6

astaga nona mengapa anda kesini.

nona disini bau dan kotor .

benar nona sebaiknya anda kembali ke kamar, biarkan kami yang menyiapkan apa yang nona inginkan.

dll

pekikan para koki di dapur memenuhi Indra pendengaran Alicia dan Anna yang baru saja menginjakkan kakinya di dapur. " astaga Anna aku kan hanya ingin memasak kenapa mereka seheboh itu? ". bisik Alicia pelan di telinga Anna dengan heran.

Anna yang melihat Alicia berbisik jadi mengikutinya. " mungkin karena nona tidak pernah memasuki dapur ". jawab Anna secara lugas. benar juga apa yang di katakan Anna, Alicia memang tidak pernah memasuki dapur.

" hehe maafkan aku para koki, aku hanya ingin memasak apa itu tidak boleh ". Alicia bertanya dengan sedih. para koki dan pelayanan yang berada di sana memekik dalam hati lantaran merasa gemas dengan nona muda keluarga Lawrenz.

" makanan apa yang anda inginkan nona, biar kami yang menyiapkannya ". kepala koki maju menghampiri Alicia dan bertanya mengenai makanan apa yang nona muda ini inginkan.

Alicia yang mendengar penuturan koki itu menggeleng ribut tanda menolak. " tidak kepala koki aku bisa memasaknya sendiri percaya padaku ". Alicia berusaha meyakinkan kepala koki di depannya ini.

" apa nona sudah meminta izin kepada tuan Duke?". tanya kepala koki kepada Alicia, dia hanya ingin memastikan kalau nona Alicia sudah di beri izin, maka dia akan dengan senang hati mengizinkan Alicia memasak. ah kepala koki lupa jika pemilik mansion ini adalah ayahnya Alicia sendiri.

Alicia mengangguk membenarkan. " aku sudah mendapatkan izin dari ayahku kepala koki ". Alicia tersenyum kearah kepala koki dan para pelayan yang ada disana.

" baiklah silahkan nona, jika anda membutuhkan bantuan nona panggil saja kami ". kepala koki mengundurkan diri dari hadapan Alicia. Alicia yang melihat itu tersenyum senang karena sekarang dia ada kegiatan di rumah ini.

****

" ku dengar kau memberikan Alicia izin untuk memasak suamiku? ". Duchess bertanya kepada suaminya dengan raut heran.

" anak itu keras kepala aku jadi mengiyakan keinginannya, lagipula aku ingin tau apakah dia bisa memasak atau tidak ". Duke mengusap kepala istrinya dan sesekali mencium dahinya.

Duchess yang mendengar pernyataan suaminya itu menghela nafas lelah. " aku tau kau khawatir kepadanya sayang, tapi kita tak bisa terus mengekangnya biarkan dia bebas melakukan apapun yang dia inginkan selama itu tidak membahayakannya ". Duke berkata panjang lebar sambil memeluk istrinya.

entah kenapa akhir-akhir ini istrinya menjadi seperti ini, kadang dia juga mengawasi Alicia di depan kamarnya. dia tau hal ini baru kemarin ketika tidak sengaja melewati kamar putrinya.

" aku hanya tidak ingin dia celaka lagi suamiku ". Duchess berkata dengan nada lembut dan tangan yang mengelus lengan suaminya.

Duke yang melihat tingkah istrinya itu menggeram rendah, ah apa istrinya ini sedang memancing singa buas yang ada pada dirinya?.

" sayang hentikan tanganmu itu jika kau tidak ingin aku kelepasan ". Duke berkata dengan mata sayu berkabut gairah. Duchess yang melihat itu semakin gencar menggoda suaminya, sungguh menyenangkan melihat matanya yang sayu menahan sesuatu yang bergejolak dalam dirinya.

perlahan Duke mulai mendekatkan wajahnya dengan istri ketika hampir dekat seseorang mengetuk pintu kamar mereka.

haha Duke yang malang, mohon bersabar Duke ini masih pagi, kau bisa melakukan apapun sepuasnya nanti malam.

