri waktu 10 menit untuk menuju Eurydome Hills,jarak tempuh yang sesungguhnya lumayan jauh.Padahal,di butuhkan waktu sekitar 20 menit bisa lebih,jika situasinya di jam - jam sibuk seperti ini.

Untungnya,Gizza adalah pemuda yang berdisiplin tinggi.Dia selalu bangun pagi dan meluangkan waktu 10 menit datang lebih awal ke kantor sebelum jam kerja.Sesuatu hal yang membuat seluruh karyawan Northen Star menaruh hormat kepada sang pemimpin.Ya,meskipun cuma CEO boneka yang bisa di perintah kesana kemari oleh Jovian.

Komitmen seperti inilah yang membuat kedudukan Gizza begitu kuat dan bisa bertahan sejauh ini sebagai orang kepercayaan Jovian.Walaupun,terkadang pemuda itu sering mendapat hukuman karena masalah sepele dan tak ada sangkut pautnya dalam soal pekerjaan

Salah satunya,di saat Gizza secara tak sengaja menumpahkan kopi majikannya.Tanpa pemberitahuan,Jovian langsung membacklist nama Gizza sebagai penghuni apartemen Villa Park dalam semalam,membuatnya terpaksa harus tidur di luar gedung apartemen Villa Park.

Keterlaluan sekali!.

Gizza melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangannya,pukul 6.35 menit.Artinya,dia harus sampai di Eurydome Hills pukul 06.45 menit!.

Apakah ini sebuah lelucon?.

Yang benar saja!

Dia bukan seorang pembalap profesional!.

Gizza menghembuskan nafas kasar,rasa pesimis mulai menggerayangi pikirannya.Apakah kali ini,dia bisa tepat waktu?.

We will see later!.

Tak mau kena amuk,tanpa pikir panjang Gizza menyambar kontak mobil yang berada di atas nakas.Dia keluar dari apartemennya melalui lift menuju ke tempat parkir mobilnya.Di sana,sebuah mobil sport mewah keluaran edisi terbaru tampak gagah,menunggu sang sopir mengajaknya untuk berjalan - jalan menikmati hiruk pikuknya kota Leytonstone.

Gizza masuk ke dalam mobilnya.Sejenak,dia kembali menghela nafas kasar.

"Kun fayakun".

Tanpa sadar,kalimat itu tercetus begitu saja dari mulut Gizza,seakan menghendaki sesuatu terjadi pada dirinya.Sesuatu yang baik pastinya...

Pemuda itu menghidupkan mesin mobilnya hingga terdengar suara engine yang gagah,meraung - raung bak macan kelaparan.Lalu,melesat kencang di bawah langit kota Leytonstone,menuju kediaman dokter pribadi keluarga Griffiths yang letaknya hanya beberapa ratus meter dari apartemennya.

***

Terpopuler

Comments

Vicki-ying

Vicki-ying

cerita ini luar biasa, bikin gregetan terus!

2023-11-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!