Berterus Terang

Suasana mansion saat itu sangat tenang dan nyaman, Adelia yang sudah bangun lebih awal segera membuatkan makanan dan minuman. Tidak seperti biasanya, pagi ini dia menyibukkan diri didapur untuk membuat makanan kesukaan Reyhan, Reyhan mempunyai selera makanan timur tengah yang terbuat dari daging. Yaitu kofte.

Makanan ini adalah daging giling dengan campuran tepung panir, telur serta berbagai rempah. Kofte ini biasa diolah menggunakan daging ayam, sapi atau kambing digiling, tapi kali ini Adelia menggunakan bahan dasar dari daging sapi.

Makanan ini seperti bakso, namun, bentuknya berbeda dengan bakso. Kofte ini bentuknya mirip seperti patty yang berukuran kecil. Proses memasaknya juga berbeda karena tidak merebus dagingnya namun memanggang dagingnya. Oleh sebab itu, aromanya lebih kuat dan rasanya menjadi lebih gurih.

Dia sengaja membuat makanan kesukaan Reyhan hanya untuk menyambut kedatangan Reyhan.

Para keluarga yang telah bersiap-siap menuju ruang makan mencium aroma masakan Adelia, menarik perhatian mereka.

"Hm, enak sekali aromanya. Siapa yang sedang memasak makanan seenak ini?" Gumam Sahnaz.

Sahnaz segera menuju ke area dapur dan betapa terkejutnya dia saat mendapati Adelia yang sedang berkutat di dapur.

"Putriku, apa yang sedang kau lakukan sepagi ini di dapur nak?" Dirinya mengamati sekitaran dapur.

"Aku sedang membuatkan makanan kesukaan Reyhan bu, diakan baru pulang dari Rumah Sakit, pasti selama di sana hanya diberikan makanan rumah sakit yang tidak enak. Maka dari itu aku ingin Reyhan memakan makanan enak. Spesial yang aku buatkan untuknya." Ujar wanita itu sambil tetap menyelesaikan eksekusinya pada masakan yang sedang diolahnya.

"Baguslah kalau begitu, ibu rasa Reyhan pasti akan merasa senang dan bersimpati padamu melalui makanan yang kau buat." Tukas Sahnaz membenarkan perbuatan Adelia.

Sahnaz sangat paham, dengan yang sedang dilakukan Adelia, untuk mendapatkan perhatian dari seorang lelaki salah satunya melalui perutnya. Bukankah laki-laki paling suka dibuatkan makanan enak? Dengan cara melalui perutnyalah wanita bisa meluluhkan hati kaum adam.

Setelah menyelesaikan ritual masak-memasak, Adelia menyajikan masakannya di meja makan.

Seluruh keluarga telah duduk diruang makan untuk menyantap makanan yang telah dibuatkan oleh Adelia.

"Hm enak sekali ini aroma makanannya." Ujar Reyhan yang mencium aroma makanan kesukaannya dalam wadah yang terhidang dimeja makan.

Adelia tersenyum sumringah mendengar ucapan Reyhan.

"Apa kau mau mencobanya?"

"Tentu aku sudah lapar sekali."

Pria itu begitu antusias dengan masakan buatan Adelia.

"Baiklah akan ku ambilkan. " Dengan cekatan Adelia menghidangkan makanan spesial yang dibuatkannya untuk Reyhan ke dalam piring Reyhan.

"Aku juga mau." Pinta Firza pada Adelia.

Wanita itu dengan senang hati menyajikan makanan itu pada Firza. Juga nenek dan ibunya, tapi tetap saja Shanaz tidak menyukai sikap Firza yang mendekati Adelia.

***

Semua orang sedang menyantap dengan lahap makanan yang telah dibuatkan Adelia. Tiba-tiba Reyhan teringat akan percakapannya dengan dokter Thio saat dirumah sakit. Reyhan langsung saja menyampaikan maksudnya kepada keluarganya yang sedang berkumpul disatu meja makan saat ini.

