5

Anna berjalan menghampiri Alicia yang masih tertidur pulas. astaga mengapa gaya tidur nonanya seperti itu, sungguh tidak mencerminkan seorang bangsawan yang anggun.

Anna hanya geleng geleng kepala melihatnya, Alicia tertidur dengan kepala menjuntai ke bawah dengan kaki yang terbuka sehingga memperlihatkan paha mulus dan sexy miliknya.

rambut acak acakan seperti singa, mulut yang menganga lebar untung saja air liurnya tidak menetes. " astaga nona ini sudah pagi, bangunlah ". Anna mengguncang tubuh Alicia lantaran susah di bangunkan.

Alicia yang mulai tersadar menguap lebar tanpa menutup mulutnya. " Anna ini masih terlalu pagi, biarkan aku tidur satu jam lagi ". Alicia kembali merebahkan tubuhnya dan ingin melanjutkan kegiatan tidur yang sempat terganggu.

Anna yang melihat itu segera menahan tangan Alicia agar tidak kembali merebahkan tubuhnya, jika itu sampai terjadi sudah pasti Alicia akan langsung tertidur. " nona anda harus bangun dan segera pergi ke kamar mandi, atau aku akan memanggil para pelayan dan memandikanku?!".

Anna mengancam Alicia dengan membawa nama pelayanan yang lain. Alicia berdecak kesal karena tidurnya terganggu. " baiklah aku akan mandi dan jangan panggilkan pelayan, aku ini sudah besar dan bukan bayi lagi ". Alicia melotot kearah Anna yang malah terkekeh melihat raut wajah Alicia yang lucu.

" baiklah nona silahkan pergi mandi, saya akan menyiapkan gaun untuk anda ". Anna berjalan menuju lemari besar untuk mengambil gaun yang akan Alicia gunakan hari ini. " Anna aku mau gaun yang sederhana tapi tidak terlihat kuno ". Alicia memang tidak suka dengan gaun mewah, itu karena gaun mewah sangat berat dan juga terlalu mencolok.

Anna yang mendengar titah dari nonanya itu mengangguk dan mencari gaun yang di inginkan Alicia. setelah melihat Anna pergi mencari gaun Alicia pergi ke tempat pemandian untuk membersihkan tubuhnya.

Alicia masih saja di buat takjub dengan interior yang berada di kamar mandi ini. satu kolam berukuran sedang yang di sisinya terdapat beberapa berlian murni sebagai hiasan pinggiran kolam. ada juga tirai tipis berwarna emas sebagai penutup di sisi kolam.

Ah rasanya segar sekali begitu Alicia merendamkan tubuhnya di dalam kolam yang penuh dengan busa beraroma lavender. ini sungguh nyaman, ingin rasanya Alicia tidur kembali saking nyamannya.

Anna yang sudah lama menunggu Alicia di kamar pun merasa heran lantaran Alicia belum juga keluar, astaga apa terjadi sesuatu dengan nonanya itu?.

berbagai pikiran negatif mulai menjalar di otak Anna, tanpa pikir panjang Anna lansung bergegas menuju kamar mandi untuk mencari Alicia. " nona mengapa anda lama sekali, apa terjadi hal buruk nona?". Anna berjalan dan membuka tirai kolam tempat Alicia berada.

astaga pemandangan macam apa ini?. Anna di buat kesal sekaligus khawatir, ternyata nona Alicia sedang tertidur bukan dalam bahaya seperti dugaannya. " nona bangunlah apa punggung nona tidak sakit tidur seperti itu?". Anna menepuk pipi Alicia perlahan untuk membangunnya.

Alicia yang tidurnya terganggu mulai mengerjapkan matanya dan membuka matanya secara perlahan. " humm Anna berapa lama aku tertidur?". Alicia bertanya dengan tangan yang mengusap matanya takut ada belek disana.

" Anda tidur setengah jam nona, bahkan sebentar lagi waktunya sarapan bersama Duke dan Duchess ". perkataan Anna membuat Alicia membulatkan matanya terkejut. " astaga Anna aku harus bergegas menemui ibu dan ayahku, aku tidak ingin mereka menunggu terlalu lama ".

Alicia beranjak berdiri dan mengambil jubah mandinya. " Anna tolong bantu aku memakai gaunku ". Alicia menatap Anna dan meminta bantuan, jika bukan karena takut membuat orangtuanya menunggu lama Alicia tidak akan meminta bantuan Anna.

Anna berjalan menghampiri Alicia dan membantunya memakaikan gaun yang sederhana itu. gaun berwarna biru laut dengan berlian kecil di setiap sisinya, yang membuat gaun itu sederhana karena bentuknya tidak terlalu mengembang dan tentunya tidak berat.

Alicia memperhatikan penampilannya di depan cermin besar itu, wow dia selalu terpesona melihat dirinya sendiri, ah jika dia berada di dunia modern dan memiliki wajah serta postur tubuh seperti ini pasti dia menjadi wanita tercantik sedunia. hoho maafkan Alicia yang terlalu percaya diri ini.

****

kedua pasutri yang sedang duduk di meja makan itu saling pandang satu sama lain. " suamiku kemana Alicia mengapa anak kita belum datang?". Duchess bertanya dengan wajah khawatir. " sayang tenanglah Alicia pasti akan kesini sebentar lagi ". Duke mengusap bahu istrinya mencoba untuk menenangkannya.

orang yang membuat kegaduhan di pagi hari ini baru saja tiba di meja makan. " salam ayah ibu semoga dewa selalu memberkatimu ". Alicia menunduk dengan mengangkat sedikit gaunya dan tersenyum cerah kepada mereka.

Duchess yang melihat anaknya pun bernafas lega, sungguh kejadian bulan lalu membuatnya begitu khawatir kepada Alicia, Duchess tidak mau musibah itu datang lagi, cukup sekali dia melihat anaknya koma dan dia sungguh merasa sakit.

" sayang duduklah nak ". Duke tersenyum kearah putrinya dan mempersilahkan untuk duduk di dekat Duchess. " ayah ibu maaf aku membuat kalian menunggu terlalu lama, aku ketiduran di pemandian tadi hehe ". Alicia menampilkan cengiran lucu. Duke dan Duchess yang melihat itu terkekeh geli, sungguh anaknya mengapa bisa dia tertidur di pemandian. apakah punggungnya tidak sakit?.

" lain kali jangan tidur di pemandian sayang, itu akan membuat punggungmu sakit ". Duchess mengelus surai putrinya sayang. Duke yang tidak ingin kalah pun pergi menghampiri anaknya dan memberikan kecupan di dahi serta pipinya.

" dengarkan apa yang di katakan ibumu, mengerti sayang? ". Duke menatap anaknya dengan serius yang membuat nyali Alicia sedikit menciut. Alicia mengangguk lucu dan mengangkat kedua jarinya tanda tidak mengulangi perbuatannya lagi.

" pintar jadilah putri yang penurut, ayah dan ibu hanya tidak ingin kau terluka lagi sayang ". Duke kembali berkata dengan raut wajah khawatir. Alicia yang melihat itu entah kenapa matanya berkaca-kaca dia sangat terharu karena bisa merasakan kembali kasih sayang ayah.

Alicia mengambil kedua tangan orangtuanya dan menggenggamnya erat. " aku berjanji akan menjaga diriku sebaik mungkin ayah ibu, dan aku tidak akan membuat kalian khawatir lagi ". Alicia mengecup kedua pipi orangtuanya.

Duke dan Duchess yang melihat anaknya bersungguh-sungguh tersenyum bangga. mereka sangat bangga memiliki kedua putra tampan dan putri bungsu yang cantik mereka juga terlahir dengan bakat masing-masing.

wajar saja anaknya tampan dan cantik, Duke dan Duchess saja sempurna sudah pasti itu turunan dari mereka.

kriyukk

bunyi perut itu mengalihkan suasana haru di ruangan itu, sang pelaku menyengir lucu dengan tangan menepuk kecil perutnya. " wah anak kita sudah lapar rupanya ". Duke dan Duchess terkekeh melihat tingkah menggemaskan anaknya itu.

