Permintaan Theodore

Di sepanjang perjalanan menuju penthouse, tak ada satupun di antara Seraphina maupun Theodore yang buka suara.

Keduanya seolah larut dalam pemikiran mereka masing-masing sampai melupakan adanya dua sosok lain yang sedari tadi duduk dengan tegang.

"Sebentar lagi kita sampai,boss." ujar supir yang fokus memperhatikan jalanan di depan mobil.

Sudut mata Theodore melirik ke arah Seraphina yang termenung sembari menatap keluar jendela.

"Hal penting apa yang ingin kamu bicarakan?"

Theodore tak tahan ingin bertanya.

"Nanti saja, kita bahas di atas. Karena ini bersifat rahasia."

Ekspresi muka Seraphina sulit Theodore deskripsikan dengan kata-kata, namun satu hal pasti yang dapat Theodore tangkap;

Seraphina terlihat gelisah dan tidak tenang.

...♤...

"Jadi, bisa kita mulai saja obrolannya?"

Theodore meminta Seraphina untuk segera buka suara.

Tanpa banyak bicara, Seraphina berjalan menuju kamar yang dia tempati untuk mengambil map coklat yang ingin dia berikan pada sang suami.

"Ini..aku harap kau membacanya secara keseluruhan dan tanpa ada yang terlewat."

Map coklat disodorkan kepada Theodore.

Map yang nantinya akan menentukan nasib rumah tangga mereka berdua.

Entah mengapa Theodore ragu hendak mengambil map tersebut, namun karena tak ingin membuat Seraphina terlalu lama menunggu, pada akhirnya Theodore menerima berkas mencurigakan tersebut.

"Ini——kau bercanda?"

Nama lembaga yang Theodore kenal terpampang nyata pada headline surat.

Jantung Theodore seketika berdetak semakin cepat. Matanya seolah enggan membaca isi dari surat tersebut secara terperinci seperti yang biasa dia lakukan ketika bekerja.

"Apa-apaan ini, Seraphina?" Theodore berupaya menjaga intonasi suaranya agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.

Berbeda dengan Theodore yang tercengang dengan beribu pertanyaan dalam otak, Seraphina hanya memberikan tatapan kosongnya pada sang suami.

"Seperti yang kamu lihat—itu gugatan ceraiku padamu. Aku ingin kau segera menandatanganinya."

Singkat dan jelas.

Theodore paham bahwa sang istri ingin dirinya menyetujui ajuan cerai yang dilayangkan padanya.

Tapi, bagaimana bisa?!

Theodore merasa tidak ada hal buruk dan menyimpang sejauh ini. Apa dia sudah melakukan kesalahan besar?

Yang Theodore maksud adalah, dia paham benar bahwa kemungkinan Seraphina akan meminta berpisah darinya di masa depan. Tapi dia sama sekali tak menyangka waktunya akan datang secepat ini!

"Bukankah ini terlalu cepat? Apa kata orang di luar sana jika mereka tahu kita bercerai secepat ini?"

Seraphina tertawa ketus.

"Kau masih bisa memikirkan pendapat orang lain ketimbang diriku? Lucu sekali, tuan Edwards. Tapi aku sudah tidak tahan lagi, aku ingin segera berpisah darimu."

Theodore memandang raut muka Seraphina secara lekat. Terlihat jelas bahwa hati perempuan itu sedang terluka atas ucapannya barusan. Theodore membungkam mulutnya. Tak seharusnya dia mengatakan hal itu, yang justru akan mematik api amarah di antara mereka.

"Maaf, bukan begitu maksudku. Aku tahu, kamu mungkin akan mengajukan talak padaku. Tapi aku tak menyangka waktunya akan datang secepat ini....apa kamu sungguh-sungguh ingin berpisah dariku?"

"Lalu apa yang kau inginkan dariku? Mempertahankan rumah tangga yang tidak jelas arahnya bagaimana dan kemana? Aku lelah, Theo...hanya aku yang melibatkan perasaan dalam hubungan ini...aku tahu kau sama sekali tak pernah mencintaiku, tapi setelah menikah, aku mulai berharap sedikit lebih banyak darimu...

"...tapi apa yang kudapatkan? Semuanya masih berjalan seperti dulu, aku kesepian, hanya menatap punggungmu ketika menjauhiku itu sangat melelahkan..." Senyum kecut terukir di bibir Seraphina yang mulai kehilangan warna meronanya.

"Awalnya aku berpikir, aku bisa terus melanjutkan rumah tangga ini meski hanya melihatmu dari kejauhan, tapi semakin hari pikiran negatif mulai bermunculan dan itu sangat menyiksa batin dan mentalku. Apa kau tau itu? Tentu tidak, bukan? Maka dari itu, aku ingin menyudahi semuanya. Ini adalah jalan terbaik bagi kita berdua.."

