Aku Merindukanmu

Pagi itu sebuah mobil Mercedes benz S-Class melaju di bandara dan berhenti di depan pintu masuk bandara. Seorang lelaki berjas hitam dan kacamata hitam turun dari mobil mewah itu. Berjalan dengan gagah dan kharismatik menuju pintu bandara, dia membuka kacamatanya. Matanya menyusuri sisi ruangan ke arah kanan dan kiri. Hingga menemukan seseorang yang dicarinya. "Reyhan!" teriaknya pada lelaki yang sedang membelakanginya.

Lelaki itu membalikkan tubuhnya dan menatapnya dari ujung kepala hingga ujung kaki "maaf apa anda memanggilku?" Tanyanya memastikan.

"Kau Reihan kan. Reihan Pratama". Lelaki itu memastikan kembali.

"Ya aku sendiri"

"Sobat, apa kau lupa padaku?" Pria itu mencoba mengingatkan.

Lelaki bernama Reihan itu mengernyitkan dahinya dan memperhatikan pria dihadapannya. "Kau... kau Firza?" Reihan terkekeh saat mengingat wajah pria itu.

"Haha untung saja kau mengenalku, kalau kau bilang tidak mengenalku. Aku pastikan kau akan pulang dengan jalan kaki saat ini juga". Pria bernama Firza itu berkelakar lalu memeluk sahabatnya. Rehan pun membalas pelukannya dengan hangat.

"Kau benar-benar berubah. Aku sungguh tidak mengenalmu". Reyhan merangkul sahabatnya.

"Ya, tentu saja. Terakhir kita bertemu saat kita masih SMA sekarang kita baru saja menyelesaikan kuliah. Tentu saja banyak perubahan dalam waktu empat tahun Reyhan. Kau juga terlihat tampan" pujinya sambil mengajak Reyhan ke mobil jemputan mereka.

Saat di mobil, "bagaimana keadaan nenek Hilda?" Tanya Reihan.

"Nenek sehat dan pastinya sangat merindukan cucu kesayangannya," ujar lelaki itu sambil tersenyum.

Mereka saling bercerita tentang masa lalu mereka dulu. Hingga akhirnya sampai ke rumah keluarga Barata.

Saat memasuki rumah, "Nenek ... Nenek dimana? Aku sudah pulang, ni." Suara Reihan menggema di rumah mewah itu.

Seorang wanita muda didalam kamar mendengarkan arah suara itu, sepertinya aku kenal suara itu gumamnya dalam hati. Kemudian menoleh ke arah pintu kamarnya  Reihan? Itu pasti Reihan wanita itu bergegas keluar dari kamarnya dan "Reihan??" Panggil wanita itu sambil bergegas menghampirinya.

"Kau?" Reyhan menatapnya dengan bingung.

"Aku Adelia," jelas wanita cantik bertubuh ramping dengan tinggi semampai itu padanya.

"Adelia, aku merindukanmu," Reyhan memeluk wanita itu dengan sangat erat.

Adelia adalah sepupu Reyhan, dia juga tinggal di rumah nenek Hilda. Hubungannya dengan Reyhan sangat dekat, makanya tak heran jika mereka terlihat begitu akrab.

Dari ruang makan Nenek yang sedang memperhatikan pekerjaan para ART melihat ke arah mereka. "Cucuku Reyhan? Kau sudah pulang?"

"Nenek, aku sangat merindukan Nenek, bagaimana keadaan Nenek?" Reihan mengalihkan pandangannya pada neneknya lalu memeluk sang nenek.

"Nenek baik-baik saja. Kau terlihat sangat dewasa sekarang," ujar nenek sambil mengusap wajah cucunya.

Sesosok wanita muda muncul dari arah pintu masuk "boleh aku masuk?" tanya gadis itu sambil menyembulkan wajahnya di pintu masuk.

"Alisha. Gadis kecilku? Kau sudah dewasa ya?" Reyhan menghampirinya sambil tersenyum.

"Kakak?" Wajah gadis itu berbinar ketika melihat Reyhan dihadapannya.

"Kapan kakak pulang?" Tanyanya kembali.

"Aku baru pulang. Firza menjemputku ke bandara tadi" ujarnya sambil memperlihatkan Firza. Firza hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.

Alisha sangat bahagia dengan kedatangan kakaknya lalu memeluk kakaknya.

Nenek yang sedari tadi melihat pertemuan mereka kemudian mengajak mereka ke ruang makan untuk makan malam. Mereka semua telah berkumpul dimeja makan untuk menyantap hidangan yang telah tersaji.

Dirumah mewah itu, Reyhan dibesarkan bersama adik perempuannya Alisha, sepupunya Adelia dan sahabatnya Firza. Mereka tumbuh dan hidup bersama dalam didikan nenek Hilda. Mereka berpisah ketika memutuskan untuk kuliah dan dipertemukan kembali dalam satu ruangan ini.

***

Seorang gadis kecil sedang bermain disebuah taman dengan riangnya. "Shena?" Panggil seorang wanita yang sedang menemaninya.

Gadis kecil itu menghampiri wanita muda berhijab yang memanggilnya dengan senyuman. "Kakak".

Usia mereka terpaut jauh, karena ketika ibunya mengandung Shena, wanita yang dipanggil kakak itu telah berumur 17 tahun. Sekarang Shena berumur empat tahun yang artinya gadis itu sekarang berumur dua puluh dua tahun namanya Sakinah.

"Ayo pulang, sebentar lagi akan turun hujan" ajaknya pada adiknya.

Gadis kecil itu menganggukkan kepala dan mengikutinya masuk ke rumah besar dekat taman itu.

"Hei anak-anak Ayah sudah pulang," sapa lelaki paruh baya itu pada kedua anak perempuan yang baru saja masuk ke rumah.

"Ayah." sambut gadis kecil itu dan diapun berhamburan kepelukan sang ayah. Sedangkan sakinah mencium punggung tangan sang ayah.

Ayah mereka ini memang ayah yang hangat dan penuh kasih sayang. Pantas saja kalau si kecil Shera suka sekaki bermanja-manja dengannya.

"Sakinah, kalian dari mana tadi?" Tanya sang ayah pada gadis berjilbab itu.

"Hanya menemani shena bermain ditaman ayah," jawabnya dengan sangat lembut.

Rumah itu adalah milik keluarga Jamie Wirayuda. Pengusaha kaya dan sangat disegani masyarakat di kota itu. Gadis kecil yang bernama Shena dan gadis muda yang bernama Sakinah itu adalah cucu-cucu Jamie Wirayuda. Selain Sakinah dan Shena, dirumah itu juga ada cucu kesayangan sang kakek. Namanya Kirana. Gadis itu seumuran dengan Sakinah, tetapi mereka sangat berbeda kqrakter. Sakinah sangat baik, ramah, dan penuh kasih sayang. Sedangkan, Kirana adalah gadis manja yang sombong dan suka sekali menyakiti Sakinah karena sejak kecil kakek selalu memanjakannya, dia selalu iri dengan apa yang dimiliki Sakinah dan akan merebut apa pun yang disukai Sakinah untuk didapatkannya.

Meskipun begitu, Sakinah tidak pernah mengeluhkan perbuatan sepupunya itu karena baginya tidak perlu menggubris setiap perbuatan gadis itu padanya. Bagi Sakinah hanya ayah dan ibunya yang menjadi tumpuan hidupnya karena hanya ayah dan ibunya yang sangat menyayanginya dirumah itu.

Selain itu, ada Zain yang selalu siap membelanya, kapan pun dan dimana pun. Zain adalah saudara laki-laki Kirana. Sebagai putra tertua di keluarga itu dia selalu menjaga keluarga itu dengan baik. Terutama untuk Sakinah dia akan selalu membelanya.

***

Saat diruang tamu...

Nenek sedang sibuk membaca file-file perusahaan, memang perusahaan keluarga saat ini dikelola oleh nenek Hilda dan karyawan.

Reyhan dan Firza menghampiri nenek dan duduk didekatnya.

"Nenek sudah malam begini masih sibuk dengan file perusahaan?" Tanya Reihan membuka percakapan.

"Ya, kalau bukan nenek siapa lagi yang akan mengurus perusahaan?" Ucap nenek sambil tetap memperhatikan fil-file yang ada dipangkuannya dan membaca dengan teliti data didalamnya.

"Firza, Reyhan, besok kalian datang ke perusahaan ya, ada yang mau nenek sampaikan kepada kalian". Nenek Hilda  memperhatikan Firza dan Reyhan.

"Baik, Nek," ucap keduanya pada neneknya.

Mereka mengerti nenek pasti akan membicarakan mengenai perkembangan perusahaan mereka, karena nenek pernah mengatakan pada jika mereka telah menyelesaikan kuliah nenek akan segera pensiun dari perusahaan dan memberikan tampuk kekuasaan kepada para cucunya. Supaya mereka juga bisa belajar mengelola perusahaan keluarga dan bertanggung jawab untuk perusahaan.

Episodes
1 Mengurai Kenangan
2 Aku Merindukanmu
3 CEO untuk Pratama Coorp
4 Ibu yang Tak Diharapkan
5 Tentang Ayah
6 Si Cantik Sakinah
7 Aktifis HAM
8 Aku Beri Kau Waktu Satu Minggu!!!
9 Misi Terselubung Sahnaz
10 Nyaris Saja Meninggal
11 Reihan Koma !!!
12 Habisi Dia!!!
13 Akhirnya Kau Bangun Nak
14 Reihan Salting
15 Fisioterapy
16 Sebuah Permohonan
17 Mendapatkan Restu
18 Kembali ke Mansion
19 Berterus Terang
20 Adelia Kecewa
21 Menyibak Memori yang Hilang
22 Reyhan dan Sakinah Menikah
23 Malam Pertama
24 Hasutan Sahnaz
25 Menjadi Istri dan Tak Dianggap
26 Menemukan Titik Terang
27 Menyesal
28 Misi Penyelamatan Barak
29 Ujian Pernikahan
30 Dilema
31 Kembali Pulang
32 Ayah yang Penyayang
33 Fitnah Keluarga Pratama
34 Pernyataan Perang
35 Mengungkapkan Perasaan
36 Meminta Maaf
37 Mulai Mengingat
38 Pernyataan Cinta Zyan
39 Menemukan Kebenaran
40 Fitnah yang Menyebar
41 Pembelaan Haris pada Sang Anak
42 Menolong Ayah
43 Salah Menduga
44 Menyatukan Kepingan Yang Hilang
45 Jodoh Untuk Kirana
46 Rujuk
47 Reyhan Nekat
48 Tentang Firza
49 Masa Lalu yang Menyakitkan
50 Memulai Kehidupan Baru
51 Kembalinya Sang Pewaris
52 Rencana Memiliki Anak
53 Keterkejutan Kirana
54 Menyelidiki
55 Kaulah Sakinahku
56 Mengintai
57 Membawa Reyhan Kembali
58 Pembicaraan antara Keluarga
59 fakta yang Terkuak
60 Kebenaran Yang Terungkap
61 Pergi ke Kota Kelahiran Ibu
62 Desa yang Aneh
63 Menelusuri
64 Kejutan
65 Tak Terduga
66 Kerinduan Bertemu Ibu
67 Semakin Jelas
68 Mempertemukan Nenek Alma dan Sakinah
69 Mempertemukan Nenek Alma dan Sakinah
70 Membawa Ibu Kembali
71 Bersama Dalam Satu Rumah
72 Pernikahan Kirana
73 Kekesalan Jamie
74 Curiga
75 Panik
76 Masa Lalu yang Kembali
77 Fakta Tentang Sakinah
78 Kejujuran Salamah
79 Kebusukan Belinda
80 Pengakuan Firza
81 Rencana Jahat Belinda
82 Tentang Hilda dan Jamie
83 Menemui Florencia
84 Pertemuan Hilda dan Jamie
85 Mempertanggung Jawabkan
86 Sakinah dan Bayinya
87 Belinda VS Firza
88 Belinda Tertangkap
89 Melepaskan Dendam
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Mengurai Kenangan
2
Aku Merindukanmu
3
CEO untuk Pratama Coorp
4
Ibu yang Tak Diharapkan
5
Tentang Ayah
6
Si Cantik Sakinah
7
Aktifis HAM
8
Aku Beri Kau Waktu Satu Minggu!!!
9
Misi Terselubung Sahnaz
10
Nyaris Saja Meninggal
11
Reihan Koma !!!
12
Habisi Dia!!!
13
Akhirnya Kau Bangun Nak
14
Reihan Salting
15
Fisioterapy
16
Sebuah Permohonan
17
Mendapatkan Restu
18
Kembali ke Mansion
19
Berterus Terang
20
Adelia Kecewa
21
Menyibak Memori yang Hilang
22
Reyhan dan Sakinah Menikah
23
Malam Pertama
24
Hasutan Sahnaz
25
Menjadi Istri dan Tak Dianggap
26
Menemukan Titik Terang
27
Menyesal
28
Misi Penyelamatan Barak
29
Ujian Pernikahan
30
Dilema
31
Kembali Pulang
32
Ayah yang Penyayang
33
Fitnah Keluarga Pratama
34
Pernyataan Perang
35
Mengungkapkan Perasaan
36
Meminta Maaf
37
Mulai Mengingat
38
Pernyataan Cinta Zyan
39
Menemukan Kebenaran
40
Fitnah yang Menyebar
41
Pembelaan Haris pada Sang Anak
42
Menolong Ayah
43
Salah Menduga
44
Menyatukan Kepingan Yang Hilang
45
Jodoh Untuk Kirana
46
Rujuk
47
Reyhan Nekat
48
Tentang Firza
49
Masa Lalu yang Menyakitkan
50
Memulai Kehidupan Baru
51
Kembalinya Sang Pewaris
52
Rencana Memiliki Anak
53
Keterkejutan Kirana
54
Menyelidiki
55
Kaulah Sakinahku
56
Mengintai
57
Membawa Reyhan Kembali
58
Pembicaraan antara Keluarga
59
fakta yang Terkuak
60
Kebenaran Yang Terungkap
61
Pergi ke Kota Kelahiran Ibu
62
Desa yang Aneh
63
Menelusuri
64
Kejutan
65
Tak Terduga
66
Kerinduan Bertemu Ibu
67
Semakin Jelas
68
Mempertemukan Nenek Alma dan Sakinah
69
Mempertemukan Nenek Alma dan Sakinah
70
Membawa Ibu Kembali
71
Bersama Dalam Satu Rumah
72
Pernikahan Kirana
73
Kekesalan Jamie
74
Curiga
75
Panik
76
Masa Lalu yang Kembali
77
Fakta Tentang Sakinah
78
Kejujuran Salamah
79
Kebusukan Belinda
80
Pengakuan Firza
81
Rencana Jahat Belinda
82
Tentang Hilda dan Jamie
83
Menemui Florencia
84
Pertemuan Hilda dan Jamie
85
Mempertanggung Jawabkan
86
Sakinah dan Bayinya
87
Belinda VS Firza
88
Belinda Tertangkap
89
Melepaskan Dendam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!