"The hardest part of loving someone is knowing when to let go, and knowing when to say good bye.''
...****************...
Apakah yang kulakukan ini benar? batin Angel panik ketika melihat Lion turun dari mobil sportnya dan berjalan ke arahnya dengan tersenyum.
Bagaimana ia bisa tahan meninggalkan pria yang sangat ia cintai?
"Apa yang sedang kau pikirkan?'' tanya Lion begitu ia sudah berada disamping Angel dan mencium pipi wanita itu.
"Aku baru saja berkemas'' ucap Angel dengan wajah menunduk.
"Berkemas? Apa kau akan pulang ke rumah orang tuamu? Kau tidak mengatakannya padaku saat kita bertemu semalam.'' Tanya Lion yang melihat Angel sedikit aneh.
"Aku tidak pulang ke rumah'' jawab Angel pelan.
"Lalu? untuk apa kau berkemas?'' tanya Lion tak sabaran.
"Aku akan ke Roma'' ucap Angel mengangkat wajahnya dan menatap Lion yang terkejut.
"Roma?'' tanya Lion pelan.
"Hmm..." ucap Angel menganggukkan kepalanya.
"Apa kau akhirnya menerima tawaran sebagai model?'' tanya Lion kemudian berdiri dan mondar mandir di depan Angel dengan menahan amarah.
"Aku ingin menggapai impianku dan aku tidak berharap kau akan menyukai keputusan ini. Jika kau ingin kita berpisah, maka aku akan menyetujuinya.'' jawab Angel dengan tangan gemetar.
"Well, Sepertinya kau sudah memikirkannya dengan serius meski akhirnya kita akan berpisah.'' ucap Lion menatap wajah Angel.
"Maafkan aku Lion. Aku tahu kau tidak menyukai keputusan ini, tapi ini adalah keinginanku sejak dulu dan aku tidak mungkin menyiayiakan kesempatan emas ini'' Angel berkata sambil berdiri dan menghampiri Lion dan menggenggam tangan pria itu.
"Dan itu menjadi ambisimu? untuk di foto dan berjalan di atas panggung, menjadi pusat perhatian orang-orang?'' ucap Lion melepas tangan Angel dan menjauhi wanita itu.
"Aku ingin menghasilkan uangku sendiri dan membeli apa yang kuinginkan. Aku tidak sepertimu yang bisa mendapatkan apapun dengan mudah tanpa harus memikirkan hal lainnya'' sahut Angel dengan suara sedikt keras.
"Dan itu menjadi salahku ketika aku dilahirkan dengan semua kekayaan itu? Jangan berbicara sembarangan terhadapku Angel, kau tidak tahu bagaimana rasanya tanggung jawab itu di bebankan padaku'' ucap Lion dengan tajam pada Angel.
"Benarkah itu, Lion? Kau tidak pernah harus khawatir tentang apapun dan hanya perlu meminta sekali dan dengan mudahnya akan terwujud'' balas Angel, membuat wajah Lion memerah menahan emosi.
Sakit hati dan tersinggung Lion mencekeram bahu Angel dan menarik wanita itu hingga menatap matanya. ''Brengsek kau Angel, jika kau ingin pergi maka pergilah. Aku tidak akan menahanmu. Semoga kita tidak akan pernah bertemu lagi.'' gumam Lion emosi, kemudian melepas Angel dan pergi dari hadapan wanita itu.
Angel terdiam dan menahan nafasnya, ia mendengar suara decitan mobil milik Lion yang melaju dengan kencang pergi meninggalkannya, pergi dari hidupnya selamanya dengan penuh kebencian.
Angel tahu akan seperti ini akhirnya, tapi ia tidak tahu bahwa rasa sakitnya akan sedalam ini. Ia ingin memeluk Lion dan pergi dengan hati tenang. Angel terduduk dan menangis dengan kencang dengan perasaan terluka.
Beberapa saat kemudian, Angel menenteng tasnya dan mengunjungi Aunty Kate di toko buku miliknya yang terletak tak jauh dari rumahnya.
''Kau akan pergi?'' tanya wanita paruh baya dengan lembut.
"Maafkan aku Aunty'' ucap Angel kemudian memeluk wanita yang sudah menjaganya.
"Berhati-hatilah, dan selalu kabari kami.'' ucap bibinya.
"Thank you Aunty, selalu mendukungku selama ini'' ucap Angel memeluk erat wanita itu.
''Kembalilah kesini jika kau ingin pulang'' bisik Kate sambil mengelus punggung keponakan kesayangannya.
"Dimana Angel?'' tanya Abuello begitu Lion memasuki ruang keluarga hanya sendirian.
"Dia pergi'' ucap Lion kemudian mengambil air minum dan meneguknya hingga habis.
"Apa kalian bertengkar? Kau terlihat sedang emosi'' tanya Abuello lagi.
"Kami berpisah'' jawab Lion singkat kemudian berjalan menuju.
"Apa yang terjadi? Kenapa kalian bisa berpisah? Tidak, ini tidak boleh terjadi'' ucap Abuello mengikuti Lion ke kamarnya.
''Kau harus membujuknya dan bawa wanita cantik itu kesini'' sahut Abuello mendorong pintu kamar Lion dengan tongkatnya.
"Dia yang ingin berpisah, mungkin saat ini dia sudah berada di pesawat menuju Roma'' gumam Lion santai.
"Roma? Kau bilang Roma? Apa yang dia lakukan di kota penuh racun itu?'' teriak Abuello dengan wajah kagetnya.
"Dia ingin menjadi model dan itu impiannya. Dia memilih mengejar impiannya daripada bersamaku" ujar Lion menatap Abuello.
"Model? Dia memang cantik dan sangat cocok dengan profesi itu. Tapi dia masih sangat muda untuk berada di tempat itu sendirian. Kau harus tetap mengawasinya Lion, ingat itu. Kau akan tetap berada dibelakangnya dan minta beberapa orang untuk menjaganya disana'' perintah Abuello pada Lion.
"Aku memang merencanakan itu'' gumam Lion dengan wajah sedih.
"Biarkan dia mewujudkan keinginannya, dan kau akan mengawasinya sampai tiba saat itu. Bawa wanita itu kembali kesini dan nikahi dia'' sahut Abuello kemudian keluar dari kamar Lion.
Lion menatap kepergian Abuello dan tahu pria tua itu sedang sedih dan kecewa akan keputusan Angel. tapi ia merasa senang bahwa Abuello masih memikirkan keselamatannya dan meminta Lion untuk menunggu Angel selama yang wanita itu inginkan.
Ia akan memberikan waktu untuk Angel dan akan mengambilnya saat waktu itu tiba. Dengan tersenyum Lion menghubungi ayahnya dan meminta sesuatu yang belum pernah ia lakukan selama ini.
Lion Alexander Barnett adalah pria yang melakukan segala sesuatu dengan caranya sendiri. Daya tariknya adalah aset berharga bagi Barneet Corp dan kata ibunya aura yang keluar dari dalam dirinya akan membuat orang lain tidak akan berani mencari masalah dengan dirinya.
Ia mengambil jurusan hukum dan dia sangat ahli menangani maslah sejak kecil. Saat usianya baru memasuki 18 tahun jabatan yang ia dapat dari Abuello adalah wakil presiden dan ia mempelajari itu dengan baik dan tidak terburu-buru.
Lion sangat mencintai keluarganya dan selalu khawatir akan adik perempuannya Vivienne yang sangat manja dan juga ceroboh. Ia menjaalani bisnis bersama teman-temannya tanpa bantuan dari keluarganya.
Ia pekerja keras dan juga bertanggung jawab dengan keputusan dan apapun yang ia kerjakan, untuk itu Lion sangat emosi ketika Angel merendahkan dirinya dan juga apa yang dimilikinya.
Setelah seminggu kepergian Angel yang membuat Lion berada di suasana sebentar-sebentar emosi dan juga mabuk-mabukkan, ia mendapat info dari orang-orang suruhannya bahwa Angel menikmati waktunya disana dengan perasaan bahagia.
Angel dengan cepat menjadi primadona karen kecantikan dan pembawaan dirinya yang mudah disukai orang lain. Beberapa produk iklan bahkan sudah mengontrak wanita itu untuk beberapa tahun ke depan.
Dan senyum wanita itu sekarang diwarnai kesombongan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments