Bab 2

Setelah keluar dari kompleks perumahan elite yang di huni oleh keluarga Andersen,tepatnya di Fottesmore Gardens Residence.

Di sebuah persimpangan.Jovian nyaris tertabrak oleh sebuah mobil mewah yang melaju dengan kecepatan tinggi.

"Kau ingin cari mati,brengsek!".Teriak pria di dalam mobil,terlihat marah kepada Jovian.

Pria itu turun dari mobilnya dan menghampiri Jovian yang masih diam mematung.

"Huft,ternyata cuma seorang pengemis jalanan di kota ini!",cibir pria itu.

Di kala,sepasang matanya,memandang pakaian sederhana yang di kenakan oleh Jovian.Sepotong kemeja putih lengan panjang di padu blue jeans yang membungkus kaki jenjangnya.Sama sekali,tak merepresentasikan barang branded berharga fantastis.

"Kau beruntung porsche-ku tak mengalami lecet atau penyok.Jika sampai itu terjadi,aku yakin manusia sepertimu tak akan sanggup mengganti semua kerusakkannya",ucap pria itu sambil meniup - niup bumper mobil bagian depan.

"Kau tahu,berapa biaya perbaikan cat mobil yang terkelupas seperti mobilku ini,10 juta!".

Pria itu tersenyum sinis,menyombongkan dirinya di hadapan Jovian.Tatapan merendahkan tercetak jelas di manik matanya.Lantas,pria itu meninggalkan Jovian dan naik ke mobilnya lagi.

"Minggir kau,sampah!".

Pria angkuh itu berseru,sambil menekan klaksonnya beberapa kali.Membuat Jovian terpaksa bergeser,menjauhi mobil itu beberapa langkah.Sebelum akhirnya,dia menggeber mobilnya,membelah jalanan yang tak begitu padat itu.

"Kau berurusan dengan orang yang salah,bocah sombong!.Aku pastikan,kau akan menyesalinya suatu hari nanti!".

Seringai tipis membekas dari sudut bibirnya,menambah keangkeran pemuda bernama Jovian itu.

***

Dalam perjalanan pulang,Jovian termenung dengan pikiran melanglang buana entah kemana.Pertemuannya bersama Andrea hari ini,menumbuhkan rasa kerinduannya akan figur wanita itu.

Ekspresinya tak menentu.Segudang kenangan menyeruak ke dalam benaknya,membuat benih - benih kekecewaan serta keputusasaan yang terpendam belasan tahun mulai bereinkarnasi lagi.Hatinya di penuhi nostalgia dan kesedihan.

Dia tak bisa bohong,jika masih menyimpan rasa cinta,perhatian,dan kasih sayang kepada orang - orang yang tulus seperti Andrea.

"Brengsek,ada apa denganmu,Jo?!".Umpat Jovian,berusaha meredam berbagai perasaan yang berkecamuk dalam hatinya.

Selama 15 tahun,dia meninggalkan keluarganya dan melupakan masa kecilnya yang kelam.Namun,faktanya dia kembali.Dia menepati janjinya dengan sumpah yang dia ikrarkan dulu.

Dia datang,bukan sebagai anak kecil yang bodoh dan lemah.Melainkan dengan identitas baru,Jovian Andaru Whitandra!.Sosok pemuda dingin,pemberani,dan terkesan bengis!.

Hidup di lingkungan keras dan perlakuan buruk di masa kecilnya,telah membentuk kepribadian Jovian menjadi insan tahan banting dan tak tergoyahkan!.

***

Flashback :

"Dasar anak bodoh,tak berguna lagi!".Hardik seorang pria dewasa kepada anak kecil di sampingnya.

Joshua Devitt Andersen,pria mapan yang sukses dan memiliki reputasi bagus dalam dunia bisnis di kota Leytonstone.Pembawaannya tegas berapi - api,bertemperamental tinggi,dan tak pandang bulu dalam memberikan hukuman kepada siapa saja yang telah melakukan kesalahan.

Dan anak kecil itu adalah putra kandung Joshua,Nathan Levy Andersen Jr.Anak semata wayang yang di gadang - gadang menjadi penerus kejayaan keluarga Andersen.

Kehidupan Joshua yang nyaris sempurna,ternyata tak bisa menutupi betapa hancur hatinya saat ini.Fakta,bahwa dia mempunyai anak cacat akibat sebuah kecelakaan maut yang juga menewaskan isteri tercintanya,Daniela Andersen.

