7

Tak terasa satu Minggu sudah berlalu, dan sekarang Alicia terbebas dari hukuman yang telah di buat sang ayah. " Anna adakah tempat yang indah di rumah ini? ". Alicia bertanya kepada Anna yang berada di belakangnya.

Anna yang mendapatkan pertanyaan dari Alicia memberikan senyuman sebelum menjawab pertanyaannya. " di sebelah Utara rumah ini ada danau yang indah nona, jika anda ingin ke danau biar saya temani nona ". Alicia yang mendengar ada danau di rumah ini menjadi semangat, jika menjadi gilsha dulu dia sangat suka bermain di danau.

baginya danau itu indah dan menenangkan, sangat cocok untuk menjernihkan pikiran. " ayo Anna aku ingin pergi ke danau ". Alicia menarik tangan Anna agar segera pergi ke danau yang berada di rumah ini.

sebelum pergi Anna mengingatkan Alicia untuk meminta izin kepada Duke agar sang Duke tidak khawatir. " nona sebaiknya sebelum pergi ke danau anda harus meminta izin kepada Duke agar Duke tidak khawatir ". Anna memandang Alicia dengan senyum yang terpatri di wajahnya.

" ah iya hampir saja aku lupa meminta izin kepada ayah ". Alicia menepuk dahinya pelan, lalu mereka berjalan menuju ruangan sang Duke yang berada di sebelah barat.

sepanjang perjalanan ada banyak pelayanan dan para ksatria yang menyapa Alicia. " selamat pagi nona Alicia semoga dewa selalu memberkatimu".

ksatria yang terlihat masih muda itu membungkuk hormat kepada Alicia.

Alicia yang melihat pria tampan di depannya tersenyum cerah. oh astaga mengapa para pria yang berada di rumah ini tampan semua. Alicia kan jadi suka, setiap hari dapat mencuci mata dengan melihat pria tampan hoho.

Anna yang melihat mata berbinar dari nonanya ini tersenyum geli. astaga mengapa nona Alicia menjadi sangat menggemaskan. lihatlah mata berbinar penuh cahaya itu dan jangan lupakan ekspresi lucunya. seakan nonanya ini menemukan berlian yang sangat indah.

" selamat pagi juga tampan ". Alicia mengedipkan sebelah matanya genit kepada ksatria muda itu. ksatria muda yang diketahui bernama Erixon itu tersipu malu bahkan pipi serta telinganya memerah.

astaga siapa yang tidak tergoda melihat nona yang cantik ini? terlebih lagi dia menggodanya dengan mengedipkan sebelah matanya. ah dia kan jadi ingin menculiknya. jangan sampai hal itu terjadi atau dia akan kehilangan kepalanya.

Erixon memegang area lehernya ngeri ketika membayangkan kepalanya menggelinding seperti bola. Anna yang mengerti situasi menarik pelan tangan Alicia agar berhenti menggoda ksatria muda itu.

Mereka semua telah bersumpah darah untuk mengabadikan diri kepada keluarga Lawrenz. jadi mereka juga tidak boleh melewati batasan antara atasan dan bawahan. dan Alicia juga adalah putri kesayangan Lawrenz. mereka jelas tidak berani mengusiknya.

" Anna kau mengganggu kesenanganku ". Alicia mengerucutkan bibirnya lucu dengan tangan yang bersidekap dada. Anna yang melihat nonanya merajuk segera membujuknya. " nona apa anda tidak ingin pergi ke danau? jika anda terus menggodanya anda bisa terlambat pergi ke danau ".

Alicia yang mengingat tujuan utamanya segera berlari menuju ruang kerja ayahnya. " astaga aku melupakannya Anna, ayo bergegas sebelum ayah pergi ke istana ". Alicia berkata sambil berteriak kepada Anna yang masih berada di belakangnya.

Anna ikut berlari mengejar nonanya. " NONA JANGAN BERLARI NANTI ANDA TERJATUH ". teriak Anna menggelegar agar nonanya itu mendengarkannya. bukannya berhenti Alicia semakin mempercepat langkahnya.

dia tidak tersadar di depan sana ada seorang pria yang sedang membawa setumpuk berkas di tangannya. pria itu juga tidak melihat ada orang yang berlari kearahnya, karena tidak terlihat oleh setumpuk berkas itu.

