10

Hari ini Alicia menghabiskan waktunya dengan bermain bersama Abigail. mulai dari mengajak Abigail mengelilingi kediaman keluarga Duke Lawrenz, dan juga mengenalkan Abigail kepada seluruh penghuni kediaman ini agar Abigail nanti memiliki teman baru saat dirinya berada di akademi.

Setelah mengelilingi setengah kediaman mereka pergi menjernihkan pikiran di danau tempat para peri kecil berada. " huh apa kau lelah Abigail? ". tanya Alicia sambil menatap Abigail setelah mereka mendudukkan dirinya di rumput yang terawat dan bersih.

Abigail menggeleng tanda tidak setuju, sungguh jika Alicia yang mengajaknya mengelilingi dunia sekalipun dia akan rela asalkan bersama Dewi penolongnya ini. " tidak lady Alicia saya justru merasa senang karena dapat bermain dengan anda ". Abigail tersenyum sambil menatap Alicia yang mulai membaringkan dirinya di atas rumput saking lelahnya berkeliling.

Alicia kembali duduk tegak setelah mengingat dia melupakan ada satu hal yang belum Abigail ketahui di kediaman ini. " Abigail ayo bangun aku akan menunjukkan kepadamu temanku yang berada di danau ini ". Alicia membantu Abigail untuk berdiri mengikutinya seperti anak ayam yang takut di tinggal induknya.

Abigail hanya memperhatikan tangannya yang di genggam kuat oleh Alicia, astaga mengapa jantungnya tiba tiba berdebar seperti ini? apakah dia mempunyai riwayat penyakit jantung? dan mengapa wajahnya terasa panas? sungguh memikirkannya membuat Abigail pusing.

lebih baik dia memperhatikan jalan yang akan mereka lewati, takutnya nanti dia terjatuh karena tidak memperhatikan jalanan. " sudah sampai ". perkataan Alicia membuat Abigail mengalihkan pandangannya yang semula melihat jalan, menjadi ke arah rumah kecil yang terlihat indah dengan berbagai hiasan kecil di luarnya.

" siapa pemilik rumah ini lady? ". Abigail bertanya sambil memperhatikan sekeliling rumah kecil itu.

tiba tiba saja ada banyak mahluk kecil yang memiliki sayap lucu dengan warna yang berbeda keluar dari rumah itu.

mahluk imut yang berterbangan mengelilingi Alicia seolah menyambut kedatangannya semakin membuat Abigail bingung. apakah Alicia mengenalnya? dan mengapa mereka terlihat akrab? begitu banyak pertanyaan yang bersarang di otaknya tapi dia memilih diam memperhatikan interaksi mereka.

Alicia menoleh kearahnya sambil tersenyum. " Abigail perkenalkan mereka ini adalah peri kecil, mereka semua temanku dan sekarang juga akan menjadi temanmu ". Alicia menuntun para peri untuk berkenalan dengan Abigail.

para peri yang semula memperhatikan Abigail dengan seksama dan meneliti penampilannya. apakah pria kecil ini orang baik atau jahat? begitulah isi pikiran mereka. karena banyak sekali manusia yang jijik terhadap peri kecil seperti mereka ini.

"namaku Abigail senang berjumpa dengan kalian". Abigail berkenalan sambil memasang senyuman manis kearah para peri kecil di depannya ini.

para peri yang melihat senyuman manis Abigail di buat terpesona. astaga mengapa anak di depannya ini begitu menggemaskan dengan gigi kelinci yang terlihat menyengir lucu.

" senang juga dapat berkenalan denganmu Abigail ". ucap mereka secara kompak sambil mengelilingi tubuh Abigail tanda menerima pertemanan mereka.

Alicia yang melihat itu tersenyum senang, akhirnya dia dapat meninggalkan Abigail di rumah ini dengan tenang selama dia berada di akademi nanti. Abigail tidak akan kesepian karena dia sudah mengenalkannya kepada seluruh penghuni rumah. dia juga sudah mengancam para pelayan dan ksatria agar tidak mencari masalah dengan Abigail atau Alicia akan menyuruh ayahnya untuk memecat mereka.

mereka juga tidak akan berani melanggar perintah kesayangan keluarga ini. kecuali satu orang yang sebenernya orang munafik di kediaman ini.

" mari bermain bersama di bawah pohon apel ". Alicia berlari sambil bersenandung ria. Abigail dan para peri yang melihat Alicia berlari segera menghampirinya.

Abigail yang sudah sampai di dekat Alicia segera menggenggam tangannya agar Alicia berhenti berlari. " lady jangan berlari sepeti itu nanti anda terjatuh ". Alicia yang melihat raut wajah khawatir dari Abigail terkekeh geli. astaga anak ini sangat manis ketika terlihat khawatir seperti ini.

" baiklah aku tidak akan mengulanginya jika aku tidak lupa ". Alicia menyengir lucu yang membuatnya terlihat berkali-kali lipat lebih cantik dan menggemaskan.

" eh eh mengapa wajahmu memerah? apa kau sakit Abigail? ". Alicia bertanya dengan khawatir sambil menempelkan punggung tangannya di dahi Abigail untuk mengecek suhu tubuhnya.

Abigail juga tidak mengerti kenapa wajahnya terasa panas ketika melihat senyuman Alicia. bahkan jantungnya berdebar kencang seperti akan keluar dari tempatnya.

Abigail menggeleng tanda tidak mengerti. " aku tidak tau lady bahkan jantungku rasanya seperti akan keluar dari tempatnya ". Abigail memasang raut wajah polos di depan Alicia.

Alicia yang mendengar perkataan Abigail tentang ' keluar dari tempatnya' membuatnya kepalang khawatir. entah apa yang terjadi pada anak ini, apa dia memiliki penyakit jantung? pikir Alicia lugu.

Walaupun Alicia pernah hidup di dunia modern saat menjadi Ghilsa tetap saja dia tidak mengerti apa yang terjadi saat ini. karena dulu bundanya sangat melarang Alicia berdekatan dengan pria.

Alicia terlalu polos bahkan dulu saat menjadi Ghilsa dia pernah hampir di perkosa jika tidak di tolong kakak kelasnya. bahkan dia dengan bengong menatap kakak kelasnya yang bertengkar dengan pria yang hampir melecehkannya sambil berkata. " mengapa kalian bertengkar? ". sungguh anak yang lugu pikir mereka berdua.

sejak saat itu Ghilsa selalu di jaga ketat oleh bundanya bahkan kakak kelas yang menolongnya waktu itu.

lanjut ke Alicia dan Abigail.

Setelah mendengar perkataan Abigail Alicia segera membawanya berlari menuju ruang kerja ayahnya sambil berteriak meminta tolong. para ksatria yang berjaga disana berlari tergopoh-gopoh mendengar teriakan melengking dari Alicia.

teriakan Alicia sungguh menggemparkan seluruh manusia di kediaman ini. para ksatria mereka sudah menyiapkan pedang dan para pelayan membawa alat pembersih rumah dan membawa alat dapur untuk melawan orang yang sudah menyerang nona mudanya.

mereka rela mengorbankan nyawanya untuk menyelamatkan Alicia.

" TOLONG SELAMATKAN ABIGAIL DIA MEMBUTUHKAN PERTOLONGAN SEGERA ". Alicia kembali berteriak nyaring setelah sampai di depan kediaman.

" SERANG ". teriak para ksatria dan para pelayan ketika melihat Alicia sudah mendekat kearah mereka sambil menggeret tangan Abigail di sampingnya.

Alicia dan Abigail yang melihat alat berperang yang mereka bawa di buat berkedip lucu. apa ada musuh yang menyerang kediaman ini? pikir mereka bersamaan.

" paman bibi apakah ada musuh? ". Alicia bertanya dengan wajah bingung ketika melihat mereka yang mulai berlari kearah danau yang tadi di kunjungi Alicia bersama Abigail.

mereka yang mendengar pertanyaan polos Alicia segera menghampirinya. salah satu ksatria yang waktu itu pernah di goda Alicia bertanya dengan wajah memerah. " nona dimana orang yang telah menyerang anda? ". pria itu berusaha menormalkan suaranya agar tidak terdengar gugup.

Alicia semakin di buat bingung oleh pertanyaan pria yang pernah dia kerjai waktu itu. " tidak ada yang menyerang kami kakak kstaria ". Alicia menjawab pertanyaan mereka sambil menunjuk Abigail. " sebenarnya aku berteriak karena khawatir melihat Abigail yang berkata kepadaku kalau ' jantungnya akan pindah dari tempatnya' .

wajah lugu Alicia dan Abigail membuat mereka melongo secara serempak. jadi tidak ada bahaya di rumah ini? tidak ada yang menyerang nonanya? astaga syukurlah karena tidak terjadi hal buruk yang menimpa nonanya, lantaran Duke dan Duchess tidak berada di kediaman karena sedang berkunjung ke istana.

setelah tersadar dengan rasa terkejutnya mereka segera memeriksa keadaan Abigail apakah benar yang di katakan nonanya ini atau tidak. " tuan apa benar yang di katakan nona Alicia? ". salah satu pelayan yang pernah membantu keperluan Abigail waktu pertama kali berada di kediaman ini segera bertanya kepadanya.

Abigail mengerjap lucu sebelum menjawab pertanyaan wanita muda di depannya ini. " aku juga tidak mengerti bibi, wajahku terasa panas ketika melihat senyuman Alicia, jantungku juga rasanya akan lepas dari tempatnya ketika dia menggenggam tanganku ". Abigail berkata dengan polos sambil memandang Alicia yang juga menatapnya dengan polos.

para ksatria dan pelayan yang mendengar pengakuan polos dari tuan kecil di depannya, menepuk dahi mereka secara kompak. astaga tidak mungkin kan mereka memberitahukan 'arti' dari pengakuan bocah ini?.

Alicia dan Abigail masih menunggu jawaban dari para orang mereka. " bibi paman mengapa kalian diam saja? apa penyakitnya begitu parah?". Alicia mengatakan itu dengan mata berkaca-kaca. sungguh Alicia tidak mau kehilangan Abigail. Alicia baru saja memiliki teman pertama ketika berada di kediaman ini.

melihat raut wajah sedih Alicia Abigail segera menggenggam tangannya menguatkan. " lady Alicia terimakasih sudah mau menolongku dan mau menjadi temanku, maaf jika tidak lama lagi aku akan meninggalkanmu selama lamanya ". Alicia yang mendengar penuturan Abigail segera memeluknya. " Abigail kau harus sembuh aku akan meminta ayah untuk mendatangkan tabib terhebat di kekaisaran ini, jika tabib itu tidak bisa menyembuhkanmu maka aku akan mencarikan tabib di luar benua ini ". tekad Alicia penuh semangat.

ksatria dan para pelayan yang melihat tingkah mengharukan antara dua bocah polos di depannya ini di buat tercengang. astaga bukan ini yang ingin mereka lihat. tapi lucu juga sih melihat bocah polos berpelukan seperti akan kehilangan selamanya.

" nona tuan Abigail baik baik saja ". pelayan yang sudah tidak tahan melihat mereka menangis segera memberitahukan keadaan Abigail. Alicia yang mendengar penuturan pelayan di depannya segera menegakkan badannya setelah melepaskan pelukan mereka.

" lantas mengapa Abigail merasakan jantungnya akan pindah bibi? ". Alicia bertanya dengan raut wajah seserius mungkin yang terlihat lucu di depan mereka.

pelayan yang bernama Moza itu mengusap kepala Alicia sayang sambil menjawab pertanyaannya. " nona akan tau jika kalian sudah dewasa nanti ". Alicia memberenggut lucu melihat jawaban yang tidak memuaskan rasa penasarannya itu.

" tapi Abigail tidak sakit parah kan bibi? ". Alicia bertanya dengan penuh rasa khawatir sambil mengguncang tubuh pelayan Moza dengan pelan.

" tuan Abigail sangat baik nona, anda bisa melihatnya sendiri, wajahnya tidak pucat kan? ". Moza bertanya sambil menunjuk Abigail yang terlihat segar bugar yang menampilkan wajah polos.

Alicia segera memeriksa ulang tubuh Abigail takut bibi Moza berbohong kepadanya. " LIHAT WAJAHNYA MEMERAH ". Alicia berteriak nyaring yang membuat mereka semua terkejut.

benar saja wajahnya Abigail memerah bahkan telinga dan lehernya juga ikut memerah itu semakin membuat Alicia kepalang khawatir.

" jantungku kembali terguncang hebat ". Abigail berkata sambil memegang dadanya dengan wajah yang Ikut khawatir. Alicia yang melihat Abigail memegang dadanya kembali berteriak khawatir. " PAMAN BIBI TOLONG CEPAT BAWA ABIGAIL KE KAMARNYA DAN SEGERA PANGGILKAN TABIB". mereka para orang dewasa yang melihat jelas bagaimana raut khawatir Alicia menjadi kasihan belum lagi raut wajah Abigail yang seperti orang sedang sekarat menjadi menahan gemas.

yah gemas ingin mencekik kepolosan mereka. hoho tidak mungkin mereka berani melukai Alicia dan Abigail. takut kepala mereka terpisah dari tubuhnya.

Alicia kembali menangis dan memeluk Abigail erat seakan-akan Abigail akan di bawa pergi jauh darinya. " Abigail ku mohon bertahanlah aku tidak ingin kau pergi meninggalkanku ".

Alicia tidak sadar jika wajahnya dan Abigail sangat dekat bahkan hidungnya hampir menyatu.

" Alicia jantungku sepertinya akan meledak ". Abigail semakin di buat takut lantaran jantungnya semakin berdegup kencang.

sungguh para ksatria dan pelayan yang melihat itu ingin sekali menenggelamkan mereka di sungai. jangan salahkan dua bocah ini karena mereka masih kecil dan tentu saja polos.

" tuan mari kami antarkan ke kamarmu ". ksatria muda yang bernama Verdo segera menuntun Abigail ke kamarnya tentu saja dengan Alicia yang selalu menempel kepadanya seperti prangko.

bisa hilang kewarasan mereka jika terus meladeni dua bocah polos ini. lebih baik mereka mengikuti keinginan Alicia dan membuat sedikit sandiwara dengan tabib yang berada di kediaman Lawrenz.

" hati hati Abigail aku takut jantungmu beneran loncat ". Alicia sudah membayangkan bagaimana rupa jantung yang keluar dari tempatnya.

Abigail yang melihat wajah khawatir Alicia menggenggam tangannya dengan erat seolah dia akan mati hari ini juga. " Alicia aku harap kau bahagia tanpa diriku ". Abigail berkata dengan sedih sambil menghapus air matanya yang menetes tanpa disadarinya.

mereka berusaha kuat menahan tawanya agar tidak meledak. sungguh menggemaskan sekali dua bocah ini.

****

"jadi milikku baru saja memungut tikus kecil hm?". Pria yang sedang duduk di kursi kebesarannya menoleh kearah tangan kanannya yang baru saja melaporkan sesuatu tentang gadisnya.

" benar tuan pria kecil itu adalah anak dari seorang penghibur dengan seorang Duke dari wilayah selatan ". jawab tangan kanan pria itu dengan tenang berusaha tidak terlihat gugup.

" bagaimana bisa dia menelantarkan anaknya sehingga anak itu bertemu dan berdekatan dengan gadisku? ". suara berat pria itu mengalun indah seperti melodi kematian yang siap membunuh siapapun.

tubuh pria yang menjadi tangan kanannya di buat bergetar hebat lantaran suasana mencekam yang terjadi di ruangan itu.

" yang hamba ketahui wanita penghibur itu mengandung setelah memberikan obat perangsang pada Duke ". mencoba menguatkan dirinya agar menjawab pertanyaan tuanya atau dia akan bisu jika tidak menjawabnya.

" dia juga melarikan diri setelah malam dimana dia bermain dengan Duke selatan ". pria itu kembali melanjutkan perkataannya.

" baiklah tugasmu sekarang cari dan temukan siapa Duke itu, dan segera beritahu dia jikalau anaknya tinggal di tempat yang sama dengan gadisku ". desisnya tajam sambil menyuruh ajudannya untuk segera pergi melaksanakan tugasnya.

" baik tuan saya permisi ". pria itu pergi setelah memberikan hormat kepada tuanya.

****

" Alicia adiku ataukah harus aku memanggilmu sayang hm? pesona apa yang telah kau berikan padaku sehingga aku mencintaimu sayang? ". salah satu saudara Alicia memandang penuh puja lukisan adiknya.

" aku tidak akan membiarkan satupun pria berdekatan denganmu sayang! jika aku tidak bisa memilikimu maka pria lain juga tidak boleh memilikimu ". sorot mata yang penuh akan obsesi membara pada dirinya.

dia melupakan ikatan darah antara dirinya dengan Alicia.

****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!