Tak hanya itu,benturan keras yang mengenai otak kecil Nathan.Berdampak besar pada perkembangan tubuh Nathan yang tidak berjalan dengan semestinya.

Anak itu tumbuh menjadi anak bodoh,badannya kurus bak kekurangan gizi,dan indera penglihatannya sedikit kabur karena syaraf - syaraf yang terhubung dari otak kecilnya menuju kedua matanya mengalami gangguan yang cukup serius.

Sebagai,salah satu pengusaha muda berbakat,ini merupakan sebuah aib yang sangat memalukan.Sangat memalukan sekali!.

Tak heran,jika Joshua selalu melampiaskan rasa kecewa dan kesalnya kepada Nathan dengan cara menyiksanya.

"Ma-maafkan saya,Dad.Am-ampuni saya,Dad".Rengek Nathan,air mata mulai berlinang membasahi kedua pipinya.

Berulangkali,Joshua memukul kepala putranya tanpa rasa belas kasihan.Membuat Nathan hanya bisa pasrah,tak berdaya di hadapan sang ayah.

"Kau itu anak pembawa sial!.Tak pantas untuk di kasihani,paham!".Joshua mencengkram kasar rahang Nathan,tatapannya dingin menusuk ke hati.

Siapa pun pasti tak akan tega melihat perlakuan buruk Joshua kepada Nathan.Sebuas - buasnya harimau,ia tak akan memakan anaknya sendiri'.Sebuah peribahasa yang saat ini tak berlaku bagi Joshua.

"Hentikan dan lepaskan Nathan,Josh!.Tak sepantasnya kau memperlakukan darah dagingmu sendiri seperti ini.Bagaimana pun juga,ini semua sudah menjadi takdir keluargamu.Seharusnya,kau mengerti situasinya,Josh!".

Seru pria lainnya,tak mau kalah garangnya dengan sikap Joshua yang sudah di luar batas kemanusiaan.

Jose Betrand Rusell,adik kandung Joshua.Berbeda dengan sang kakak,karakter Jose cenderung tenang tapi serius.Soal body dan style,keduanya relatif berimbang dengan postur tubuh ideal sebagai pria idaman kaum hawa di kota Leytonstone.

"Apa yang bisa kau banggakan dari keponakanmu yang tolol seperti ini,Jos!.Apa matamu buta,dia jalan saja pincang?!".Teriak Joshua begitu lantang.

Jari telunjuknya mengarah tepat ke wajah Nathan dengan tatapan jijik.Terus terang,penghinaan Joshua benar - benar membuat dada Nathan bagai di tusuk ribuan anak panah.

Terluka tapi tak berdarah.Rasanya sesak,sakit dan perih!.

"Sudah cukup,kak Josh!.Aku mohon,hentikan semua ini!.Kasihan Nathan,kak Josh!".

"Jangan pernah kau bela anak ini,Andrea!.Dia sudah terlalu hidup manja dan menyusahkan keluarga ini 3 tahun terakhir.Saatnya,dia berpikir untuk sadar diri!",sentak Joshua kepada Andrea.

Cengkraman Joshua semakin kuat,menekan rahang Nathan tanpa celah,membuat anak malang itu meringis kesakitan.

"S-sa-sakit,Dad.N-nathan mohon,lepaskan...!",pinta anak itu,memelas kepada ayahnya.Namun,Joshua tak menggubris permohonan putranya.

Andrea tak kuasa melihat penderitaan yang di alami Nathan.Dia berniat untuk membantu keponakannya,tapi hal mengejutkan terjadi.

Perlakuan pria kejam itu malah semakin tak terkendali.

"Enyahlah,bedebah!".

Brakkk!.

"Arghhh...",pekik Nathan.

Entah setan seperti apa yang sedang merasuki jiwa Joshua saat ini.Tanpa tedeng aling - aling,dia mendorong kasar tubuh Nathan hingga terjerembab ke lantai.

Kacamata yang bertengger di kedua matanya terlepas dan jatuh tepat di bawah kaki Joshua.Nathan sempat mencarinya,meraba - raba sekitar tempat itu dengan kedua tangannya.Sayang seribu sayang,secara sadis Joshua menginjak benda itu sampai patah tanpa memperdulikan perasaan putranya.

