POV KEN

   Kinly memberitahu bahwa Paman dan Bibi tak merestui hubungan kami. Ia terlihat sangat terpukul akan hal ini. Aku pun tak habis pikir akan jalan pikir Paman dan Bibinya. Kinly sudah dewasa namun masih diperlakukan seperti ABG. Umur kinly sudah tak lagi muda menurutku,28 tahun sudah sangat terlambat untuk wanita menikah.

   Aku tak mau tersinggung akan Paman dan Bibi Kinly yang tak menyukai ku. Aku fokus mencari cara untuk bisa menikahi Kinly. selain karena sudah sangat mencintai Kinly,aku juga telah yakin dan menjatuhkan pilihan pada Kinly sebagai pendamping hidup.

   Cara pertama untuk mendapatkan restu dari Paman dan Bibi Kinly,aku sengaja mengajak Kinly berkunjung ke rumahnya sekedar ingin mengenal lebih dekat pada Paman dan Bibi Kinly,sekalian ingin mengambil hati mereka. Namun di luar dugaan,Paman dan Bibi Kinly benar-benar tak memberi kesempatan padaku untuk sekedar membuktikan keseriusan ku. Dengan berbagai alasan yang dibuat,mereka tak ingin menemui ku. Aku menyerah,dan memilih mencari cara lain.

   Hingga pada akhirnya terlintas lah ide untuk menghamili Kinly . Aku yakin hanya cara ini yang akan membuat Paman dan Bibi Kinly menyetujui hubungan kami. Tanpa basa-basi dan hati-hati ku utarakan ide yang terlintas dibenak pada Kinly. Awalnya ia terkejut dan terlihat ragu. Ku pikir ia akan memarahi ku saat itu. Namun tanpa ku duga Kinly setuju dengan ideku.

   Mendapatkan persetujuan dari Kinly membuatku semakin semangat untuk segera menikahinya. Saat ini aku hanya perlu mencari cara agar ide ku benar-benar terlaksana.

   Teringat akan Villa di ujung kota aku pun punya rencana untuk mengajak Kinly ke sana,apalagi sudah sangat lama aku dan kinly tidak berlibur. Segera ku hubungi Kinly dan ku beritahu bahwa akan mengajaknya menginap di villa. Kinly setuju ketika ku ajak menginap di villa dengan pikirannya bahwa kami berdua akan terpisah kamar. Aku sengaja mengatakan bahwa akan memesan dua kamar,padahal sebenarnya ini hanya akal-akalan ku agar bisa tidur sekamar dengannya. Aku benar-benar ingin melaksanakan ide ku untuk membuatnya hamil.

   Perjalanan untuk berlibur dan menginap di villa berjalan lancar. Kinly sangat senang ketika melihat pemandangan Villa yang dipenuhi bunga-bunga. Ia sibuk mengitari taman bunga sambil tersenyum mengelilingi taman. Di saat itu tanpa sepengetahuannya aku segera menghubungi temanku yang memang bekerja di villa tersebut untuk segera mengurus pemesanan kamar agar nanti Kinly tak curiga. Aku harus hati-hati pada Kinly karena sepengetahuanku selama ini Kinly tak pernah mau berbuat di luar batas ketika menjalin hubungan. Aku sudah bertekad untuk melaksanakan ide gila yang menurutku akan sangat membantu untuk mendapatkan restu dari Paman dan Bibi Kinly.

"Ken, kenapa kunci kamarnya hanya satu? Aku nanti tidur di mana ?" Kinly bertanya padaku. Sepertinya ia mulai merasa curiga.

"kamu ikut dulu ke kamar ku Yang,sampai di dalam aku jelaskan." Segera ku gantung kata-kata ku agar Kinly tak mencecar ku dengan berbagai pertanyaan lagi. Aku tak ingin rencana ku gagal.

"Yang, percaya sama aku,gapapa. Aku sudah menyelidiki villa ini sebelumnya. Di sini aman jadi ngga usah kuatir." segera ku tarik tangan Kinly dengan lembut agar tetap mau mengikuti ku.

Kamar yang kami tuju akhirnya sudah di depan mata. Aku segera memutar kunci dan pintu terbuka. Kinly masih berdiam diri tak ingin masuk. Aku kembali menoleh padanya dan menarik tangan Kinly untuk ikut masuk ke dalam. Bisa kulihat Kinly terlihat takut dan pada akhirnya ia tetap ikut masuk. Tak ingin menyia-nyia kan kesempatan aku segera mengunci pintu .

