Bab 4

Di tempat lain,dalam sebuah gudang tua tak terawat,pinggiran kota Leytonstone.

"Kalian benar - benar tidak berguna!.Mengurus 2 anak kemarin sore saja tidak becus!.Di mana keahlian yang kalian bangga - banggakan itu?!.Hahhh!".

Buk,buk,buk!!.

Beberapa pukulan membabi buta,mendarat telak di wajah kedua laki - laki yang sudah tak berkutik itu.Kedua tangan mereka di cekal kuat ke belakang punggung oleh anak buah pria yang sedang mengamuk itu,membuat keduanya tak bisa memberikan perlawanan kecuali pasrah!.

"Ma-ma-maafkan kami,Tuan.Kami sudah gagal dan mengecewakan anda dalam tugas ini.Tapi,beri kami kesempatan sekali lagi,Tuan",ucap Fabian terbata - bata.

Pria berkepala plontos dengan luka lebam di beberapa titik di antaranya dahi serta pipinya.

Wajahnya tampak pias ketakutan.

"Kesempatan?!",pria itu tertawa lebar mendengar permintaan Fabian.

"I-iya,Tuan.Beri kami kesempatan sekali lagi,kami janji-".

Buk!.

Sebuah pukulan menghantam perut pria satunya lagi,sekaligus membungkam mulut Felan.

Uhuk,uhuk,uhuk!.

Felan terbatuk - batuk,meringkuk kesakitan,ulu hatinya terasa panas akibat pukulan itu.Cairan kental berwarna merah menyembur keluar dari mulutnya,tanpa bisa di bendung lagi.

Darah segar!.

Semua orang yang berada di ruangan itu bergidik,tak berani ikut campur dengan kekejaman yang di lakukan pria itu.

Fabian dan Felan,2 orang detektif yang di tugaskan untuk mencari informasi tentang kedua anak Joshua yang menghilang tak tahu rimbanya.

Lenyap bagai di telan bumi!.

Tanpa jejak dan petunjuk apapun!

"Singkirkan mereka dari sini dan hukum seberat - beratnya!".

Seketika,kedua pria tak berdaya itu memberontak sekuat tenaga dan berlari ke arah pria itu.Mereka berlutut meminta ampunan di bawah kaki pria tak berperasaan itu.

Pria itu adalah Joseph Hendersen,sepupu dari Joshua.Pria licik yang tamak akan kekuasaan dan iri terhadap kesuksesan Joshua dalam menjalankan bisnisnya.Nafsu besarnya untuk menghancurkan Joshua seakan tak berujung dan telah mendarah daging.Berbagai upaya tidak sportif rela di lakukannya termasuk merencanakan pembunuhan kepada calon penerus tahta kerajaan bisnis Joshua.

Siapa lagi kalau bukan,Nathan Levy Andersen **!.

Tanpa sepengetahuan keluarga Andersen,dia-lah aktor utama di balik kecelakaan tragis yang menimpa Daniela dan Nathan.

"A-ampuni kami,Tuan.Jangan hukum kami!".

"K-kami mohon,Tuan.Lepaskan kami!".

Fabian dan Felan silih berganti mengiba kepada Joseph.Firasat mereka mengatakan sesuatu yang buruk akan terjadi.Keduanya telah mengenal betul,bagaimana sifat pria yang berada di hadapannya sekarang.

Kalimat "hukum seberat - beratnya" merupakan bentuk lain dari kata "hukuman mati"!".

Joseph tak menghiraukan rengek'an kedua pria itu.Dia mengibaskan kedua tangannya,menyuruh anak buahnya agar menyeret Fabian dan Felan keluar dari tempat itu.Raungan menyayat hati terdengar jelas,saat mereka di seret paksa seperti anjing liar.

Seiring menghilangnya Fabian dan Felan,tempat itu menjadi senyap.Joseph menarik nafas panjang lalu menghembuskan kasar,raut wajahnya gelap tanpa seberkas cahaya sedikit pun.

Dia tidak habis pikir,segala cara telah di tempuhnya,tapi semua gagal total.Bahkan,dia rela berpura - pura menaruh simpati dan empati terhadap musibah yang menimpa keluarga Joshua.Sesuatu hal yang tabu untuk di lakukan kepada pesaing bisnisnya!.

"Tn.Joseph,boleh aku bicara?".

"Katakan!",seru Joseph yang masih di liputi rasa amarah.

"Anda pernah bilang,kalau putra Joshua di titipkan oleh asisten rumah tangga beserta sopir pribadinya di sebuah panti asuhan.Kenapa kita tidak mencari informasi lewat mereka saja,Tn.Joseph?".

"Bukan itu yang aku khawatirkan saat ini,Kenny.Dia bukan lagi sebuah ancaman setelah tersingkir dari keluarga Andersen oleh Joshua sendiri.Justru yang aku takutkan adalah anak ke-2 dari Joshua".Balas Joseph kepada tangan kanannya,Kenny Bernardo.