Klik!.

Terdengar suara yang di timbulkan oleh aksi Joshua.Nathan menghentikan gerakannya,samar - samar dia melihat benda kesayangan yang menemaninya hampir 3 tahun hancur begitu saja tanpa bisa terselamatkan.Hati Nathan bergejolak,meskipun masih kecil dia juga memiliki naluri yang kuat.Seisi aula terkejut,hampir tak percaya!.

"Ya Tuhan,ayah macam apa yang begitu kejam terhadap anaknya sendiri!".

"Ini benar - benar sudah kelewatan,ayah seperti ini seharusnya sudah mendekam di penjara karena telah melakukan kekerasan fisik dan mental kepada buah hatinya sendiri!.Ironis sekali,tak ada seorang pun yang berani menentangnya!".

"Sebuah pertunjukkan yang bagus!.Aku suka melihat pertumpahan darah antara seorang ayah dan anak ini.Mereka justru mempermalukan keluarganya sendiri di hadapan orang banyak!".

"Kedua matanya sudah di butakan oleh reputasi dan kepopularitasan hingga dia tidak sadar telah menyakiti hati anak tak berdosa.Sungguh,manusia biadab!".

"Sangat menghibur dan menarik,ternyata usahaku tak sia - sia membuat keluarga ini hancur berantakan".

Berbagai sumpah serapah,menghiasi pikiran orang - orang yang berada di aula itu.Tentu saja,mereka hanya menyimpan dalam hati,tak berani mengungkapkannya.Mereka tahu,seberapa menyeramkanya sang majikan saat sedang murka.

Tak terkecuali,Andrea dan Jose!.

Adik kedua Joshua itu segera menghambur ke arah Nathan,bersimpuh,lalu memeluk tubuh kerempeng yang menyisakan tulang terbungkus oleh kulit.Tak terasa,buliran - buliran bening bagai kristal menetes dari kelopak mata indah Andrea.

"Nathan,kau tidak apa - apa'kan?",tanya Andrea panik.

Kodratnya sebagai perempuan,Andrea juga mempunyai naluri keibuan yang sangat kuat.

Dia telah menganggap Nathan seperti anaknya sendiri.Bersama Fransisca,Andrea-lah yang merawat Nathan semenjak kepergian ibundanya 3 tahun lalu dari dunia fana ini untuk selamanya.

Sementara,Jose menghampiri kakaknya dengan wajah memerah karena tersulut emosi.Tubuhnya gemetar dengan tatapan nyalang.

"Apa - apa'an kau ini,Josh!.Kelakuanmu tak ubahnya seperti seekor anjing!.Di mana hati nuranimu sebagai ayah?!.Hahh!".

Duakhhh!.

Joshua memberikan satu bogem mentah lumayan keras ke rahang adiknya,membuat sudut bibirnya pecah dan mengeluarkan darah.

"Itu akibatnya,jika berani membantahku,Jos!".

Sontak,seluruh penghuni aula itu dari kerabat keluarga dan pekerja kembali terkejut.Mereka tak menyangka,tragedi malam ini,membuat suasana semakin horor.

"Kau sungguh manusia jahat yang pernah aku kenal,Josh!.Jose tersenyum sinis,sambil mengusap darah yang mengalir dari bibirnya.

Suasana sunyi,mirip seperti kuburan.Hanya terdengar suara isak tangis Nathan yang perlahan reda.Masing - masing terdiam,seolah merenungi apa yang telah terjadi.Namun di balik kerumunan itu,ada sesosok manusia yang tersenyum penuh kemenangan.

Hingga akhirnya...

"Fransisca,Pedro!.Singkirkan anak itu dari hadapanku dan bawa ke panti asuhan sejauh mungkin dari kota ini!.Aku sudah muak,melihat anak tak berguna seperti dia!".

Instruksi Joshua,suaranya menggelegar dahsyat bak petir di siang hari.

Bergetar hebat,membuat semua orang di keluarga Andersen ketakutan setengah mati.

"Kak Josh!",seru Andrea histeris.

"Josh,apa yang kau lakukan kepada Nathan?.Tak bisakah,kau tarik kembali kata - katamu?.Nathan masih membutuhkan support dan kasih sayang dari kita Josh!",protes Jose.

Mereka berdua menatap Joshua tanpa berkedip sedikit pun.Ekspresi kakak beradik itu memperlihatkan rasa kecewa dan penyesalan dengan keputusan Joshua.

