12

Hari ini adalah hari keberangkatan Alicia menuju akademi. Gadis itu masih saja asik bergelung dengan nyamannya di bawah selimut tebal.

" Nona bangun astaga apa nona ingin telat berangkat ke akademi ". Perkataan Anna sontak membuat Alicia membuka matanya lebar-lebar.

Astaga mengapa dia lupa ini adalah hari pertamanya menjadi murid di akademi Atherix.

Akademi Atherix adalah akademi satu satunya yang berada di dunia ini. muridnya bukan hanya seorang bangsawan melainkan rakyat biasa juga ada. Dan akademi Atherix tidak memandang kasta mau dia seorang bangsawan, anak raja sekalipun jika sudah berada di akademi Atherix maka harus mengikuti peraturannya.

Alicia lansung saja menyingkap selimutnya dan berlari kearah kamar mandi untuk membersihkan diri. " Anna tolong siapkan gaun yang sederhana untukku hari ini ". Alicia menyembulkan kepalanya dari kamar mandi agar Anna dapat mendengar suaranya.

Anna yang melihat tingkah laku Alicia hanya geleng-geleng kepala. " Aku akan merindukanmu nona ". Anna menunduk sedih mengingat Alicia yang akan pergi belajar di akademi dan pulang setelah tiga tahun belajar di akademi.

****

" sayang tenanglah Alicia pasti bisa menjaga dirinya di akademi, dan apa kau lupa kedua kakaknya berada disana hm? ". Perkataan Duke sontak membuat Duchess tersenyum lega.

Astaga dia melupakan kedua putranya yang akan menjaga putrinya selama berada di akademi nanti. " Sayang apa kau sudah mengatakan kepada putra kita jika hari ini Alicia akan berangkat menuju akademi? ". Duchess bertanya sambil menyenderkan kepalanya nyaman di lengan sang suami.

Duke mengelus surai istrinya lembut dan sesekali mengecupnya. " tentu saja sudah sayang, aku juga berpesan kepada mereka agar menjaga Alicia sebaik mungkin ". Duke menatap kearah istrinya dengan senyum merekah.

Jika sampai terjadi suatu hal buruk maka Duke akan lansung menyerang dan menghancurkan akademi itu. awas saja nanti.

Duchess bangun dari posisinya dan mengajak suaminya menuju kamar Alicia. " aku ingin melihat langsung apakah perlengkapan putriku selama berada di akademi sudah siapa atau belum ". Duchess berjalan sambil menggandeng lengan kekar suaminya.

Banyak para pelayan dan ksatria yang mereka lewati menunduk hormat. Ada juga yang merona melihat ketampanan serta kecantikan Duke dan Duchess sungguh pasangan yang sangat sempurna pikir mereka.

Selama di perjalanan tak henti hentinya Duchess memandang kiri kanan berharap menemukan seseorang yang dia cari. " Apa yang kau cari sayang? ". Duke bertanya karena sedari tadi dia melihat istrinya seolah mencari sesuatu.

Duchess segera menggeleng panik. " Tidak ada suamiku aku hanya melihat lukisan y-yah l-lukisan keluarga kita ". Duchess berkata dengan panik sambil memutar kepala suaminya agar menatap dirinya.

Duke mengernyitkan dahi heran ada apa dengan istrinya ini dan mengapa dia gugup seperti itu? Duke kembali melangkah dengan pikiran bercabang tentang sikap aneh istrinya hari ini.

****

" Huhu jadi hari ini Aliciaku akan memulai belajar di akademi? ". Steven berkata dengan mata penuh binar bahagia. sungguh dia sudah sangat sangat merindukan adik kecilnya itu.

Stroff yang melihat kebahagiaan di wajah kembar keduanya di buat tersenyum merekah. " Benar tuan muda, dan saya ingin menyampaikan amanah dari sang Duke ". Stroff kembali melanjutkan perkataannya tentang amanah yang di titipkan kepadanya.

Albert dan Steven mengangkat sebelah alis tanda bertanya. Stroff yang melihat wajah bertanya dari keduanya segera menjelaskan tujuan utamanya datang ke akademi ini. " jadi begini tuan, Duke memerintahkan saya untuk menyamakan bahwa selama nona muda Alicia berada di akademi kalian harus menjaganya dengan nyawa kalian sendiri ". Perkataan Stroff membuat Albert berdecih sinis.

