16

Di ruangan yang gelap terdapat seorang gadis yang terikat di kursi. Gadis berambut kuning dengan bola mata senada dengan rambutnya belum juga bangun dari pingsannya. Perlahan gadis itu mengerjapkan matanya dan menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya.

" shh bagaimana aku bisa ada di sini?." gadis itu bertanya pada dirinya sendiri dan mulai mengingat apa yang terjadi. astaga bukankah tadi dia masih berada di toilet akademi? lalu kepalanya seperti di pukul oleh benda seperti kayu mungkin? dan dia tidak ingat apapun.

" apa aku di culik?." gadis itu berkata dengan panik. ketika merasakan tangan dan kakinya terikat rantai gadis itu semakin ketakutan dan berteriak histeris. " TOLONG SIAPAPUN TOLONG AKU ". gadis itu berusaha melepaskan rantai yang melilit tangan kecilnya. tapi apa boleh buat rantai itu terlalu besar dan terlalu kuat melilit tangannya.

Jika dia terus berusaha melepas rantai maka bukan rantai yang terlepas melainkan tangannya sendiri. Gadis itu menangis ketakutan. astaga tempat ini sangat menyeramkan. cahaya remang-remang, tempat yang kotor pengap dan bau anyir. bahkan ada beberapa tulang di bawah kakinya. Gadis itu semakin takut ketika melihat kepala yang sudah membusuk dengan banyak belatung mengerubunginya. bahkan gadis itu merasa mual saking jijiknya.

kriett

Suara pintu terbuka terdengar nyaring. Gadis itu melihat ada seorang dengan perawakan kekar dan tinggi sekitar 180cm dengan tudung di kepalanya. gadis itu berpikir pasti pria ini adalah ksatria bayangan milik ayahnya. " tolong bebaskan aku ksatria bayangan, aku berjanji setelah bebas aku akan menyuruh ayahku untuk menaikkan pangkatmu." gadis itu memasang wajah ketakutan setelah matanya tidak sengaja melihat kepala yang berada di bawah kakinya itu.

" aku akan membebaskan mu nona." pria itu tersenyum smirk lalu menghampiri gadis itu. gadis itu tersenyum senang akhirnya dia akan terbebas dari tempat menyeramkan ini. pria itu kini telah sampai di depan gadis berambut kuning. dan berjongkok di depannya.

plak

plak

Dua kali tamparan pria itu layangkan dengan keras di pipi gadis berambut kuning. gadis itu menoleh kesamping kiri dan kanan ketika pria bertudung ini menamparnya bolak balik. " MENGAPA KAU MENAMPARKU BODOH! APA KAU INGIN KEHILANGAN PEKERJAANMU HAH!."

gadis itu berteriak di depan wajah pria bertudung ini.

Pria bertudung itu mencengkeram dagu gadis di depannya dengan keras sambil mengeluarkan aura membunuh. "berani sekali kau berteriak di depanku hm?." pria itu bicara dengan intonasi rendah penuh akan ancaman. bahkan gadis itu tubuhnya sudah bergetar hebat dengan keringat yang membanjiri pelipisnya.

Sungguh gadis ini sangat takut bahkan hanya dengan mendengar suara mengerikan dari pria ini. Bahkan suaranya seperti melodi kematian yang siap kapanpun menjemputnya. gadis ini baru terpikirkan, jika pria di depannya ini adalah ksatria bayangan pasti sudah ada ayahnya yang datang untuk memeluknya dan membawanya pergi dari tempat ini. tapi jika pria ini sendiri berarti pria ini yang telah menculik dirinya kan?.

Astaga mengapa gadis ini bodoh sekali berteriak di depan si penculik. dia diam saja pasti sudah di bunuh apalagi tadi dia dengan beraninya berteriak kearah si penculik. " dewa tolong aku." batin gadis itu berdoa berharap akan ada keajaiban dari dewa yang dapat membebaskan dirinya dari tempat terkutuk ini.

Pria itu tertawa menyeramkan melihat gadis ini yang terlihat ketakutan. " haha bahkan dewa tidak akan mendengar permintaan dari gadis sialan sepertimu." Ucap pria itu sambil mengelus pipi gadis ini. setelahnya pria itu kembali menamparnya bertubi-tubi.

plak

plak

plak

plak

Bugh

Banyak tamparan yang di layangkan pria ini dan yang terakhir dia menendang perutnya sehingga dia jatuh tersungkur dengan kursi yang didudukinya. Gadis itu langsung pingsan dengan tangan yang tercetak jelas di pipinya. " Huh dasar lemah baru segitu saja kau sudah pingsan." pria itu keluar meninggalkan gadis itu sendirian di dalam ruang bawah tanah.

****

Alicia saat ini sedang berada di perpustakaan karena dia ingin melihat apakah ada novel di akademi ini atau tidak. Alicia pergi sendiri tanpa Valerie karena hari ini Valerie entah menghilang kemana Alicia tidak tau dan juga Valerie tidak memberitahunya kemana dia akan pergi.

Ingin mengajak Viola tapi anak itu juga menghilang mungkin sedang bersama Valerie? entahlah Alicia tidak ingin ikut campur hal yang bukan urusannya. " ishh mengapa buku ini tinggi sekali." Gerutu Alicia sambil berjinjit ingin mengambil buku dengan sampul warna hitam yang menarik perhatiannya.

Alicia terus saja berjinjit bahkan sesekali melompat berharap dia dapat mengambil buku itu namun hasilnya nihil tubuh Alicia terlalu pendek. " huaaa buku tidak bisakah kau turun sendiri hm?." Alicia bertanya sambil menunjuk rak tempat buku itu berada. Alicia tidak ingin menyerah dia mencoba melompat sekali lagi.

Ketika dia sudah hampir mengambil buku itu tiba-tiba kakinya kepeleset dan akan terjatuh. dia tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya sendiri. Ketika hampir terjatuh ada tangan kekar yang memegang pinggangnya dengan lembut. Alicia yang tidak merasakan sakit pun membuka matanya perlahan. Betapa terkejutnya dia melihat seorang pria tampan dengan rambut berwarna hitam pekat dan bola mata berwarna caramel.

"astaga pria ini sangat tampan." pekik Alicia dalam hati sambil memandang ciptaan tuhan di depannya ini. kulit putih pucat dengan mata yang tajam hidung mancung rahang yang tegas dan bibir berbentuk love yang terlihat menggoda iman. " eh eh mengapa pria ini tampak tidak asing? rambut berwarna hitam dan bola mata berwarna caramel." batin Alicia sambil terus memandang pria ini.

Alicia membulatkan matanya ketika mengingat siapa pria di depannya ini. satu satunya pria yang memiliki ciri-ciri yang sama dengan pria ini adalah PEMERAN UTAMA PRIA astaga mengapa Alicia bisa melupakan hal sepenting ini. Alicia segera berdiri dan menjaga jarak dengan pria di depannya ini. " terimakasih tuan sudah menolong saya." Alicia berkata dengan senyuman canggung di wajahnya.

Pria di depannya ini tersenyum manis kearah Alicia. " sama-sama nona lain kali berhati-hatilah."

ucap pria itu yang masih saja berdiri di depan Alicia.

Perkenalkan pria di depannya ini atau pemeran utama dalam novel Adalah Argavier Antaleo Laflock anak dari Duke Laflock wilayah barat sama seperti Alicia. tapi bedanya Duke Lawrenz hebat dalam hal perdagangan tapi jangan remehkan kekuatan keluarga Lawrenz, mereka bahkan bisa menghancurkan satu benua dengan menjentikkan jarinya. karena kekuatan perdagangan yang sangat besar dan sudah tersebar di berbagai benua.

Sedangkan Duke Laflock mereka kuat di bidang militer. bahkan di dalam novel nanti di masa depan Argavier akan menjadi manusia tirani dan hanya bersikap lembut pada pemeran utama wanita yakni Nayella. Pertemuan mereka sangat Klise dimana pada saat itu Argavier sedang di serang lalu terluka parah dan datanglah pemeran utama wanita sebagai heroin dan pada saat itu Argavier jatuh cinta pada pandangan pertama pada Nayella.

Cerita tidak akan lengkap tanpa antagonis dan disini antagonisnya adalah Kelysha Aurelia Athelianus adik kandung dari Drystan yang berarti Kelysha adalah seorang Princess satu satunya di kerajaan Athelianus. Kelysha mulai mencintai Argavier karena pada saat pesta kerajaan Kelysha terpesona pada Argavier karena dia sangat tampan dan berwibawa.

Mulai saat itu Kelysha melakukan berbagai cara untuk mendekati Argavier mulai dari mengunjunginya setiap hari dan membawakan manisan. padahal Kelysha sering di perlakukan dengan kasar oleh Argavier tapi dia tetap saja mengejarnya seolah hanya Argavier pria satu satunya di muka bumi ini. Sehingga pada saat Kelysha tau Argavier tertarik bahkan mencintai anak dari seorang Baron rendahan Kelysha mulai mengganggu Nayella di akademi.

Nayella hanya bisa menangis dan berlindung di balik Argavier. sedangkan Argavier yang mengetahui gadis pujaannya di ganggu oleh Kelysha mulai murka dan sering memukulnya.

Drystan bahkan tidak membela adiknya karena dia merasa adiknya sudah keterlaluan dan dia harus mendapatkan hukuman.

Sedangkan raja dan ratu tidak mengetahui bahwa putri satu-satunya di perlakukan dengan buruk selama berada di akademi. Puncaknya ketika mereka lulus dari akademi dan Kelysha menjebak Argavier dengan obat perangsang. Argavier yang bisa menahan dirinya karena hanya minum sedikit jadi dia tersadar dan segera menyeret Kelysha di depan raja dan mengadukan tingkah gila putrinya.

Raja yang murka dan sangat merasa malu lansung menghukum putrinya dengan hukum pancung yang berada di aula kerajaan, sehingga banyak rakyat yang menyoraki dan mencaci maki Kelysha karena sudah bertindak sangat berani pada keluarga Laflock yang terkenal berjasa bagi kekaisaran Athelianus.

Sang ratu hanya bisa menangis di pelukan selir agung yang merupakan sahabatnya sendiri. Lucia sang selir hanya bisa menenangkan sahabatnya sekaligus madunya ini dengan mengusap punggungnya. ending dari cerita ini adalah Kelysha meninggal dengan cinta yang bertepuk sebelah tangan. sedangkan Argavier dan Nayella hidup bahagia selamanya begitu pula dengan pemeran yang lainya.

Satu hal yang saya lupa yakni Alicia akan menikah dengan Drystan dan akan menjadi ratu di masa depan. sebenarnya Alicia mencintai Argavier tapi karena rasa malunya dia memendam perasaannya sendiri dan berusaha untuk mulai mencintai Drystan dan hidup mereka bahagia dengan dua anak kembar berbeda jenis.

Tamat.

Alicia segera tersadar dari lamunannya saat Argavier melambaikan tangan kearahnya. "maaf aku tidak mendengar apa yang kau katakan tadi tuan." Alicia menunduk meminta maaf sungguh Alicia hanya memikirkan alur novel yang pernah di bacanya dan dia tidak bermaksud untuk mengabaikan pria ini.

" perkenalkan namaku Argavier Antaleo Laflock anak pertama dari Duke Laflock." Argavier mengenalkan dirinya dengan penuh wibawa dan anggun seperti para bangsawan pada umumnya.

Alicia tersenyum manis dan memperkenalkan dirinya. " aku Alicia Estella Lawrenz putri dari Duke Lawrenz senang bertemu denganmu tuan Argavier." Alicia memberi salam ala bangsawan. hoho untung saja si Gilsha dulu belajar dengan baik sehingga sekarang dia bisa tanpa harus belajar ulang mengenai tata Krama para bangsawan.

