Seorang pria bertopi hitam mengepalkan tangan melihat keromantisan yang tercipta di antara Fatia dan juga Sheldon.
"Apa lo masih mengharap bini lo balik lagi sama lo, setelah apa yang udah lo liat itu?" tanya seorang pria lain yang berada di samping pria tadi, mulutnya mengeluarkan asap yang berasal dari sebatang nikotin yang ia hisap.
"Gue nggak peduli! Dia itu istri gue. Perjanjiannya hanyalah menggadaikan keperawanan Fatia doank, bukannya untuk memilikinya!" seru pria itu marah.
"Cih!" pria yang sedang merokok tadi berdecih.
"Lo buta atau pura-pura buta, hah?" tunjuknya ke arah rumah megah yang ada di seberang jalan dari tempat mereka berada.
"Lihat laki-laki itu! Dia lebih segala-galanya dari lo. Tampan, tajir, romantis pula. Semua hal yang wanita sukai ada pada diri bos lo itu," lanjutnya lagi.
"Dan lo... Masih berani mengharapkan Fatia mau balik lagi sama elo, gitu? Mimpi lo!"
Keadaan hening untuk beberapa saat. Mungkin laki-laki yang merasa iri akan kebahagiaan Fatia dan Sheldon itu sedang berfikir tentang perkataan temannya, atau malah sedang berusaha untuk menyangkalnya.
Melihat temannya hanya diam, pria tadi kembali bersuara.
"Emang lo bisa ngalahin kekuasaan dia? Jangan sok hebat deh lo!" ucapnya setengah meremehkan.
"Diem lo!" Lo itu temen gue atau temen dia sih? Bukannya bantuin gue, ngedukung gue, malah terus aja ngehina gue," sembur pria bertopi hitam sewot.
"Ya.. karena gue temen lo. Makanya gue berusaha kasih nasehat yang baik buat lo. Ngingetin lo supaya elo nggak salah jalan. Bisa-bisa lo sendiri nanti yang celaka," ucap temannya.
"Bukannya bini lo balik lagi sama lo, yang ada malah dia jadi semakin ilfil sama lo!" lanjutnya.
"Haah.. udahlah! Pusing gue dengerin ceramah lo," pria bertopi itu melepaskan topinya dan mengusal rambutnya yang sudah mulai gondrong.
Itulah Raka, suami Fatia yang dahulu. Semenjak dia menyerahkan Fatia kepada orang yang meminta istrinya itu, hidupnya jadi merasa tak tenang.
Kini, ia baru sadar jika memiliki banyak uang dan mempunyai habatan bukanlah jaminan untuk membuat hidupnya bahagia. Tenyata, tanpa adanya Fatia di dalam kehidupannya, justru menjadikan hidupnya semakin terasa menderita.
Fatia yang cantik, pemalu dan apa adanya, dulu selalu setia mendampingi dirinya disaat susah. Bahkan, Fatia bersedia dinikahi dengan cara yang sangat sederhana. Namun, akibat keserakahannya sendiri yang nekat menggadaikan Fatia demi sebuah jabatan menjadikan wanita itu kecewa dan sakit hati.
Sekarag, jangankan untuk kembali hidup bersama, untuk sekedar melihat wajahnya saja pasti Fatia tidak akan sudi.
Coba saja bayangkan, siapa yang rela dan tak sakit hati jika laki-laki yang dicintai, suami yang diharapkan menjadi pelindung justru malah menjadi ancaman terbesar dalam hidupnya. Pastilah rasa percaya dalam dirinya akan musnah kepada siapa saja.
Begitu pula yang terjadi pada Fatia. Gadis itu tak lagi memiliki kepercayaan kepada siapapun, termasuk kepada Sheldon laki-laki yang kini menjadi suaminya. Fatia hanya mencoba mengikuti arus kehidupan yang akan membawanya entah kemana.