" cih tanpa disuruh juga saya akan tetap menjaganya ". Perkataan pedas yang di lontarkan Albert di jawab anggukan tanda setuju dari Steven.

Stroff tersenyum mengerti. dia tau betul bagaimana sikap dan sifat kedua bersaudara ini. mereka hanya akan bersikap manis di depan ibu dan adik perempuannya saja. " baiklah hanya itu yang ingin saya sampaikan, saya pamit undur diri tuan muda ". Stroff menundukkan badannya ala bangsawan dan pergi dari akademi Atherix.

" Huhu aku tidak sabar bertemu dengan Aliciaku tapi aku juga benci jika nanti banyak serangga yang menempeli Aliciaku ". Steven berkata dengan senang lalu menggeram di akhir kalimatnya mengingat betapa memikatnya adiknya yang manis dan cantik itu.

Albert mengepalkan tangannya dan mengeraskan rahangnya. atmosfer yang berada du ruangan itu seketika menjadi suram lantaran kedua saudara kembar itu yang sedang menahan amarahnya.

" aku tidak akan membiarkan siapapun mendekati milikku Alicia hanya milikku! ". batin salah satu di antara mereka dengan smirk yang terlihat menyeramkan.

****

" Wah lady anda selalu cantik dan selalu terlihat menarik ". Anna berkata dengan wajah berbinar penuh damba. Alicia yang mendengar pujian Anna memutar bola matanya malas. huh itu pujian yang Anna ucapkan berulang kali sedari tadi. bahkan Alicia sudah menghapalkannya saking seringnya dia mendengar Anna memujinya dengan kata yang sama.

" Anna kau berkata seperti itu sudah lebih dari dua puluh kali ". Alicia berdiri dan memperhatikan riasan yang ada di wajahnya. Gaun sederhana berwarna biru langit dengan hiasan mutiara di sekitar pinggang. gaun yang tidak terlalu mengembang dan syukurlah gaun ini tidak berat jadi Alicia leluasa untuk bergerak.

Rambut coklatnya dia biarkan tergerai dengan sisi kiri dan kanan yang di kepang kecil. serta jepit rambut mutiara yang menghiasi rambut indahnya.

Hiasan yang Anna pakai di wajah Alicia juga terlihat simpel tapi elegan di waktu yang bersamaan. karena wajah Alicia yang sudah cantik dari lahir jadi tinggal di hias sedikit dan hasilnya memuaskan.

tok

tok

tok

Ketukan pintu mengalihkan perhatian keduanya. Anna pergi membuka pintu dan ternyata Duke dan Duchess yang datang ke kamar Alicia. " ayah ibu ". Alicia segera menghampiri orangtuanya dan memeluk mereka singkat.

Duchess dan Duke membalas pelukan Alicia. "sayang ibu akan merindukanmu ". Duchess mencium kening anaknya dengan penuh sayang.

Duke berusaha menahan dirinya agar tidak menangis. sungguh Duke tidak sanggup berjauhan dengan putri kecilnya ini. terlebih lagi tidak ada yang boleh menjenguk anaknya selama berada di akademi.

Hal yang paling berat bagi seorang ayah adalah melepaskan putrinya. sungguh jika boleh Duke ingin bersikap egois tidak akan membiarkan anaknya menikah dengan siapapun.

" ayah ". panggilan lembut dari putrinya membuyarkan lamunannya. Alicia segera memeluk erat ayahnya. Duke yang mendapatkan pelukan hangat dari putrinya segera mendekapnya dengan erat. " hiks ayah tidak sanggup kau tinggalkan hiks ". lepas sudah tangisan yang berusaha dia tahan sedari tadi.

Duchess ikut menangis mengingat putri kecilnya akan pergi belajar di akademi selama tiga tahun. dan mereka tidak akan melihatnya selama itu. sungguh Duke dan Duchess tidak ingin berjauhan dari anaknya yang manis ini.

" ayah ibu tenanglah aku akan menjaga diriku dengan baik, ada kedua kakak tampanku yang akan menjagaku juga ". Alicia memberikan senyuman manis untuk menenangkan hati kedua orangtuanya.

