"Hanya Karena kita mampu memikulnya, bukan berarti kita bisa sekuat yang orang lain lihat" -Angela-
......................
Mobil yang dikendarai Lion dan Angel terbalik setelah dihantam oleh truk besar, Ketika Angel terbangun ia melihat Lion sudah tidak bergerak disampingnya dengan kepala berlumuran darah.
Angel mencoba memanggil Lion, tapi pria itu tidak menjawabnya. Ia berusaha membangunkan Lion, tapi pria itu masih tidak bergerak sedikitpun. Membuat Angel ketakutan.
Jalanan yang sepi membuat mereka tidak mendapatkan pertolongan dengan cepat. Angel melihat sopir truk yang menabrak mereka tidak bergerak, membuat Angel merasakan ketakutan.
Angel berusaha mengangkat tangannya, tapi tubuhnya tak berdaya. Ia mulai menangis ketika merasakan sakit diperutnya dan sesuatu mengalir dikakinya.
Angel teringat jika ia sedang hamil, dan mencoba melepas sabuk pengaman yang melindungi perutnya tapi tidak bisa karena jari-jarinya tidak bisa di gerakkan. Ia merasa pusing dan mual kemudian mulai tak sadarkan diri kembali.
Beberapa saat kemudian mereka sudah dibawa ke rumah sakit dan ditangani oleh dokter terbaik dirumah sakit milik Julia. Lion mengalami koma akibat benturan keras dikepalanya, sedangkan Angel harus kehilangan bayi mereka.
Suasana rumah sakit menjadi tegang dan semua keluarga menunggu didepan kamar operasi. Lauren menangis dipelukan suaminya, begitupun orang tua dari Angel.
Julia terlihat keluar dari ruang operasi setelah berjam-jam menangani Lion. Louise mendekatinya dan mereka saling menatap seolah tahu apa yang terjadi. Kemudian Lauren berlari ke arahnya begitu melihat Julia.
''Bagaimana keadaan mereka berdua Julia?'' tanya Lauren ketakutan.
''Lion koma, sementara itu Angel kehilangan bayi mereka. Kau harus kuat oke!!'' ucap Julia pelan karena ia juga takut akan keadaan keponakannya.
Oliver memeluk Lauren yang menangis dan memberi wanita itu kekuatan. Vivienne berada dipelukan suaminya dan tiba-tiba pingsan begitu mengetahui Angel kehilangan bayinya.
Beberapa jam kemudian Angel terbangun dan melihat wajah ibunya ketika ia membuka mata. Ibunya tampak menangis dan memeluknya, membuat Angel ketakutan.
''Mom bagaimana dengan Lion dan juga bayi kami'' tanya Angel pelan kemudian menyentuh perutnya.
Angel menangis dan berteriak histeris mengetahui bahwa ia kehilangan bayinya, membuat dokter harus menyuntiknya kembali agar tenang.
Lauren yang mengetahui keadaan Angel mencium tangan wanita itu ketika ia tertidur kembali.
''Kami akan membawa Angel pulang ke rumah kami dan akan merawatnya disana. Kalian bisa fokus merawat Lion disini.'' ucap orang tua Angel.
''Tolong jaga dia dan mari saling memberi kabar'' jawab Oliver yang menyetujui keputusan orang tua Angel.
''Mereka saling mencintai dan Lion menunggu bertahun-tahun untuk bisa menikahi Angel. Kejadian ini akan membuat Angel trauma, jadi biarkan dia menenangkan diri terlebih dahulu. Jika melihat kondisi Lion sekarang, aku takut ia akan sangat terpukul.'' ucap Lauren masih menggenggam erat tangan menantu kesayangannya.
Dua hari kemudian setelah kondisi Angel sedikit membaik ia dibawa pulang oleh orang tuanya kembali ke kota mereka tanpa bertemu Lion.
Angel masih tidak berbicara sedikitpun dan ia akan tiba-tiba histeris ketika teringat bayinya.
Lion sendiri masih koma dan belum ada perubahan sedikitpun, Lauren terus berada disisinya. Lion adalah anak yang kuat dan ia selalu mengucapkan kata itu berkali-kali di dalam hatinya.
...----------------...
Dua bulan berlalu, dan keadaan Lion masih belum sadar dari komanya. Oliver memutuskan memindahkan Lion untuk menjalani perawatan dirumahnya agar Lauren tidak kelelahan.
''Bagaimana keadaannya hari ini?'' tanya Oliver ketika melihat Lauren sedang mengajak Lion berbicara seperti yang selalu wanita itu lakukan.
''Telapak tangannya hangat, aku yakin tidak lama lagi Lion akan membuka matanya'' jawab Lauren meyakinkan dirinya.
''Lion akan segera sadar dan kau bisa memukulnya lagi nanti'' gumam Oliver.
''Jika kakek masih ada pasti beliau yang paling terpukul melihat keadaan Lion saat ini dan akan mengomeliku'' ucap Lauren mengingat kakek Oliver yang begitu menyayangi Lion.
''Kakek akan menyalahkanku seperti ketika Lion terjatuh dari sepeda'' Oliver berkata sambil tersenyum.
''Bagaimana keadaan Angel? tanya Lauren
''Vivienne selalu mengajaknya ke toko buku miliknya dan Angel banyak menghabiskan waktunya disana hingga sore'' Oliver berkata kemudian mencium kening Lion.
''Itu lebih baik baginya, aku cemas melihat Angel selalu berdiam diri dan memikirkan bayinya'' ucap Lauren.
''Mereka akan baik-baik saja. Bersabarlah, oke!!'' Oliver memeluk Lauren erat memberi kekuatan untuk istrinya.
''Apa kau akan ke perusahaan?'' tanya Lauren ketika melihat Oliver memakai jasnya.
''Hmm.. Aku sedang ada pertemuan dengan Louise'' jawab Oliver kemudian mencium Lauren lama sebelum pergi.
......................
Vivienne melihat Angel sedang termenung menatap keluar jendela dengan buku ditangannya. Diluar sedang hujan dan Angel masih dengan posisi seperti itu.
Keadaan Angel mulai membaik dan ia tidak pernah histeris lagi. Tapi wanita itu menjadi pendiam dan sering melamun, membuat orang tuanya sedikit khawatir. Angel tidak pernah menanyakan mengenai Lion lagi atau membicarakan pria itu.
"Angel, ayo kita pulang" ajak Vivienne ketika suaminya sudah tiba untuk menjemput mereka.
Angel hanya mengangguk dan meletakkan bukunya ditempat semula, kemudian memakai jaketnya.
Sejak kecelakaan yang menimpanya, Angel sering merasa takut menaiki mobil dan ia akan membuka jendelanya. Vivienne yang duduk didepan hanya bisa menatap wajah sahabatnya dengan sedih.
Agensi Angel beberapa kali menghubunginya agar ia bisa kembali menyibukkan diri, tapi wanita itu tidak pernah menanggapinya. Ibunya berharap jika Angel kembali bekerja bisa membuatnya sedikit lebih baik.
Saat tiba di rumah, Angel melihat manajernya menunggu di ruang tamu bersama kedua orang tuanya. Ia hanya melihat sekilas wanita itu dan berjalan ke kamarnya.
''Angel, bisakah kita bicara?'' tanya manajernya menghalangi Angel yang akan masuk ke dalam kamarnya.
"Aku lelah dan ingin tidur'' gumam Angel kemudian mendorong tubuh manajernya ke samping dan masuk ke dalam kamar.
''Aku akan menunggumu bangun. Aku tidak akan pulang sebelum kita berbicara.'' sahut manajernya dari luar pintu kamar Angel.
Angel tau dia egois, tapi dia masih merasa kosong dalam hatinya karena kehilangan calon anaknya dan Lion. Ia tidak tahu bagaimana keadaan Lion saat ini, karena pria itu tidak pernah datang menemuinya.
Angel merasa takut jika Lion menanyakan tentang bayi mereka dan ia tidak sanggup untuk mengatakannya.
Ia tidak berani bertanya tentang Lion, Angel hanya tahu saat ini Lion sedang dalam perawatan karena pria itu terluka parah.
Angel kemudian menangis ketika menyentuh perutnya, ia merasa jiwanya hilang karena kehamilannyalah yang menyatukan ia dan Lion kembali.
Dan Lion akan merasa lebih terpukul jika mengetahui calon anak mereka tidak ada lagi.
Angel tertidur setelah lelah menangis, ibunya masuk ke dalam kamar ketika waktu makan malam dan menyalakan lampu kamar Angel.
Angel masih sering menangis meski sudah 2 bulan berlalu dan ibunya ikut merasakan kesedihan yang dirasakan putrinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments