14

"apakah dia murid baru yang datang hari ini?"

"wowow aku baru menyadari jika gadis itu rambutnya mirip dengan si kembar."

"iya kau benar apakah dia Alicia yang terkenal cantik itu?"

"rumor itu memang benar lady Alicia sangat cantik."

"dia seperti seorang Dewi yang turun ke bumi."

dll

Baru menampakkan dirinya di kantin Alicia sudah di sambut pekikan para murid akademi. " oh ayolah telingaku terasa sakit mendengar pekikan kalian ". batin Alicia sambil mengusap telinganya yang terasa berdengung.

Albert yang melihat adiknya mengusap telinganya segera menutup telinga Alicia dengan kedua tangan besarnya itu. " jangan di dengar sayang ". Albert tersenyum lembut kearah Alicia sambil mengajaknya menuju meja yang berada di pojok.

Alicia Steven dan teman-teman kakaknya hanya mengikuti langkah Albert. " ayo duduk sayang ". Albert menuntun Alicia untuk duduk dan setelahnya mereka semua duduk dan memesan makanan. Alicia menyenderkan kepalanya nyaman di pundak Albert. sedangkan sebelah tangannya sedang di mainkan oleh Steven.

Albert mengelus surai coklat adiknya dengan sayang sesekali dia mengecup keningnya. " kak siapa mereka? ". Alicia menunjuk tiga orang asing yang diam dan memperhatikannya sedari tadi.

Steven menepuk dahinya lantaran lupa mengenalkan sahabatnya kepada Alicia. " mereka sahabat kakak ". jawab Steven dan setelahnya dia menyuruh teman temannya untuk memperkenalkan diri.

" perkenalkan saya Drystan Stefileord Athelianus putra mahkota dari kerajaan Athelianus ". Drystan tersenyum tipis kearah Alicia yang kini memperhatikannya. " salam putra mahkota senang bertemu denganmu ". Alicia mengangkat ujung gaunya dan memberikan penghormatan dengan anggun kepada putra mahkota.

Putra mahkota hanya tersenyum tipis. " saya Cleo Eileen Pearch anak dari Marquez Pearch dan saya dari benua Utara ". Alicia kembali melakukan salam perkenalan, hal dasar yang akan di lakukan seorang bangsawan jika bertemu satu sama lain.

" Senang berkenalan denganmu ". ucap Alicia sambil tersenyum manis. " hoho mereka sangat tampan ". batin Alicia tersenyum manis.

" Reyzhen Emiliano Christofer ". ucap datar seorang pria berambut hitam dengan bola mata berwarna biru laut. " senang berkenalan denganmu ". Alicia tersenyum kaku kearah pria di depannya ini. entah kenapa Alicia merasa tatapan pria ini begitu dalam seolah mereka sudah lama saling kenal.

Setelah berkenalan dengan teman kakaknya sambil menunggu makanan mereka sampai, akhirnya makanan itu tiba juga. Alicia menatap berbinar makanan di depannya ini. " hehe kakak aku sudah sangat lapar ". Alicia mengerucutkan bibirnya lucu sambil mengusap perut datarnya.

" uhh sangat menggemaskan ". batin mereka yang melihat tingkah menggemaskan Alicia. Bahkan Reyzhen yang sangat kaku terhadap wanita sekarang mulai tersenyum tipis, sangat tipis sampai tidak ada seorangpun yang menyadarinya.

****

" wah ternyata dia teman yang sekamar denganmu Valerie ". gadis berambut hijau itu menoleh kearah gadis yang baru saja menyelesaikan makanannya. gadis yang di panggil Valerie menoleh kearah pandangan temannya dan wow sungguh sangat cantik pekiknya dalam hati.

" astaga dia bahkan lebih cantik daripada rumor yang beredar ". Gadis berambut hijau yang bernama Viola menopang dagunya dengan tangan sambil terus memperhatikan Alicia, seolah Alicia adalah pusat dunianya.

" yah kau benar bahkan aku baru pertama kali melihat gadis secantik itu ". Valerie tersenyum tipis kearah Alicia yang sedang khusyuk dengan makanannya, tanpa menghiraukan banyak pasang mata yang sedang memperhatikannya.

" dia akan menjadi teman sekamarmu dan semoga saja kalian cocok agar kau tidak mengganti kamar lagi ". Viola menatap sinis sahabatnya yang sudah sangat sering mengganti kamar lantaran tidak ada teman sekamar yang cocok dengannya. " ku rasa kali ini aku tidak akan ganti kamar lagi ". ucap Valerie sambil terus memperhatikan Alicia yang terlihat lucu dengan pipi mengembung penuh makanan.

" yah kuharap begitu ". Viola tersenyum lembut kearah sahabatnya yang masih saja memperhatikan Alicia. " sudahlah nanti kau bisa melihat lady Alicia sepuasnya di kamar ". Viola menggoda temannya dengan kedipan sebelah mata yang terlihat genit.

Valerie memutar bola matanya malas melihat tingkah menyebalkan sahabatnya ini. " ku harap kita sekelas nantinya ". ucap Viola sambil tersenyum lebar kearah Valerie. Valerie mengangguk membenarkan perkataan Viola.

****

Alicia memakan makanannya dengan lahap karena disini dia bebas makan banyak tanpa diet yang di anjurkan Anna. " pelan pelan sayang tidak ada yang akan mengambil makananmu ". Albert membersihkan saus yang ada di bibir Alicia menggunakan tangannya. Steven memberikan minuman kepada adiknya dan di terima lansung dengan senang hati.

" huhu terimakasih kakak-kakakku yang tampan ". Alicia memasang senyuman lebar kearah si kembar. Albert menepuk kepala adiknya sayang dan Steven mengecup pipi gembul adiknya. mereka bahkan tidak menyadari tindakan yang telah mereka perbuat sekarang menjadi tranding topik di kalangan murid akademi.

" ishh kakak sudah huhuu aku malu mereka semua menatapku ". Alicia mengerucutkan bibirnya lucu sambil bersedekap dada. Albert yang mendengar perkataan adiknya Setega melotot tajam kearah murid akademi yang terang terangan menatap adiknya. " Alicia mengapa kau sangat menggemaskan hm? ah sialan ingin sekali rasanya aku mencongkel mata para pria yang memandangmu ". batin seseorang yang berada di meja itu.

Ketika Alicia menoleh kearah depan dan tatapannya bertemu dengan seorang pria yang tak lain adalah Reyzhen. Alicia menyadari sedari tadi Reyzhen terus menatapnya. "mengapa dia melihatku seperti itu". batin Alicia sambil mengalihkan pandangannya kearah meja yang berada di ujung.

Alicia tersenyum ketika tatapannya tidak sengaja bertemu dengan seorang gadis berambut coklat dengan bola mata berwarna biru laut. gadis itu yang menyadari senyuman Alicia kepada dirinya di buat terkejut. " astaga Viola lihatlah lady Alicia tersenyum kearah ku ". Valerie menyenggol lengan Viola yang berada di sebelahnya.

Viola yang mendengar perkataan Valerie segera menoleh kearah meja Alicia. dan benar saja Alicia sekarang tersenyum manis kearah mereka berdua. " KYAAA DIA SANGAT IMUT ". Viola berteriak nyaring yang mengakibatkan banyak pasang mata menoleh kearah meja mereka.

Valerie menepuk dahinya keras lantaran malu melihat tingkah konyol sahabatnya yang tidak memiliki malu ini. " jangan teriak bodoh! lihatlah semua orang memandang kearah kita ". Valerie tersenyum manis dengan mata melotot tajam penuh aura membunuh. Viola yang melihat aura suram dari sahabatnya hanya menyengir lucu berharap setelah ini dia masih bernafas.

" hoho maafkan aku teman, aku hanya terkejut di berikan senyuman manis oleh lady Alicia ". Viola cengengesan tidak jelas seperti orang yang sedang mendapatkan harta Karun.

sedangkan di meja seberang Alicia terlonjak kaget mendengar teriakan gadis bersurai hijau. "kak mengapa dia berteriak setelah melihat senyumanku? ". Alicia bertanya dengan raut wajah polos membuat Albert dan Steven tidak tahan untuk mencium pipi adiknya.

"ishh kakak sudah berhenti aku malu di lihat semua orang". Alicia melotot lucu kearah kedua kakaknya. Albert dan Steven hanya tersenyum seperti tidak memiliki beban sedikitpun. " siapa suruh kau begitu menggemaskan hm ". Albert memeluk adiknya erat dan mencium pipinya bertubi-tubi.

Mereka bahkan melupakan tiga pria yang sedari tadi hanya diam memperhatikan tingkah agresif seorang kakak kepada adik perempuannya. "tidaklah kalian malu di lihat temanmu seperti ini hm?". Alicia bertanya sambil mendorong kepala Albert dan Steven agar menjauh dari dirinya.

Steven memonyongkan bibirnya sambil komat Kamit tidak jelas. Albert mendengus kesal lantaran pelukannya di lepas secara paksa. "lady anda berada di kelas apa? ". Cleo bertanya sambil menatap Alicia yang terlihat manyun. Alicia yang mendengar pertanyaan Cleo segera menoleh kearahnya. " Aku berada di kelas A tuan ". jawab Alicia dengan senyuman manis.

" Woahh adikku sangat hebat bisa berada di kelas unggulan ". Steven kembali mengambil kesempatan dengan memeluk Alicia erat. Albert yang melihat tindakan kembarannya tidak mau kalah, Albert segera menjauhkan Alicia dari Steven dan sekarang dialah yang memeluk adiknya. " ishh kalian ini tidak di rumah tidak disini selalu saja bertengkar ". Alicia memutar matanya jengah melihat kelakuan kedua kakaknya.

" haha apa Albert dan Steven sering bertengkar di rumah lady? ". Drystan bertanya sambil menahan tawa. oh sungguh apa si kembar selalu bersikap seperti ini jika menyangkut Alicia?. Alicia mengangguk membenarkan. " Benar sekali putra mahkota mereka selalu saja bertengkar ". Alicia tersenyum pedih sambil menatap putra mahkota seolah apa yang di alaminya ini adalah masalah besar.

Cleo Reyzhen dan Drystan kompak mengalihkan pandangannya agar tidak melihat Alicia yang terlalu menggemaskan. takutnya mereka kelepasan dan menculik Alicia huh tidak lucu kan seorang putra mahkota menculik seorang gadis? apalagi Reyzhen juga putra mahkota dari kerajaan Utara yakni kerajaan Christofer, dan Cleo adalah putra dari Marquez yang di segani semua orang karena kerja kerasnya.

Alicia yang melihat mereka mengalihkan pandangannya memiringkan kepalanya sambil bertanya. " kenapa kalian tidak melihat kearah ku? ". tanya Alicia sambil mengedipkan matanya lucu. oh astaga tuhan tolong bawa mereka pergi dari hadapan gadis ini agar tidak menjadi masalah kedepannya. " n-nona t-idak ada apa apa hehe ". Cleo menjawab pertanyaan Alicia dengan gugup sambil menoleh kesana-kemari agar tidak bertatapan langsung dengan Alicia.

" kak aku sudah kenyang dan aku ingin istirahat ke kamar ". Alicia berkata sambil menoleh kearah kedua kakaknya untuk meminta izin pergi ke kamar. " biar kami antarkan ". Albert berkata dengan tegas setelah melihat gelagat adiknya yang ingin menolak. " humm baiklah kak ". Alicia menjawab dengan patuh, karena teringat nasehat ibunya untuk menuruti perkataan kakaknya ini.

Albert dan Steven berjalan disisi kiri kanan Alicia, dan teman temannya berada di belakang mereka. ah mereka melupakan dua calon raja yang mereka belakangi. tapi tak apa karena Albert dan Steven sudah biasa seperti itu jadi mereka memakluminya. mereka terus berjalan tanpa menghiraukan tatapan memuja dari semua murid yang mereka lewati.

Albert dan teman temannya yang sangat tampan sedang melindungi seorang gadis cantik di tengah-tengahnya. pemandangan yang sangat langka, dan hanya Alicia yang dapat merasakan di kelilingi murid terkenal di akademi ini. " sudah sampai ". ucap Alicia sambil menoleh kearah mereka yang masih berdiri seperti seorang bodyguard. Albert dan Steven memeluk adiknya secara bergantian. " jagalah dirimu dan selalu andalkan kami dalam urusanmu ". Albert tersenyum manis kearah Alicia dan Alicia hanya mengangguk mengerti.

" istirahatlah besok kami akan menjemputmu jika sudah waktunya makan ". Steven melepaskan pelukan mereka dengan terpaksa. mengingat adiknya ini harus istirahat karena besok akan mulai pembelajaran. " siap laksanakan kapten ". Alicia menegakkan badannya dan memberi hormat seperti para ksatria. mereka hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan menggemaskan Alicia.

" saya pamit putra mahkota Drystan putra mahkota Reyzhen dan kak Cleo ". Alicia tersenyum kearah mereka lalu membalikkan badannya menuju kamar. Albert dan Steven yang mendengar panggilan Alicia untuk Cleo di buat kesal sendiri. " hehe maaf maaf tenang saja aku tidak akan merebut adik kalian ". Cleo cengengesan lalu berlari secepat kilat agar terhindar dari amukan seorang kakak yang posesif dan agresif.

Mereka semua lalu pergi meninggalkan kamar Alicia. sedangkan Alicia pergi membersihkan dirinya. " ah aku penasaran siapa teman sekamarku? ". Alicia bertanya pada dirinya sendiri.

ceklek

Suara pintu yang di buka membuat Alicia memberhentikan lamunannya. " hai ". sapa seorang gadis yang tadi dia berikan senyuman ketika berada di kantin. Alicia tersenyum kikuk merasa canggung. " hehe bukankah kau teman gadis yang berteriak sewaktu di kantin? ". Alicia bertanya dengan mata mengerjap lucu. Valerie mengangguk membenarkan. " iya itu aku dan perkenalkan namaku Valerie Nayanika Svgard anak dari Duke Svgard dari benua Utara ". Valerie memperkenalkan dirinya ala seorang bangsawan.

" senang berkenalan denganmu lady Valerie namaku Alicia Estella lawrenz putri dari Duke Lawrenz dari benua barat ". Alicia memperkenalkan dirinya dengan anggun sambil tersenyum manis kearah Valerie.

" tidak perlu bersikap formal Alicia kau bisa memanggil namaku karena sekarang kita adalah seorang teman ". Valerie berkata sambil menggandeng Alicia untuk duduk di sofa yang ada di kamar itu. Alicia hanya mengikuti kemana Valerie membawanya tanpa banyak komentar.

" baiklah Valerie ". Alicia tersenyum manis menjawab pernyataan Valerie yang ingin berteman dengannya. " hoho tentu saja aku harus berteman denganmu, jika tidak kau akan menjadi lawan yang sangat merepotkan ". batin Alicia ketika mengingat alur cerita yang ada di novel dimana Valerie adalah teman dari Protagonis wanita yaitu Nayella. dan merekalah yang selalu merundung Alicia sehingga Alicia menjadi gadis pendiam.

Alicia membuyarkan lamunannya ketika Valerie memegang tangannya erat. " apa ada masalah Alicia? mengapa wajahmu terlihat murung? ". Valerie bertanya dengan khawatir sambil memandang Alicia yang terlihat sedikit pucat.

Alicia menggelengkan kepalanya berusaha meyakinkan Valerie jika dia baik-baik saja. " aku baik-baik saja sungguh ". Alicia tersenyum sambil mengusap bahu Valerie yang terlihat resah.

Valerie memandang Alicia menilai apakah perkataannya benar atau tidak. dan setelah melihat wajah Alicia kembali memerah dan tidak sepucat tadi menjadi tenang seketika.

" Alicia kau berada di kelas apa? ". Valerie bertanya pertanyaan yang hampir saja dia lupakan. Alicia menoleh kearah Valerie dan menjawab pertanyaannya. " aku berapa di kelas satu A dan kau sendiri Valerie? ". Alicia mengajukan pertanyaan walau dia sudah tau kalau Valerie satu kelas dengannya begitu juga pemeran utama wanita.

****

" akhirnya kita bertemu kembali Alicia ". seorang pria dengan rambut berwarna hitam dan bola mata berwarna caramel tersenyum-senyum sendiri setelah melihat pujaan hatinya yang sudah lama dia rindukan.

" sialan begitu banyak pria yang mendekatimu sayang ". pria itu menyorot tajam setelah mengingat betapa banyak pria yang menginginkan gadisnya. lihat saja tidak akan pernah dia biarkan siapapun dapat memiliki gadisnya kecuali dirinya sendiri.

" pertemuan pertama kita yang membuatku jatuh cinta kepadamu sayang, padahal sebelumnya aku sangat benci dengan wanita, bagiku wanita adalah mahluk rendahan yang merangkak ke ranjang pria demi kekuasaan dan ketenaran tapi kau tidak seperti itu sayang kau sangat berbeda dan perbedaan itu yang membuatku jatuh cinta kepadamu ". pria itu memandang jauh kedepan dengan isi kepala yang di penuhi gadis idamannya.

****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!