11

Setelah mengetahui kalau Abigail baik baik saja dan tidak ada hal serius dengan jantungnya membuat Alicia kembali bernafas lega. "Syukurlah kau baik baik saja Abigail". Alicia menatap Abigail dengan senyum mengembang.

Abigail juga ikut tersenyum lebar kearah Alicia sehingga membuat matanya menjadi sipit. " aku juga senang karena tidak akan pergi dari dunia ini lady ". Abigail menerawang jauh kedepan, bagaimana jika dia meninggalkan Alicia? sungguh memikirkannya membuat kepala Abigail pusing.

Alicia mengambil tangan Abigail dan mengelusnya lembut. Alicia tau apa yang ada di pikiran anak ini dia pasti takut mati tebaknya. "tenanglah Abigail kau mendengar sendiri perkataan tabib bahwa kau hanya kelelahan ". Alicia menunduk lesu setelah tau Abigail kelelahan pasti karena dirinya yang mengajak Abigail berkeliling.

Abigail yang melihat wajah murung Alicia mengangkat dagunya sehingga tatapan mereka bertemu. " ini bukan salah anda lady saya justru sangat senang hari ini ". Abigail tersenyum berusaha meyakinkan bahwa dia baik baik saja.

Alicia tersenyum lebar setelah mendapatkan ide cemerlang. " kau tunggu disini dan jangan kemana-mana, aku akan datang kembali ". Alicia segera bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan Abigail di kamarnya sendirian.

Ada hal yang lebih penting dari ini. Abigail menunduk lesu setelah melihat kepergian Alicia. " ah aku sudah terbiasa bersama lady Alicia jadi ketika dia pergi sebentar rasanya sungguh hampa, aku seperti kembali pada diriku yang dulu tanpa siapapun di sisiku ". Abigail tersenyum masam mengingat kehidupannya yang dulu.

****

" BIBI PAMAN ". Alicia kembali berteriak setelah dirinya sampai di dapur. mereka para koki dan pelayan yang sedang bekerja di buat terlonjak kaget.

Alicia menyengir lucu setelah sampai di depan mereka semua. " lady lain kali jangan berteriak nanti tenggorokan Anda sakit ". Kepala koki tersenyum lembut kearah Alicia.

" Baik paman tidak akan ku ulangi ". Alicia menegakkan badannya dan memberi hormat. mereka yang melihat tingkah laku menggemaskan Alicia di buat gemas. huhu andai anak di depannya ini bukan anak Duke, sudah pasti mereka akan mencubit gemas pipinya yang tembam itu.

" Paman bisakah aku meminta buah apel? dan apakah ada es disini? ". Alicia bertanya sambil menyebutkan apa yang dia inginkan sehingga datang ke dapur.

Ketua koki segera mengambil apa yang di inginkan Alicia dan membawanya kepada Alicia.

" ini nona buah yang anda minta ". Alicia tersenyum puas karena disini ada es huhu.

" Paman apakah ada alat khusus untuk menghaluskan buah buahan? ". Alicia bertanya sambil menggelengkan kepalanya kearah kiri. kepala koki di buat berpikir dengan pertanyaan Alicia.

" Apakah ini yang anda inginkan nona? ". seorang pelayan muda datang membawa sebuah baskom yang di tengahnya terdapat alat seperti pemeras jeruk. " iya itu yang ku maksud bibi ". Alicia mengambil baskom itu dan mengucapkan terimakasih.

Dalam benak mereka bertanya-tanya apa yang ingin dibuat nona Alicia dengan benda itu? mereka memperhatikan Alicia yang mulai mengupas buah dan menekan buah apel pada tonjolan bulat tajam yang ada di tengah tengah baskom.

Air dari buah apel yang Alicia haluskan mulai mengalir memenuhi baskom tadi. " paman bibi apakah ada susu disini? ". Alicia bertanya sambil melihat sekitaran dapur untuk melihat apakah ada susu atau tidak.

" Susu belum di peras nona ". Pelayan itu tertunduk lesu karena belum ada susu disini, orang yang biasanya memeras susu sapi sekarang sedang jatuh sakit. " Apakah ada gula?".

Alicia kembali bertanya sambil terus memeras apel. huh sangat melelahkan andai saja di dunia ini ada blender pasti Alicia sudah selesai dari tadi.

