9

Alicia dan Duke kini sedang mengantarkan Abigail menuju kamar yang akan di tempatinya selama berada di mansion ini. Duke setuju menerima Abigail bukan tanpa alasan, melainkan di masa depan Duke akan menjadikan abigail sebagai ksatria yang mengabdikan dirinya kepada Alicia, bahkan Abigail harus mempertaruhkan nyawanya demi Alicia.

" Abigail aku harap kau menyukai kamar ini, dan kuharap kau juga senang berada di rumah ini ". Alicia berkata sambil memberikan senyuman manisnya.

Abigail sungguh merasa terharu dia bahkan belum percaya karena bertemu orang sebaik Alicia di dunia yang kejam ini. ibunya saja meninggalkannya ketika dia berumur enam tahun dan ibunya tidak pernah lagi menampakkan dirinya sejak saat itu.

sejak saat itu Abigail hidup sendiri dengan bekerja membantu para pedagang kecil upahnya hanya satu perak. sungguh malang sekali nasibmu Abigail.

" aku sangat senang lady, aku sungguh sangat berterimakasih karena lady mau menolong saya dan memberikan saya tempat tinggal ". Abigail menjawab pernyataan Alicia dengan mata berkaca-kaca.

Alicia tersenyum sambil menggenggam kedua tangan Abigail dan sesekali mengusapnya agar memberikan ketenangan padanya. " aku sangat senang dapat membantumu Abigail ". Alicia memeluk Abigail, karena bagi Alicia Abigail membutuhkan pelukan dan kasih sayang, sedari kecil dia sudah menderita dan sekarang Alicia akan membuat dirinya bahagia.

" sayang kita sudah sampai ". Duke menengahi suasana haru itu dengan memberitahukan bahwa mereka telah sampai di depan kamar baru milik Abigail.

mereka melepaskan pelukan itu dan sama sama memasuki kamar yang terlihat sederhana tapi di mata Abigail itu begitu mewah, karena dia hanya tinggal di tempat kumuh yang penuh dengan kotoran.

Alicia yang melihat Abigail melongo melihat kamarnya, segera menepuk pelan pundaknya untuk menyadarkan anak itu dari rasa kagumnya.

" Abigail apa kau menyukai kamar ini? ". Alicia bertanya sambil menuntun Abigail menelusuri isi kamar itu.

kamar yang sederhana dengan kasur empuk yang muat untuk tiga orang dewasa, lemari sedang yang berada disisi tempat tidur, toilet sebelah kanan kamar, sofa panjang untuk bersantai dan beberapa lukisan antik yang menghiasi dinding.

Abigail sungguh di buat terpesona dengan kamar barunya ini. " terimakasih lady, terimakasih Duke aku sungguh merasa sangat senang ". Abigail bahkan bersujud di lantai saking merasa senangnya.

Alicia yang melihat tindakan tak terduga dari Abigail segera membantunya untuk bangun dari lantai yang dingin itu. " Abigail jangan bersikap seperti ini mengerti?! ". Alicia berkata dengan tegas sambil menatap mata Abigail dalam, tersirat akan makna larangan.

Abigail mengangguk lucu yang membuat Alicia merasa bahwa anak di depannya ini seperti anak kucing yang takut di marahi majikannya. " good boy ". Alicia tanpa sadar menggunakan bahasa Inggris yang hanya di mengerti oleh dirinya sendiri.

Duke yang mendengar kata 'good boy' dari mulut Alicia merasa heran, apa yang di ucapkan anaknya ini? mengapa kata itu tidak pernah dia dengan disini? darimana anaknya belajar bahasa seperti itu? begitu banyak pertanyaan yang ingin di tanyakan kepada anaknya, tapi dia urungkan karena takut anaknya akan marah, biarlah Alicia yang menceritakannya sendiri tanpa paksaan darinya.

" baiklah Abigail kamar mandinya ada disini ". Alicia menunjuk bilik yang terdapat kamar mandi di dalamnya sambil menyuruh Abigail untuk mandi.

Alicia berjalan dengan Abigail di belakangnya yang mengikuti dirinya seperti anak bebek yang takut di tunggal induknya. " ini namanya sabun, kau gunakan ini dengan menggosok kepada badanmu ". Alicia menunjuk sabun yang berada di kamar mandi ini.

Abigail mengangguk mengerti. " dan ini namanya shampoo, khusus untuk keramas ". Alicia menunjuk shampoo yang berada di samping sabun mandi. " dan kayu ini sebagai alat menggosok gigi ". Alicia menunjuk kayu siwak, karena zaman ini tidak ada sikat gigi dan odol.

Abigail kembali mengangguk tanda mengerti penjelasan dari Alicia. " nanti setelah selesai mandi datanglah ke ruang makan, aku akan menunggumu disana, nanti juga akan ada pelayanan yang akan menunjukkan tempat makan ". Alicia berkata sebelum pergi meninggalkan Abigail di kamar itu sendirian.

" lady Alicia bagiku kau adalah Dewi penyelamat hidupku, terimakasih sudah mau memberikanku tempat tinggal, aku akan membalas jasamu suatu saat nanti ". batin Abigail sambil menatap punggung Alicia yang mulai menjauh.

****

" ku dengar Alicia membantu seorang anak kecil, dan dia membawa anak itu tinggal di rumah kita". Steven berkata sambil melihat respon dari kembarannya itu.

Albert hanya menatapnya sebentar lalu kembali mengalihkan perhatiannya kepada hewan yang baru saja berhasil dia buru. " biarkan saja selama anak itu tidak merebut Alicia dari kita ". setelah lama terdiam Albert menjawab perkataan kembarannya.

Steven mengangguk membenarkan, selama anak itu tidak merebut perhatian adik kecilnya mereka akan bersikap biasa saja, tapi jika anak itu merebut adik kecilnya maka mereka sendiri yang akan menendang anak itu menjauh dari pandangan Alicia.

" bagaimana mungkin aku cemburu kepada adiku sendiri, aku benci mengakuinya tapi aku mencintai Alicia, bukan sebagai kakak tapi sebagai seorang pria ". batin salah satu dari mereka dengan tatapan lurus kedepan penuh akan kekosongan.

****

" selamat malam Duke Duchess dan lady Alicia, semoga dewa memberkatimu ". Abigail memberikan salam penghormatan yang telah di ajarkan seorang pelayan kepadanya tadi sebelum dia datang menghampiri mereka.

kata pelayanan itu, mereka wajib memberikan salam kepada seorang bangsawan apalagi keluarga Lawrenz adalah keluarga tertinggi setelah kaisar.

di dunia ini sistem kasta masih kental, yang berkuasa akan di hormati dan yang rendah akan di caci. memang sih di dunianya yang dulu juga seperti ini, tapi tidak separah ini sampai harus menjadikan yang miskin sebagai budak.

mereka yang melihat Abigail dengan baju mewah serta badan yang sudah bersih tersenyum tulus. asataga tadi anak ini sangat kotor walaupun begitu dia masih terlihat tampan. apalagi sekarang dia semakin tampan dengan penampilannya yang bersih dan mewah.

Alicia bahkan membuka mulutnya lebar saking terkejutnya melihat anak itu semakin tampan. hoho Alicia tetaplah jiwa modern yang suka melihat pria tampan. memangnya siapa sih yang tidak suka melihat pria tampan? Alicia sangat yakin semua wanita di dunia ini menyukai pria tampan.

" duduklah ". titah sang Duke menyuruhnya untuk segera duduk. Abigail tidak tau harus duduk dimana karena kata pelayan tadi mereka tidak pantas duduk di meja yang sama dengan seorang bangsawan tinggi.

" duduklah di sampingku ". Alicia menepuk tempat duduk di sampingnya setelah tersadar dari rasa terpesonanya kepada Abigail.

Abigail yang melihat itu segera duduk di samping Alicia. para pelayan yang melihat semuanya telah duduk rapi, segera menyiapkan berbagai makanan lezat di meja itu.

" aku tidak pernah menyangka bisa memakan makanan lezat serta mewah ini, bahkan aku tidak pernah bermimpi dapat merasakannya ". batin Abigail seraya memandang makanan yang menggiurkan itu.

