Setelah perginya Ken,Aku pun berangkat kerja. Tak seperti kemarin,hari ini perasaan ku sudah lebih baik. Aku sudah mulai bisa menerima kenyataan yang terjadi antara aku dan Ken. Tak ingin lagi berlarut-larut dalam kesedihan yang menyiksa,Aku memutuskan untuk tak terlihat lemah dan kembali mulai terlihat seperti hari-hari sebelumnya yang penuh dengan keceriaan.
Tak dapat dipungkiri,perasaan sayang pada Ken masih kurasakan saat ini. Namun aku masih sangat kecewa atas pengkhianatan yang ia lakukan. Sempat terlintas di pikiranku untuk membalas perbuatannya sama seperti yang telah ia lakukan agar ia merasakan apa yang ku rasakan,namun aku tak ingin menjadi wanita yang merendahkan diri demi sebuah balas dendam.
Tak terasa aku pun tiba di tempat kerja. Saat melangkahkan kaki masuk kedalam ruangan kerja,handphone ku berbunyi tanda ada panggilan masuk. Ternyata itu panggilan dari Ken dan segera ku angkat.
"Halo Yang,dah sampai tempat kerja?"tanya Ken
"Udah,baru aja nyampe."jawabku
masih terasa kaku bagiku untuk memulai semua kembali seperti dulu.
"Oiya Yang,Ibu mengajakmu untuk ke tempat pernikahan saudara."
"Kapan?" tanyaku pada Ken. Ini pertama kali di ajak oleh ibunya Ken untuk ke tempat kondangan .
"Hari ini Yang,sore jam lima bisa kan?setelah ini aku akan mengabari ibu."
"Iya bisa,nanti kamu ikut?"
"Ngga Yang,aku malas ikut yang begituan,nanti aku yang antar. Pulangnya juga aku yang jemput. Papah soalnya lagi ada keperluan sama teman-teman nya.
"Okeh,tak masalah. Udah dulu ya Ken,udah di ruang kerja ni. Sampaikan pada ibu aku nanti ke rumah."
"Oke Yang,sampai nanti sore. Semangat ya kerjanya.By" Ken mengakhiri telpon.
Ah,rencananya ingin membuat jarak dengan Ken sepertinya akan gagal. Calon ibu mertua ku ini malah semakin mendekatkan ku pada Ken dan berencana mengenalkan ku pada keluarga mereka.
Sejenak hatiku merasa sedikit tenang jika mengingat akan baiknya calon ibu mertua. Pikiran Ingin pergi meninggalkan Ken namun teringat akan ibunya yang sangat baik dan begitu lembut padaku.
Andaikan Ken tak berkhianat sungguh Aku akan merasa menjadi manusia paling bahagia. Memiliki pacar yang setia baik,serta memiliki calon mertua yang super baik. Namun itu semua hanyalah mimpi. Tak ada kehidupan yang sempurna. Setiap manusia pasti ada kekurangannya.
Menghilangkan pikiran tentang Ken,Aku mulai fokus untuk bekerja. Ku lihat teman-teman yang lain mulai berdatangan dan mulai sibuk dengan tugas masing-masing. Kami hanya menyapa lewat senyum. Biasanya kami akan saling mengobrol ketika istirahat jam makan siang.
Pukul tiga sore,akhirnya waktunya untuk pulang,aku punya waktu dua jam untuk bersiap menemani ibunya Ken ke tempat kondangan. Dari tadi Ken sudah mengirim pesan agar aku tak lupa untuk menemani ibunya. Segera ku hidupkan motor dan sedikit ngebut agar segera tiba di kost.
Tiba di kost aku segera mandi dan mematut diri di depan cermin. Setelah ku rasa semuanya sudah siap,segera aku berangkat ke rumah Ken. Tepat pukul 4.30 aku tiba di rumah Ken.
Di sana ibu nya Ken sudah menunggu dengan dandanan yang sudah rapih. Sangat terlihat cantik dan elegan. Ken menghampiriku dan mengajak masuk.
"Ayok Yang,sudah di tunggu ibu."
"Iya,apa Aku terlambat Ken ?" tanyaku pada Ken,takut membuat calon ibu mertua tersinggung dengan keterlambatan ku.
"Oh tidak Nak,tempat kondangan dekat kok,sepuluh menit perjalanan kita sampai." ibu nya Ken yang menjawab.
"Ken, antar ibu sama Kinly. Kenapa kamu ngga sekalian juga ikut ?"
"Malas Bu,nanti lama kondangannya."jawab Ken sambil mengambil kunci mobil dan keluar menuju mobil yang terparkir di halaman.
"Ayok Kin kita berangkat."
"Iya Bu." jawabku sambil mengikuti ibu nya Ken menuju mobil.
Sepanjang perjalanan kami tak banyak bicara. Ibu nya Ken terlihat sibuk dengan hp nya. Ken ku lihat seperti gelisah,namun sengaja ia sembunyikan dari ku. Tapi Aku tak ingin ambil pusing dengan sikap Ken.
"Ken,berhenti sebentar di depan rumah bibimu,katanya Bibimu mau ikut kita sekalian." suara ibu nya Ken membuyarkan lamunanku.
Tak lama mobil yang kami tumpangi berhenti di depan sebuah rumah besar bercat putih,sudah terlihat seorang ibu-ibu cantik menunggu. Ku taksir pasti itu bibinya Ken. Terlihat sangat cantik.
Pintu mobil di buka dari luar,bibi nya Ken sedikit terkejut melihatku akan tetapi ia tetap terlihat tenang dan masuk ke dalam mobil. Kebetulan aku duduk di kursi nomor dua dari depan.
"Oiya Lidia,perkenalkan ini calon mantu ku kinly. Pacarnya Ken."ibu mertua memperkenalkanku sambil tersenyum bangga menatap ke arahku.
"Oh ya?" namanya siapa nak?" Tante Lidia bertanya sambil tersenyum ramah padaku.
"Kinly Tante."jawabku sambil mengulurkan tangan pada Tante Lidia yang segera di sambut .
"udah lama ya di sini Kin?"
"Baru dua bulan Tante." lagi ku jawab pertanyaan Tante Lidia yang ku lihat sangat ingin tahu.
perjalanan kami yang tadinya hening,kembali hidup karena hadirnya tante Lidia,ternyata tante Lidia orangnya ramah. Sepertinya semua keluarga Ken sangat baik. Baru pertama kenal tapi langsung diajak ngobrol panjang lebar.
Akhirnya kami tiba di sebuah gedung. Terlihat gedungnya sudah dihiasi dengan banyak bunga. sudah terlihat banyak orang yang mengantri untuk masuk ke dalam ruangan. Kami juga segera ikut mengantri masuk. Ken segera pulang setelah menurunkan kami tak jauh dari gedung tempat kondangan berlangsung.
Acara segera di mulai,kami menikmati rangkain acara sambil bercerita. Ibu nya Ken ternyata sangat sukah bercerita,apalagi bibinya Ken selain ramah juga lucu.
Asik bercerita,tak terasa tiba waktunya untuk makan,para hadirin di persilahkan menyalami pemilik acara dan setelahnya akan langsung di arahkan ke tempat makan.
Saat sedang mengantri untuk bersalaman,tiba-tiba perhatianku teralihkan akan sosok yang sepertinya mirip Tania. Tak terlihat apakah itu benar-benar Tania aku tak begitu yakin karena sosok itu membelakangi ku.
Berharap agar sosok itu berbalik namun sia-sia. Sampai akhirnya kami terus maju ke depan,tak ku lihat lagi sosok itu .Entah ke mana perginya.
Tak ingin ambil pusing aku lanjut mengikuti langkah calon ibu mertua dan Bibi. Aku berpikir mungkin saja sosok tadi hanya mirip dan bukan Tania.
Setelah mencicipi hidangan,Aku di ajak oleh ibu mertua untuk berkumpul bersama keluarganya yang kebetulan hadir di tempat itu. Di sana aku diperkenalkan pada saudara Ken.
Ah,memang calon ibu mertua ku ini. Entah apa yang ia lihat dari ku sehingga sudah mengenalkan ku pada keluarga besarnya.
Namun dengan sikap calon ibu mertua yang seperti ini,sedikit membuatku terhibur dari rasa sakit yang ditorehkan oleh Ken. Sejenak rasa sakit itu sedikit tertutup dengan sikap hangat calon ibu mertua. Andaikan saja ia tahu apa yang terjadi antara aku dan Ken,hubungan kami sedang renggang bahkan aku memiliki pikiran untuk mengakhiri hubunganku dengan Ken.
Memikirkan ini,pikiranku sedikit terganggu dengan sosok tadi sangat mirip dengan Tania. Apakah itu memang benar Tania ataukah hanya mirip.
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments