Untuk Dikenang 1

“One day, you’ll be just a memory for some people. Do your best to be a good one.”

Flashback...

''Apakah kau akan ikut aku ke toko buku Aunty Kate?'' tanya Vivienne melihat Angel tampak tidak bersemangat.

''Aku tidak suka membaca buku sepertimu'' jawab Angel kemudian memasukkan peralatan sekolahnya ke dalam tas.

''Kau bisa melihat majalah fashion kesukaanmu atau cerita bergambar'' sahut Vivienne tertawa kemudian menarik Angel keluar kelas.

''Hei Vivienne, kakakmu menjemputmu. Oh my God dia bertambah tampan setiap saat'' teriak salah satu teman mereka saat melewati koridor sekolah.

"Hufft, aku benci jika kak Lion menjemputku disaat aku ingin pergi ke suatu tempat" Vivienne mengomel dan masih menarik tangan sahabatnya yang masih tidak bersemangat.

"Dia hanya ingin pamer saja" gerutu Angel membuat Vivienne tersenyum.

"Dia benar-benar menyukaimu, kau harus membantuku membujuknya agar bisa di ijinkan ke toko buku Aunty Kate. Ingat itu." Ancam Vivienne.

"Kau selalu memanfaatkanku" sahut Angel kemudian menatap pria yang sedang bersandar di mobil sportnya dengan memakai kacamata hitam dan juga topi hitam.

"Kalian sangat lama" sahut Lion kemudian membuka pintu depan dan menahan tubuh Vivienne yang akan masuk.

"Kau dibelakang" sahut Lion pada adiknya. Kemudian menarik lengan Angel untuk duduk didepan bersamanya.

"Aku tidak ingin duduk denganmu, aku ingin duduk bersama Vivie" gumam Angel menatap mata Lion tajam.

"Ya, kau harus duduk denganku atau aku akan melaporkan kegiatan kalian kemarin pada mommy" ancam Lion dan membuat Angel kesal dengan terpaksa duduk bersamanya.

"Kami ingin pergi ke suatu tempat" ucap Vivienne ketika Lion menyalakan mobilnya.

"Tidak, kalian harus pulang." jawab Lion menatap Angel yang bersandar di jendela mobil dengan wajah lesu.

"Kami ingin ke toko buku Aunty kate" ucap Angel dengan wajah memohon pada Lion.

Lion menatap wajah cantik Angel dan luluh dengan mudah. Angel benar-benar sangat cantik meski sedang marah. Dan bibir seksi wanita itu selalu membuatnya ingin mencium Angel.

"Baiklah, aku juga ingin mencari beberapa buku" ujar Lion kemudian melihat wajah adiknya yang menatap tak percaya.

"Kakak, kau benar-benar tergila-gila pada Angel. Kau luluh dengan mudah hanya karena wajah memohonnya itu? kau benar-benar menjijikkan." teriak Vivienne memukul punggung Lion dan membuat Angel tersenyum.

"Kau jangan berani-berani tersenyum seperti itu pada pria lain" ancam Lion dan membuat ia mendapat pukulan dari adiknya.

"Dia berhak tersenyum pada siapapun, kau bukan siapa-siapa Angel hingga harus melarangnya" sahut Vivienne tidak habis pikir dengan kakak laki-lakinya.

"Dia milikku, my Angel. Tidak ada yang boleh memilikinya selain aku." ujar Lion kemudian menatap wajah Angel yang mulai tertidur.

"Ada apa dengannya? kenapa dia seperti tidak bersemangat?" tanya Lion.

"Dia di tolak menjadi model majalah hanya karena lawannya seorang anak aktris terkenal" ucap Vivienne yang tahu bahwa sahabatnya sangat senang saat ia terpilih sebagai perwakilan dari sekolah mereka dan tiba-tiba mendapat kabar bahwa ia di gantikan oleh orang lain.

Lion terdiam hingga mereka telah sampai di depan toko buku. Ia menyuruh Vivienne untuk masuk lebih dulu dan membiarkan Angel untuk tidur.

Lion menatap wajah cantik Angel yang tertutup rambut panjangnya sebagian. Ia mengulurkan tangan dan menyentuh pipi mulus Angel dan menciumnya dengan lembut dan perlahan.

"Kau selalu mencuri ciuman saat aku tertidur" gumam Angel masih dengan menutup mata.

"Hmm.. kita sudah sampai. Apa kita akan masuk atau berciuman disini. Aku memilih opsi yang kedua" ucap Lion kemudian menarik tengkuk Angel dan mencium bibir seksi wanita itu.

Angel tersenyum dan membalas ciuman Lion. Kekasihnya yang selalu membuat hatinya tenang dan nyaman. Lion menciumnya dengan lembut dan penuh cinta. Mereka menyudahi ciuman ketika mendengar ketukan jendela dari luar.

"Ada apa?" tanya Lion begitu membuka kaca jendela dan melihat Vivienne.

"Aku lapar, belikan kami berdua makan siang dan turunkan Angel sekarang juga. Kakak selalu menciumnya ditempat umum" sahut Vivienne membuat Angel teesenyum dan membuka pintu mobil.

"Aku hanya menciumnya, bukan bercinta dengannya" ucap Lion kemudian menatap Angel yang telah berada disamping adiknya.

"Kau harus menikahinya jika ingin bercinta dengan sahabatku. Aku akan membunuhmu jika sampai kau melakukan itu, meski kau kakakku." ancam Vivienne kemudian merasakan pelukan Angel dibahunya.

"Pergilah Honey, belikan aku makanan kesukaanku. jangan lupa belikan Aunty Kate juga." ucap Angel dengan suaranya yang lembut.

"Baiklah. masuklah dan jangan kemana-mana" jawab Lion kemudian menyalakan mobilnya.

"Apa kau tidak bosan bersama kakakku yang seperti itu?" tanya Vivienne ketika mereka berjalan masuk.

"Dia yang terbaik" balas Angel membuat mereka berdua tertawa bersama.

Mereka berdua masuk dan mencium Aunty Kate di pipi. Aunty Kate adalah adik dari ibunya Angel, dan ia saat ini ia tinggal bersamanya.

Saat ini Lion mengajak Angel untuk makan malam bersama teman-temannya. Ia selalu mengajak Angel ke acara apapun dan mengenalkan Angel dengan bangga.

Perhatian Lion padanya selalu membuat Angel bahagia dan ia akan bersandar nyaman dibahu pria itu saat sedang merasa kesal atau sedih akan sesuatu.

"Kekasihmu benar-benar sangat cantik, aku sangat iri dengan rambut panjangnya. Benar-benar indah dan sehat, dia sangat cocok menjadi seorang model." ucap salah satu teman wanita Lion.

"Dia bercita-cita menjadi model internasional" jawab Lion memandang Angel yang sedang mengambil makanan.

"Dan kau mengizinkannya?" temannya bertanya dan membuat Lion terdiam.

"Tidak" jawab Lion dengan wajah penuh amarah.

"Apa kau takut dia akan dilirik oleh banyak pria?" tanya mereka lagi.

"Salah satunya mungkin itu" gumam Lion.

"Hai cantik, perkenalkan aku Melisa. Apa kau berniat mendaftar di agensi milikku?" tanya wanita paruh baya mendekati Angel.

"Kau berbicara denganku?" tanya Angel menatap wanita itu.

"Tentu. Kau sangat cantik dan aku tertarik menjadikanmu modelku" ucap wanita itu lagi.

"Aku..." Angel menatap ke arah Lion yang juga sedang menatap ke arahnya.

"ini kartu namaku. Kau bisa menghubungiku jika kau menerima tawaranku kapanpun itu" ucap wanita itu memberikan kartu namanya ditangan Angel dan meninggalkannya.

Angel tersenyum dan mengucapkan terima kasih, kemudian menyimpan kartu nama itu ditas kecilnya. Ia kemudian mengambil piring makan Lion dan kembali ke meja pria itu.

"Siapa wanita itu?" tanya Lion begitu Angel duduk disebelahnya.

"Seseorang dari agensi" ucap Angel yang memang selalu jujur pada Lion.

"Setiap bersamamu kau selalu di dekati orang-orang pencari bakat" jawab Lion tak suka.

"Itu karena kekasihmu sangat cantik" sahut teman Lion yang mendengar pembicaraan mereka.

"Jika kau menginginkannya, tak perlu izin Lion. Dia hanya kekasihmu, bukan suami atau orang tuamu" ucapnya lagi.

"Jika kau pergi berarti kita putus" jawab Lion dengan suara penuh penekanan membuat Angel dan teman-temannya terdiam seketika.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!