Seraphina berupaya mempertahankan senyum tipisnya meski itu melukai harga dirinya.

Sekuat mungkin Seraphina menahan air matanya yang hendak tumpah kapan saja dan menunjukkan sisi lemahnya di hadapan Theodore.

Seraphina yang meminta berpisah, setidaknya dia harus terlihat tegar dan baik-baik saja meski itu sangat sulit dilakukan. Seraphina ingin menunjukkan pada Theodore bahwa dirinya benar-benar serius ingin bercerai.

Sudut hati Theodore sesak melihat ekspresi Seraphina yang jauh dari kata baik. Dia tahu, perempuan yang sudah menemaninya selama belasan tahun itu berjuang sekuat tenaga menahan kesedihannya, hal ini semakin membuat Theodore diselimuti perasaan bersalah yang sangat besar.

Dia telah menyakiti hati perempuan setulus dan sebaik Seraphina.

"Sera, aku——aku..."

Apa yang ingin Theodore katakan?

Bahwa sejujurnya dia belum ingin berpisah dengan Seraphina?

Seraphina akan mengganggapnya sebagai laki-laki paling jahat di dunia bila Theodore mengatakan hal itu.

"Maafkan aku..."

Hanya itu kata yang bisa terucap dari mulut Theodore.

Perlahan air mata menetes tanpa bisa dicegah. Seraphina membuang arah pandangnya dari Theodore. Tubuhnya sedikit gemetar gara-gara terisak dalam tangisnya.

"Aku tidak ingin mengikatmu dalam hubungan yang tidak sehat ini, Theo. Biarkan aku melepasmu dengan lapang hati..." Seraphina berucap disela isakannya.

Hati Theodore semakin teriris mendengar racauan Seraphina. Perempuan yang biasanya terlihat ceria dan energik itu kini tampak lemah dan rapuh.

Theodore-lah biang dari keterpurukan perempuan itu.

'Apa ini memang jalan terbaik bagi kami?' Theodore sadar jika dirinya belum ingin berpisah dengan Seraphina.

'Lalu apa alasan aku menjemputnya meski aku dilanda kelelahan yang hebat? Apa karena aku ingin segera bertemu dengannya? Melihatnya lagi setelah sekian lama?'

'Jika kami berpisah, maka aku tidak akan bisa melihatnya lagi. Tidak ada perempuan yang setulus itu kepadaku....dan aku akan benar-benar kehilangannya...apa itu yang aku inginkan?'

Theodore bergulat dengan logika dan perasaannya.

'Benar-benar kacau....aku tidak bisa menemukan pilihan yang baik dalam hal ini....Sera...apa benar-benar akan kehilangannya?'

Theodore menatap sosok mungil di hadapannya. Memastikan sekali lagi bagaimana hatinya bereaksi terhadap perempuan cantik itu.

Sikap Theodore yang diam membuat Seraphina bingung. Dia berpikir, mungkin Theodore membutuhkan waktu untuk berpikir.

Ini memang bukan perkara mudah yang bisa ditentukan dengan jawaban yang asal-asalan.

"Masih ada waktu untuk berpikir, tolong ambil keputusan yang bijak demi kebaikan bersama.." ujar Seraphina, yang tak ingin menuntut Theodore disela kesibukannya ini.

'Masih ada waktu...apa aku bisa menggunakannya untuk memastikan perasaanku dengan lebih jelas selama sisa waktu itu?' Theodore tak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang ada.

"Tolong, beri aku waktu...aku ingin memastikan suatu hal sebelum memberikan jawabanku.." pinta Theodore.

Jawaban yang sedikit tak terduga. Tapi entah mengapa, Seraphina sedikit senang dengan hal itu.

Meski sedikit ragu, Seraphina menghormati permintaan Theodore. Dia mengangguk pelan, tanda menyetujui permintaan sang suami.

Anggukan yang Seraphina berikan seolah-olah menuangkan air dingin pada hatinya yang tengah membara. Theodore senang dirinya masih diberi satu kesempatan dari Seraphina.

"Jika keputusanku nyatanya bertentangan denganmu, apa kau tetap akan bersikukuh melanjutkan proses cerai ini?"

Seraphina menatap Theodore heran. Ada apa dengan suaminya? Apa lelaki itu salah makan?

Seraphina justru mengira kalau Theodore pasti akan langsung mengiyakan permintaan cerainya yang tiba-tiba, tapi mengapa reaksi Theodore justru berbanding terbalik?

Ini cukup membingungkan, Seraphina tak mengerti jalan pikiran lelaki itu.

Terpopuler

Comments

Milo28

Milo28

lepas aja klo ga suka bang

2024-04-09

0

Milo28

Milo28

sama gue ikutan bingung

2024-04-09

0

charis@ŕŕa

charis@ŕŕa

up lg donk

2024-03-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!