“Sejak kapan kamu merokok Mat, kau tahu kan batang berasap itu buruk untuk kesehatanmu?”
“Dalam situasi seperti ini kurasa tidak ada yang peduli tentang Kesehatan, lagipula…ini adalah waktu yang pas untuk memulainya” Ahmad mengambil beberapa bungkus lagi.
“Hmm, masuk akal” Jatmiko berpikir sebentar sebelum menggoyangkan jempolnya ke Ahmad.
Jatmiko membawa 4 kotak besar mie instan, 2 di kanan dan 2 di kiri. Sudut bibir Ahmad berkedut melihat temannya “Jangan banyak-banyak Jat, 2 kotak cukup, aku bawa 1 kamu bawa 1, tangan yang tersisa membawa air kemasan sebisanya”
Jatmiko mengatur ulang bawaannya “Oke, 1 kotak mie dan 3 botol air kemasan yang sanggup aku bawa”
“Aku juga, ayo balik ke kontrakan, aku tidak tahu apa yang akan terjadi kalau kita terlalu lama di sini.”
Aaahh…
Merekapun berlari keluar dari warung dan segera menuju ke kontrakan mereka. Sayang sekali, baru juga mereka berlari beberapa kaki terdengar teriakan di belakang mereka, mereka menoleh dan melihat kaki wanita di gigit oleh anak kecil. Wanita itu terjatuh lalu anak kecil itu merayap naik ke tubuhnya dan mencium mulutnya.
Toloong...
Belum juga terbangun dari kejadian yang mengerikan di depannya, Teriakan lain terdengar
“Wanita gila … lepaskan aku”
Dan semakin banyak teriakan warga yang panik terdengar di sekitar mereka. Orang-orang nampak berlarian, dari belakang mereka terlihat manusia yang mengeluarkan tentakel dari mulutnya.
Sebuah mobil menghindari manusia yang tiba-tiba menyebrang jalan dan menabrak mobil lain di depannya. Truk barang di belakangnya tidak siap dengan situasi di depannya dan terlambat menginjak rem, tabrakan beruntun pun terjadi.
Sang sopir truk turun dari kemudinya, dengan wajah yang penuh amarah dia berjalan ke mobil penyebab kecelakaan. Belum sampai pada tujuannya seorang wanita menerjang kearahnya dan mulai mencumbunya mesra di atas aspal panas.
Ahmad terbangun dari tubuhnya yang membeku dan memanggil temannya sedikit berteriak “Jat … ayo cepat lari.”
Jatmiko tersadar dan menggerakkan kakinya “Oke Mat.”
Mereka pun berlari kearah rumah kontrakan, tanpa mereka sadari salah satu makhluk tersebut mendengar teriakan mereka dan mulai mengejar mereka dari belakang.
Shaahh…klak..klak…
Untungnya mereka mencari warung yang tidak terlalu jauh, saat mereka sudah di depan pagar Ahmad menggerutu “Sial … pagarnya masih di terkunci.”
Jatmiko terkekeh melihat temannya “Yah aku maklum kok Mat, baru kali ini dapet rumah yang ada pagarnya.”
Ahmad melihat kearah temannya, niatnya mau menggerutu kesal karena masih sempat bercanda dalam situasi seperti ini. Tapi melihat makhluk yang mengejar di belakang Jatmiko, Ahmad segera berteriak “Di belakangmu Jat … awas …”
Jatmiko menoleh dan melihat makhluk itu membuka mulutnya lebar-lebar, seakan siap untuk melahap Jatmiko utuh “Sial …cepat buka pagarnya Mat”
Ahmad segera meletakan barang yang di bawanya dan mengambil kunci pagar di saku bajunya, dan segera memasukkan salah satu kunci.
Ceklek … ceklek …
“Sial … salah kunci” Gerutu Ahmad yang dahinya mulai berkeringat.
Shaahhh…
Makhluk itu semakin mendekat dan akan menerkam Jatmiko.
“AHHH MAAT … AKU TIDAK MAU MATI PERJAKA” Jatmiko berteriak ketika melihat mulut makhluk itu mengeluarkan 3 tentakel menggeliat yang mengerikan.
Tubuhnya bergidik melihat pemandangan menjijikan di depan matanya. Tanpa sadar dia meraih air kemasan botol dan menyodorkan bagian atasnya ke dalam mulut makhluk itu dan mendorongnya dengan keras. Makhluk itu terdorong, terpelanting dan jungkir balik ke belakang.
Jatmiko kaget dengan gerakan spontan yang di lakukannya ternyata berhasil memukul mundur monster aneh itu, melihat makhluk itu perlahan berdiri lagi seperti tidak mengenal rasa sakit, tentu saja dengan botol air yang masih ada di mulutnya dan tentakelnya tidak bisa bergerak karena terjepit air kemasan botol.
Ahmad yang panik, kaget melihat gerakan temannya menghalau gerakan makhluk itu “Anjaayyy” Celetuknya sambil menggoyangkan jempolnya.
“BUKA PAGARNYA MAATTT” Teriaknya lagi.
Ahmad tersentak dan dengan cepat memasukan kunci kedua.
Ceklek … klik …
Dengan cepat Ahmad mendorong pagar lebar-lebar “Cepet masuk Jat”
Bersamaan dengan itu makhluk itu sudah dekat dengan jatmiko “KAMU CARI MANGSA YANG SUDAH MENIKAH SAJA MAKHLUK MENJIJIKAN” Teriak Jatmiko sambil melontarkan pukulan keras ke arah botol air yang ada di mulut makhluk itu.
Beggh…
Botol itu remuk seketika dan makhluk itu kembali terpental kebelakang dan berguling-guling.
Ahmad melihat situasi temannya tidak tahu harus tertawa atau menangis “masuk jat, cepat” Teriaknya lagi sambil mengambil barang yang dia tinggalkan waktu membuka pagar.
Jatmiko berlari masuk ke dalam pagar dan Ahmad segera menutupnya dan langsung menguncinya.
Jatmiko merasa lutut kakinya lemas dan segera menjatuhkan badannya ke tanah. Suara nafasnya terdengar dengan keras.
Ahmad mendekat lalu duduk di samping temannya. Melihat kearah temannya dan mengingat kejadian yang baru saja terjadi dia tidak bisa menahan tawanya. Jatmiko juga mengingat tingkah konyol temannya yang salah memasukan kunci juga tidak bisa menahan tawanya.
Shaahh…klak…klak…
Makhluk itu sudah di pagar menabrakkan tubuhnya berulang kali, beberapa makhluk terlihat mendekat dari jauh karena mendengar keributan.
Puas tertawa mereka segera membawa barang mereka ke lantai atas. Entah kenapa mereka merasa bersemangat, apakah karena berhasil lolos dari maut? Yang jelas ini kemenangan pertama mereka melawan makhluk parasite itu. Yah meskipun dengan cara yang konyol.
Memasuki kamar mereka berdua menjatuhkan badannya di lantai kamar. Terlalu banyak hal aneh yang harus di pahami dalam waktu yang singkat. Mereka masih merasa tidak percaya dengan semua hal aneh ini, tapi kejadian di luar pagar menampar logika mereka. Setelah mengatur nafas, Ahmad duduk bersila dan mengeluarkan bungkus rokok dengan merek yang cukup terkenal yang dia ambil dari warung tadi.
Menyalakan sebatang rokok dan menghisapnya pelan. “Uhuk … uhuk …” Sensasi geli di tenggorokannya mengagetkannya. Dia mencoba menghisap rokoknya lagi dan mengeluarkan asap dari mulutnya “Sial, bagaimana orang bisa menikmati rasa pahit ini." Katanya lirih setelah berhasil melakukannya tanpa terbatuk.
Jatmiko yang dari tadi melihatnya berucap “Kamu terlihat keren Mat” Tangannya meraih bungkus rokok dan menyalakan sebatang. Jatmiko merokok dengan lancar, tanpa terbatuk seperti temannya.
“Kamu lebih berbakat merokok daripada aku” Kata Ahmad yang melihat temannya merokok dengan lihai. Dia berpikir sebentar dan mengeluarkan ponselnya, mencari informasi tentang makhluk yang di sebutkan di televisi tadi.
“Oh … aku akan terbiasa dengan rokok ini … pikiranku sedikit lebih tenang sekarang” Jatmiko berkata sambil memainkan batang rokok di jarinya.
“Kamu sedang apa Mat?” Tanya Jatmiko melihat tatapan serius Ahmad ke ponselnya.
“Aku mencari semua informasi tentang cacing bulu kuda yang di sebut pembawa berita di televisi tadi” Ucapnya tanpa menoleh ke temannya.
Setelah beberapa waktu mencari informasi dan berita dengan ponselnya, Ahmad menggerutu “Ini aneh, sebelumnya cacing ini tidak berbahaya bagi manusia mereka hanya menjadi parasit bagi serangga kecil seperti jangkrik dan belalang sembah, tapi sekarang manusia dan hewan besar pun bisa mereka kontrol” Ahmad menghembuskan nafas panjang dan melanjutkan “Mereka juga sulit untuk dibunuh, seorang polisi menembakkan peluru tepat di kepala, tetapi tidak dapat membunuh makhluk ini.”
“Apa cacing ini hasil rekayasa genetic dari negara-negara adidaya?” Jatmiko berkata setelah mendengar Ahmad berbisik.
“Entahlah Jat, yang jelas parasite ini sudah menyebar ke seluruh negara di Asia Tenggara. Beberapa kasus juga muncul di China, Australia, Jepang, Korea dan beberapa negara timur tengah” Ahmad berkata sambil menatap layar ponselnya.
“Semua negara di Benua Eropa, Amerika dan Afrika menutup semua bandara mereka.”
“Gila … ini seperti wabah Covid yang membuat aku kehilangan kedua orangtua ku” Ucap jatmiko menundukkan kepalanya mengingat kehilangan yang dia derita karena pandemi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments