Pandangan Theodore

Setahun setelah pernikahan, tak banyak hal yang berubah dari hubungan Theodore dan Seraphina. Walau sesekali Theodore mengajak istrinya pergi makan di luar rumah, itu terpaksa dilakukan Theodore agar tetap terlihat harmonis di depan orang lain.

Terutama pada awak media yang sering kali menyebar gossip miring mengenai rumah tangganya dengan puteri dari keluarga Evans, mau tak mau Theodore harus bisa menunjukkan bukti bahwa dirinya dan Seraphina masih sepasang suami-istri.

Seraphina sendiri tak terlalu banyak berharap akan sikap suaminya yang masih begitu-begitu saja. Segala cara sudah Seraphina coba lakukan dan praktekan langsung kepada Theodore, akan tetapi yang dia dapatkan hanyalah kekecewaan serta lelah batin.

Siapa juga yang tak lelah menuangkan effort besarnya hanya untuk satu orang yang bahkan tak berusaha menghargai usaha kerasnya sama sekali?

Mungkin Seraphina belum mencapai titik terakhirnya dan masih mencoba segala peluang yang bisa dicoba. Akan tetapi, Seraphina takut bila suatu hari nanti akan tiba waktunya untuk berhenti dan menyerah pada keadaan.

Di satu sisi, Theodore mulai sedikit demi sedikit melembutkan hatinya pada Seraphina. Dia sudah mencoba menjawab pertanyaan Seraphina ketika istrinya berbicara padanya. Bagi Theodore, itu merupakan langkah awal yang cukup besar baginya.

Mungkin bagi Seraphina, upaya kecilnya tak bermakna besar dan terkesan hal lumrah yang sudah semestinya dia lakukan, tetapi bagi Theodore yang awalnya keukuh untuk membatasi diri dari sang istri, itu sudah termasuk perubahan signifikan.

Seperti saat ini misalnya, Theodore memutuskan untuk sarapan pagi bersama Seraphina yang sudah menyiapkan berbagai menu makan pagi tiap harinya.

Sebenarnya Theodore merasa sangat bersalah selalu meninggalkan Seraphina dan menyia-nyiakan sarapan istimewa yang telah disajikan untuk dirinya, maka dari itu, sesekali tak ada salahnya ikut makan bersama sebagai bentuk penghormatan bagi sang istri.

Tanpa sepengetahuan Theodore, hal itu sanggup menyenangkan hati Seraphina yang sebelumnya sudah bersiap hendak menelan kembali pil kepahitan apabila suaminya menolak makan bersama.

Senyum tak luntur dari wajah cantik Seraphina yang sedari tadi memperhatikan suaminya yang duduk berhadapan dengannya.

"Berhenti memperhatikanku, dan cepat habiskan sarapanmu."

Meski risih, Theo tahu kalau Seraphina hanya terlalu senang.

Seraphina jadi sedikit malu kepergok memandangi wajah tampan Theodore yang jarang-jarang bisa dia tatap dari jarak yang cukup dekat.

Keduanya kembali fokus pada makanan masing-masing, sebelum Theodore bergegas pergi ke kantor.

"Aku akan pulang terlambat malam nanti. Lebih baik kunci pintunya lebih dulu dan jangan menungguku pulang." Pesan Theodore, sebelum keluar dari pintu.

Seraphina selalu membuntuti Theodore sampai ke depan pintu, sekedar memberi salam perpisahan pada suaminya. Meski tahu salamnya tak akan dibalas oleh Theo, setidaknya Seraphina bisa mendoakan suaminya supaya selamat sampai di tempat tujuan tanpa kurang apa-apa.

"Ba-baiklah." Tapi ada yang sedikit berbeda pagi ini, Theo bahkan memberitahu Seraphina soal keterlambatannya hari ini. Sesuatu yang jelas tak biasa dilakukan seorang Theodore Edwards.

"Hati-hati di jalan. Aku pasti akan merindukanmu.." Seraphina hanya berani bergumam pelan, sembari memperhatikan punggung suaminya yang hendak menjauh dari pandangannya.

Seraphina tak memiliki keberanian lebih untuk mengucapkan kata rindu, pada sosok yang sangat dia cintai itu. Dia tak ingin Theodore terbebani atas ucapannya yang mungkin dianggap sensitif untuk lelaki itu.

Sayangnya, pendengaran tajam Theodore masih bisa menangkap apa yang dikatakan oleh Seraphina meskipun suaranya tak begitu jelas.

Mulut Theodore sedikit terbuka, tetapi ketika hendak menjawab ucapan Seraphina, sesuatu seakan-akan mencekik pita suaranya hingga membuatnya sulit berbicara. Pada akhirnya Theodore hanya terdiam kaku tanpa berani membalas ucapan tulus yang dilontarkan Seraphina padanya.

Theodore keluar dari pintu penthousenya, dengan berat hati dan perasaan bersalah yang tak dia ketahui secara sadar.

'Kenapa aku tidak bisa membalas ucapannya? Apa aku belom bisa beradaptasi dengan kehadirannya?' Itulah yang terbesit dalam benak Theodore.

'Lagipula kenapa perempuan itu merindukanku, yang jelas-jelas tidak pernah melakukan sesuatu untuknya? Aku yang aneh, atau memang dia yang terlalu keras kepala?'

'Dari dulu sampai sekarang, dia tak pernah berubah. Dia terlalu mengharapkan sesuatu dariku. Bahkan jika aku bisa mengabulkan sesuatu untuknya, mungkin itu berupa tanda tangan surat cerai. Ah, benar...jika hubungan kami terus monoton dan renggang seperti ini, bukan tak mungkin suatu saat nanti dia mengajukan cerai padaku. Apa aku harus menyetujuinya?'

Berbagai skenario muncul dalam benak Theodore. Theodore sadar, bahwa besar kemungkinan di masa depan surat perceraian akan datang padanya apabila hubungannya dengan Seraphina masih sama seperti sebelumnya.

Theodore merasa tak terbebani atas ajuan cerai itu, tapi entah mengapa, muncul sedikit rasa tidak rela kala membayangkan akan berpisah dengan sang istri yang selama ini dia acuhkan.

Jujur, awalnya semua terasa begitu tiba-tiba dan asing bagi Theodore. Tempat yang biasanya sepi dan gelap, mendadak ramai dan terasa hidup sejak kedatangan Seraphina ke penthouse miliknya. Memang rumah pemberian ayahnya sudah jadi sedari beberapa waktu lalu, tetapi Seraphina tidak keberatan kalau masih tinggal di penthouse selama yang Theodore inginkan.

Kehadiran Seraphina bagaikan lilin yang sanggup menerangi kediamannya yang suram. Theodore tak bisa terus menerus menutup mata dan mengabaikan istrinya yang sudah berjuang keras demi mempertahankan pernikahan ini.

'Padahal bagiku, pernikahan ini hanyalah hitam diatas putih. Tidak bermakna khusus dan bisa saja berakhir melalui ketok palu. Apa yang Seraphina harapkan dari pernikahan konyol ini? Harta keluarga? Uang melimpah? Atau aku?'

Theodore terkekeh geli ketika menyertakan dirinya sendiri ke dalam pertanyaan itu. Rasanya aneh dan menggelikan, mungkin jauh di lubuk hatinya terdalam, Theodore sudah mengetahui jawaban atas rasa penasarannya itu, tetapi enggan mengakuinya.

Andai Theodore seperti orang lain, mungkin Seraphina tak akan sengsara dan berjuang sendiri meraih cintanya. Bahkan selama 13 tahun mereka bersama, Theodore belum bisa membuka hatinya untuk mencintai Seraphina.

'Aku hanya tak ingin berakhir seperti ayah dan ibu. Walaupun sikapku terkesan keterlaluan, bukankah ini cara terbaik untuk menghindari konflik?'

Sepanjang perjalanan menuju kantor, Theodore berusaha memikirkan cara mana yang sekiranya tak akan membuat dirinya dan Seraphina berkonflik.

Theodore takut hal yang membuatnya trauma seumur hidup justru terjadi menimpa dirinya dan Seraphina di kemudian hari. Theodore jelas tak ingin hal buruk itu terjadi baik di antara dirinya dan Seraphina maupun dengan orang lain.

Jadi menurut Theodore, cara teraman satu-satunya untuk menjaga hubungan baik dengan siapapun orang nya adalah tetap diam dan jaga jarak.

'Seraphina pasti mau mengerti. Sekalipun pada akhirnya dia tidak kuat dan memilih mundur, yang bisa aku lakukan adalah mengabulkan apapun permintannya. Bahkan kalau dia menuntut harta gono-gini pun, aku akan memberikan sebanyak yang dia mau...'

Yah, bagi Theodore itu adalah cara terbaik versinya dalam berhubungan dengan seseorang. Tapi apakah hatinya benar-benar mengharapkan perceraian itu terjadi?

Untuk saat ini, Theodore tidak mau memusingkannya. Asalkan Seraphina aman dan nyaman didekatnya, itu sudah lebih dari cukup untuk sekarang.

Terpopuler

Comments

Anita Jenius

Anita Jenius

3 like buatmu thor. semangat .
aku nyicil bacanya sampai disini dulu ya.

2024-04-13

2

Milo28

Milo28

jangann pleasee

2024-02-24

0

Milo28

Milo28

komunikasi is number one bang

2024-02-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!