Kak Sintha Minggat

Pagi itu Leona terbangun dini hari, langit masih agak gelap, ia melihat jam dinding, waktu menunjukkan pukul 05.00. Leona pun melipat selimutnya dan beranjak dari tempat tidurnya menuju ke luar.

Leona mendengar ada sedikit suara seperti orang berbincang di ruang keluarga, ia pun menengok ke arah lantai satu, yaitu ruang keluarga di sana ada Kakaknya, Sintha dan ibunya yang tengah berbincang di sofa.

Leona pun turun ke lantai satu menuju ruang keluarga, dan menghampiri Ibunya dan Sintha yang sedang mengobrol di sofa.

"Selamat pagi Ibu, Kak Sintha." Sapa Leona.

"Pagi Leona." Jawab Sintha.

"Leona kamu sudah bangun." Ucap Ibunya.

Leona melihat wajah Sintha yang terlihat murung dan hanya terdiam mendengar ibunya berbicara sampai akhirnya obrolan mereka selesai, dan ibunya pergi dari ruang keluarga.

Leona pun menyempatkan diri bertanya dengan Sintha tentang obrolannya barusan.

"Kak, ada apa?" Tanya Leona.

"Leona, hari ini sepupu kita yang akan di jodohkan dengan kakak itu akan datang ke rumah." Ucap Sintha.

"Ngapain dia kesini kak?" Tanya Leona.

"Entahlah." Jawab Sintha.

Sintha pun pergi dari ruang keluarga dan menuju kamarnya, sementara Leona masih diam mematung di sana sendirian, Leona masih berpikir kenapa Sintha begitu tenang mendengar perkataan Ibunya tentang sepupunya itu datang ke rumah? sementara kemarin Sintha benar-benar menolak keras tentang perjodohan itu.

Beberapa saat kemudian Leona pun seperti biasa mengantar Vionika ke sekolah, setelah itu balik lagi ke rumah. Sesampainya di rumah Leona melihat Ibunya dan Ayahnya yang sedang duduk dengan pakaian rapi di sofa ruang keluarganya.

"Ayah.. apa kita akan ada acara keluar?" Tanya Leona.

"Tidak." Jawab Ayah nya singkat.

"Lalu mau ada acara apa?" Leona kali ini melirik Ibunya, berharap dapat jawaban.

"Sepupu kita mau datang, bersama keluarganya Leona." Jawab Ibunya.

Leona seketika mengerutkan keningnya, kemudian berlalu dan pergi dari ruang keluarga menuju kamarnya.

Sesampainya di kamar Leona berpikir semua ke anehan ini, dan berpikir apakah Sintha kakaknya, sudah menerima dengan pasrah.

Leona pun melangkah dan keluar dari kamarnya, menuju kamar Sintha yang ada di sebelah kamarnya.

"Tok.. tokk.., Kak Sintha, apa kakak ada di dalam?" Panggil Leona dari depan kamarnya.

Leona menunggu beberapa detik untuk Sintha menjawabnya, namun tidak ada jawaban dari Sintha sama sekali samapai akhirnya Leona memutuskan untuk masuk saja ke kamar Sintha, kebetulan juga pintu kamar nya tidak di kunci.

Leona mendapati kamar Sintha kosong, Sintha tidak ada di sana, Leona pun mulai panik dan cemas, sampai akhirnya Leona melirik ke jendela kamar yang terbuka.

"Apa mungkin kak Sintha keluar lewat jendela ini?" Gumam Leona.

Leona pun merogoh ponsel yang ada di saku celananya, dan mencari nomor Sintha di sana, ia berencana untuk menghubungi Sintha, setidaknya agar ia tau Sintha kemana, dan apakah Sintha baik-baik saja.

Leona menelepon Sintha, namun tidak ada balasan dari Sintha, panggilan dari Leona nampaknya tidak di jawab, Leona pun memutuskan untuk mengirimkan pesan saja kepada Sintha.

"Kak Sintha, kakak kemana?" Tulis Leona pada pesan itu.

Setelah mengirimkan pesan kepada Sintha, Leona bergegas keluar dari kamar Sintha dan menuju ke kamarnya, Leona benar-benar panik, dan menoleh ponselnya hitungan menit, berharap Sintha akan membalas pesannya.

"Bagaimana ini? kalau Ayah dan Ibu tau kak Sintha tidak ada di rumah, mereka pasti akan sangat marah." Gumam Leona.

...***...

Vionika tengah duduk melamun di dalam kelasnya, entahlah suasana hatinya pagi itu terasa sedikit tidak menyenangkan, mungkin karena kejadian-kejadian pertengkaran yang selalu membalut hari-harinya, membuat suasana hatinya menjadi tidak stabil.