Alicia menutup wajahnya yang memerah karena malu, ah kenapa perutnya itu murahan sekali, baru melihat makanan sedikit lansung berbunyi sungguh Alicia ingin menenggelamkan dirinya ke laut jika saja dia bisa berenang.

" ayah ibu aku lapar dan berhenti menggodaku ". Alicia melotot garang kepada orangtuanya, bukanya terlihat seram justru Alicia terlihat lucu seperti anak kucing yang gembul.

****

seorang pria yang berada di ruangan bawah tanah itu tersenyum smirk melihat darah dari mangsanya.

" katakan kepadaku siapa yang menyuruhmu?". pria itu bertanya dengan wajah tenang tidak ada emosi di wajahnya itu, hanya terdapat wajah datar.

atmosfer yang berada di ruangan itu terasa lebih mencekam karena nada datar dari pria bertudung itu. pria yang sedang di pasung itu tidak berani menjawab pertanyaannya.

" apa kau bisu hm ". pria bertudung itu mengangkat dagu sang tahanan dengan pisau yang tajam sehingga menimbulkan luka gores di dagu pria malang itu.

pria yang di pasung masih saja tetap diam dan itu membuat pria bertudung itu murka. " ah ternyata kau sangat setia kepada tuanmu hm ". pria itu tersenyum mengejek sambil kembali menekan dagu pria itu dengan pisau yang di bawanya.

" apa yang dia berikan kepadamu sehingga kau tidak berani membuka mulut SIALAN ". pria itu bertanya dengan teriakan di akhir katanya.

" oh atau kau ingin aku membantai semua keluarga sialanmu itu hm ?". pria bertudung itu kembali mencoba untuk membuat pria di bawahnya ini jujur kepadanya.

pria yang dipasung itu gemetar ketika mendengar keluarganya akan di bantai, sungguh lebih baik dia mati sendiri daripada melihat anak serta istrinya yang mengandung itu di bunuh pria kejam di depannya ini.

perlahan pria itu mendekatkan diri kepada pria bertudung, lalu membisikkan sesuatu kepadanya.

pria bertudung yang mendengar nama itu tersentak terkejut, hah padahal dia sudah menduganya tapi masih saja terkejut.

" baiklah karena kau sudah memberitahuku maka aku akan dengan senang hati mengantarkanmu kepada Tuhan ". pria itu mengambil pedang yang ada di punggungnya lalu dengan sekali tebasan kepala pria itu menggelinding kearah kakinya.

" akan ku balas kau lebih kejam dari apa yang telah kau lakukan kepada keluargaku sialan ". pria itu menyorot tajam penuh akan dendam.

****

" ayah huhu aku ingin pergi ke pasar boleh yah ayah ". Alicia kembali merengek kepada ayahnya agar di berikan izin pergi ke paras bersama Anna.

tadi setelah sarapan Alicia membuntuti ayahnya ke ruang kerja, karena ingin pergi melihat pasar yang berada di dunia ini, huh Alicia masih menjalani hukumannya dan ini belum sehari tapi Alicia sudah merengek.

" sayang kau sedang dalam masa hukuman ". Duke memberi pengertian kepada anaknya agar dia mengerti dan tidak merengek lagi, walaupun dia senang melihat sikap manja anaknya ini tapi tetap saja hukuman adalah hukuman!.

Alicia yang mendengar respon ayahnya melipat tangannya di dada, dan memasang raut wajah kesal. " huh ayah sekali saja, setelah itu aku akan berdiam diri di rumah ". Alicia kembali bergelut manja di lengan sang Duke sambil menggosok kepalanya di lengan ayahnya itu, cara ini sangat ampuh menurut Alicia, karena dia dulu memelihara kucing dan kucingnya sering seperti ini jika ingin sesuatu.

Duke terkekeh melihat bagaimana cara anaknya ini meluluhkan hatinya. sungguh cara ini memang ampuh hanya saja Duke tidak pernah toleran terhadap hukuman, itu supaya anaknya jera dan tidak melakukannya lagi.

" sekali tidak tetap tidak sayang, tapi ayah berjanji setelah masa hukumanmu berakhir ayah akan mengajakmu berkeliling pasar dan kemanapun tujuan yang kau mau ". Duke berusaha memberikan pengertian kepada anaknya agar Alicia tidak melanggar hukuman.

Alicia yang mendengar itu menjadi sedih, tapi sesaat kemudian ketika dia kembali merenungkan perkataan ayahnya dia kembali ceria. hoho siapa yang tidak mau di ajak jalan jalan, jelas Alicia akan menahan dirinya sekarang agar bisa pergi berkeliling bersama ayahnya nanti.

" baiklah ayahku sayang, anakmu ini akan menurut tapi ayah janji akan mengajakku berkeliling kan ". Alicia memberikan pertanyaan di akhir sambil menyodorkan jari kelingkingnya tanda persetujuan.

Duke Jecko terkekeh melihatnya, lansung saja menautkan kelingkingnya dengan kelingking Alicia tanda setuju.

Alicia langsung memeluk ayahnya dan memberikan kecupan di pipi sang ayah, kenapa ayahnya ini sangat tampan sih, Alicia kan jadi suka eitss jangan salah faham suka yang di maksud Alicia itu suka melihat ketampanannya.

huh ayahnya ini jika di dunia modern sudah pasti menjadi incaran kaum hawa, karena memang sangat cocok menjadi sugar daddy, tapi di dunia ini ayahnya juga incaran banyak wanita, tapi tidak ada yang bisa menandingi kecantikan istrinya dan anaknya tentu saja dia tidak akan tergoda, meskipun banyak yang ingin menjadi selirnya.

" Ayah Alicia ingin memasak di dapur apa boleh?". Alicia memasang raut wajah menggemaskan supaya ayahnya luluh dan mengizinkannya untuk memasak.

Duke yang mendengar itu tersentak kaget, bagaimana caranya anak ini memasak sedangkan saja dia tidak pernah memasuki dapur. Alicia yang melihat tanda penolakan dari ayahnya segera menyela. " ayah aku bisa memasak sungguh, atau ayah ingin aku kabur dan pergi ke pasar? ". Alicia bertanya dengan nada mengancam. " lagipula aku sangat bosan berdiam diri di rumah ayah, aku butuh teman dan kegiatan baru ".

Alicia kembali berucap dengan nada sedih. Duke Jecko menghela nafas gusar melihat sifat keras kepala anak gadisnya ini, hah memang Alicia adalah keturunannya jadi dia tidak akan heran dengan sikap keras kepalanya.

" baiklah ayah izinkan, tapi jika kau sampai terluka sedikit saja maka ayah akan menghukum semua koki dan para pelayan ". Duke berkata dengan tegas tapi sorot matanya tetap teduh dan hangat.

" siap ayahanda tercinta, anakmu yang cantik manis dan menggemaskan ini akan melaksanakan perintahmu ". Alicia berkata dengan semangat menggebu-gebu.

Duke hanya terkekeh melihatnya.

****

kudengar nona Alicia sudah berubah.

yah, aku sangat senang melihat perubahannya itu.

kalian benar, sekarang nona menjadi sangat menggemaskan.

aku bahkan sangat ingin mencubit pipinya itu.

Bisik bisik dari para pelayan ketika melihat Alicia melewati mereka, Alicia tau dirinya sedang di bicarakan tapi dia memilih abai, selama mereka tidak mengganggunya dia akan bersikap baik. bahkan sesekali Alicia memberikan senyuman kepada para pelayan yang menyapanya.

para pelayan dan ksatria yang melihat Alicia tersenyum kearah mereka untuk yang pertama kalinya menjadi senang, ada juga yang mimisan karena tidak tahan melihat senyuman manis peri kecil itu.

wah anugrah terindah bagi mereka dapat melihat Alicia secara lansung, sungguh benar benar 'bunga Athelianus' benar benar indah dan memukau.

Anna yang berjalan di samping Alicia tersenyum bangga karena dapat melayani nona sebaik dan secantik Alicia. sungguh keberuntungan bagi Anna.

****

terimakasih sudah mau mampir di cerita aku guys, semoga kalian suka yah, maaf jika ada kata yang salah🙏🤗

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!