Argavier yang melihat senyuman Alicia di buat berdebar. "astaga gadis ini sangat cantik." batin Argavier penuh puja sambil menatap Alicia. sungguh dia baru pertama kali melihat gadis secantik ini. eh tunggu-tunggu mengapa wajahnya tidak asing? dia seperti pernah melihatnya tapi dimana? entahlah Argavier akan mengingatnya nanti.

Argavier berjalan ke depan Alicia sehingga jaraknya dengan Alicia sangat dekat. Alicia terus memundurkan langkahnya sampai punggungnya sudah menempel dengan rak buku yang berada di belakangnya. Argavier semakin mendekat sehingga tidak ada jarak antara mereka bahkan Alicia dapat menghirup aroma wangi dari tubuh pria di depannya ini. "a-apa yang k-kau lakukan?."

tanya Alicia terbata-bata. sungguh baru pertama kalinya dia sedekat ini dengan pria selain keluarganya sendiri.

Untung saja Alicia pendek sehingga hanya wajahnya yang menempel di dada bidang pria ini. Alicia sangat yakin jika ada orang yang melihat mereka seperti ini pasti banyak yang mengira mereka melakukan hal mesum di perpustakaan.

sedangkan Argavier dia dengan santai mengambilkan buku yang Alicia inginkan tadi.

" ini buku yang anda inginkan nona." Perkataan Argavier sontak mengalihkan lamunan Alicia yang sedang menegang kaku dengan kedua tangan yang di angkat seolah dia enggan menyentuh Argavier yang berada sangat dekat dengannya tadi. Argavier terkekeh melihat gadis ini yang sedang menegang kaku. " haha anda tenang saja nona saya hanya mengambilkan buku ini dan saya tidak berniat menyakiti anda." Argavier tersenyum lembut kearah Alicia yang mulai terlihat relaks.

" ha-ha t-terimakasih tuan." Alicia berkata dengan terbata-bata lantaran masih syok dan juga dia malu karena tadi sempat berpikiran buruk tentang pria ini. " sama-sama Alicia, ah apa boleh aku hanya memanggil namamu supaya kita bertambah akrab?." Argavier bertanya sambil memperhatikan raut wajah Alicia yang terlihat melotot terkejut.

Bagaimana tidak terkejut hah Argavier ini jika bertemu dengan orang lain selain si Nayella dan ibunya dia akan bersikap dingin dan bodo amat. dan entah kenapa sekarang dia banyak bicara dan tersenyum manis seperti itu. bahkan Alicia sampai merinding melihat senyuman manis pria ini astaga dia memang tampan tapi jika tersenyum manis seperti ini Alicia jadi merasa takut. iya takut di telan hidup-hidup.

" eh tentu saja t-tuan ah maksudku Argavier." Alicia berusaha menetralkan suaranya agar tidak terdengar gugup bahkan dia juga menerima ajakan Argavier untuk memanggil nama lansung tanpa embel-embel 'tuan'. bagi Alicia jika menolak ajakan pria gila di depannya ini dia akan lansung kehilangan kepalanya. hoho Alicia masih mau hidup dan membahagiakan orangtuanya.

Argavier menepuk kepala Alicia dan berlalu begitu saja. sedangkan Alicia semakin di buat terkejut apa apaan itu tadi? mengapa pria kaku seperti dirinya menepuk kepala seorang gadis yang bahkan baru saja dia temui. Alicia menggelengkan kepalanya berusaha berpikiran positif. " ah lebih baik aku pergi dari tempat menyeramkan ini." Alicia segera pergi dengan langkah tergesa-gesa takut pria kaku itu kembali datang dan mengajaknya bicara.

Sedangkan pria yang sedari tadi memperhatikan Alicia di buat geram lantaran gadisnya di sentuh oleh lalat menjijikkan seperti pria itu. " sialan berani sekai kau menyentuh milikku dan akan ku pastikan Alicia tidak akan dekat dengan pria manapun selain diriku karena aku adalah kakaknya dan dia akan selalu menuruti permintaanku." pria itu tersenyum smirk sambil memandang punggung Alicia yang mulai menjauh dengan mata berkilat penuh obsesi.

****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!