"Ada yang ingin aku bicarakan kepada kalian saat ini dan aku rasa ini waktu yang tepat karena semua keluarga sedang berkumpul". Ujar Reyhan menatap ke semua orang sambil menikmati makanannya.

"Apa yang ingin kau bicarakan nak?" Tanya Hilda yang ingin tahu dengan percakapan Reyhan.

"Begini nek. Nenek pernah menyuruhku untuk segera menikahkan? Dan aku juga pernah bilang aku sudah menemukan orang yang aku inginkan." Jelas lelaki itu pada sang nenek.

Deg!!!

Tiba-tiba hati Adelia mencelos mendengar ucapan Reyhan. Makanan yang baru saja disuapkan kemulutnya pun tiba-tiba terhenti untuk dimakan.

Adelia tidak menyangka sama sekali Reyhan memiliki pilihan sendiri. Dia menatap pada nenek dan ibunya dengan tatapan sendu.

"Ah, benarkah? Siapa gadis itu?" Tanya Hilda ingin tahu.

"Iya nek gadis itu adalah gadis yang telah merawatku selama di rumah sakit. Dia adalah Sakinah anak dari dokter Thio."

"Apakah kau sudah mengenal keluarganya?" Selidik Hilda.

"Aku hanya mengetahui tentang ayahnya, tapi belum terlalu mengenal keluarganya. Itupun aku tahu karena pernah berada di rumah sakit." Jelas Reyhan.

"Hm, kalau nenek boleh tahu siapa nama keluarga ayahnya?"

"Kalau aku tidak salah. Kakek Sahnaz adalah seorang pengusaha. Namanya aku tidak terlalu tahu tapi seingatku nama keluarga mereka Wirayuda."

"Wirayuda? Maksudmu kakeknya bernama Jamie Wirayuda?" Tanya wanita itu kembali.

"Iya nek. Seingatku namanya Jamie Wirayuda."

Seketika Hilda menghentikan pembicaraan. Dia sangat tahu betul dan mengingat sekali nama orang itu. Dirinya sungguh tidak menyangka akan dipertemukan kembali dengan orang itu. Setelah bertahun-tahun terpisah dan tidak saling bertanya kabar, takdir mempertemukan mereka kembali.

Reyhan yang memperhatikan sang nenek, merasa heran.

"Apakah nenek mengenal keluarga itu?"

"Hm, tidak." Bohong wanita itu pada cucunya.

Diapun segera mengalihkan pandangannya dari tatapan sang cucu agar tidak menjadi bahan pertanyaan lagi.

Sungguh, dia tidak ingin mendengar nama orang itu lagi dan tidak ingin ada lagi hubungan dengannya, namun dunia ini begitu sempit, semua yang telah dikubur bertahun-tahun lalu, mencuat kembali kepermukaan.

"Jadi bagaimana nek, nenek maukan jika nanti kita bertemu dengan keluarga Sakinah untuk membicarakan hubunganku dengan Sakinah?" Reyhan menginginkan kepastian dari sang nenek.

Hilda menperhatikan orang-orang yang berada di ruang makan itu. Terutama pada Adelia. Hilda sangat paham bagaimana perasaan gadis itu saat ini. Meskipun dia hanya diam, namun kediamannya itu tetlihat kesedihan dan raut wajah itu telah memberikan jawaban betapa hancurnya hati gadis muda itu saat ini.

"Apa kau benar-benar sudah yakin Reyhan? Sedang kau sendiri belum mengenal keluarganya." Sahnaz mencoba mematahkan keinginan Reyhan.

"Yakin. Aku sangat yakin tante. Dari pertama kali bertemu aku sudah jatuh cinta padanya dan aku sangat yakin gadis itu adalah pilihan terbaik untukku." Ujar Reyhan dengan sangat mantap.

"Tapi... "

Belum sempat Sahnaz menyela perkataan Reyhan, Hilda langsung menjawab.

"Baiklah. Jika itu yang kau inginkan, kita akan menemui keluarga gadis itu secepatnya."

"Tapi ibu bagaimana dengan..."

Sebelum sempat ibunya melanjutkan ucapannya Adelia langsung memegangi punggung tangan ibunya. Dia memberi kode agar Sahnaz tak perlu terlalu ngotot untuk menjodohkan dirinya dengan Reyhan.

Sahnaz menatap apda Adelia penuh dengan kekecewaan dan diapun menghembuskan nafas berat.

"Aku sudah memutuskan kita akan menemui keluarga gadis itu. Aku harap kalian semua bisa menyetujuinya." Hilda berucap dengan lugas.

Jika Hilda sudah mengambil keputusan, siapa yang berani menentang? Karena setiap ucapannya adalah titah yang harus diikuti.

Reyhan yang mendengar ucapan sang nenek langsung memeluk sang nenek penuh rasa bahagia. Dia merasa lega karena nenek mau menyetujui permintaannya.

Reyhan tidak mencurigai sedikitpun dengan keputusan sang nenek, karena dirinya tidak pernah tahu mengenai masa lalu Hilda, tapi entah apa yang akan direncanakan wanita tua itu. Siapa yang tahu dengan apa yang ada didalam pikiran wanita itu dan rencana apa yang hendak dilakukannya?