" ada nona ". pelayan itu datang menghampiri Alicia sambil membawa setoples gula pasir.

Disini memang ada tempat khusus untuk menyimpan makanan agar tetap segar, jadi para pelayan dan koki juga menyimpan beberapa air sehingga menjadi sebuah es. benda itu seperti kulkas hanya saja suhu yang di keluarkan tidak sedingin kulkas dan bentuknya yang bulat menjadi perbedaan.

Alicia kembali sibuk membuat jus apel dan jus mangga. jus apel untuk Abigail dan jus mangga untuk dirinya sendiri. " selesai ". Alicia berseru senang setelah selesai menaruh beberapa toping ape dan mangga yang di potong kecil di pinggir gelas.

Para koki dan pelayan yang ada disana di buat meneguk ludah kasar. Oh tuhan mengapa minuman itu terlihat menggiurkan dan terlihat sangat lezat. Alicia yang melihat tatapan para koki dan pelayan di buat terkekeh. " aku juga menyiapkannya untuk kalian ". Alicia tersenyum sambil menunjuk beberapa gelas yang sudah terisi jus.

" Terimakasih nona, dan apa nama minuman ini?". Kepala koki bertanya dengan wajah berseri-seri. " itu namanya jus, akan ku tuliskan resepnya nanti ". Alicia pergi dari dapur sambil membawa jus yang telah di buatnya.

" NONA SEKALI LAGI TERIMAKASIH ". Mereka berteriak kompak sambil mengucapkan terimakasih.

Alicia kembali melanjutkan langkahnya setelah menoleh kearah belakang sambil menganggukkan kepalanya. " Semoga saja Abigail menyukai jus ini hehe ". Alicia tersenyum membayangkan wajah senang Abigail.

****

" Perkenalkan anak anak dia Nayella Soloness Eliot putri dari Baron Eliot ". seorang profesor memperkenalkan murid baru yang berada di akademi ini.

" Perkenalkan dirimu lady ". profesor Lucy menyuruhnya untuk memperkenalkan diri.

" salam semuanya perkenalkan namaku Nayella Soloness Eliot semoga kita dapat berteman dengan baik ". suara halus Nayella serta tatapan polosnya membuat semua orang yang ada disana mematung. "OH DEWA DIA SANGAT IMUT ". pekik mereka semua sambil melihat kearah Nayella yang menunduk malu.

" hoamm adikku jauh lebih cantik dan imut ". ucap si kembar menguap sambil menatap kearah teman temannya. mereka yang mendengar itu mengangguk setuju.

" yah kesayanganku selalu cantik dan imut ". seorang pria yang berada disana tersenyum tipis sangat tipis sehingga tidak ada satupun yang menyadarinya.

" permisi Profesor menyuruhku untuk duduk disini ". suara lembut selembut pantat panci mengalihkan perhatian mereka yang sedang membahas Alicia.

" duduk di tempat lain ". Suara Albert penuh penekanan terhadap gadis asing itu yang ingin duduk di sampingnya itu.

" hiks mengapa kau mengusirku aku hanya di suruh oleh profesor ". gadis itu menangis sesenggukan yang membuat semua penghuni kelas menoleh prihatin kearahnya.

Mereka hanya memandang dengan datar sungguh gadis memuakkan. pikir mereka sambil menilai gadis itu dari atas sampai bawah. Penampilan dengan baju akademi sedikit ketat dan make up lumayan tebal.

Entah dari segi mana gadis idiot ini di panggil lucu, bahkan babi yang ada di rumah mereka jauh lebih lucu. " pergi!!". suasana yang ada di ruangan itu terasa mencekam setelah putra tertua keluarga Duke Lawrenz mengeluarkan suaranya.

Gadis itu menggeleng sambil sesenggukan. " hiks saya hanya hiks ingin duduk hiks disini hiks mengapa hiks anda hiks mengusir saya hiks ". gadis itu semakin menangis karena takut dengan tatapan mereka yang ada di bangku itu.

" pergi atau mau ku tendang hm? ". pertanyaan dari putra mahkota semakin membuat suasana mencekam. Profesor yang melihat sebentar lagi akan ada masalah besar jika tidak menyingkirkan gadis itu.

profesor berjalan menghampiri Nayella dan membawanya untuk menjauh dari meja para monster itu. untung saja Nayella tidak menolak ajakannya jika tidak bisa bisa dia di pecat dari akademi ini karena telah mengusik anak Duke dan putra mahkota.

setelah sedikit keributan itu mereka kembali melanjutkan sesi belajar mengajar.

****

" Abigail lihat apa yang kubawa untukmu ". Alicia dengan ceria datang menghampiri Abigail sambil menaruh jus buah itu dengan hati hati di atas nakas.

Abigail mengernyitkan dahinya karena tidak tau minuman apa itu? tapi dari kelihatannya sangat segar dan enak. " apa ini lady? ". Abigail bertanya sambil menunjuk minuman yang kini sudah berada di tangannya.

" ini namanya jus apel dan ini namanya jus mangga ". Alicia berkata sambil menunjuk kedua jus itu secara bergantian. " dan ini untukmu ". Alicia berkata dengan riang sambil memberikan jus apel kepada Abigail.

Abigail menatap lama jus yang ada di tangannya lalu mulai meminumnya. sedikit demi sedikit jus itu mulai masuk melalui mulutnya dan melewati tenggorokannya. mata Abigail melotot dengan senyuman merekah. oh ini manis dan enak.

" nona ini sangat enak dan menyegarkan ". Abigail kembali meminumnya setelah mengatakan itu. hanya tinggal setengah dan sekarang jus itu telah habis tak bersisa sedikitpun.

Alicia terkekeh melihat Abigail yang meminumnya dengan terburu-buru. " kau terlalu terburu-buru Abigail nanti jika tersedak bagaimana hm? ". Alicia bertanya sambil mendekatkan wajah mereka.

Ada sedikit noda jus di pinggir bibir Abigail. Alicia membersihkannya dengan ibu jari lalu menjilat bekas jus yang ada di tangannya. Alicia menjilati jus itu karena malas pergi ke kamar mandi untuk membasuh tangannya.

Abigail yang melihat tindakan Alicia di buat merona. oh astaga perasaan ini kembali lagi batin Abigail sambil menatap Alicia yang sedang sibuk meminum jusnya.

Sungguh Abigail tidak mengerti ada apa dengan dirinya mengapa jantungnya terasa berdebar seperti ini? mengapa wajahnya memanas? mengapa perutnya seperti ada yang terbang di dalamnya? oh pasti karena kelelahan seperti kata tabib tadi.

Alicia menyisakan sedikit jusnya lantaran sudah kenyang. " Abigail ini untukmu aku sudah kenyang ". Alicia memberikan sisa jusnya kepada Abigail yang di terima dengan senang hati.

Tanpa mereka sadari baru saja berciuman secara tidak langsung. mereka sangat polos jadi aman aman saja selama Duke dan Duchess tidak mengetahuinya.

" terimakasih Alicia minuman ini sangat enak ". Abigail tersenyum sambil mengusap sisa jus yang ada di pinggir bibirnya. Alicia mendekatkan wajah mereka karena ingin mengambil gelas di tangan Abigail, dan tanpa di sengaja Alicia tersandung karpet yang sedikit kusut di bawah dan jatuh menimpa Abigail yang sedang terduduk di kasur.

Karena tidak bisa menahan berat badannya Abigail terlentang di atas kasur dengan Alicia yang berada di atasnya. bibir mereka bertemu Abigail maupun Alicia terdiam kaku sebelum suara menggelegar membuat mereka segera menjauhkan diri.

" ALICIA ABIGAIL APA YANG KALIAN LAKUKAN HAH?!!! ". Duke berkata dengan murka sambil menghampiri keduanya yang sedang mengerjap lucu.

****

flashback on

setelah pulang dari kerajaan Athelianus Duke segera mencari putrinya karena sudah sangat rindu.

" dimana putriku? ". Duke bertanya kepada pelayan pribadi anaknya.

" nona Alicia sedang berada di kamar tuan Abigail Duke ". Anna berkata sambil menundukkan pandangannya lantaran takut dengan tatapan tajam sang Duke.

tak ingin membuang waktu Duke segera pergi ke kamar bocah ingusan yang sudah merebut perhatian putrinya.

sesampainya di kamar Abigail Duke di buat melotot terkejut. wajahnya memerah dengan urat leher yang terlihat menonjol.

segera Duke menghampiri keduanya dengan penuh amarah. " ALICIA ABIGAIL APA YANG KALIAN LAKUKAN HAH!!! ". teriak Duke murka.

