Berlibur

Leona yang tengah bermain ponsel di kamarnya, seketika menghentikan kegiatannya itu saat ada yang mengetuk pintu kamarnya, ia pun beranjak dan memutar handel pintu itu.

"Leona, ayo ke ruang keluarga, Ayah dan Ibu menyuruh kita berkumpul di sana." Kata Sintha yang kemudian langsung berbalik arah setelah memberi tahu Leona.

Leona pun langsung keluar kamar menyusul Sintha yang berjalan di depannya, namun ia melirik ke kamar Vionika, pintu nya masih terbuka, Vionika terlihat masih merapikan rambutnya di depan cermin.

"Sebentar kak, aku mau cari Vionika dulu." Leona membelok arah ke kamar Vionika.

Sintha pun menoleh ke belakang, dan kembali melanjutkan langkahnya ke lantai satu, ruang keluarga, dan duduk di sofa sebelah kedua orang tuanya.

"Dimana Leona?" Tanya Ayah-nya.

"Di sana masih di kamar Vionika Ayah." Jawab Sintha.

"Udah Vion? Ayo cepat." Leona sudah berdiri di depan pintu kamarnya yang terbuka.

"Eh kakak, iya nih udah selesai." Vionika pun langsung berjalan menuju Leona dan memegang baju Leona dari belakang.

Mereka berdua pun turun dari tangga, Sintha tertawa melihat tingkah mereka berdua yang lucu.

Setelah mereka bertiga kumpul di ruang keluarga, barulah Ayahnya mengumumkan bahwa mereka sekeluarga akan berkunjung ke rumah keluarga mereka yang berada di kampung.

"Jam berapa kita akan berangkat ke sana Ayah Ibu?" Tanya Leona.

"Nanti sore, sekarang berkemas saja dulu, kita akan menginap di sana selama tiga harian." Jelas Ayahnya.

Setelah mendengarkan informasi dari Ayah dan Ibunya, Leona, Sintha dan Vionika pun kembali ke kamar mereka masing-masing.

Sesampai nya di kamar Vionika pun langsung berkemas-kemas memasukkan barang-barang nya yang akan di bawa ke rumah keluarga mereka di kampung.

Sementara Leona yang sedang berkemas-kemas di kamarnya memasukkan beberapa komik ke dalam tasnya, cowok itu lebih fokus menata komik-komiknya ketimbang memasukkan baju ganti.

Di tempat yang berbeda Siska memasukkan, beberapa baju dan tentunya kosmetik yang tidak akan ketinggalan di bawanya.

Leona yang sudah paling dulu selesai pun segera keluar kamar dan mencari ke dua saudaranya, yang tengah sibuk berkemas-kemas di kamar mereka masing-masing.

"Hmm kakak, widih.. bawa skincare nih hehe." Leona mulai mengusili Sintha di kamarnya.

"Iya lah, ini wajib di bawa, nanti kamu pasti minta kan?" Sintha tertawa.

"Iya lah, yang ribet-ribet kakak aja yang bawa, aku tinggal bawa komik aja buat baca-baca di sana hehe."

"Heleh kamu ini, curang sekali." Sintha mendengus.

Leona pun berlalu pergi setelah menjahili Sintha sekarang langkahnya menuju kamar Vionika, ia mendapati Vionika sudah selesai membereskan barang-barangnya.

"Hmm.. sudah selesai ya?" Ucap Leona.

"Udah dong! kakak gimana?" Tanya Vionika.

"Sudah juga dong, udah duluan dari kamu selesainya."

"Pantesan aja kesana kemari gangguin orang." Ejek Vionika.

Leona pun duduk di samping Vionika yang baru saja selesai menutup resleting tas nya.

"Vion, nanti sampai sana kamu jangan jauh-jauh ya sama kakak!" Ucap Leona.

"Kenapa emangny?" Tanya Vionika sambil mengerutkan alisnya.

"Iya, takutnya nanti kamu hilang, di mana lagi kakak cari adik yang bawel seperti kamu?" Leona mulai meledek.

"Tuh kan usil!!" Vionika langsung mendorong Leona.

Mereka berdua tertawa bersama sebelum berangkat beberapa jam nya lagi.

...***...

Mobil Ayah-nya sudah terparkir di depan gerbang rumahnya, Ibu-nya mulai memasukkan barang-barang bawaan mereka mulai dari makanan, pakaian, peralatan mandi dan peralatan makan.

Leona pun tersenyum, ia merasa sangat bahagia karena suasana ini sangat jarang terjadi, berkumpul dengan ke dua orang tua nya tanpa orang tua mereka bertengkar dan marah-marah.

Meskipun Ayah dan Ibunya masih terlihat judes, tapi Leona sudah sangat bahagia bisa berada di dekat mereka dan berjalan-jalan ke luar rumah bersama keluarga seperti ini.

Moment yang sangat di nantikan Leona dari dulu, semenjak ibunya sering kabur dari rumah Leona merasa sedih bahkan sampai sering terbawa mimpi tentang suasana indah berkumpul seperti sekarang.

"Apakah sudah semua di masukan ke mobil?" Tanya Ayahnya.

"Sudah Yah." Jawab Sintha.

Mereka pun naik ke mobil, Leona duduk paling pinggir, di sampingnya Vionika kemudian Sintha.

"Apa tempatnya jauh Ayah?" Tanya Leona.

"Lumayan, menempuh sekitar dua jam perjalanan." Jelas Ayahnya.

"Waduh.. bisa-bisa aku muntah karena mabuk perjalanan." Celoteh Vionika.

"Tenang, minum ini." Sintha menyodorkan satu kapsul obat anti mabuk kepada Vionika.

Mobil Ayah Leona pun melaju menjauh dari rumah mereka, Leona, Sintha dan Vionika menikmati perjalanan mereka kali itu, melihat alam-alam di sekeliling.

"Kakak, lihat lah.. di sana tempat Vionika ngambek biasanya." Leona menunjuk taman tanah lapang itu.

"Ihh kakak apaan sih enggak.. aku gak pernah ngambek." Gerutu Vionika.

Sintha pun tertawa melihat tingkah lucu ke dua adiknya yang saling ledek seperti itu, namun Vionika sudah nampak mulai mengantuk, karena barusan meminum obat anti mabuk.

Vionika pun mulai tertidur dan bersandar di bahu Leona, sampai akhirnya benar-benar tertidur lelap.

"Yahh.. ni bayi malah tidur." Gumam Leona.

"Dasar kalian berdua, kerjaan nya saling ledek aja, tapi giliran salah satu gak ada malah panik, haha." Sintha tertawa.

"Habisnya kalau Vionika tidur seperti ini gak ada yang aku jahili, kalau aku jahilin kakak yang ada kepalaku malah di jitak." Ujar Leona.

...***...

Setelah menempuh dua jam perjalanan, akhirnya keluarga Leona pun sampai di kampung halaman kerabat mereka.

"Vion.. ayo bangun, kita sudah sampai." Leona menepuk-nepuk pelan pipi Vionika.

Vionika pun membuka mata nya pelan dan mengusap-usap matanya melihat wajah Leona yang tersenyum di depannya.

"Aaaaa!! kakak!" Vionika seketika menepuk pipi Leona agak keras.

"Aduh sakit tau!!" Sentak Leona kaget sambil mengusap-usap pipinya.

"Eh apa-apaan sih kalian ribut terus!" Tegur Ayahnya.

"Eng-enggak, gak apa-apa Ayah." Jawab Leona.

"Yuk masuk, kita sudah sampai." Sintha menggandeng tangan Vionika.

Mereka pun masuk dan memberi salam kepada kerabat mereka yang ada di kampung, Itu adalah keluarga besar mereka, ada nenek, kakek, paman dan bibi serta sepupu-sepupu mereka.

Leona sekeluarga di sambut dengan ramah di sana, Leona dan Sintha juga membalas dengan ramah, kecuali Vionika yang menatap datar mereka dan memegangi baju bagian belakang Leona seperti biasanya.

Vionika benar-benar tidak pernah terbiasa dengan situasi seperti itu, gadis itu tumbuh menjadi gadis yang pendiam dan sangat tertutup kecuali kepada Sintha dan Leona.

"Eh itu Vionika ya.. wah sudah gede ya." Ucap bibinya.

Vionika hanya tersenyum masam, namun Leona mencairkan suasana dengan ikut merespon bibinya.

"Hehe, iya ini Vionika sudah sekolah dia sekarang bik.." Ucap Leona.

Mereka pun di ajak masuk dan di buatkan teh di sana, Ayah dan Ibunya langsung ceria ketika di sana berbeda dengan saat di rumah, yang selalu marah dan bertengkar.

Terpopuler

Comments

~(Key)~

~(Key)~

nah gini kan enak sekeluarga berkumpul bersama ga bertengkar lagi^

2024-01-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!