"Anak kedua?",ujar Kenny tertegun.

"Setahuku,Joshua hanya memiliki satu orang anak saja,Tuan".

"Kau benar,anak ke-2 Joshua ini di ambil dari Departemen Kesejahteraan Anak di kota ini.Dan mereka sekeluarga merahasiakannya dari publik Leytonstone serta terhadap anak itu sendiri,Kenny".

Melihat ekspresi keraguan di wajah Kenny,Joseph menjelaskan tentang asal usul putra kedua Joshua.

"Kau ingat,bagaimana anak itu bisa berhasil mengajukan dana pinjaman kepada Northen Star?.Jika saja waktu itu dia gagal,mungkin saat ini kita bisa tertawa melihat kehancuran dan penderitaan mereka!",sesal Joseph.

Kenny dan beberapa orang di ruangan itu terdiam,seolah berpikir sejenak,lalu mengangguk,membenarkan ucapan Joseph mengenai sepak terjang putra angkat Joshua yang viral di jagat maya 3 tahun lalu.

Harus di akui,keberhasilan anak Joshua menyelamatkan Mestalla - Perusahaan milik keluarga Andersen yang nyaris gulung tikar,sungguh di luar ekspetasi Joseph.Tidak sembarangan,orang bisa masuk ke Northern Star,apalagi sampai mau menginvestasikan modal ke perusahaan yang levelnya jauh di bawah mereka,tanpa ikut bergabung untuk menjalin kerja sama.

Sebuah keajaiban yang luar biasa bagi Mestalla!

"Seandainya posisi kita berada seperti mereka saat itu,belum tentu kita bisa masuk ke Northen Star dengan mudah.Inilah alasan mengapa,anak angkat Joshua lebih berbahaya di bandingkan anak cacat itu karena dia lebih jenius dari yang kita pikirkan".

Joseph menunjuk pelipisnya dengan jari telunjuknya,semacam kode kalau semua yang di utarakannya bukanlah sebuah isapan jempol belaka.

"Kenapa kita tidak membongkar identitas anak angkat itu saja,Tn.Joseph?",sahut Kenny.

"Ku pikir,ini ide yang bagus.Setidaknya,gertakan itu membuat Joshua sedikit keder,Tn.Joseph",tambahnya.

"Butuh bukti yang akurat,Kenny".

"Joshua tak akan berdiam diri saja,jika kita mengusiknya.Dia telah mempersiapkan begitu matang segalanya dari kemungkinan yang terburuk,seandainya anak angkat itu mengetahui tentang siapa dia sebenarnya",jelas Joseph kepada Kenny.

Mendengar penjelasan itu,Kenny tertunduk lesu tanpa gairah

Sebegitu ketatnya keluarga Andersen menjaga rahasia itu,pikirnya.

"Lalu,apa rencana kita selanjutnya,Tn.Joseph?".

"Terpaksa,kita harus menggunakan cara yang baru saja kau katakan,memberi tahu jati diri anak itu sebenarnya".

"Itu pun rasio keberhasilannya sangat kecil mengingat sampai saat ini,anak itu tak di ketahui keberadaannya",ungkap Joseph pesimis.

Joseph tahu,bagaimana Joshua bersama saudara - saudaranya yang sangat pintar dalam mengarang cerita indah untuk menutupi rahasia besar tentang anak angkatnya selama ini.

Dan hanya tes DNA-lah yang bisa membuktikan semua itu secara gamblang.

***

Langit biru perlahan berubah menjadi gradasi warna jingga keemasan,dengan semburat kemerahan di setiap sisi - sisinya.Menandakan matahari akan segera tenggelam,menghilang di bawah garis cakrawala di sebelah barat.

Di dalam ruang kantor Mestalla,tampak seorang pria berjambang tipis sedang berkemas,membereskan beberapa dokumen ke dalam tasnya.Pria itu sengaja menunda kepulangannya,karena ada pekerjaan yang harus di selesaikannya saat itu juga.

"Selalu saja dia pulang lebih awal.Menyebalkan!".

Geram pria itu saat melirik kursi kosong di sebelah ruangannya.

Pria yang tidak lain adalah Joshua itu,bangkit dari kursi kebesarannya.Lalu,berjalan ke luar menuju lift khusus untuk menuju ke basement,tempat parkir mobil berada.

Sepanjang menyusuri koridor dan di dalam lift,semua tampak sepi karena jam kerja sudah melewati dari batas normal.Hanya ada beberapa petugas keamanan yang masih berjaga,mengawasi gedung megah berlantai 40 itu.

Sesampainya di basement,Joshua segera masuk ke dalam mobil,menyalakan mesinnya,dan bergegas meninggalkan tempat di mana dia mengembangkan usahanya,mengumpulkan pundi - pundi uang untuk kelangsungan hidupnya.

"Satu minggu lebih,seharusnya hari ini Andrea sudah bisa mencari pengganti Pedro",gumam Joshua dengan nada pelan.

Semenjak,pengunduran diri Pedro yang mendadak sebagai sopir pribadi di keluarga Andersen.Joshua terpaksa harus menyetir mobil sendiri menuju ke Mestalla.Aktifitas yang jarang dia lakukan selama satu dekade terakhir ini.

Dalam waktu tempuh sekitar 30 - 45 menit,di bumbui kemacetan yang lumayan membosankan,akhirnya Joshua sampai di Fottesmore Gardens Residence.

"Baru pulang,kak Josh",ucap Andrea.

Kala melihat sang kakak meletakkan tas kerjanya di meja ruang keluarga dengan raut wajah letih.Sekujur tubuhnya terasa pegal dan lengket karena keringat yang terus keluar dari pori - pori kulitnya sepanjang hari.

"Fyuhh,hari ini cukup melelahkan,Andrea"

"Dan,si brengsek itu dengan seenak jidatnya menyerahkan bagian pekerjaannya kepadaku yang seharusnya bukan menjadi tanggung jawabku!".

Keluh Joshua,mengkritik kinerja asal - asalan adiknya,Jose.

Pria itu melepas jasnya dan melonggarkan dasi yang mengikat lehernya.Lalu,mengambil tisu basah untuk menyeka wajahnya yang kusam.

Andrea tak menjawab aduan Joshua.Dia memilih diam,karena jika di ladeni malah membuat perdebatan semakin panjang tak berujung.Memang,kejadian 15 tahun yang lalu masih menjadi prahara antara Joshua dan Jose,membuat hubungan mereka kurang harmonis.Itulah,kenapa Jose memutuskan untuk menjalani hidup terpisah bersama putri tercintanya.

"Bagaimana dengan hasil perekrutan sopir baru pengganti Pedro,Andrea?".

Spontan,Andrea langsung terkejut.Hampir saja dia lupa untuk memberitahu kakaknya tentang Jovian.Untungnya,Joshua menanyakannya.

Mungkin,dia sudah jengah menyetir mobil sendiri.

Dasar pemalas,rasain tuh!.

"Lancar,kak Josh.Dan,besok sepertinya dia sudah bisa bekerja untuk mengantarkanmu ke kantor.Namanya,Jovian".

"Masih muda dan berpengalaman,ku rasa kak Josh akan menyukainya",imbuhnya.Raut wajah Andrea tampak berseri - seri,sesuatu hal yang jarang terlihat setelah Pedro memutuskan resign dari pekerjaannya.

Tepat hari ini,sudah 10 hari pria paruh baya itu meninggalkan kediaman keluarga Andersen.Alasan dia resign,karena Pedro menderita penyakit Glaukoma.Sejenis gangguan indera penglihatan yang di tandai oleh peningkatan tekanan dalam mata yang merusak saraf optik dan dapat menyebabkan kehilangan penglihatan secara bertahap.

Kabar yang sangat mencengangkan bagi keluarga Andersen!.

Sebab,selama bekerja di keluarga Andersen,Pedro selalu bersemangat dan tak pernah mengeluh perihal kesehatannya.Saat itu,Andrea merasa sangat menyesal karena sikap Pedro yang tidak terbuka soal itu sejak dini.

"Yakin,dia bisa di andalkan dan benar - benar sudah teruji?".

Joshua memiringkan kepalanya dengan tatapan tajam,mengamati adik kesayangannya itu.

"Apakah selama ini aku mengecewakan,kak Josh?",sungut Andrea.Dia merasa pertanyaan yang di lontarkan sang kakak,sengaja menguji kapabilitasnya.

Tak bisa di pungkiri,tingkat kepandaian Andrea dalam menyelesaikan tugas tertentu selalu membawa perubahan yang sangat besar.Berkat dia,Mestalla memiliki sejumlah staff bertalenta tinggi yang mampu membawa perusahaan itu kembali ke jalurnya,usai di nyatakan pailit 3 tahun lalu.

"Mana mungkin aku meragukanmu,Andrea?".

Sebias senyuman natural terpahat dari bibir Joshua,meskipun sudah tak muda lagi,namun senyuman itu begitu memabukkan seperti minuman beralkohol tinggi.

"Aku ke atas dulu,mau bersih - bersih".

"Iya,kak Josh.Jangan lupa,setelah itu kita makan malam bersama",kata Andrea mengingatkan.

Joshua mengangguk,lalu beranjak dari duduknya sembari meraih jas dan tasnya.Derap langkahnya begitu mantap menapaki anak tangga beralaskan marmer yang menjadi pijakannya.

***

Terpopuler

Comments

Farah Syaikha

Farah Syaikha

Kami penggemar setia mu thor, mohon update secepatnya agar tidak menunggu lama-lama 😭

2023-11-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!