Menitipkan Nathan di pantai asuhan?.Yang benar saja!.

"Jika ada yang membantahku,silahkan angkat kaki dari rumah ini!.Aku tak sudi,hidup bersama seorang pembangkang!",ancam Joshua arogan.Matanya melirik ke arah Jose dan Andrea.

Sebuah peringatan!.

Siapa yang berani membantah keinginan orang berkuasa nomer satu di keluarga Andersen ini?.Mereka semua takut,bahkan seorang Jose dan Andrea yang mempunyai ikatan darah pun,tak bisa berbuat banyak untuk menolong keponakannya sendiri.

***

Tak selang berapa lama,seorang laki - laki dan perempuan datang tergopoh - gopoh.Dari raut wajah mereka,terpancar rasa ketakutan sekaligus kesedihan atas nasib yang menimpa Nathan.

"Ma-maafkan saya,Ny.Andrea.Saya harus melaksanakan titah,Tn.Joshua",ucap Fransisca lirih.

Andrea tak bergerak,dia masih memeluk Nathan sambil menatap Joshua dengan mata berkaca - kaca,seakan meminta simpati.Berharap kakaknya berubah pikiran.Tapi,tak ada gurat di wajah Joshua yang melukiskan dirinya akan luluh.

Keputusannya sudah bulat,tak bisa di ganggu gugat lagi!.

"Jangan memancing kesabaranku dengan dramamu itu,Andrea!".Suara berat itu terdengar lagi,menggema ke penjuru aula.

"Josh,kita bisa bicarakan ini baik - baik.Tidak bagus,jika kau mengambil keputusan di saat kau terbawa emosi seperti ini",rayu Jose.

"Diam kau,Jos!".

"Aku beri waktu 1 menit,Andrea!.Jika tidak-".

"Oke...!".

Andrea terpaksa mengakhiri drama perpisahan bersama Nathan.Ekspresinya tampak begitu kesal.Wanita itu melepaskan pelukannya dari tubuh Nathan.Sekilas,dia memandangi Nathan penuh sendu,lalu mendaratkan sebuah kecupan di kening Nathan.

"Maafkan bibi,Nathan.Bibi tidak bisa berbuat apa - apa,tapi satu hal yang harus kamu tahu,sampai kapan pun bibi akan selalu menyayangimu".

Dada Andrea terasa sesak seperti ada yang menghimpitnya,setelah mengucapkan kalimat itu untuk terakhir kalinya kepada Nathan.

"Mari saya bantu berdiri,Tuan muda",tutur Fransisca seraya mengulurkan tangannya kepada anak majikannya itu.

"Iya,Tuan muda.Jangan sungkan kepada kami,Tuan muda",timpal Pedro menawarkan diri.

Akan tetapi,Nathan menepis uluran tangan kedua orang itu.Bocah berumur 10 tahun itu,berusaha bangkit dengan kemampuannya sendiri,meskipun harus tertatih - tatih mengingat kondisi kakinya yang tak sempurna.

Dia tak ingin menyerah!.

Nathan menyeka air matanya.Dia memandang satu persatu orang - orang yang berada di aula itu.Ada yang memasang wajah prihatin,biasa,dan sinis.Seolah mereka berbahagia di atas penderitaan orang lain.

Walaupun sembab,terlihat kilatan cahaya dari matanya yang sangat tajam dan berbahaya.

Seperti menyimpan sesuatu yang besar.

Melenyapkan!.

"Hari ini aku kalah di mata kalian!.Namun,saat aku dewasa nanti,aku akan kembali dan membuat kalian bersujud di depanku memohon ampun!.Akan ku perlihatkan,siapa aku sesungguhnya!".

Gumam Nathan,lalu berjalan meninggalkan rumah yang dia tempati sejak lahir.Sebuah rumah yang menjadi saksi bisu perjuangannya melawan siksaan dari ayah kandungnya sendiri.

Pedro dan Fransisca mengikuti langkah Nathan dari belakang penuh haru.

"Ingat,Josh!.Suatu saat nanti,kau pasti akan menyesali keputusanmu ini!.Camkan kata - kataku,Josh!".Jose memperingatkan sang kakak dengan mata melotot tajam,kemudian keluar dari aula itu menyusul Nathan.

***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!