Duke melepaskan pelukan mereka dan mengecup kepala putrinya. " kau harus berjanji pada ayah nak, kau tidak boleh terluka mengerti?". Duke berkata dengan tegas tapi matanya memancarkan kelembutan dan kasih sayang seorang ayah.

Alicia menganggukkan kepalanya lucu. " siap ayah aku Alicia Estella Lawrenz akan menjaga diriku sebaik mungkin ". Alicia menegakkan badannya seperti seorang ksatria yang melakukan sumpah kepada tuanya.

Alicia menggandeng kedua tangan orangtuanya dan mengajaknya untuk segera pergi mengantarkannya menuju akademi. " ayah ibu kalian juga harus menjaga kesehatan jangan telat makan dan jangan sampai kelelahan ". Alicia menatap kedua orangtuanya penuh kasih sayang.

Betapa beruntungnya dirimu Alicia dapat merasakan kasih sayang yang begitu besar dari kedua orangtuamu.

Duke dan Duchess mengangguk menjawab pertanyaan Alicia. mereka kembali berpelukan sebelum berhenti di depan kereta. " ayah dan ibu akan mengantarkanmu sampai di depan gerbang akademi. Duchess mengangguk setuju dengan perkataan suaminya.

Alicia yang mendengar perkataan ayahnya menggeleng lucu. Astaga ayahnya sangat manis pikir Alicia. " Iya aku akan sangat senang di antar sampai depan gerbang akademi oleh orangtuaku yang cantik dan tampan ini ". Duke dan Duchess yang mendengar perkataan anaknya di buat salting.

" Astaga ayah ibu aku harus kembali ke kediaman tunggu sebentar disini ". Alicia segera berlari tanpa mendengarkan perkataan orangtuanya yang menyuruhnya untuk kembali.

" Astaga aku harus bergegas kenapa aku bisa melupakan Abigail ku yang tampan ". sepanjang jalan Alicia terus menggerutu karena melupakan Abigail.

Abigail yang baru saja keluar dari kamar lantaran di panggil pelayan Moza untuk segera pergi menghampiri Alicia karena sebentar lagi dia akan pergi ke akademi. " huh akhirnya aku menemukanmu huh ". Alicia mengatur nafasnya yang ngos-ngosan karena berlari dari halaman depan menuju kamar Abigail.

Abigail segera menghampiri Alicia dan menatapnya lamat-lamat, wajah merah Alicia karena berlari dengan sedikit keringat di dahinya menambah kesan seksi pada dirinya. Entah dapat pemikiran darimana Abigail menghapus keringat yang ada di dahi Alicia dengan tangannya sendiri tanpa merasa jijik sedikitpun.

" sudah kukatakan berapa kali hm? lady tidak boleh berlari jika tidak ingin terjatuh ". Wow Alicia di buat takjub dengan perkataan Abigail yang terdengar seperti orang dewasa.

Tanpa pikir panjang Alicia memeluk Abigail dengan erat karena mereka tidak akan bertemu selama tiga tahun. " Abigail aku akan sangat merindukanmu, tolong jaga dirimu baik baik dan jadilah Abigail yang penurut dan manis oke? ". Alicia masih memeluk Abigail dan sesekali mengusap kepalanya.

Abigail membalas pelukan Alicia dengan erat tak lama terdengar suara isakan yang berasal dari Abigail. " hiks lady hiks saya akan sangat hiks merindukan lady hiks ". Alicia segera mengangkat kepala Abigail yang sedang bersembunyi di area lehernya.

Alicia mengusap air mata Abigail menggunakan tangannya sendiri dengan lembut. " kita akan bertemu tiga tahun lagi, jadi kau harus tumbuh dengan baik mengerti anak manis? ". Alicia berkata sambil mengusap kepala Abigail penuh sayang.

Sungguh Alicia sudah terbiasa dengan hadirnya Abigail jadi pasti dia akan sangat merindukan anak lelaki di depannya ini. " ayo ibu dan ayah sudah menungguku di kereta ". Alicia menggandeng tangan Abigail menuju kereta setelah melihat Abigail tidak menangis lagi.

Duchess yang melihat kehadiran putrinya bersama dengan anak lelaki yang berada di sampingnya hanya geleng-geleng kepala. berbeda lagi dengan respon Duke yang terlihat menahan kesal. Anak ini berada satu langkah di depannya pikir sang Duke penuh rasa jengkel.

" maaf aku membuat ibu dan ayah lama menungguku ". Alicia meminta maaf setelah berada di depan orangtuanya. " tak apa sayang ". jawab Duke dan Duchess kompak.

Alicia melepaskan tautan tangannya dengan Abigail. Abigail yang melihat Alicia melepaskan genggaman tangan mereka di buat merasa kehilangan. " Abigail aku akan berangkat sekarang, ingat pesanku tadi oke? ". Alicia kembali berpamitan kepada Abigail yang terlihat menunduk sedih.

" Iya lady saya akan selalu mengingat pesan anda, tolong jaga diri baik baik lady ". Abigail tersenyum kearah Alicia setelah meneguhkan hatinya untuk merelakan Alicia pergi belajar di akademi dan tidak bertemu selama tiga tahun.

Alicia kembali memeluk Abigail dan mengusap pipinya dengan lembut. Abigail yang di perlakukan seperti itu di buat kembali berdebar dengan pipi dan telinga yang terlihat memerah.

Setelahnya Alicia Duke dan Duchess berjalan menuju kereta, dan sebelum pergi meninggalkan kediaman Alicia kembali berkata. " dadah Abigail Anna dan kalian semua aku akan merindukan kalian, jaga diri baik baik dan tolong jaga orangtuaku ". setelah mengatakan itu Alicia memasuki kereta di bantu ayahnya.

" huh aku akan merindukan kediaman ini, tapi aku juga harus pergi belajar di akademi sekalian untuk menghempaskan hama yang dapat merusak alur ". batin Alicia sambil menatap keluar kereta yang menampilkan jalanan ibukota Athelianus.

Selama di perjalanan Duke dan Duchess tidak berhenti memeluk lengan Alicia, posisinya Alicia berada di tengah Duke sisi kiri dan Duchess sisi kanan. " huh kediaman akan sangat sepi tanpa dirimu sayang ". Duchess berkata dengan lembut sambil mencium pipi anaknya.

Duke tidak ingin kalah dari istrinya, dia juga mencium pipi sang anak dan merapikan tatanan rambut Alicia yang sedikit berantakan karena berlari. " ayah ibu aku ingin kalian menjaga Abigail untukku, aku takut dia tidak nyaman di kediaman lalu kabur ". Alicia menoleh kearah orangtuanya sambil menampilkan wajah khawatir.

Duke mendengus kesal. " sialan anak itu memang selangkah lebih depan daripada diriku ".

batin sang Duke penuh aura membunuh. Anaknya ini sudah terkontaminasi virus dari Abigail. Lihat saja setelah Alicia berada di akademi dia akan melatih fisik Abigail dengan keras. hoho ide yang cemerlang Duke.

Alicia masih menunggu jawaban orangtuanya berharap mereka menyetujui keinginannya. " tentu sayang kami akan menjaga Abigail sebaik mungkin ". Duchess tersenyum lembut kearah anaknya berharap dapat menghilangkan rasa khawatirnya.

Alicia tersenyum lega dan memeluk kedua orangtuanya. " aku juga ingin kalian menjaga diri selama aku berada di akademi ". Alicia berkata dan setelah itu mencium kedua pipi orangtuanya secara bergantian.

Duke dan Duchess membalas pelukan putri kesayangannya dan memberikan banyak kecupan di pipinya yang tembam itu. Suasana di kereta terasa begitu hangat. mereka bercanda gurau sepanjang perjalanan.

****

" huh kak sebenarnya dimana mereka? mengapa lama sekali ". gerutuan dari Steven tak di indahkan oleh Albert karena sedari tadi dia hanya menatap gerbang akademi menunggu seseorang yang sangat dia rindukan.

" Bersabarlah bodoh ". Drystan putra mahkota menyentil keras jidat sahabatnya yang terus saja menggerutu. dia saja yang sedang menunggu calon jodoh bisa bersabar tuh.

Cleo yang melihat tingkah laku sahabatnya hanya geleng geleng kepala. begitu pula dengan manusia yang sedari tadi diam seperti patung, dia adalah Reyzhen Emiliano Christofer anak dari Raja Zhen Yuandread Christofer dari benua Utara dan dia adalah putra mahkota.

****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!