" NONA ADA ORANG DI DEPAN ANDA ". Anna kembali berteriak nyaring, karena dia melihat nona Alicia akan menabrak seseorang di depan sana.

Alicia yang melihat ada orang di depannya ingin menghentikan larinya, tapi tidak bisa karena sudah terlalu dekat dengan orang itu.

bruk

tabrakan pun terjadi. Alicia terjatuh menindih pria itu karena tidak bisa menahan berat badannya sendiri. pria yang berada di bawahnya juga terkejut karena tiba tiba dia terdorong ke bawah dan ada seorang wanita yang menindihnya.

jarak yang sangat dekat membuat mata mereka terpaku. mereka bahkan melupakan posisi ambigu ini. Alicia melihat mata berwarna abu yang sangat indah di depannya. begitupun pria itu yang melihat mata berwarna lavender yang indah.

pria itu yang lebih dulu tersadar akan posisi ambigu antara dirinya dan seorang gadis muda di depannya ini, segera membantu Alicia untuk bangun agar tidak timbul kesalah pahaman bagi mata yang memandang.

Alicia merapikan gaunya yang sedikit berantakan, begitupun pria itu yang sedang mengangkat dokumen yang sudah terjatuh di lantai. " maafkan saya tuan, saya telah menabrak anda tadi ". Alicia membantu pria itu mengangkat dokumen yang sudah terjatuh.

" tidak apa nona, saya juga bersalah karena tidak melihat anda di depan saya ". pria itu berdiri setelah selesai mengumpulkan dokumen itu di bantu Alicia.

" nona Alicia anda tidak terluka kan? ". Anna datang menghampiri Alicia dengan wajah khawatir sambil memeriksa setiap inci tubuh nonanya takut ada yang terluka.

Alicia memegang kedua pundak Anna supaya gadis itu berhenti memeriksa tubuhnya. " Anna tenanglah aku baik baik saja ". Alicia menjawab pertanyaan Anna dengan senyum lembut yang terpatri di wajah cantiknya itu.

pria yang sedari tadi memperhatikan interaksi kedua gadis itu di buat terdiam lantaran mendengar nama 'nona Alicia' yang keluar dari mulut gadis berpakaian pelayan ini.

" jadi dia gadis pemilik julukan 'bunga Athelianus' itu ". Batin pria itu memandang Alicia dengan raut wajah yang rumit, tidak ada yang tau apa arti dari tatapan itu.

****

" masuk ". ucap sang pria yang duduk di kursi kebesarannya itu ketika mendengar suara ketukan di pintu ruang kerjanya.

setelah di berikan izin untuk masuk, pria yang tadi mengetuk pintu segera berjalan menghampiri tuanya untuk menyampaikan maksud kedatangannya.

" tuan nona terjatuh dan menindih seorang pria yang saya ketahui bernama Reyzhen Emiliano Christofer anak dari Grand Duke Utara ". jelasnya ketika melihat raut tanda tanya di wajah pria tampan di depannya ini.

pria itu yang mendengar laporan tentang 'gadisnya' yang terjatuh dan menindih seorang pria menjadi murka. " gadis nakal ". desisnya dengan mata berkilat penuh emosi.

pria yang melaporkan tentang gadis yang di incar tuanya menjadi merinding seketika, Lantara atmosfer yang berada di ruangan itu terasa begitu mencekam.

pria yang melapor itu sangat yakin setelah ini pasti akan banyak korban yang berjatuhan, Lantaran emosi pria di depannya ini sangat susah untuk di kendalikan.

****

setelah mendapatkan izin dari ayahnya, Alicia dan Anna pergi ke kolam yang berada di sebelah Utara rumahnya.

Alicia yang melihat danau itu di beut takjub ,danau yang jernih saking jernihnya bahkan Alicia dapat melihat Ikan kecil yang berada di dalamnya.

Alicia juga melihat pohon apel yang telah berbuah banyak di samping danau. dan juga ada banyak tanaman indah disana. " nona di rumah kecil itu terdapat rumah peri kecil. ". Anna menunjuk rumah kecil yang berada di samping pohon apel itu.

Alicia memekik senang melihat beberapa peri kecil keluar dari rumah indah berukuran kecil itu. "astaga Anna aku baru tau ada peri kecil yang luc di kediaman ini ". Alicia segera berjalan menghampiri rumah peri kecil itu.

beberapa peri yang melihat nona muda di keluarga ini datang menghampiri mereka lantas segera bersembunyi. mereka jelas mengingat bagaimana cueknya nona muda ini. padahal dia melihat rumah mereka yang kebakaran tapi dia hanya memandang datar tanpa ada niatan untuk menolongnya.

Alicia yang melihat para peri kecil itu bersembunyi menjadi heran. sebenarnya mengapa mereka bersembunyi? apa wajahnya buruk rupa sehingga mereka ketakutan dan bersembunyi darinya?.

Alicia segera menahan pintu rumah peri kecil dengan jari telunjuknya, karena melihat pintu itu akan di tutup secara paksa oleh para peri itu. "mengapa kalian bersembunyi dariku, apakah wajahku sejelek itu sehingga membuat kalian ketakutan? ". Alicia bertanya seraya menunjuk dirinya sendiri dengan raut wajah yang murung.

para peri yang melihat kesedihan di mata nona muda ini segera melepaskan tangannya dari pegangan pintu, dan membukanya lebar-lebar untuk Alicia agar dapat melihat rumah mereka.

mereka juga dapat melihat perubahan di mata nona ini. jika dulu dia tidak akan Sudi mendekati kawasan mereka, justru sekarang dia lah yang menghampirinya.

" maaf nona kami hanya waspada takut nanti nona kembali bersikap acuh kepada kami ". jawab peri kecil bergaun ungu tua dengan rambul hitam di Cepol atas, dia bahkan menjawab dengan sangat ketus.

salah satu peri kecil bergaun warna hijau segera mencolek lengan temannya, tanda memberi peringatan agar tidak berkata ketus kepada nona muda keluarga Lawrenz, atau mereka akan di usir dari rumah ini. " maafkan diriku yang dulu para peri, sungguh aku ingin mendapatkan maaf dari kalian semua, dan ingin berteman baik dengan kalian ". Alicia berkata dengan sedih, dia bahkan rela berjongkok untuk mensejajarkan dirinya dengan rumah peri, dan membiarkan gaun indahnya menjadi kotor.

para peri yang melihat raut penyesalan di wajah Alicia menjadi luluh seketika. mereka bahkan mengelilingi Alicia tanda mengajak Alicia untuk bermain.

Alicia yang di kelilingi para peri seketika menjadi bahagia, sungguh dari dulu dia sangat ingin melihat para peri, dan sekarang dia dapat melihatnya secara lansung dan dia juga bisa bermain dengan mereka sepuasnya.

" terimakasih teman teman aku sangat senang kalian mau memaafkanku ". Alicia berkata sambil memandang semua peri kecil yang berada di sana dengan senyum merekah indah. " nona kami juga sangat senang dapat bermain dengan anda ". jawab semua peri secara kompak.

Alicia segera bermain dengan para peri, permainan yang mereka mainkan adalah petak umpat. dan sekarang Alicia yang harus mencari para peri kecil itu. " HOHO PERI BERSIAPLAH AKU AKAN MENEMUKAN KALIAN HAHA ". Alicia berteriak nyaring agar para peri dapat mendengar suaranya.

Setelah mengelilingi danau ini, akhirnya Alicia dapat menemukan semua peri yang bersembunyi. sekarang mereka semua termasuk Anna sedang duduk lesehan di atas rumput hijau yang bersih. mereka sedang menikmati indahnya danau jernih itu.

" Anna aku sangat senang kau memberitahuku tempat seindah ini, terimakasih Anna ". Alicia berkata tulus sambil memeluk Anna. sungguh Alicia tidak menganggap Anna sebagai pelayan nya melainkan sebagai saudara sendiri.

para peri juga ikut berterbangan menghampiri Alicia dan ikut berpelukan. sungguh pemandangan yang menyejukkan mata. mereka semua tertawa bahagia dan melupakan segala beban yang mereka pikul.

" maafkan saya nona ". batin Anna sambil menatap Alicia dengan raut wajah menyesal.

****

Albert dan Steven sedang berjalan beriringan menuju tempat latihan memanah. mereka hari ini ada janji dengan putra mahkota dan Cleo untuk latihan bersama lagi.

setelah hari dimana kedua orang itu ingin 'mencuri' makanan yang di berikan Alicia kepada mereka membuat 'sedikit' keributan kecil di akademi Atherix.

dan sekarang hari pertama mereka berbaikan setelah satu minggu perang dingin. pangeran mahkota dan Cleo yang melihat kedatangan saudara kembar itu segera bangun dari duduknya.

" sudah lama menunggu? ". tanya Albert kepada mereka dengan sebelah alis yang terangkat satu.

Drystan dan Cleo menggeleng kompak.

mereka mulai berjalan menuju tempat memanah sambil membawa panah masing-masing. Albert segera memposisikan dirinya dengan fokus agar panahnya meleset tepat sasaran. dan bomm tepat sasaran.

Steven Drystan dan Cleo mulai ikut memanah setelah melihat Albert sudah memenah tepat sasaran. mereka semua telah selesai latihan memanah setelah berkali-kali menembak tepat sasaran.

seorang gadis berwajah cantik dengan gaun sedikit ketat berwarna merah darah berjalan menghampiri mereka dengan jalan yang menggoda.

bahkan di setiap langkahnya ada saja murid akademi yang bersiul menggoda kearahnya. "semua pria di akademi ini bahkan tunduk kepadaku, tinggal mereka saja, dan aku yakin mereka pasti tergoda dengan tubuh indahku ini ".

batin gadis itu percaya diri.

setelah hampir sampai dengan tempat duduk mereka, gadis itu sengaja menjatuhkan dirinya di atas pangkuan Drystan sang putra mahkota, dia berharap 'adik' kecil pria ini terbangun olehnya.

" awshhh maafkan saya putra mahkota, saya tidak sengaja menduduki paha Anda, tadi kaki saya terkilir dan saya terjatuh ". ucap sang gadis dengan suara mendayu-dayu. bahkan tangannya sudah bertengger manis di leher putra mahkota.

mereka yang melihat kelakuan lancang gadis ini segera memelototi nya tajam. tapi gadis itu seakan tidak memiliki rasa malu, dia bahkan menyenderkan kepalanya manja di dada bidang pura mahkota, tangannya juga ikut mengelus sensual jakun putra mahkota, berharap setelah ini dia dan putra mahkota akan bermain panas di ranjang.

sungguh pemikiran yang gila gadis gila.

putra mahkota yang wajahnya memerah, karena rasa emosi yang berusaha dia tekan agar tidak mematahkan tulang gadis sialan ini.

gadis itu yang melihat wajah merah putra mahkota merasa bahwa rencananya untuk menaklukkan putra mahkota telah berhasil. "lihatlah wajahnya memerah karena gairah ". batin gadis itu tersenyum bahagia.

sedetik kemudian putra mahkota mengangkatnya menuju tempat sepi yang ada di akademi. Albert Steven dan Cleo yang melihat tindakan putra mahkota tersenyum smirk. perempuan itu semakin senang memainkan tangannya di tubuh putra mahkota berharap dapat semakin meningkatkan gairah pria sexy di depannya ini.

" shh putra mahkota kau sangat tampan sayang ". wanita itu berkata dengan sedikit ******* di awal. sungguh sangat gampang menaklukkan putra mahkota pikirnya.

putra mahkota menidurkan wanita itu di atas kursi panjang. tangannya juga mulai membelai lembut pipi sang wanita. " akan ku kabulkan keinginanmu ****** ". kata putra mahkota dengan mata menggelap.

*****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!