****

" sialan mengapa dia tidak tertarik kepadaku? ". seorang gadis menggeram tertahan karena targetnya tidak tergoda sama sekali.

" lihat saja semua pemeran pria yang ada di cerita ini akan ku buat bertekuk lutut di bawah kakiku karena akulah pemeran utama wanita dalam cerita ini haha ". gadis itu terus saja bicara sendiri sambil tertawa.

setelah meredakan tawanya gadis itu kembali menyorot tajam. " Alicia akan ku buat hidupmu semakin menderita disini, karena antagonis tidak akan pernah mendapatkan ending yang bagus ". gadis itu kembali tersenyum kesetanan ketika membayangkan Alicia yang di benci semua pria lantaran menyakiti pemeran utama wanita.

" hah betapa senangnya diriku dapat memasuki novel dan menjadi pemeran utama, aku dapat kekayaan dan banyak pria tampan yang akan menungguku di ranjang ". sungguh pemikiran yang menjijikkan gadis gila.

****

" tadi aku terjatuh lalu tanpa sengaja menindih Abigail ayah ". Alicia menunduk takut lantaran tatapan ayahnya yang sangat menakutkan.

Bahkan tubuh Abigail bergetar lantaran rasa takut. dulu dia sudah terbiasa dengan siksaan para bangsawan tapi sekarang entah kenapa dia menjadi takut. Duke berusaha mengontrol emosinya agar putri kesayangannya ini tidak ketakutan.

" baiklah ayah maafkan tapi ingat jangan melakukannya lagi mengerti? ". Duke berkata dengan nada tegas penuh penekanan. Alicia dan Abigail mengangguk mengerti. sungguh ini pertama kalinya sang ayah membentaknya.

Alicia tidak tau kesalahan apa yang telah di perbuatanya dan kenapa ayahnya bisa semarah ini? entahlah intinya Alicia tidak akan membuat ayahnya marah lagi.

Alicia menghampiri ayahnya dan memeluknya erat. " ayah aku takut tadi ayah marah kepadaku hiks ". lepas sudah tangisan yang dia tahan sedari tadi.

Duke yang mendengar suara isakan dari putrinya segera mengeratkan pelukan dan mengelus punggungnya sayang. " maaf sayang ayah tidak sengaja membentakmu tadi ". Duke mengecup mata putrinya agar berhenti menangis.

Duchess yang melihat suaminya serta putrinya berpelukan lantas memanggil Abigail dan memeluknya. " maafkan suami Duchess sayang, kau pasti ketakutan hm ". Duchess mengelus pucuk kepala Abigail dengan senyuman tulus.

Abigail yang baru pertamakali mendapat pelukan dari seorang wanita dewasa di buat terharu. sungguh dia dulu bahkan sering bermimpi ibunya akan datang dan membawanya pergi dari kesengsaraan.

tapi syukurlah ibunya tidak membawanya pergi. jadi dia dapat bertemu dengan Alicia dan keluarga Duke yang amat sangat baik. " sayang mengapa kau memeluknya huh ". Duke berkata sambil mengerucutkan bibirnya lucu karena istri tercintanya memeluk pria selain dirinya.

Alicia yang melihat tingkah kekanak-kanakan ayahnya di buat geleng-geleng kepala. astaga apa dia ayahku? pikir Alicia sambil menatap lekat lekat ayahnya.

Duke yang di tatap seintens itu oleh Alicia di buat salah tingkah. " apa wajahku begitu tampan? ". batin sang Duke tersenyum sombong.

" ayah apa kau ayahku? ". Alicia tiba tiba bertanya dengan wajah lugu sambil menunjuk ayahnya dan dirinya sendiri. " tentu saja aku ayahmu sayang ". Duke menjawab dengan dada membusung sombong.

" mengapa ayah menjadi seperti balita yang mainannya di rebut? ". ucapan Alicia membuat wajah Duke memerah malu begitu pula dengan Duchess yang terkekeh lucu mendengar pernyataan anaknya.

sedangkan Abigail yang tidak mengerti apapun di buat melongo. apa yang mereka tertawakan? pikirannya sambil mengerjap lucu.

****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!