Sampai pada akhirnya, bel istirahat berbunyi, Vionika merapikan alat-alat tulis nya, dan keluar kelas, awalnya ia hendak berjalan menuju kantin, namun perhatiannya teralihkan saat ia melihat ke arah luar gerbang sekolah.

Vionika melihat sekilas ada seorang wanita, yang membawa tas ransel besar di punggungnya, seperti hendak camping, namun wajah wanita dan perawakannya tidak lah asing bagi Vionika.

Vionika pun mengalihkan langkahnya yang awalnya ingin ke kantin, menjadi menuju ke gerbang sekolah, Vionika berlari menuju gerbang sekolah, terlihat wanita itu berjalan pelan melawati gerbang sekolahnya.

Sesampainya di depan gerbang sekolah Vionika berlari ke arah wanita itu, wanita itu terlihat bercucuran keringat, suasana siang itu begitu panas terik matahari.

"Kak Sintha!" Panggil Vionika.

Ternyata wanita itu adalah Sintha yang sedang kabur dari rumahnya, Sintha pun seketika menoleh ke belakang, arah Vionika memanggilnya.

"Vionika.." Sintha tersenyum.

"Kakak, mau ke mana? kenapa kakak membawa banyak barang?" Tanya Vionika polos.

Sintha pun menghentikan langkahnya dan berbalik arah menghampiri Vionika.

"Vionika, kakak mau minggat dari rumah, maafin kakak ya sayang, jangan beri tau ini ke Ayah atau Ibu." Ucap Sintha mengusap rambut Vionika.

"Tapi kak, aku gak mau kakak pergi.. aku kangen sama kakak." Ucap Vionika matanya mulai berkaca-kaca.

"Kakak tidak akan lama kok, nanti pasti bisa ketemu, nanti kakak akan selalu hubungi kamu via chat atau telepon ya." Ucap Sintha.

Di saat yang bersamaan pula, datang sebuah bus angkutan umum yang berhenti di depan sekolah mereka, Sintha beranjak dan memeluk Vionika.

"Vion.. kakak pergi dulu ya, kamu belajar yang rajin." Ucap Sintha kemudian naik ke bus itu.

"Kakak.. tunggu!!" Teriak Vionika.

Namun bus itu sudah melaju menjauh dari sana, Vionika pun menangis di depan gerbang sekolahnya, ia benar-benar tidak ingin mengikuti pelajaran hari itu, suasana hatinya kalang kabut melihat kakaknya yang pergi entah kemana.

Sampai pada akhirnya Erni teman sebangku Vionika melihat Vionika yang tengah tersimpuh sambil menangis di depan gerbang sekolah, Erni pun menghampirinya.

"Vion.. kamu kenapa?" Tanya Erni yang duduk di sampingnya.

"Erni.. kakak aku, kakak ku pergi." Jawab Vionika.

"Kak Leona pergi kemana Vion?" Tanya Erni.

"Bukan kak Leona, tapi ini kakak ku yang satunya, namanya kak Sintha, dia barusan pergi naik bus, entah kemana." Jelas Vionika.

"Astaga.. yuk masuk ke kelas saja dulu, kita ngobrol nya di kelas ya." Erni menggandeng tangan Vionika dan mengajaknya ke dalam kelas.

...***...

"Leona! Cepat ke sini!" Teriak Ibunya.

"Ada apa ibu?" Tanya Leona.

"Kemana Sintha? kenapa tidak ada di kamarnya?" Tanya Ibu nya.

"Aku tidak tau Bu.." Jawab Leona pelan.

"Anak itu pasti kabur dari rumah, cepat telpon dia! kerabat kita sudah datang ini!" Suruh Ibunya.

"Sudah ku telpon tapi Kak Sintha tidak menjawabnya, Ibu." Ucap Leona.

"Halah.. bikin malu saja, kemana itu anak." Gerutu Ibunya kemudian pergi kembali ke ruang keluarga.

Leona membuka ponsel nya, masih tidak ada balasan dari Sintha, namun ada satu pesan masuk dari Vionika.

"Kakak.. tadi aku bertemu kak Sintha, di depan gerbang sekolahku, tapi dia langsung pergi naik bus angkutan umum.. dan aku tidak tau kak Sintha kemana. - Vionika."

Leona menutup kembali ponselnya, ternyata benar Sintha kabur dari rumahnya, namun kali ini Leona tidak bisa membiarkan Sintha pergi entah kemana, ia harus mencari tau, dan mulai mencarinya nanti setelah kerabat dan sepupunya yang datang ini sudah pergi.

Terpopuler

Comments

~(Key)~

~(Key)~

haah kesel bgt sama ayah ibu mereka

2024-01-24

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!