   "Ken,aku takut." Lagi Kinly berbicara padaku bahwa ia sangat takut. terlihat tubuhnya sedikit bergetar ketakutan saat berbicara.

   "Ngga usah takut Yang,aku sudah menyelidiki Villa ini aman. Duduk di sini,aku ingin berbicara sebentar." Ku tepuk tempat duduk disebelah ku dan menyuruh Kinly untuk ikut duduk.

Kinly mengangguk padaku sambil berjalan ke arah lemari dan mulai menata semua pakaian yang ia bawa. Setelah selesai menata pakaian di lemari Kinly sedikit ragu-ragu namun tetap melangkah dan duduk disebelah ku.

setelah Kinly duduk,aku mulai berbicara,

"Yang,aku ingin menikah denganmu. Namun sampai sekarang kita berdua belum mendapatkan restu dari Paman dan Bibi. Kamu ingat kan Yang, sebelumnya aku pernah bilang sesuatu yang menurutku adalah hal gila yang harus kita lakukan ?" Tanpa ingin menutupi aku mengutarakan tujuanku saat ini. Ku lihat Kinly mulai mengerti arah pembicaraanku.

Wajah Kinly terlihat memerah dan tertunduk tak berani menatap Ku. Kinly terlihat takut dan tak segera menjawab.

"Yang,aku ingin memiliki anak darimu. Dan aku yakin,ketika kamu hamil,Paman dan Bibi akan merestui hubungan kita." Lagi ku yakinkan Kinly agar semakin paham akan tujuanku saat ini.

"Maafkan aku jika permintaanku kali ini membuatmu tersinggung. Tapi sungguh aku ingin menikahi mu. Umur kita sudah sangat matang,aku takut karena terlalu berumur kita tak memiliki keturunan." ku ucapkan kata-kata seperti ini agar Kinly tak merasa aku hanya ingin memanfaatkannya.

   Kinly terdiam mendengar kata-kata ku. Ia tak terlihat tersinggung. Sebaliknya ia seperti sedang berpikir dan mempertimbangkan kata-kata dari ku. Melihat itu,aku segera mendekat dan memeluknya. Kinly sontak sangat terkejut,bisa kurasakan tubuhnya bergetar ketakutan. Tidak biasanya ia seperti ini ketika ku peluk. Mungkin karena saat ini aku dan dia berada dalam kamar yang sepi sehingga ia begitu takut. Akan tetapi itu tak berlangsung lama. Perlahan-lahan bisa kurasakan tubuhnya yang semula bergetar mulai rileks.

   Ketika merasakan bahwa Kinly tak menolak,aku semakin ingin berbuat jauh. Ku raih wajahnya yang tertunduk malu,dan per lahan-lahan ku cium. Ku salurkan semua perasaan sayang yang begitu medalam yang ku pendam selama ini. Ku lakukan semua berdasarkan cinta yang tulus,membuatku tanpa sadar benar-benar melakukan hubungan intim yang sebenarnya hanya boleh dilakukan oleh pasangan yang sudah sah.

   Awalnya Kinly menangis ketakutan setelah sadar apa yang kami lakukan. Akan tetapi ia diam setelah ku tenangkan. Ia begitu takut pada Paman dan Bibi nya terlebih para tetangganya yang sangat julid.

Ku yakinkan Kinly bahwa aku benar-benar menginginkan kehamilannya agar mendapatkan restu dari Paman dan Bibinya,serta apapun yang terjadi aku akan tetap mempertanggung jawabkan kehamilannya.

Sengaja ku kuatkan mentalnya terlebih dahulu,agar Kinly tak larut dalam penyesalan. Aku tak ingin Kinly berbuat hal nekat untuk mencelakakan dirinya.

Episodes
1 BAB 1 Bertengkar Dengan Paman
2 Bertemu Calon Mertua
3 Pembicaraan Serius Dengan Calon Mertua
4 Membawa Ken Bertemu Paman dan Bibi
5 Memilih Ken
6 Ken Selingkuh
7 Kejujuran Ken
8 Apakah Itu Tania ?
9 Perjuangan Ken Memperbaiki Hubungan
10 Ke Pantai Bersama Ken
11 POV KEN 1
12 POV KEN 2
13 POV TANIA
14 Niat Yang Tak Direstui
15 Ke Rumah Paman dan Bibi Bersama Ken
16 TANIA
17 Tak Ingin Menyesal
18 Kecurigaan Kak Finly
19 Kebahagiaan Ken
20 POV KEN
21 POV KEN
22 Satu Masalah Terselesaikan
23 Berkata Jujur Pada Paman dan Bibi
24 Menanti Hari Pernikahan
25 Pernikahan
26 POV Paman
27 Di Rumah Mertua
28 Delsi Hamil
29 Delsi dan Ridwan
30 Delsi dan Ridwan 2
31 Berbelanja Bersama Mertua
32 Kehidupan Delsi yang Baru
33 Kehidupan Delsi di Rumah Mertua
34 Berbelanja
35 Di Rumah Sakit
36 Putri Yang Cantik
37 Delsi dan Tekadnya
38 Ayah Mertua Delsi Yang Baik
39 Delsi Ingin Pulang
40 Pulang ke Rumah Orang tua
41 Kinly Kembali ke Rumah
42 Riana
43 Dirga Dwijaya
44 Bertemu Tania Lagi
45 Pak Darmawan Mencurigai Ridwan Berselingkuh
46 Hasil Penyeledikan Mata-mata
47 Kemarahan Pak Darmawan
48 Tindakan Tegas Pak Darmawan
49 Ridwan Melamar Pekerjaan
50 Pak Darmawan Menemui Riana
51 Ridwan dan Riana Putus
52 Ridwan Menyesal
53 Ridwan Ingin Bertemu Delsi
54 Ridwan Menemui Delsi
55 Ridwan Mencari Cara Meluluhkan Delsi
56 POV Kinly
57 Pengumuman .......
58 Permintaan Maaf Mama Mertua Delsi
59 Ide Ridwan
60 Dukungan Mertua Untuk Ridwan
61 Delsi Memaafkan Ridwan
62 Ridwan dan Delsi Berbaikan
63 TAMAT
Episodes

Updated 63 Episodes

1
BAB 1 Bertengkar Dengan Paman
2
Bertemu Calon Mertua
3
Pembicaraan Serius Dengan Calon Mertua
4
Membawa Ken Bertemu Paman dan Bibi
5
Memilih Ken
6
Ken Selingkuh
7
Kejujuran Ken
8
Apakah Itu Tania ?
9
Perjuangan Ken Memperbaiki Hubungan
10
Ke Pantai Bersama Ken
11
POV KEN 1
12
POV KEN 2
13
POV TANIA
14
Niat Yang Tak Direstui
15
Ke Rumah Paman dan Bibi Bersama Ken
16
TANIA
17
Tak Ingin Menyesal
18
Kecurigaan Kak Finly
19
Kebahagiaan Ken
20
POV KEN
21
POV KEN
22
Satu Masalah Terselesaikan
23
Berkata Jujur Pada Paman dan Bibi
24
Menanti Hari Pernikahan
25
Pernikahan
26
POV Paman
27
Di Rumah Mertua
28
Delsi Hamil
29
Delsi dan Ridwan
30
Delsi dan Ridwan 2
31
Berbelanja Bersama Mertua
32
Kehidupan Delsi yang Baru
33
Kehidupan Delsi di Rumah Mertua
34
Berbelanja
35
Di Rumah Sakit
36
Putri Yang Cantik
37
Delsi dan Tekadnya
38
Ayah Mertua Delsi Yang Baik
39
Delsi Ingin Pulang
40
Pulang ke Rumah Orang tua
41
Kinly Kembali ke Rumah
42
Riana
43
Dirga Dwijaya
44
Bertemu Tania Lagi
45
Pak Darmawan Mencurigai Ridwan Berselingkuh
46
Hasil Penyeledikan Mata-mata
47
Kemarahan Pak Darmawan
48
Tindakan Tegas Pak Darmawan
49
Ridwan Melamar Pekerjaan
50
Pak Darmawan Menemui Riana
51
Ridwan dan Riana Putus
52
Ridwan Menyesal
53
Ridwan Ingin Bertemu Delsi
54
Ridwan Menemui Delsi
55
Ridwan Mencari Cara Meluluhkan Delsi
56
POV Kinly
57
Pengumuman .......
58
Permintaan Maaf Mama Mertua Delsi
59
Ide Ridwan
60
Dukungan Mertua Untuk Ridwan
61
Delsi Memaafkan Ridwan
62
Ridwan dan Delsi Berbaikan
63
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!