"Udah ayo balik! Telat lo ntar masuk kantor,"
"Bodo! Duluan aja sana lo,"
"Dasar Raka gob-lok! Kalo lo cuman mau luntang lantung lagi kayak dulu gini, buat apa voba lo sampe nekat jua bini lo! Sekerang nyesel sendiri, 'kan? Makanya, kalo mau ngambil keputusan apa-apa itu di pikir dulu, jangan asal aja!"
"Berisik lo. Udah sana pulang!"
"Gue emang mau balik, ngapain juga nungguin yang udah jadi milik orang. Bikin sakit hati aja,"
"Sialan lo, Sidik!" teriak Raka.
Sebab, setelah mengucapkan kalimat tadi, temannya itu langsung lari dari sana, menunggangi kuda besinya dan melaju dengan kecepatan tinggi.
Tinggalkan Raka dengan penyesalannya. Kembali lagi dengan romantisme yang terus berlanjut antara dua sejoli yang perasaan mereka entah seperti apa sebenarnya antara satu sama lain.
"Ayo kita honeymoon!" ajak Sheldon tiba-tiba.
"Apa?" seru Fatia terkejut.
"Honeymoon, bulan madu," tutur Sheldon menjelaskan.
"Untuk apa?" tanya Fatia dengan polosnya.
"Tentu saja untuk bermesraan," dengan santai Sheldon menjawab.
"Bukankah kita ini sudah bermesraan? Mau bermesraan yang seperti apa lagi?"
Sheldon tertawa gemas. Selama ini ia hanya selalu bertemu dengan wanita yang bar-bar, sok kecantikan, centil dan tak jarang yang tak punya malu seperti Si Marina, ibu tirinya.
Lalu kini ia di pertemukan dengan Fatia yang menurutnya super pemalu dan super polos. Sheldon jadi merasa beruntung dan senang.
"Makanya kita berangkat dulu, baru kamu akan tau seperti apa bermesraan yang sesungguhnya itu," jawab Sheldon sambil menaik turunkan kedua alisnya.
"Jadi semua ini nggak sungguhan ya?"
"Bukannya gitu, Fatia. Hanya saja, kamu membuatku gemas dan rasanya aku ingin memakanmu," melihat kepolosan Fatia, Sheldon swmakin geregetan.
"Jangan dong!" seru Fatia reflek.
"Kenapa?"
"Nanti aku mati," jawaban polos Fatia membuat Sheldon sonta tertawa.
"Hahah hahh ahahhhha," setelah sekian tahun, baru kali ini Sheldon bisa tertawa lepas sampai terpingkal-pingkal seperti itu.
Para pekerjanya saja sampai terpaku di tempat mereka mendegar suara tawanya yang menggema. Sheldon dan Fatia sedang berada di balkon, jelas saja suaranya terdengar dari bawah sana.
Fatia pun tak kalah terpesonanya. Menurutnya, Sheldon terlihat lebih tampan jika tersenyum dan tertawa seperti itu ketimbang memasang wajah datar, dingin atau kaku nya.
"Tampan," saking terpesonanya, tanpa sadar Fatia bergumam.
"Apa?"
"Ha? Bukan apa-apa,"
"Mengaku saja. Barusan kamu bilang aku tampan, 'kan? Aku memang tampan sejak lahir," ucap Sheldon dengan percaya dirinya.
Fatia tersenyum masam, "orang kaya mah bebas ya mau se-pede apapun. Memang kenyataannya begitu sih,"
"Kan, kamu mengakuinya. Hahahahh hahah hah," Sheldon kembali tertawa renyah.
Tak perlu menunggu lain waktu lagi, Sheldon langsung saja menggandeng tangan Fatia dan mengajaknya bekendara dengan mobil mewahnya. Ini juga pengalaman pertama Fatia menaiki mobil mewah bersama laki-laki tampan yang berstatus suaminya.
Kendaraan mewah itu melesat di kegelapan malam, namun penuh dengan kerlap-kerlip lampu hias yang dipasang di sepanjang jalan.
"Indah,"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
.•♫•♬•𝔍𝔲𝔩𝔦𝔶𝔞 𝔄𝔄•♬•♫•.
Lanjuuyy
2024-04-18
3