****

Alicia dengan semangat membulatkan daging yang sudah di olah menjadi halus itu kedalam panci besar berisi kuah bakso yang telah di buatnya.

yups benar Alicia baru saja membuat bakso, ah ada untungnya dulu dia rajin membantu bundanya memasak jadi sekarang dia bisa membuat adonan bakso sendiri.

" Anna tolong bantu aku membulatkan adonan ini". Alicia meminta bantuan kepada Anna karena adonan ini sangat banyak. Anna segera menghampiri Alicia dan membantunya untuk membulatkan adonan bakso itu.

" nona apa nama makanan ini? mengapa harus bulat? kenapa tidak membuatnya memanjang saja nona? ". pertanyaan bertubi-tubi yang Anna tanyakan membuat Alicia menoleh kearahnya.

Alicia terdiam sebentar memikirkan jawaban apa yang pas untuk pertanyaan Anna. " itu karena aku ingin membentuknya bulat agar menjadi lebih banyak, dan nanti makanan ini bisa kita bagikan kepada semua orang yang ada di mansion ini ".

Alicia menjawab dengan binar bahagia di matanya. para koki dan pelayan yang mendengar perkataan Alicia tersenyum haru, sungguh nona yang berhati baik, batin mereka semua.

" ah aku juga ingin memberikan makanan ini nanti untuk kedua kakak kembarku ". Alicia kembali berkata dengan mata yang fokus kepada adonan bakso yang di buatnya.

" nona sudah selesai ". Anna berseru senang melihat adonan yang dibuatnya bersama Alicia telah habis, dan sekarang adonan itu berada di panci besar bersama kuahnya.

astaga aromanya sungguh menggugah selera, bahkan mereka sedang menahan air liurnya agar tidak menetes.

Alicia yang melihat itu terkekeh lucu, astaga kenapa mereka semua lucu sekali sih Alicia jadi merasa gemas karena mereka. Alicia kembali melihat bakso yang berada di panci besar itu, ah ternyata sudah matang.

" yuhuuu masakan ala Alicia Estella Lawrenz sudah siap di makan ". seru Alicia heboh sambil menunjuk panci itu dengan senang. mereka yang melihat itu semakin di buat ngiler, dari aromanya saja sudah seenak ini apalagi rasanya.

" kepala koki tolong bantu aku memindahkan ini ke atas meja itu ". Alicia menunjuk panci dan meja yang ada di tengah tengah dapur. " baik nona biarkan kami yang memindahkannya untukmu ". lantas kepala koki dan pelayan yang terlihat seumuran dengan ibunya itu memindahkan panci ke atas meja.

Alicia mulai menyiapkan bakso untuk orangtuanya dan kakaknya. " kepala koki tolong bungkus kan bakso ini untuk kedua kakakku ". setelah menunjuk dua mangkuk bakso yang telah dia siapakan, Alicia kembali mengambil mangkuk dan menyiapkan untuk orangtuanya.

setelah semuanya beres Alicia berdiri dan berkata. " tolong bagikan ini untuk semua penghuni rumah dan untuk kalian juga ". Alicia tersenyum kearah mereka. " terimakasih sudah membantuku paman dan bibi ". Alicia berpamitan dan pergi menghampiri orangtuanya sambil membawa dua mangkuk bakso.

" TERIMAKASIH NONA ALICIA, SEMOGA DEWA SELALU MEMBERKATIMU ". para pelayan dan koki berucap secara kompak. mereka tersenyum haru melihat nonanya berubah menjadi lebih baik.

****

" astaga sayang kenapa kau tidak menyuruh pelayan saja hm ". Duke dan Duchess terkejut melihat anak merekalah yang mengetuk pintu, terlebih lagi ketika mereka melihat apa yang di bawa anaknya.

Alicia tersenyum seraya melangkah masuk menuju kamar orangtuanya dan menaruh mangkuk berisi bakso itu di atas meja yang berada disana.

" ibu ayah aku membawakan ini untuk kalian ". Alicia tersenyum seraya menunjuk mangkuk itu. Duke dan Duchess merasa heran dengan makanan berkuah yang ada di depannya ini, dan apa itu? kenapa bentuknya bulat?. tapi aromanya sangat lezat.

" sayang apakah ini makanan yang kau masak? ". Duke bertanya kepada Alicia sambil menunjuk bakso itu. " apa nama masakan ini sayang? ibu baru pertama kali melihatnya ". Duchess bertanya karena dia baru pertama kali melihatnya.

" ini namanya 'bakso' ayah ibu ". Alicia menunjuk bakso itu dengan senyum merekah indah. Duke dan Duchess semakin di buat bingung karena nama makanan itu belum pernah mereka dengar di kekaisaran ini. apa 'bakso' itu nama baru? entahlah mereka tidak tau.

" kalian cobalah masakanku, apa itu terlihat buruk?". Alicia bertanya dengan raut wajah sedih.

mereka yang melihat itu menggeleng ribut tanda menolak pendapat putrinya. apapun yang Alicia masak dan bagaimanapun bentuknya mereka akan tetap senang, karena itu buatan putri tercinta mereka.

Alicia mengambil sendok dan menyuapi ayah serta ibunya bakso yang telah dia buat. wow mata mereka membulat takjub, sungguh rasa gurih dari kuah dan rasa kenyal dari daging bulat itu membuat mereka ingin lagi dan lagi.

Duke dan Duchess mengambil sendok masing-masing dan menyuapi bakso itu dengan semangat, mereka bahkan melupakan anaknya yang masih berdiri dengan senyum merekah.

ternyata orangtuanya menyukai makanan yang telah dia buat, ah betapa senangnya. " sayang apa masih ada lagi? ". tanya keduanya kompak membuat Alicia tersentak kaget.

" aku tidak tau ibu ayah karena tadi aku hanya mengambil untuk kalian dan kakak lalu aku meninggalkannya bersama para pelayan dan koki, aku juga menyuruh mereka untuk membaginya pada semua orang di rumah ini ". Alicia menjawab sambil menggelengkan kepalanya.

Duke dan Duchess menunduk lesu karena makanan lezat tadi pasti sekarang telah habis tak bersisa. Alicia yang melihat raut sedih kedua orangtuanya itu berusaha menghiburnya. " ayah dan ibu jika ingin nanti akan aku buatkan lagi bagaimana? ". setelah mendengar penuturan anaknya mereka kembali semangat. oh astaga makanan enak kalian akan menjadi milik kami batin keduanya bersamaan.

" aku juga menyisakan untuk kedua kakakku, ayah tolong suruh seseorang untuk mengantarkan 'bakso' itu ". Alicia kembali berucap ketika mengingat para kakaknya.

" baiklah ayah akan menyuruh stroff untuk mengantarkannya ". Duke mengangguk setuju dan menyuruh putrinya untuk duduk di pangkuannya. Alicia yang mengerti kode itu lantas lansung duduk dan bersandar pada dada bidang ayahnya.

" terimakasih ayah ". ucap Alicia senang dan mencium pipi kedua orangtuanya.

****

Albert, Steven serta beberapa teman akademinya sedang latihan memanah. sebelum seorang ksatria datang menghampiri mereka. " tuan muda ini ada titipan untuk anda ". pria itu memberikan 'bakso' yang di buat Alicia kepada tuan mudanya.

" dari siapa stroff? ". Steven bertanya sambil menunjuk apa yang di bawa ksatria stroff. sedangkan Albert dan yang lainnya hanya diam menunggu jawaban dari stroff.

" ini dari nona Alicia , tadi dia memasak dan membuatkan ini untuk kalian ". sambil menyerahkan masakan Alicia kepada Steven yang di terima dengan senang hati.

" saya pamit dulu tuan muda ". setelah berpamitan stroff pergi meninggalkan para pemuda tampan itu.

" wah aku baru tau lady Alicia bisa memasak ". Drystan putra mahkota bertanya dengan mata berbinar memandang kotak bekal yang di bawa Steven.

" kak ayo kita buka masakan dari adik kecil kita yang manis ". ajak Steven sambil menarik Albert untuk duduk di kursi yang ada di tempat pelatihan memanah itu. " ah ternyata ada surat ". Albert mengambil surat itu dan membaca isinya.

'untuk kakak tampanku Albert dan Steven, aku memasak makanan spesial untuk kalian nama masakan ini 'bakso' semoga kalian menyukainya'.

Albert dan Steven tidak bisa menahan senyuman melihat surat manis yang di tulis adiknya itu. ah manis sekali adiknya ini, mereka jadi semakin merindukanya.

setelah membuka kotak makanan itu, mereka di buat terkejut melihat bentuk makanan yang bulat bulat dan berkuah. aromanya menggugah selera.

dan itu membuat mereka menjadi lapar.

" wah ini sangat enak ". Steven sungguh takjub dengan rasa makanan ini, ah begitu gurih dan lezat. Albert mengangguk setuju. saudara kembar itu bahkan melupakan keberadaan manusia yang masih berada disana.

" kalian ini berbagilah dengan kami, kami juga ingin merasakan masakan lady Alicia ". Drystan dan Cleo mengutarakan keinginannya agar bisa merasakan masakan lady Alicia.

Cleo Eileen Pearce anak dari Marquez Lenion Pearce dari benua Utara.

" huh kalian ini mengganggu saja ". walaupun Steven berkata seperti itu, dia tetap memberikan mereka berdua merasakan masakan adiknya. karena dia dalam suasana hati yang baik.

" wah ini lezat sekali ". mereka berkata dengan kompak dan memandang makanan itu penuh minat. sayang seribu sayang kedua bersaudara itu membawa lari makanan yang di berikan Alicia agar kedua curut itu tidak meminta lebih.

Drystan dan Cleo yang melihat itu tersenyum masam. sungguh teman yang PELIT batin mereka. " putra mahkota aku tau ajakan ku ini salah , tapi aku menginginkan makanan itu dan aku juga tau kau menginginkannya kan? ". Cleo bertanya kepada putra mahkota meminta persetujuan.

putra mahkota yang mengerti 'arti' dari perkataan Cleo mengangguk setuju. merekapun lari mengejar Albert dan Steven agar mereka mendapatkan makanan lezat itu.

****

wah makanan yang di buat nona Alicia sangat lezat.

kau benar, aku bahkan baru pertama kali merasakan masakan seenak itu.

'cih apanya yang enak, aku juga bisa membuat makanan bahkan lebih lezat dari itu'. seorang membatin dengan iri karena Alicia menjadi lebih baik, dan dia merasa dia lah yang paling baik, tidak ada yang bisa menandinginya.

****

Alicia baru saja sampai di kamarnya, karena tadi dia terus berbincang dengan kedua orangtuanya sehingga lupa waktu. " Anna tolong siapkan kamar mandi untuku ". Anna yang mengerti lansung melaksanakan perintah dari nona mudanya ini.

setelah selesai menyiapkan tempat mandi, Anna kembali menghampiri Alicia dan mengatakan jika dia sudah melaksanakan tugasnya. " terimakasih Anna kau banyak membantuku hari ini ". Alicia berjalan menghampiri Anna dan memeluknya sebentar.

Anna yang sudah terbiasa dengan sikap baru dari nonanya ini membalas pelukannya. " nona tidak perlu sungkan, jika membutuhkan pertolongan anda bisa mengandalkan saya karena itu kewajiban saya untuk melayani nona ". Anna berkata dengan tulus.

Alicia melepaskan pelukan mereka dan berjalan menuju kamar mandi. " entah kenapa aku merasa Anna sedikit berbeda". Alicia membatin sambil mengingat ada yang berbeda dari pelayanannya itu.

" ah palingan hanya perasaanku saja ". Alicia tidak mengambil pusing tentang sikap Anna hari ini. mungkin saja dia kelelahan pikirnya.

"****** sialan aku akan merebut semua milikmu". seseorang menatap punggung Alicia dengan tajam, berharap tatapannya dapat membunuh Alicia.

" ah emang paling enak tuh mandi di kolam sendiri hehe ". Alicia memejamkan matanya menikmati aroma lavender dalam kolam miliknya.

*****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!