Episodes
1 Mengurai Kenangan
2 Aku Merindukanmu
3 CEO untuk Pratama Coorp
4 Ibu yang Tak Diharapkan
5 Tentang Ayah
6 Si Cantik Sakinah
7 Aktifis HAM
8 Aku Beri Kau Waktu Satu Minggu!!!
9 Misi Terselubung Sahnaz
10 Nyaris Saja Meninggal
11 Reihan Koma !!!
12 Habisi Dia!!!
13 Akhirnya Kau Bangun Nak
14 Reihan Salting
15 Fisioterapy
16 Sebuah Permohonan
17 Mendapatkan Restu
18 Kembali ke Mansion
19 Berterus Terang
20 Adelia Kecewa
21 Menyibak Memori yang Hilang
22 Reyhan dan Sakinah Menikah
23 Malam Pertama
24 Hasutan Sahnaz
25 Menjadi Istri dan Tak Dianggap
26 Menemukan Titik Terang
27 Menyesal
28 Misi Penyelamatan Barak
29 Ujian Pernikahan
30 Dilema
31 Kembali Pulang
32 Ayah yang Penyayang
33 Fitnah Keluarga Pratama
34 Pernyataan Perang
35 Mengungkapkan Perasaan
36 Meminta Maaf
37 Mulai Mengingat
38 Pernyataan Cinta Zyan
39 Menemukan Kebenaran
40 Fitnah yang Menyebar
41 Pembelaan Haris pada Sang Anak
42 Menolong Ayah
43 Salah Menduga
44 Menyatukan Kepingan Yang Hilang
45 Jodoh Untuk Kirana
46 Rujuk
47 Reyhan Nekat
48 Tentang Firza
49 Masa Lalu yang Menyakitkan
50 Memulai Kehidupan Baru
51 Kembalinya Sang Pewaris
52 Rencana Memiliki Anak
53 Keterkejutan Kirana
54 Menyelidiki
55 Kaulah Sakinahku
56 Mengintai
57 Membawa Reyhan Kembali
58 Pembicaraan antara Keluarga
59 fakta yang Terkuak
60 Kebenaran Yang Terungkap
61 Pergi ke Kota Kelahiran Ibu
62 Desa yang Aneh
63 Menelusuri
64 Kejutan
65 Tak Terduga
66 Kerinduan Bertemu Ibu
67 Semakin Jelas
68 Mempertemukan Nenek Alma dan Sakinah
69 Mempertemukan Nenek Alma dan Sakinah
70 Membawa Ibu Kembali
71 Bersama Dalam Satu Rumah
72 Pernikahan Kirana
73 Kekesalan Jamie
74 Curiga
75 Panik
76 Masa Lalu yang Kembali
77 Fakta Tentang Sakinah
78 Kejujuran Salamah
79 Kebusukan Belinda
80 Pengakuan Firza
81 Rencana Jahat Belinda
82 Tentang Hilda dan Jamie
83 Menemui Florencia
84 Pertemuan Hilda dan Jamie
85 Mempertanggung Jawabkan
86 Sakinah dan Bayinya
87 Belinda VS Firza
88 Belinda Tertangkap
89 Melepaskan Dendam
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Mengurai Kenangan
2
Aku Merindukanmu
3
CEO untuk Pratama Coorp
4
Ibu yang Tak Diharapkan
5
Tentang Ayah
6
Si Cantik Sakinah
7
Aktifis HAM
8
Aku Beri Kau Waktu Satu Minggu!!!
9
Misi Terselubung Sahnaz
10
Nyaris Saja Meninggal
11
Reihan Koma !!!
12
Habisi Dia!!!
13
Akhirnya Kau Bangun Nak
14
Reihan Salting
15
Fisioterapy
16
Sebuah Permohonan
17
Mendapatkan Restu
18
Kembali ke Mansion
19
Berterus Terang
20
Adelia Kecewa
21
Menyibak Memori yang Hilang
22
Reyhan dan Sakinah Menikah
23
Malam Pertama
24
Hasutan Sahnaz
25
Menjadi Istri dan Tak Dianggap
26
Menemukan Titik Terang
27
Menyesal
28
Misi Penyelamatan Barak
29
Ujian Pernikahan
30
Dilema
31
Kembali Pulang
32
Ayah yang Penyayang
33
Fitnah Keluarga Pratama
34
Pernyataan Perang
35
Mengungkapkan Perasaan
36
Meminta Maaf
37
Mulai Mengingat
38
Pernyataan Cinta Zyan
39
Menemukan Kebenaran
40
Fitnah yang Menyebar
41
Pembelaan Haris pada Sang Anak
42
Menolong Ayah
43
Salah Menduga
44
Menyatukan Kepingan Yang Hilang
45
Jodoh Untuk Kirana
46
Rujuk
47
Reyhan Nekat
48
Tentang Firza
49
Masa Lalu yang Menyakitkan
50
Memulai Kehidupan Baru
51
Kembalinya Sang Pewaris
52
Rencana Memiliki Anak
53
Keterkejutan Kirana
54
Menyelidiki
55
Kaulah Sakinahku
56
Mengintai
57
Membawa Reyhan Kembali
58
Pembicaraan antara Keluarga
59
fakta yang Terkuak
60
Kebenaran Yang Terungkap
61
Pergi ke Kota Kelahiran Ibu
62
Desa yang Aneh
63
Menelusuri
64
Kejutan
65
Tak Terduga
66
Kerinduan Bertemu Ibu
67
Semakin Jelas
68
Mempertemukan Nenek Alma dan Sakinah
69
Mempertemukan Nenek Alma dan Sakinah
70
Membawa Ibu Kembali
71
Bersama Dalam Satu Rumah
72
Pernikahan Kirana
73
Kekesalan Jamie
74
Curiga
75
Panik
76
Masa Lalu yang Kembali
77
Fakta Tentang Sakinah
78
Kejujuran Salamah
79
Kebusukan Belinda
80
Pengakuan Firza
81
Rencana Jahat Belinda
82
Tentang Hilda dan Jamie
83
Menemui Florencia
84
Pertemuan Hilda dan Jamie
85
Mempertanggung Jawabkan
86
Sakinah dan Bayinya
87
Belinda VS Firza
88
Belinda Tertangkap
89
Melepaskan Dendam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!