Alicia yang melihat tatapan Abigail terkekeh lucu. astaga mengapa anak ini semakin terlihat menggemaskan. Alicia terus saja memandang kearah Abigail tanpa menyadari tatapan kedua orangtuanya yang tersenyum menggoda kearahnya. ah tidak hanya Duchess yang terlihat menggodanya sedangkan Duke menatap Abigail penuh akan permusuhan.

belum sehari saja putrinya sudah mengabaikan dirinya bagaimana hari hari kedepannya?. ah membayangkan Alicia tidak bersikap manja lagi kepadanya membuat Duke menggeram tertahan. hampir saja dia meremukkan meja makan di depannya ini jika tangannya tidak di tahan istri tercinta.

Duchess memberikan senyum manis tapi dengan tatapan melotot tajam tanda memperingati suaminya agar tidak melakukan tindakan kekanak-kanakan.

Duke menghela nafas panjang untuk meredakan emosinya. " silahkan makan ". Duke akhirnya memulai makan malam ini dengan tenang dan khidmat.

Alicia menatap kearah Abigail yang masih belum menyentuh makanan di depannya itu. " mengapa kau belum memakan makananmu Abigail? ". Alicia bertanya kepada Abigail lantaran anak itu belum mulai makan.

seharusnya tidak boleh ada obrolan di meja makan karena itu peraturan ketat di dunia ini. tapi Alicia harus bertanya karena jika tidak bertanya maka Abigail tidak akan memulai makan.

Duke dan Duchess yang mendengar perkataan anaknya segera mengalihkan perhatian mereka ke arah Abigail dan Alicia. " apa aku boleh memakan makanan ini? ". Abigail bertanya sambil menunjuk daging panggang di depannya dengan raut wajah polos.

Alicia dan Duchess terkekeh melihat tingkah menggemaskan anak ini. " tentu saja boleh nak, tidak ada yang melarangmu bahkan kau boleh menambah jika mau mau lagi ". Duchess berkata sambil menatap Abigail dengan lembut.

sungguh malang sekali nasib anak di depannya ini, untung saja Alicia membawanya pulang. pikir sang Duchess sambil menatap Alicia penuh dengan rasa bangga.

Alicia mengangguk membenarkan perkataan ibunya yang cantik jelita itu. " kau boleh makan sepuasnya Abigail ". Alicia tersenyum lebar kearah Abigail yang membuat wajah anak lelaki itu mengarah lantaran terpesona dengan senyuman Alicia.

merekapun mulai melanjutkan makan yang sempat tertunda tadi. Alicia sesekali melihat kearah Abigail untuk memastikan apakah anak itu suka atau tidak dengan makanannya.

uhh lucu sekali wajah menggemaskan anak itu ketika memasukkan banyak makanan ke dalam mulutnya yang membuat pipinya menjadi kembung.

Alicia ikut tersenyum karena bisa menolong anak di depannya ini. sungguh Alicia tidak bisa membayangkan jika dirinya yang berada di posisi anak itu. anak yang hebat dan tangguh pikir Alicia.

merekapun telah selesai makan malam dan sekarang mereka sedang berada di ruang kerja sang Duke. " berapa umurmu? ". tanya Duchess kepada Abigail sambil memperhatikannya dengan lamat.

" umurku empat belas tahun ". jawab Abigail sambil menunjukkan empat belas jarinya. mereka semua yang mendengar pengakuan anak itu membulat terkejut. astaga ternyata anak ini seumuran dengan Alicia.

astaga tapi mengapa badannya lebih kecil daripada Alicia? mereka mengira anak ini berumur sepuluh tahun.

itu wajar saja karena Abigail sebelumnya tidak pernah memakan makanan sehat dan bergizi, dan dia juga sudah bekerja berat sedari kecil yang membuat pertumbuhannya sangat lambat. dia masih hidup sampai saat ini saja sudah sangat bersyukur.

setelah tersadar dari rasa terkejutnya Alicia mendekatkan diri kepada Abigail sambil menepuk bahunya tanda menguatkan. " ayah apa boleh Abigail memasuki akademi bersamaku? bagaimanapun juga dia butuh pelajaran baru agar kedepannya dia bisa sukses ". Alicia memandang ayahnya penuh harapan.

Duke menghela nafas gusar, di satu sisi dia ingin membantu anak ini hanya saja syarat utama memasuki akademi harus memiliki surat persetujuan dan penyerahan dari pihak orangtua kepada akademi.

Duke menggeleng seraya melihat anaknya yang terlihat murung. " sayang kita butuh persetujuan dan penyerahan anak terhadap pihak akademi ". Duke berkata dengan lembut sambil menatap anaknya yang terlihat murung.

" itu berarti Abigail tidak bisa memasuki akademi? apa tidak ada cara lain ayah? ". pertanyaan Alicia membuat kepala Duke rasanya mau pecah. belum lagi dengan ekspresi sedih yang tertera jelas di wajah anaknya itu.

" tidak ada cara lain sayang, kau tau sendiri betapa ketatnya akademi itu dan bahkan anak yang masuk akademi harus di seleksi terlebih dulu apakah dia pantas memasuki tingkat tinggi di kekaisaran ini atau tidak ". jawab Duke panjang lebar berharap anaknya dapat mengerti apa yang dia katakan.

Abigail yang melihat raut murung di wajah Alicia, entah mendapat inisiatif dari mana dia memegang lengan mulus putih bersih milik Alicia. Duke melotot horor melihat tingkah lancang anak kecil di depannya itu.

berani sekali dia menyentuh anaknya! jika Alicia yang menyentuhnya lebih dulu dia masih bisa menahan diri, karena tidak bisa memarahi putri satu-satunya itu. tapi jika anak ini yang memulai entahlah dia bisa menahan sabar atau tidak.

Duchess yang melihat wajah merah dan rahang yang mengeras dari suaminya itu segera mengelus lengannya untuk menenangkan sikap posesif seorang ayah terhadap anak perempuannya.

" kau tidak keberatan jika tidak memasuki akademi? ". Alicia bertanya sambil memperhatikan raut wajah tenang yang di layangkan Abigail kepadanya.

" kau mau menolongku dan membiarkan diriku tinggal di rumahmu saja sudah membuatku bersyukur lady ". Abigail menjawab pertanyaan Alicia dengan senyuman manis yang dapat menenangkan hati siapapun yang melihatnya.

" kau tenang saja sayang, ibu akan mendatangkan beberapa guru hebat di kekaisaran ini untuknya, jadi kau bisa tenang saat di akademi nanti ". Duchess tersenyum menenangkan kearah anaknya.

Alicia yang mendengar perkataan ibunya segera menghampirinya dan memeluknya sayang. " ibu terimakasih huhu aku sangat senang ". Alicia berkata sambil memberikan kecupan di pipi sebelah kanan sang ibu.

Duke yang melihat anaknya hanya mencium istrinya menjadi cemburu. " jadi putriku ini hanya menyayangi ibunya saja? ". Duke berkata dengan ketus sambil melipat tangannya di dada tanda merajuk.

oh astaga Alicia melupakan ayahnya yang bocah ini. Duchess dan Alicia sama sama terkekeh badan saja yang besar tapi hatinya lembek jika bersangkutan dengan keluarganya, apalagi istri dan putrinya.

Alicia segera merengkuh ayahnya dan memberikan banyak kecupan di wajah sang ayah kecuali bibir. " aku menyayangi ayah, terimakasih ayah ibu sudah merawatku dan menyayangiku dengan sepenuh hati kalian ". Alicia berkata dengan suara lembut yang sangat merdu di telinga mereka semua.

Abigail yang melihat itu tersenyum masam. entah kenapa dia jadi menginginkan kasih sayang orangtua, bagaimana rasanya?

Alicia yang melihat raut sedih di wajah Abigail segera menariknya dan mengajaknya berpelukan bersama ibu dan ayahnya. Duke yang awalnya ingin menolak segera di cubit pinggangnya oleh Duchess agar tidak menolak.

yah wanita selalu benar dan tidak pernah salah. pikir Duke nelangsa.

****

" HAHAHA SEBENTAR LAGI AKU AKAN BERTEMU DENGAN PARA PRIA TAMPANKU ". seorang wanita yang berpakaian ketat itu berteriak senang membayangkan wajah tampan para prianya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!